Pahala Menjenguk orang sakit

Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw
Senin, 21 oktober 2019
-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير


Yang sama-sama kita hormati dan kita muliakan guru kita tercinta Al-Habib Jakfar bin Bagir Al-Atthos, kita doakan panjang umur sehat wal afiyah. Guru kita Al-Habib Bagir bin Alwi bin Yahya kita doakan panjang umur sehat wal afiyah. Maupun guru kita yang lainnya yang hadir malam ini, tamu kita yang datang dari Hauthoh Hadromaut Al-Habib Muhdhor Al-Habsyi kita doakan panjang umur sehat wal afiyah. Demikian guru kita Al-Habib Ahmad Al-Idrus, Kh. Salman Yahya, Kh. Abdussalam serta dewan guru lainnya mudah-mudahan semuanya panjang umur dan kita yang hadir bapak dan ibu laki maupun perempuan di Majelis Agung, di Majelis mulia Majelis Rasulullah Saw pada malam ini, maupun yang mendengar Live Streaming dari kejauhan dimanapun berada Allah Swt menghujani rahmat nya untuk kita semua, mengampuni dosa kita, mengabulkan hajat kita dan Allah Swt jadikan ilmu yang kita pelajari dan kita dengar bermanfaat Amin Ya Rabbal Alamin.

Alhamdulillah ketika kita bersyukur kepada Allah Swt sholawat salam kepada baginda Rasulillah Saw lalu kemudian kita kembali akan meneruskan pelajaran kita dalam kitab Riyadhossholihin yang di karang oleh Al-Imam Nawawi semoga Allah merahmatinya dan kita mendapatkan barokahnya Amin. Sampailah kita pada Hadist yang ke 6. Saya akan bacakan karena Hadistnya lumayan panjang jadi mungkin saya baca sendiri

وَعَنْ أبي إِسْحَاقَ سعْدِ بْنِ أبي وَقَّاصٍ مَالك بنِ أُهَيْبِ بْنِ عَبْدِ مَنَافِ بْنِ زُهرةَ بْنِ كِلابِ بْنِ مُرَّةَ بْنِ كعْبِ بنِ لُؤىٍّ الْقُرشِيِّ الزُّهَرِيِّ ، أَحدِ الْعَشرة الْمَشْهودِ
لَهمْ بِالْجَنَّة، قَالَ: “جَاءَنِي رسولُ اللهِ ﷺ يَعُودُنِي عَامَ حَجَّة الْوَداعِ مِنْ وَجعٍ اشْتدَّ بِي فَقُلْتُ: يَا رسُول اللَّهِ إِنِّي قَدْ بلغَ بِي مِن الْوجعِ مَا تَرى، وَأَنَا ذُو مَالٍ وَلاَ
يَرثُنِي إِلاَّ ابْنةٌ لِي، أَفأَتصَدَّق بثُلُثَىْ مالِي؟ قَالَ: لا، قُلْتُ: فالشَّطُر يَا رسوُلَ اللهِ؟ فقالَ: لا، قُلْتُ فالثُّلُثُ يَا رَسُولَ اللَّه؟ قَالَ: الثُّلثُ والثُّلُثُ كثِيرٌ -أَوْ كَبِيرٌ – إِنَّكَ إِنْ
تَذرَ وَرثتك أغنِياءَ خَيْرٌ مِن أَنْ تذرهُمْ عالَةً يَتكفَّفُونَ النَّاس، وَإِنَّكَ لَنْ تُنفِق نَفَقةً تبْتغِي بِهَا وجْهَ اللهِ إِلاَّ أُجرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى ما تَجْعلُ في فِيِّ امْرَأَتكَ قَال: فَقلْت: يَا
رَسُولَ اللهِ أُخَلَّفُ بَعْدَ أَصْحَابِي؟ قَال: إِنَّك لَنْ تُخَلَّفَ فتعْمَل عَمَلًا تَبْتغِي بِهِ وَجْهَ اللهِ إلاَّ ازْددْتَ بِهِ دَرجةً ورِفعةً، ولعَلَّك أَنْ تُخلَّف حَتَى ينْتفعَ بكَ أَقَوامٌ وَيُضَرَّ بِكَ
آخرُونَ، اللَّهُمَّ أَمْضِ لأِصْحابي هجْرتَهُم، وَلاَ ترُدَّهُمْ عَلَى أَعْقَابِهم، لَكن الْبائسُ سعْدُ بْنُ خوْلَةَ، يرْثى لَهُ رسولُ اللهِ ﷺ أَن مَاتَ بمكَّةَ” متفقٌ عليهِ.

Dari Abu Ishak Sa’ad bin Abi Waqqos bin Uhaib bin Abdi Manaf bin Zuhrahbin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay AlQurasyi Azzuhri salah seorang dari sepuluh orang sahabat yang mendapatkan persaksian dari Nabi Muhammad SAW masuk surga, beliau berkata “Pada waktu haji wada, Rasulullah SAW datang menjengukku pada tahun haji wada’ karena sakitku semakin parah. Maka saya bertanya “Ya Rasulullah, penyakit yang ada pada saya telah sampai pada kondisi seperti yang anda lihat, sementara saya adalah orang yang kaya dan tidak memiliki ahli waris kecuali seorang putri, apakah saya bersedekah dengan dua pertiga harta saya?” beliau menjawab “Tidak” saya bertanya “Separuhnya wahai Rasulullah?” beliau menjawab “Tidak”.

Saya bertanya lagi “Sepertiganya wahai Rasulullah SAW?” beliau menjawab “Sepertiga, sepertiga itu banyak atau besar, sesungguhnya kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya itu lebih baik daripada kamu meninggalkan dalam keadaan faqir yang merendahkan tangannya meminta-minta pada orang. Sesungguhnya engkau tidak mengeluarkan sebuah nafkah, yang dengan nafkah itu engkau mencari ridho Allah melainkan engkau diberi pahala karenanya, hingga apa yang engkau letakkan di mulut istrimu”. Saya bertanya “Ya Rasulullah, apakah aku tinggal di Makkah setelah sahabat-sahabat ku(pulang bersama anda)?. Beliau bersabda, “Sesungguhnya engkau tidak akan ditinggal, kemudian engkau melakukan amalan untuk mencari ridho Allah melainkan karenanya engkau bertambah satu tingkat dari ketinggian. Barangkali engkau ditinggal sehingga beberapa kaum bisa mengambil manfaat darimu dan yang lain dirugikan karenamu. Ya Allah luluskan untuk sahabat-sahabatku ini hijrah mereka dan janganlah engkau kembalikan mereka kebelakang. Akan tetapi yang kasihan adalah Sa’ad bin Khawlah” Rasulullah mengasihaninya karena dia meninggal di Makkah (Muttafaqun ‘Aleih)

Hadist malam ini di bawa oleh sahabat Rasul yang bernama Sa’ad bin Abi Waqash. Salah seorang sahabat yang sangat dekat dengan baginda Nabi kita Muhammad Saw dan nama Sa’ad bin Abi Waqash ini sudah tidak aneh bagi kita, karena memang beliau orang yang pertama masuk Islam.

Dalam riwayat mengatakan beliau itu orang yang ke 7 masuk Islam. Bahkan ada riwayat mengatakan beliau orang ke 3 tapi jumhur ulama mengatakan beliau orang yang ke 7 memeluk agama Islam dan salah seorang sahabat yang masih ada hubungan darah dengan baginda Nabi kita Muhammad Saw. Kalau Nabi kita Muhammad Saw dari Bani Hasyim bin Abdu Manaf kalau beliau dari Bani Zuhroh bin Abbdi Manaf. Bertemu di kakek Baginda Nabi kita Muhammad Saw dan tingkat kedudukan di dalam kekeluargaan dengan Nabi beliau jatuh nya paman. Bahkan Nabi suka membanggakan di depan sahabat-sahabat nya tentang kedudukan paman nya beliau yang bernama Sa’ad bin Abi Waqash. Sampai Nabi pernah berkata ketika Sa’ad bin Abi Waqash datang ini adalah paman saya coba kalian tunjukan paman-paman kalian.

Beliau ini selalu dekat dengan Rasul ikut bersama Nabi kemanapun Nabi perang Dari mulai perang Badr. Bahkan beliau ini orang yang pertama menumpahkan darah untuk Allah Swt. saat itu Nabi bersama para sahabat sholat masih sembunyi-sembunyi masih hanya 10-15 orang lalu tiba-tiba ada yang ngikuti dengan tujuan yang jahat sehingga ketika di ketahui oleh Nabi malah orang tersebut menghina dan memerangi akhirnya di bunuh oleh Sa’ad bin Abi Waqash maka beliau lah orang yang pertama menumpahkan darah untuk Allah Swt. Beliau ini adalah orang yang ahli memanah, jikalau para sahabat kalau memanah harus mengeker tapi beliau saking mahir nya mampu memanah dari jarak yang jauh. Bahkan dalam riwayat ketika suatu peperangan terjadi di perang Uhud beliau bisa menembakan anak panah nya sampai tepat 1000 anak panah dan tepat sasaran dan busur panah nya sampai detik ini masih ada.

Salah seorang sahabat baginda Nabi kita Muhammad Saw yang tidak banyak meriwayatkan Hadist bahkan ada yang mengatakan tidak sampai 100 adalagi yang mengatakan tidak sampai 200 tapi beliau salah satu sahabat baginda Nabi kita Muhammad Saw yang meninggal di kota Madinah pada tahun 55 Hijriyah umur nya panjang 83 Tahun bahkan sahabat Nabi dari kaum Muhajirin yang terakhir meninggal dunia dan beliau sebelum meninggal dunia menulis wasiat kalau saya mati meninggal dunia jangan kafani saya dengan kain yang bagus tapi kafani saya dengan kain sorban yang saya gunakan ketika hadir perang Badr bersama baginda Rasul Saw. Kain sorban nya sudah compang camping tapi karena perang itu perang yang di saksikan oleh Allah Swt dan Rasul nya perang yang sangat istimewa beliau merasakan ada nilai tersendiri sehingga beliau sampe berwasiat seperti itu dan cukup kedudukan yang istimewa yang menempel pada beliau dan beliau adalah salah satu orang yang di sebut oleh Rasul penghuni Sorga.

Jadi kalau orang-orang di luar kita Ahlussunnah wal Jama’ah secara gamblang orang-orang Syiah berani melaknat Sayyidina Sa’ad bin Abi Waqash cukup kita ketahui beliau orang yang di sebut oleh Rasul penghuni Sorga.

Dalam riwayat Abdurrahman bin Auf ada 10 orang yang mendapatkan jaminan Nabi untuk masuk ke dalam Surga yaitu
1) Sayyidina Abu Bakar Siddiq
2) Sayyidina Umar bin Khottob
3) Sayyidina Ustman bin Affan
4) Sayyidina Ali bin Abi Thalib
5) Sayyidina Thalhah
6) Sayyidina Zubair\
7) Sayyidina Abdurrahman bin Auf
8) Sayyidina Sa’ad bin Abi Waqash
9) Sayyidina Said bin Zeid
10) Sayyidina Abu Ubaidah

Mudah-mudahan Allah meridhoinya dan kita mendapatkan barokahnya. Di katakan dari bapaknya Ishaq yang bernama Sa’ad bin Abi Waqash atau Malik bin Uhaib bin Abdi Manaf bin Zuhro bin Kilab bin Murroh. Kalau ada pertanyaan kenapa kok datuk datuknya Nabi itu ada yang bernama Kilab. Kilab itu nama binatang. Kenapa mereka orang-orang Arab zaman dahulu memberi nama anak-anak mereka dengan nama yang jelek? Sementara memberi nama budak-budak mereka dengan nama yang bagus? Mereka mengatakan kita itu punya anak kita beri nama dengan nama yang paling menyeramkan buat musuh, kita beri anak kita dengan nama singa, srigala, pendekar, supaya musuh-musuh kita takut, tapi kita beri nama budak-budak kita dengan nama yang baik agar santun kepada kita.

Salah seorang yang mendapatkan kabar gembira dari Nabi akan masuk ke dalam Surga nya Allah Swt. beliau berkata: saya di jenguk oleh Rasulullah Saw pada Haji terakhir nya Rasul, saya sakit di Mekkah. Nabi ketika Haji Wada’ atau Haji perpisahan atau di sebut juga dengan Haji Balagh karena nabi di sana berkhutbah dan juga di sebutkan Hajjatul Islam Nabi menjenguk saya, ini pelajaran pertama buat kita bahwa Nabi seorang utusan Allah Swt meyempatkan waktu setelah melaksanakan Haji Wada’nya menjenguk salah seorang sahabat nya. Mustinya Rasul ketika berada di Mekkah Sa’ad bin Abi Waqash di bawa ke Nabi tapi dia sakit, di jenguk oleh Baginda Nabi Muhammad Saw. Ini tawadhu nya Nabi kita Muhammad Saw. Tanpa melihat siapapun kalau masih ada hubungan kekerabatan sedang sakit di jenguk.

Kata Nabi 3 hal setiap orang Muslim wajib melaksanakannya
1) Menjenguk orang sakit
2) Mengurus Jenazah
3) Kalau ada orang bersin kita harus menjawab nya.


Kembali kita ke sakit. Orang sakit di jenguk oleh baginda Nabi kita Muhammad Saw . kalau kita pergi kerumah sakit itu ada jam jenguk. Dalam riwayat Imam Ahmad Nabi dulu pernah bersabda kalau seseorang menjenguk saudara Muslim nya yang sakit di pagi hari maka malaikat meminta kan ampun kepada Allah Swt ngedoain 70.000 di doain dari pagi sampe sore. Tapi kalau menjenguk orang sakit nya sore 70 ribu malaikat nya Allah Swt mendoakan kita sampai pagi.

Jadi Subhanallahi bertepatan sinkron kalau kita menjenguk orang sakit di jam jenguk pagi jenguk nya karena Allah Swt itu di kasih pahala dan di doain sama malaikat dan yang mendoakan 70.000 malaikat sampe sore. Kalau kita menjenguk nya sore Allah Swt memberikan rahmat nya sampai 70.000 Malaikat mendoakan kita sampe pagi. Makanya jangan malas-malas untuk menjenguk saudara kita yang sakit.

Allah Swt dalam Hadist Qudsi Nabi Muhammad Saw pernah bersabda: nanti di hari kiamat kita ini di ajak bicara sama Allah Swt. wahai anak Adam dulu saya sakit kenapa kamu tidak menjenguk saya? Ya Allah bagaimana saya menjeguk engkau, engkau ini tuhan pencipta alam semesta bagaimana cara menjengukmu? Apakah kamu tidak tahu kalau dulu aku mempunyai hamba dia itu kerabat kamu sakit tapi kamu tidak menjenguk nya. Seandainya kamu menjenguk nya kamu akan mendapatkan bahwa aku ada di sana. Maksud nya apa kata ulama? Maksud nya Fadhilah nya itu sangat besar kalau di situ ada Allah Swt kita punya doa dengan tulus untuk orang yang sakit maka doa nya akan di ijabah oleh Allah Swt kecuali ini orang kalau sakit nya akan datang ajal nya mau meninggal maka doa apapun tidak ada gunanya.

Ibu bapak hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt pelajaran pertama Nabi menjenguk Sa’ad bin Abi Waqash karena sakit yang sudah berat dan saya berkata wahai Rasulullah Saw saya punya sakit sudah sampai posisi seperti yang kau lihat saya ini sudah semakin lemah Ya Rasul menurut Sa’ad bin Abi Waqash sakit nya sudah sangat berat artinya boleh kita itu bukan mengeluh tapi kita itu mengharapkan doa kalau ada orang jenguk kita mudah-mudahan kita sehat wal Afiyah Amin. Kamu lihat kondisi sudah berat, jantung saya sudah lemah, darah saya begini, tolong doakan saya supaya Allah Swt berikan saya obat kesembuhan, nah ini saad bin abi waqash juga seperti itu.

Sebagaimana kau lihat posisi saya sudah sangat berat Ya Rasulullah. Lalu kata Sa’ad bin Abi Waqash saya ini Ya Rasul orang yang punya harta. Dalam bahasa Arab orang yang harta nya berlimpah, bahasa nya saya punya harta banyak tapi saya tidak punya keturunan yang bisa mewarisi saya punya harta yang banyak kecuali satu anak perempuan. Saad bin Abi Waqash ini punya anak baru satu namanya Aisyah tapi Nabi tahu Saad bin Abi Waqash tidak akan meninggal di kota Mekkah karena umur nya bakal panjang akan menjadi Gubernur nanti di Irak jadi orang hebat untuk membela agama Allah Swt dengan kekuatan dan kebijakan nya bukan di Mekkah tapi nanti di Irak.

Kita lanjutkan lalu berkata Saad bin Abi Waqash apakah saya di perkenankan menginfakan dua pertiga harta kekayaan saya? Kata Nabi jangan dan Nabi pemikiran nya sudah jauh dan ini termasuk wasiat. Wasiat tidak boleh lebih dari sepertiga, kurang dari sepertiga boleh, dua pertiga tidak boleh, setengah tidak boleh. Kalau dalam bahasa Hadist wasiati lebih dari dua pertiga termasuk dosa besar. Kita lanjutkan berkata Saad bin Abi Waqash ya sudah kalau saya tidak di perkenankan menginfaqan dua pertiga harta saya bagaimana kalau setengah nya? Nabi masih bilang jangan, kalau begitu sepertiga saya Infaqan karena Allah kata Nabi sepertiga juga masih banyak. Ini kalimat kata ulama berarti orang itu boleh mewasiati sesuatu maksimal sepertiga bahkan kalau perlu jangan sampai sepertiga karena Nabi masih berat tapi Nabi bilang sepertiga tidak apa-apa.

Apa hikmahnya? Nabi tahu Saad bin Abi Waqash anak nya banya, istri nya masya Allah, istrinya banyak, anaknya banyak yang laki lebih dari 10. Kita lanjutkan ke Hadist sesungguhnya engkau tinggalkan ahli waris mu anak mu yang laki dan perempuan menjadi orang-orang yang cukup menjadi orang-orang kaya karena harta kamu itu lebih baik dari pada kau tinggalkan mereka menjadi orang Miskin

Dalam Hadist Rasul Allah sudah atur orang yang punya hak harus mendapatkan masing-masing tidak boleh merampas, tidak boleh di curi tidak bisa di kalahkan oleh apapun selagi masih ada hubungan darah ahli waris wajib menerima warisan dari yang meninggalkan warisan itu dan tidak ada wasiat untuk ahli waris. Otomatis kalau orang meninggal tanpa di wasiati anak-anak nya langsung menerima harta orang tua.

Kita lanjut kenapa Nabi melarang orang untuk berinfaq? Karena Nabi yang terbaik untuk ummat nya dan Nabi membenci yang namanya mengemis bahkan ulama mengatakan haram kecuali 3 hal yaitu sangat melarat. Jadi Nabi bilang kau tinggalkan keluargamu dalam keadaan berkecukupan lebih baik dari pada kau tinggalkan mereka dalam keadaan ngemis-ngemis kepada orang lain dan sesungguhnya engkau tidaklah menginfaqan nafkah karena Allah Swt melainkan kamu pasti mendapatkan pahala. Nafkah yang kita kasih ke anak kita, nafkah yang kita kasih ke istri kita ada pahalanya. Ini yang di maksud oleh Rasul walaupun yang kau berikan sesuatu yang masuk ke mulut istri mu, ke mulut anakmu, ke mulut cucu mu itu ada nilai besar di sisi Allah Swt.

Ini pelajaran juga buat kita agar kita lebih memperhatikan keluarga, kenapa bib? Karena ada pahalanya yang kita keluarkan sehari 50.000 itu pahalanya besar di sisi Allah Swt. kalau Allah Swt melapangkan rizki kita jangan pelit, lapang juga Kata Nabi bukan dari golongan saya orang yang di kasih rizki luas sama Allah Swt tapi bakhil kepada keluarganya. Nah ini Nabi berpikiran jauh dari apa yang di pikirkan oleh Saad bin Abi Waqash yang beliau ingin menginfaqan keluarga nya karena Allah Swt jangan kata Nabi sepertiga saja kenapa? Jangan sampai anak keturunan mu ngemis-ngemis kepada orang lain.

Mudah-mudahan yang sedikit ini bisa kita pahami dan ada ilmu yang bisa kita ambil penting nya menjenguk orang sakit. Apalagi wasiat tidak boleh lebih dari sepertiga dan perhatian kepada orang-orang yang terdekat dengan kita karena nilai nya tinggi di sisi Allah Swt.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.