Hak Tetangga

Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw

26 Februari 2018

-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير

Yang kita hormati dan kita cintai guru-guru kita Al-Habib Ja’far bin Muhammad Bagir Al-Atthos kita doakan semoga panjang umur dan di murahkan rezkinya, kemudian juga Habibanal Mahbub Al-Habib Muhammad Al-Bagir bin Alwi bin Yahya kita doakan mudah-mudahan panjang umur sehat wal afiyat, juga kepada Habib Ahmad Al-Idrus kita doakan panjang umur dan sehat wal afiyat, Ust. Abdussalam maupun para guru lainnya

Hadirin –hadirat kita langsung saja membaca Hadist yang ke

  1. عن ابن عمر و عائشة رضي الله عنهما قالا قال رسول الله صلى الله عليه و آله و سلم ( مازال جبريل يوصيني بالحجا

Dari Ibn Umar dan Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda “tidak henti-hentinya Jibril memberikan wasiat kepadaku tentang tetangga sehingga aku menduga bahwa ia akan memberikan warisan kepadanya.” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi)

Hadist malam ini dalam kitab Qutuful Falihin yang di karang oleh guru kita AlHabib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim kita doakan panjang umur sehat wal afiyah, Allah kabulkan hajat-hajatnya, Allah jadikan ilmu yang beliau berikan bermanfaat buat kita. Hadist ke 72 dari Imam Ibnu Umar yaitu Abdullah bin Umar bin Khattab dan dari Aisyah Ummul Mukminin istri dari baginda Nabi kita Muhammad Saw yang mana ke 2 perawi Hadist ini sudah beberapa kali kita kupas sejarahnya semoga Allah Swt meridhoi mereka berdua dan kita juga mendapatkan barokahnya.

Beliau beliau berdua ini mengatakan مازال جبريل  tidak henti hentinya terus menerus malaikat Jibril itu يوصيني memberikan wasiat kepada aku بالحجا untuk berbuat baik kepada tetangga, berlemah lembut kepada tetangga, saling menghormati, apapun agamanya, saling berbagi, saling mencintai, sehingga kata Nabi dalam Hadist ini aku menduga, aku mengira seakan akan tetangga itu menerima warisan. Padahal warisan itu hanya bisa di terima kepada kerabat saja. Kepada anak, kepada cucu, tapi kalau tetangga tidak mendapatkan warisan. Tapi kata Nabi saking seringnya malaikat Jibril mengingatkan kepada saya untuk baik kepada tetangga seakan-akan tetangga menerima warisan. Hadist riwayat Bukhori Muslim dan riwayat yang lainnya.

Hadist malam ini berbicara tentang keutamaan tentang berbuat baik kepada tetangga. Berbicara tentang masalah tetangga . tetangga yang baik adalah karunia dari Allah untuk kita. Siapa tetangga itu? Tetangga kata para ulama berbeda-beda, tetangga itu orang yang mendengar panggilan mu, ada lagi kata para ulama batasan tetangga itu kalau di seru suara azan sejauh suara itu sampai maka itu batasan tetangga kita. Ada lagi ulama mengatakan tetangga itu 40 rumah kanan kiri depan belakang. Ada lagi kata para ulama yang di maksud hakekat tetangga yang sholat Subuhnya berjamaah bersama kita di Masjid. Tapi pada intinya ulama merujuk kepada perkataan Sayyidah Aisyah. Kata Sayyidah Aisyah tetangga itu 40 rumah dari berbagai sisi rumah kita. 40 ke kanan, 40 kekiri, 40 ke depan, 40 ke belakang itu adalah tetangga kita. Mudah-mudahan kita mendapat tetangga tetangga yang baik.

Kata para ulama di katakan kalau mau mencari rumah lihat tetangganya terlebih dahulu. Kalau tetangganya baik tidak apa-apa tinggal di situ. Akan tetapi kalau di sekeliling nya tidak baik jangan beli di situ, jangan ngontrak di situ, jangan tinggal di situ. Karena tetangga ini sangat berpengaruh.

Ibu bapak hadirin hadirat jamaah majelis rasulullah dan demikian para pendengar live streaming dimanapun anda berada. Di dalam agama Islam baginda Nabi kita Muhammad Saw memberi sesuatu standar hubungan kita dengan tetangga. Yang pertama ketika tetangga kita orang di luar agama. Yang ke dua orang yang satu agama. Yang ke tiga satu agama tapi masih ada kekerabatan. Yang pertama kata Nabi kita punya tetangga Musyrik agama nya Yahudi , agamanya Nasrani, agamanya Majusi, kita orang Islam masih punya hak untuk berbuat baik kepada mereka, kenapa? Karena mereka tetangga kita.

Yang ke dua kata Nabi tetangga yang mempunyai 2 hak. Yaitu tetangga yang beragama Islam. Baginya 2 hak yang pertama hak bertetangga yang ke dua hak sesama Muslim.

Yang ke tiga hak nya ada tiga. Yaitu Muslim dan kerabat. Masih Famili masih sepupu, maka bagi mereka adalah tiga hak. Yang pertama hak bertetangga, yang ke dua hak satu agama, yang ke tiga hak kekerabatan. Ini harus di jaga. Tetangga yang agamanya di luar Islam saja kita di perintahkan untuk berbuat baik. Apalagi Muslim, apalagi masih Famili. Di dalam Islam Allah menyuruh kita bukan hanya ibadah sholat, puasa, zakat pergi Haji, Umroh, bukan itu saja.

Dalam surat Annisa ayat 36 Allah Swt berfirman:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.

وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ

Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.

Itulah ajaran agama Islam yang di bawa oleh baginda Nabi kita Muhammad Saw.

Ibu bapak hadirin wal hadirat Rahimakumullah. Bahkan Sayyidatina Aisyah berkata Nabi terakhir sebelum meninggal dunia sudah lemas tubuhnya sudah ada di pangkuan Sayyidah Aisyah saya tawarkan wahai Rasul pakai Siwak tidak? Rasul pun memberi Isyarat iya. Maka saya minta kepada saudara saya Abdurrahman bin Abu Bakar Asshiddiq 1 batang kayu siwak di beri kepada saya lalu saya beri kepada Nabi akan tetapi kayu nya keras Nabi sudah tidak bisa menggigit, maka Sayyidah Aisyah mengunyah dengan mulut nya sudah halus lalu di berikan kepada Rasul setelah itu kata Sayyidah Aisyah kalimat yang terkahir dari mulut nya Rasul umatku jangan lupa Sholat dan jangan lupa berbuat baik kepada para budak.

Ibu bapak hadirin wal hadirat yang di rahmati Allah. Oleh karena itu jadilah kita orang yang terbaik, buat keluarga yang terbaik, buat tetangga yang terbaik, buat teman yang terbaik,.

Dalam riwayat Hadist yang di bawa oleh Imam Abdullah bin Umar sebaik-baik sahabat di sisi Allah di dalam penilaian Allah yang terbaik buat temannya. Sebaik baik tetangga di sisi Allah bukan yang kaya, bukan yang mewah akan tetapi yang terbaik buat tetangga nya. Mudah-mudahan kita semua menjadi orang baik. Berbuat baik kepada tetangga pahalanya besar dan jahat kepada tetangga dosa nya juga sangat besar.

Bahkan di dalam riwayat suatu Hadist Rasul pernah bersabda tidaklah seseorang berzinah dengan 10 perempuan, zina satu kali dosa nya seperti langit dan bumi bagaimana kalau zina 10 perempuan itu kata Nabi tidak ada apa apa nya dosa nya ketimbang menzinahi tetangga. Lalu kata Nabi hai sahabatku menurut kalian mencuri itu hukumnya bagaimana? Mencuri itu sudah di haramkan oleh Allah dan Rasul nya. Maka menurut kami mencuri juga haram. Tidak lah seseorang mencuri 10 rumah di masukin lalu di rampok, dosa nya sangat besar akan tetapi itu semua tidak ada apa apa nya ketimbang dia mencuri di rumah tetangga nya.

Ibu bapak hadirin wal hadirat yang di rahmati oleh Allah oleh karena itu berbuat baik kepada tetangga itu adalah lambang dari Iman. Nabi pernah berkumpul dengan sahabat lalu di antara mereka bercerita Ya Rasulullah di kampung kita ini ada perempuan sholat nya bagus, sedekahnya bagus, puasa sunnah nya juga bagus, tapi kekurangan nya sedikit Ya Rasul yaitu mulutnya jahat sama tetangga. Apa jawaban Nabi? Tempat nya hanya satu yaitu Neraka nya Allah. Lalu di antara mereka ada yang bilang lagi, Ya Rasulullah, ada juga di kampung kita perempuan ibadahnya pas-pasan cuman tidak pernah usil sama tetangga, tidak pernah jahat sama tetangga nya, apa jawaban Rasul , perempuan macam itu kalau dia meninggal balasannya Surga nya Allah Swt.

Imam Abdullah bin Umar kalau potong Kambing langsung panggil anaknya, Nak kamu kasih tetangga kita yang Yahudi itu, anak nya bertanya wahai Abah, kenapa harus kita kasih tetangga kita yang beda agama? Jawaban Imam Abdullah bin Umar adalah karena saya pernah dengar langsung dari Rasulullah bahwa Malaikat Jibril mewasiati terus menerus berbuat baiklah kepada tetangga seakan-akan tetangga akan menerima warisan.

Siapa yang harus kita berbuat baik? Semua tetangga, lebih khusus yang terdekat.

Sayyidah Aisyah pernah bercerita kepada Rasul, Ya Rasul saya mempunyai tetangga ada 2 rumah. Rumah yang mana yang harus saya dahulukan untuk memberi hadiah? Yang kamu beri yang pintu rumahnya lebih dekat dari pada pintu rumah kamu wahai Aisyah.

Ibu bapak hadirin wal hadirat yang di muliakan oleh Allah.

Dalam riwayat Hadist Rasul berbuat baik kepada tetangga bisa menyebabkan kita masuk kedalam Surga nya Allah.

Dalam riwayat Imam Baihaqi ada sahabat datang kepada Rasul dan bertanya. Ya Rasulullah beritahukan kepada saya perbuatan yang kalau saya amalkan bisa menyebabkan saya masuk ke dalam Surga nya Allah.  Jawaban Nabi adalah jadilah kamu orang baik. Sahabat itu bertanya lagi bagaimana saya bisa tau kalau saya orang baik? Saya tidak bakal sadar dengan diri saya, kata Nabi ente Tanya tetangga ente . kalau ente mau tau kalau diri ente baik atau tidak yang tau tetangga.

Ibu bapak hadirin hadirat yang di muliakan Allah. Yang terakhir. Dulu ada ulama namanya Imam Abdullah bin Mubarok. Pergi Haji. Setelah selasai pergi haji dia tertidur di depan Masjidil Haram. Lalu bermimpi turun ke dua Malaikat lalu mereka berdiskusi, di dalam diskusinya malaikat berkata kepada malaikat yang satu tau kah engkau berapa orang yang pergi haji taun ini? Malaikat yang satu menjawab 600.000. yang di terima berapa orang? Semuanya tidak di terima oleh Allah. Cuman gara-gara 1 orang 600.000 yang pergi haji ini di terima sama Allah. Siapa orang nya? Orang nya tidak ada di Mekkah dan tidak ada di Madinah akan tetapi dia ada di Syam dan namanya Muwaffaq. Setelah selesai ibadah Haji Abdullah bin Mubarok pulang ke Negrinya dan dia cari orang yang bernama Mauwafaq. Dalam riwayat lain di katakan Ali Al-Muawaffaq.

Lalu ketemu dengan Muwaffaq. Di Tanya, kamu pergi Haji? Tidak. Apa pekerjaan kamu? Tukang tambal Sandal. Kenapa kamu tidak pergi Haji? Duit saya belum cukup, uang saya baru terkumpul 300 Dirham saya baru mau berangkat Haji istri saya Hamil dan ngidam bau masakan yang di masak oleh tetangga saya. Istri saya meminta nya lalu kata seorang janda yang sedang memasak jangan, ini haram untuk mu Halal untuk ku. Kenapa begitu? Karena rumah ini sudah tiga hari tiga malam tidak ada makanan dan anak saya kelaparan lalu di tengah jalan saya melihat bangkai seekor keledai karena anak saya kelaparan bangkaipun saya ambil dan saya masak sehingga menjadi darurat, Halal untuk anak-anak saya tapi haram buat anda wahai tuan. Maka menangis lah Syekh Muawaffaq. Balik kerumahnya ambil 300 Dirham yang hendak di pakai pergi Haji di kasih semuanya buat tetangganya. Saya tidak usah pergi Haji bagi saya pahala ini lebih besar dari pada pergi Haji.

Apa kata Imam Abdullah bin Mubarrok karena kamu punya amal baik tulus kepada Tetangga 600.000 orang yang pergi Haji di terima sama Allah gara-gara kamu.

Ibu bapak Hadirin Hadirat yang di rahmati oleh Allah ketika kita berbuat baik Allah akan membalas kebaikan kita. Ketika kita berbuat jahat maka tunggulah apa yang Allah berikan kepada kita. Mudah-mudahan yang sedikit ini ada guna dan manfaat nya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh