Sakit penggugur Dosa

Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw

22 November 2021

-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير

Yang sama-sama kita hormati dan kita muliakan orang tua kita guru kita Al-Habib Muhammad Al-Junaid yang tidak sudah menyampaikan nasehat nya kepada kita, kita doakan mudah-mudahan beliau sehat panjang Umur Afiyah dan ilmu yang di berikan kepada kita semoga menjadi ilmu yang bermanfaat. Orang tua kita yang kita hormati dan muliakan Al-Habib Hud bin Muhammad Bagir Al-Atthos kita doakan mudah-mudahan beliau senantiasa di panjangkan umur nya oleh Allah Swt, sehat wal afiyah senantiasa selalu bersama kita Amin Allahumma Amin.

Alhamdulillah malam ini kita kembali di perjumpakan oleh Allah Swt dalam rutinitas mulia. Kegiatan yang kita yakini mengundang rahmat nya Allah Swt duduk bersama di masjid yang mulia ini berada di majelis Rasulullah Saw. Mudah-mudahan kehadiran kita berbuah syafaat untuk kita nanti di hari kiamat Amin Allahumma Amin dan ilmu yang kita dengar dari para guru mudah-mudahan menjadi pelita di dalam kehidupan kita Amin Allahumma Amin.

Sholawat salam khusus untuk makhluk teragung junjungan Rasul termulia Baginda Nabi besar Muhammad Saw keluarga sahabat dan pengikut nya sampai akhir zaman dan mudah-mudahan Allah Swt takdir kita di dunia senantiasa menjadi orang yang mencintai dan di cintai oleh beliau di hari kiamat dan mudah-mudahan Allah Swt kumpulkan kita bersama Baginda Nabi besar Muhammad Saw.

Baiklah hadirin-hadirat demikian para pendengar live streaming Majelis Rasulullah Saw dimana pun berada kita akan kembali melanjutkan kajian kita dalam kitab Riyadhussholihin

عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ وَ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ قَالَ مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ”  متفق عليه

 

Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah ra, dari Rasulullah SAW bersabda ”Tidaklah sesuatu menimpa kepada seorang muslim dari kesusahan, rasa sakit, rasa gelisah, rasa sedih, sesuatu yang menyakitkan, dan rasa gundah, hingga duri yang mengenai dirinya kecuali Allah menjadikannya sebagai pelebur atas kesalahan-kesalahannya”

( HR Bukhari-Muslim).

Sampailah kita di hadist ke 13 dari pada kelanjutan bab sabar yang di bawa oleh sahabat Rasul Imam Said Al Khudri dan Imam Abu Hurairah. Semoga Allah Swt merahmati nya dan kita mendapatkan barokah nya. Dimana beliau berdua mengatakan عَنِ النَّبِيِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ di riwayatkan oleh baginda Rasul قَالَ beliau berkata مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ tidaklah musibah menimpa seorang muslim مِنْ نَصَبٍ baik musibah itu dalam bentuk kepayahan atau capek atau letih وَلاَ وَصَبٍ atau bentuk musibah nya karena sakit وَلاَ هَمٍّ atau resah, gelisah وَلاَ حُزْنٍ atau musibah nya karena sedih وَلاَ أَذًى atau musibah nya karena ujian gangguan orang lain pada diri nya وَلاَ غَمٍّ atau musibah yang sifat nya kesumpekan حَتَّى الشَّوْكَةِ bahkan duri sekalipun يُشَاكُهَا bahkan duri yang masuk ke dalam tubuh nya إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ”  melainkan itu semua menjadi penghapus dosa-dosa orang tersebut oleh Allah Swt ”  متفق عليه Bukhori Muslim

 

Hadirin-hadirat jamaah Majelis Rasulullah Saw. Hadist malam ini masih di dalam bab kesabaran. Imam Nawawi meletakan hadist ini di dalam bab kesabaran agar kita terhibur . seberat apapun musibah yang kita temui, musibah yang kita alami lalu kita mendengar hadist malam ini Insya Allah menjadi hiburan buat kita. Seberat apapun ujian yang di sebut di dalam hadist ini: dari kepayahan, sakit, resah, gunda gulana, gelisah, sumpek, ujian yang muncul dari orang lain kepada kita bahkan duri setelah kita mendengar hadist ini mengetahui mempelajari Insya Allah menjadi ringan itu semua Amin Allahumma Amin. Apalagi kita orang muslim mengetahui di balik ujian yang Allah Swt kasih itu ada balesan nya. Kita bisa lihat kita bisa merasakan kita bekerja. Ada orang bekerja pagi-pagi sudah keluar. Siang panas matahari membakar tubuh nya. Dia lalui itu semua dengan penuh kepayahan dan kesabaran. Panas kepanasan orang yang kerja, hujan ke hujanan, pagi sore macet, kenapa mau dia kerjakan itu, mau dia lakukan itu dan dia lalui hari demi hari, bahkan masih terkadang ikut lembur, kenapa dia mau seperti itu? Karena dia tau ada upah di balik itu. Ada gajian bentuk nya mingguan, ada bulanan, ada THR, maka nya dia mau. Lihat itu orang di luar jalanan masih macet terkadang belum pulang karena lembur, kenapa mau begitu? Karena ada upah..

 

Kita orang yang beriman hamba Allah Swt ummat nya Nabi Muhammad Saw. Begitu juga ketika kita kelelahan di dalam ibadah terlebih khusus sedih resah gelisah mustinya kita harus sabar dan berharap pahala di balik ini semua ada penghapusan dosa dari Allah Swt buat kita. Di dalam hadist ini Rasul Saw memberi beberapa ragam macam derita. Ada yang sifat nya terasa oleh tubuh lahiriah kita. Apa itu? Capek, sakit, godaan orang, duri menusuk tubuh kita. Ada juga yang sifat nya maknawia atau dia tidak melukai kulit kita tapi di sebut derita. Dia tidak membuat kulit kita berdarah tapi di sebut derita, apa itu? Sumpek, resah, gelisah, dia tidak ada di anggota tubuh zohir ada nya di dalam hati seseorang, ada di dalam pikiran seseorang, ada nya di dalam akal jiwa seseorang, menyiksa tubuh nya . maka nya Nabi sebut ujian nya di sini secara zohir ada secara batin ada. Secara zohir: capek sakit , gangguan orang, duri. Secara batin: sumpek, sedih, resah, gelisah dan itu semua di sebut oleh Nabi termasuk ujian dan cobaan dan itu semua musibah dan itu semua kata Nabi kalau kita lalui dengan sabar, tidak berontak dengan takdir Allah Swt apalagi di tempatkan pada posisi ibadah selagi kita muslim maka itu semua akan menjadi penghapus dosa-dosa kita.

 

Kata Nabi urusan orang muslim ini sangat menakjubkan sekali. Segala urusan nya ada pahala. Segala urusan nya ada hikmah ada kebaikan. Urusan orang mukmin semua nya menakjubkan. Kalau dia mendapatkan kegembiraan, lagi senang, dapat nikmat, dia bersyukur maka itu yang terbaik untuk orang itu dari Allah Swt. Kalau dia lagi di timpa ujian, lagi tidak punya duit, lagi susah, lagi sakit, lagi sumpek, lagi sedih, lagi menderita kalau dia sabar maka itu yang terbaik buat dia  da nada pahala di balik itu penghapusan dosa dari Allah Swt. Itu inti hadist malam ini yang di sebutkan oleh Nabi. Namun memang,

 

Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt, ada dosa da nada ragam macam dosa yang tidak bisa di ampuni dengan cara kita capek, tidak bisa di ampuni ketika kita sakit, tidak bisa di ampuni ketika kita sedang sedih, tidak bisa di ampuni oleh Allah dengan ujian gangguan orang lain kepada kita apalagi hanya duri, bahkan ada dosa-dosa yang tidak bisa di ampuni oleh sholat, dengan tahajjud, ada dosa-dosa yang tidak bisa di ampuni dengan istighfar, dosa apa? Dosa yang berkaitan kepada sesama manusia.

 

Jadi dosa-dosa yang ada di dalam hadist ini antara kita dengan Allah Swt. Dosa-dosa kecil di ampunin, ente capek , sedih, resah, gelisah, sumpek atau tertusuk duri maka akan Allah Swt ampuni dosa nya. Kenapa? Karena dosa antara ente dengan Allah Swt. Ente tidak sholat itu adalah dosa ente sama Allah Swt, ente tidak puasa maka itu adalah dosa ente sama Allah Swt, ente tidak zakat maka itu adalah dosa ente sama Allah Swt, ente mabok maka itu adalah dosa ente sama Allah Swt, ente zina maka itu adalah dosa ente sama Allah Swt, ente taubat sungguh-sungguh dan betekad kuat menyesal dan tidak mengulangi lagi maka akan Allah Swt ampunin dosa-dosa ente dengan cara resah, gelisah sakit yang di sebut dalam hadist otomatis Allah Swt ampunin dan itu pengharapan kita walaupun di balik itu adalah dosa-dosa besar. Tapi kalau dosa nya sesama manusia tidak bisa dengan cara taubat dan mengemis sama Allah Swt namun kita harus selesaikan dulu urusan sesama manusia. Urusan sesama manusia juga ada 2: ada zohir ada batin. Kalau zohir ente ambil barang dia, ambil baju nya, nyolong tv nya, ngambil motor nya sampe rumah taubat nangis-nangis apa di terima taubat nya sama Allah Swt? Tidak. Tapi balikin dulu itu motor. Ane nyolong sajadah bib ane pakai tahajjud nangis taubat sama Allah Swt maka ente akan di tertawakan oleh Malaikat. Ya Allah ampunin dosa saya, saya sujud di atas sajadah boleh nyolong, nih sajadah empuk banget, maka taubat ente tidak akan di terima, balikin dulu. Itulah dosa yang tidak bisa di ampuni dengan istighfar dengan taubat dengan nangis, kenapa? Karena ada hak orang lain di diri kita maka kita harus balikin

 

Atau secara batin juga. Ente mukul orang lalu bertaubat maka tidak bisa cara nya ente harus minta maaf dulu atau sifat nya hak sesama manusia secara maknawi: ente ghibahin dia, Ya Allah maafin ane sudah gosipin fulan, tidak bisa dengan cara seperti itu ente harus minta maaf dulu sama dia sebelum nanti di hari kiamat Allah Swt tuker pahala ente ke dia dosa dia pindah ke ente. Sebelum kita menyesal pada suatu hari tidak bisa terulang lagi. Kenapa dulu kita tunda-tunda minta maaf kepada orang itu padahal itu hak sesame manusia.

 

Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt. Inti nya kembali ke hadist, ada dosa yang berkaitan hak nya kita kepada Allah Swt. Bertaubat sungguh-sungguh Allah ampuni dosa, di balik ujian Allah Swt ampuni dosa. Dosa-dosa kecil tapi kalau dosa sesama manusia tidak selesai dengan taubat kita kepada Allah Swt sebelum kita menyelesaikan urusan sesama manusia.

 

Ibu bapak hadirin-hadiran yang di rahmati oleh Allah Swt. Nabi kita Muhammad Saw menyebutkan di sini yang nama nya derita macam-macam. Ada yang nama nya payah atau capek, ente kerja mencari rizki halal keringatan kepanasan maka di balik itu Allah Swt ampuni dosa.

 

Ada derita yang sifat nya sakit . kenapa kita di suruh doain orang sakit dan orang sakit doain kita? Karena dosa nya di ampuni sama Allah Swt. Ada yang sifat nya pengampunan dosa itu dengan cara kesusahan. Padahal sebenar nya resah, gelisah, cemas bukan sumpek. Ente cemas kepada perkara yang belum terjadi. Kira-kira ane kalau keluar di bunuh atau tidak? Kira-kira kalau ane kesana sakit atau tidak? Kira-kira ane bisa makan atau tidak besok? Ada sedih yang di maksud dalam hadist ini, maksud nya kita resah gelisah sedih karena sesuatu yang terlewat. Baik di tinggal wafat sama orang yang kita cintai, baik ketinggalan harapan yang kita angan-angan, baik di tinggal dengan orang yang sangat dekat dengan kita. Ada lagi sumpek. Orang kalau sudah sumpek berat.

 

Terkadang orang menahan sumpek itu sampai pingsan dan itu di sebut di dalam kitab-kitab. Orang yang terkena derita tersebut maka akan menjadi penghapusan dosa. Tidak ada orang di dunia ini muslim atau non muslim terlepas dari itu semua. Cuman beda nya kalau muslim tertimpa hal-hal tersebut jadi penghapusan dosa kalau non muslim tidak. Maka nya kalau ada non muslim di dunia hidup nya sumpek terus di hari kiamat lebih susah.

 

خَسِرَ ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةَ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْخُسْرَانُ ٱلْمُبِينُ

jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.

 

Tidak ada orang yang terlepas dari pada ke sumpekan, derita, ujian, cobaan. Pasti hari ini sedih bisa jadi besok bahagia. Hari ini bahagia bisa jadi besok sedih. Hari ini senang boleh jadi besok susah. Seperti roda berputar. Terkadang di atas terkadang di bawah karena ini kehidupan. Kata ulama:  Semua orang itu tertimpa musibah. Mau dia orang biasa atau orang istimewa. Baik dengan cara di tinggal dengan orang yang dia cintai, meninggal orang tua nya, meninggal kekasih nya ,meninggal anak nya, meninggal guru nya, atau mendapatkan sesuatu yang tidak membuat dia senang, pasti ada ujian, pasti ada cobaan, kecuali para Nabi.

Kalau Nabi memang di ciptakan oleh Allah Swt untuk siap di tempuh dengan derita dan kita berbeda dengan Nabi. Kalau Nabi produk ciptaan Allah Swt di ciptakan untuk siap menanggung beban derita ujian cobaan yang dahsyat yang tidak bisa di tanggung oleh manusia biasa kecuali para Rasul dan para Nabi atau para wali yang hidup nya kata Allah Swt dalam Al-Qur’an

لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

 

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَكَانُوا۟ يَتَّقُونَ

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa

لَهُمُ ٱلْبُشْرَىٰ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ ۚ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَٰتِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ

Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.

maka nya berkata Al-Habib Ali Al-Habsyi Shohibul Maulid Simtuddhuror: di mana saya punya hati ini ada resah, ada bingung, ada sedih, ada sumpek sementara dalam hati saya ini di penuhi kecintaan kepada Rasul Muhammad Saw. Tidak ada ruang untuk resah, tidak ada ruang untuk sedih, tidak ada ruang untuk mikirin dunia, tidak ruang untuk sumpek dan gelisah isi nya Muhammad Rasulullah Saw. Itu para wali. Selain para Nabi, selain para wali, selain para sholihin kita ini manusia awam hidup kita penuh dengan ujian dan cobaan. Syarat nya apa supaya jadi penghapusan dosa? Sabar dan mengharapkan pahala dari Allah Swt.

         Itu juga kata ulama tidak cukup. Pengen jiwa tentram, jiwa tenang jangan tinggalin sholat. Wajib saja tidak cukup namun banyakin baca Qur’an. Baca Qur’an sering tidak cukup namun banyakin zikir.

الا بذكر الله تطمئن القلوب

Banyakin baca لا إله إلا الله. Sambil di hayatin. Zikir apapun penuh penghayatan dan ke khusyukan maka akan jadi pelita di dalam batin.

Nabi kalau mengajarkan Sayyidina Ali bacaan talqin zikir لا إله إلا الله محمد رسول الله pejamkan mata mu wahai Ali . maka itu akan meresap ke batin.

Maka nya ulama kita Habaib kita selalu menutup majelis nya dengan talqin zikir itu. Al-Habib Ali Kwitang seperti itu. Para Habaib Majelis-majelis nya seperti itu dan Majelis Rasulullah juga seperti itu. Supaya kalau kita wafat membawa ucapan itu Insya Allah kita meninggal dalam keadaan hunsul khotimah. Yang kedua supaya kita bubar dari majelis Insya Allah rontok dosa-dosa kita. Yang ketiga supaya kita keluar dalam majelis itu membawa ke tentram hati dan sanubari kita. Masih sumpek bib,perbanyak baca Lahawla Walaquwwata Illa billa. Ambil tasbih duduk sebentar . bukan Ust atau Habib yang suruh tapi Rasulullah Saw yang suruh. Obat dari pada 99 penyakit yang paling mudah untuk di obati sumpek, resah, gelisah obat nya adalah Lahawla Wala quwwata Illa billah. Kalau tidak cukup perbanyaklah sholawat, masih kurang juga pegang lah dada dan baca Rabbish rah lii sadrii Wa yassir liii amrii. Ini orang yang hidup nya sumpek mulu dan muka nya cemberut mulu, hati nya sempit mulu, habis sholat kita di ajari oleh guru-guru kita pegang dada depan sebelah kiri dan baca. Rabbish rah lii sadrii Wa yassir liii amrii. Sehabis itu pindah ke ketiak sebelah kiri sambil membaca alam Nasyroh

Tahun 2002 di Tarim hati saya sumpek lalu saya datang ke Sayyidil Habib Umar. Wahai Habib saya sumpek , lalu Habib Umar menempelkan tangan nya di dada saya dan saya tidak tau Habib Umar baca apa lalu Habib Umar menyuruh saya membaca Alam Nasyroh 70 kali dan muka beliau tersenyum, belum saya baca sudah hilang sumpek saya melihat senyuman Habib Umar tapi karena saya di suruh baca saya tetep baca. Kalau masih sumpek juga mungkin hutang nya banyak dan kalau hutang nya banyak Nabi sudah mengajarkan doa nya untuk kita. Di baca pagi sore

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Kalau tidak hafal cari kitab wirid nama nya wirdhul Latief. Orang yang baca wirdhul Latief pagi sore hidup nya tidak akan sumpek. Jika masih kurang tambahin rotib Haddad habis Magrib. Di dalam tafsir Imam Suyuti beliau mengatakan Hadist Sayyidah Aisyah berkata: saya punya Bapak yang bernama Abu bakar Shiddiq mengatakan kepada saya, wahai putriku yang bernama Aisyah, mau kah kamu saya kasih doa dan doa ini saya dapat dari Rasulullah Saw langsung. Doa ini kata Nabi dulu di baca sama Nabi Isa dan di kasih kepada pengikut-pengikut setia nya, bacaan ini kalau kamu baca wahai Aisah walaupun hutang mu sebesar gunung uhud Allah Swt bakal lunasin. Kata Sayyidah Aisyah tentu wahai Abi doa apa? Bacalah doa يافارج الهم ياكاشف الغم يامن لعبدِه يغفر ويرحم kenapa di tambahin sama Habib Abdullah bin Alwi Haddad. Karena kata Imam Ghozali di dalam Ihya Ulumuddin, bagus nya kalau kita berdoa sebut-sebut Asma Allah itu hadist yang pertama.

Hadist selanjutnya

 عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ و آلِهِ وَ صَحْبِه وَسَلَّمَ وَهُوَ يُوعَكُ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ الله إِنَّكَ تُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا قَالَ أَجَلْ إِنِّي أُوْعَكُ كَمَا يُوعَكُ رَجُلَانِ مِنْكُمْ قَالَ ذَلِكَ أنَّ لَكَ أَجْرَيْنِ قَالَ أَجَل ذَلِكَ كَذَلِكَ، مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى سوكة فَمَا فوقها إِلَّا كَفَّرَ اللهُ بِهَا سَيِّئَاتِهِ وَ حُطَّتْ عَنْهُ ذُنُوْبُهُ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا” متفق عليه

 

Dari Ibnu Mas’ud ra berkata Saya memasuki tempat Nabi SAW dan beliau sedang menderita demam. Saya lalu berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya engkau demam yang amat sangat.” Beliau kemudian bersabda: “Benar, sesungguhnya saya terkena demam sebagaimana demamnya dua orang dari engkau semua yang menjadi satu.” Saya berkata lagi: “Kalau demikian Tuan tentu mendapatkan dua kali pahala.” Beliau bersabda: “Benar, demikianlah memang keadaannya, tiada seorang muslim pun yang terkena oleh sesuatu kesakitan, baik itu berupa duri ataupun sesuatu yang lebih dari itu, melainkan Allah pasti menghapus kesalahannya dengan sebab musibah yang mengenainya tadi dan digugurkan dosa-dosanya seperti sebuah pohon menggugurkan daunnya” (HR Bukhari-Muslim)

 

Hadist yang selanjut nya Rasul bersabda: siapa orang di kehendaki mendapatkan kebaikan orang itu akan di timpah musibah. (hadist riwayat Imam Bukhori).

 

Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt, kali ini hadist menjelaskan bahwa sakit nya Nabi begitu berat. Kamu ini demam tinggi wahai Rasulullah dan Rasulullah berkata iya,

 

Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt di dalam bab ini luar biasa, ujian itu macam-macam. Apalagi kalau ujian nya di timpakan oleh Allah Swt bukan kepada manusia biasa tapi kepada pilihan-pilihan Allah Swt yaitu kepada para Nabi dan para Rasul yang memang sudah pastinya ujian yang Allah Swt berikan kepada mereka sesuai standar proses penciptaan mereka. Kenapa bib si fulan jadi Nabi? Ya karena beda sama kita. Dia di ciptakan sama Allah Swt untuk siap menimpa ujian

 

Sahabat Sa’ad bin Abi Waqash pernah bertanya: siapakah karakter manusia yang paling kuat menimpa ujian, cobaan? Yang paling kuat menerima ujian adalah para Nabi, setelah para Nabi adalah para Wali dan Sholihin dan itu adalah orang-orang yang paling kuat ketika di timpa ujian sama Allah Swt dan orang di uji sama Allah Swt tergantung kuat agama nya. Semakin kuat agama nya semakin berat ujian nya tapi kalau agama nya lemah ujian nya biasa tapi pasti ada ujian sampai Allah Swt jadikan orang itu berjalan di muka bumi ini tidak punya dosa lagi karena selalu di timpa ujian dan cobaan. Kembali lagi, yang paling kuat siapa? Yaitu para Nabi.

 

        وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَكُمْ خَلٰۤىِٕفَ الْاَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجٰتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْۗ

 Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu.

 

Jadi ujian itu tujuan nya macam-macam. Sengaja Allah Swt kasih ujian, cobaan untuk menguji keimanan kita. Kata ulama tujuan nya ujian adalah untuk jadi pemisah antara orang yang baik dan orang yang jahat, maka nya di kasih ujian. Kalau orang baik tambah taat kalau orang jahat berontak. Adalagi kata ulama tujuan nya Allah Swt kasih ujian supaya sadar dari dosa nya akhir nya bertaubat. Ada orang bertaubat tidak bisa dengan Qur’an, tidak bisa dengan ceramah, tidak bisa di datangi dengan Kyai tapi pas terkena ujian hilang motor nya lalu menangis dan menyebut nama Allah Swt. Adalagi kata ulama tujuan ujian adalah Allah pengen denger rintihan hamba nya. Allah Swt senang mendengar rintihan hamba nya kepada Allah Swt bukan kepada manusia maka nya di uji tapi kalau kelas nya Nabi kelas nya para wali di kasih ujian sama Allah Swt untuk menaiki derajat mereka.

 

Maka nya ada istilah Nabi di nasehati oleh Allah di dalam Alqur’an

فَٱصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْعَزْمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِل لَّهُمْ ۚ كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوعَدُونَ لَمْ يَلْبَثُوٓا۟ إِلَّا سَاعَةً مِّن نَّهَارٍۭ ۚ بَلَٰغٌ ۚ فَهَلْ يُهْلَكُ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.

 

Yang di sebut ulul azmi ada 5 dan biasa nya ujian itu tidak lepas dari umum nya 4. Kepada diri seseorang , anak nya, keluarganya, kehormatan nya. Sebab nya apa? Agama, kedudukan, dunia tapi tempat tumpuan musibah diri kita, anak kita, keluarga sama kehormatan. Ulul azmi ini di kasih ujian sama Allah Swt lengkap. Ujian Kediri nya, anak nya, keluarga nya, kehormatannya. Ada 5 ulul azmi

 

  • Nabi Nuh

Nabi nuh paling top nya ujian kalau kata ulama. Saking top nya ujian nya Allah Swt kasih umur nya paling panjang di antara para Nabi. Lebih dari 1000 tapi kata ulama mestinya di pakai buat dakwah 950 tahun. Segala bentuh cara dakwah di pakai oleh Nabi Nuh tetap tidak ada pengikut nya.

 

  • Nabi Ibrahim

Lebih berat lagi ujian nya. Nikah tidak mempunyai anak, setiap hari berdoa minta anak, 85 tahun baru mempunyai anak yang bernama Nabi Ismail ketika Nabi Ismail sudah besar di suruh potong lalu hijrah ke Mekkah ketika balik langsung menghadapi Raja Namrud lalu Nabi Ibrahim di bakar dalam api

  • Nabi Musa

Dari Bayi di buang ke sungai karena anak laki laki yang lahir di tahun itu semua akan di bunuh sama Fir’aun. Akhir  nya Nabi Musa hidup di rumah Fir’aun. Akhir nya ujian nya bukan menghadapi Fir’aun saja tapi juga menghadapi Qorun

 

  • Nabi Isa

Nabi Isa ujian nya ketika lahir di bilang anak zina tidak punya bapak. Siti Maryam di sebut pelacur. Tidak ada suami hamil. Maka nya Nabi pernah tulis di tanah garis 4. Kata Ibnu Abbas: kamu tau ini 4 garis apa? 4 garis ini adalah 4 wanita pimpinan ahli sorga yang paling utama. Siapa Ya Rasulullah? Khodijah, lalu garis ke 2 Fathimah binti Muhammad, garis ke 3 Maryam binti Imron, garis ke 4 Asiah istri Fir’aun.

 

  • Nabi Muhamnmad Saw

Kalau kita bahas tentang ujian Rasulullah Saw maka tidak akan cukup waktu kita. Paling berat nya ujian ada di Rasulullah Saw. Kenapa Nabi paling tinggi kedudukan nya? Karena semakin dahsyat ujian sesorang maka akan semakin tinggi derajat nya

 

Mudah-mudahan Allah Swt menjadikan setiap ujian yang di berikan kepada kita melainkan kita mampu melaluinya dengan penuh ketabahan dan kesabaran dengan berharap pahala dari Allah Swt dan Allah Swt permudah segala urusan kita. Allah swt angkat segala ujian, Allah Swt angkat segala keresahan, kesumpekan, keresahan, kesedihan di dalam sanubari hati kita. Demikian orang-orang yang kita cintai dan mudah-mudahan Allah jadikan setiap pengharapan kita kepada Allah di ijabah oleh Allah Swt. Amin Ya Rabbal ‘alamin.