Penjelasan Kitab Arrisalatul Jami’ah Bagian Wudhu
Senin, 30 Desember 2013
Alhamdulillah, para habaib, para kiai, para asatid, hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt, barusan telah kita dengarkan, yang disampaikan oleh para ulama kita, nasehat yang indah yang disampaikan oleh akhina ada’i Ilallah habib Zacky bin Syahab, nasehat yang disampaikan oleh ada’i Ilallah, bapak kiai haji Muhammad Tasnid, nasehat yang disampaikan oleh ada’i Ilallah guru kita habib Abdurahman bin Abdul Qadir Basuro, mudah mudahan membawa manfaat untuk kita sekalian, nasehat yang telah kita dengarkan jangan sekedar kita dengar, akan tetapi nasehat tersebut agar masuk kedalam hati kita, dan setelah itu kita jalankan dengan sebaik baiknya dan kemudian kita sampaikan kepada siapapun yang bisa kita sampaikan nasehat yang kita dengar pada malam hari ini, sebab orang yang semacam ini, ………… disebutkan didalam suatu riwayat “Barang siapa yang belajar, setelah dia belajar, dia praktekan ilmu yang telah ia pelajari, kemudian dia sampaikan kepada orang lain, orang yang semacam ini adalah orang yang agung dilangit dan dibumi Allah swt”.
Orang yang agung dan terhormat bukan orang yang punya harta banyak, orang yang agung dan terhormat bukan orang yang punya kedudukan didalam pemerintahan, tapi nabi Muhammad saw, mengajarkan, meluruskan pola berfikir kita umat nabi Muhammad saw, orang yang agung dan mulia didunia dan di akhirat adalah orang yang semacam ini ……….. yang belajar, mempraktekan dan menyampaikan ilmunya, ini orang yang mulia, ini orang yang agung didunia dan akhirat. Mudah mudahan kita dijadikan oleh Allah sebagai orang yang mulia disisi Allah swt.
Dimalam hari yang mulia ini kita mendengarkan ucapan yang agung, dari nabi besar Muhammad saw, yang diriwayatkan oleh salah seorang sahabat, abdillah Nukman bin Basyir r.a, sayidina Nukman bin Basyir adalah seorang sahabat yang mana ayahnya pun seorang sahabat dan ibunya juga adalah seorang sahabi, Nukman bin Basyir beliau adalah dari suku Anshar, ketika nabi besar Muhammad saw hijrah kekota Madinah. Pada permulaan dibulan bulan pertama, beliau tinggal dikota Madinah, lahir pula bayi bayi diawal hijrah beliau di kota Madinah, hingga disebutkan bayi yang pertama yang lahir setelah hijrahnya nabi besar Muhammad saw, adalah sayidina Abdullah bin Zubair, cucu daripada sayidina Abu Bakar bin Sidik, ibu beliau adalah sayidatuna Asma binti Abu Bakar bin Sidik dan Abdulah bin Zubair adalah bayi pertama yang lahir setelah hijrahnya Rasull saw dikota Madinah dari suku Muhajirin, dari kelompok Muhajirin, dan bayi yang pertama yang lahir setelah hijrahnya nabi Muhammad saw ke kota Madinah dari kelompok anshar adalah periwayat ini hadist yaitu sayidina Nukman bin Basyir, yang barusan hadistnya yang beliau riwayatkan kita dengarkan.
Sayidina Nukman ibnu Basyir, beliau lahir 14 bulan dari sejak sampainya nabi Muhammad saw ke kota Madinah, ketika beliau lahir, pertama tama dari sejak beliau lahir, sebelum dilakukan apapun terhadapnya, itu ayahnya membawa Nukman bin Basyir kepada baginda nabi besar Muhammad saw, dibawa oleh ayahnya, dibawa oleh ibunya kehadapan Rasulullah saw dan begini kita diajarkan, untuk mengambil keberkahan dari orang orang soleh, untuk mengambil keberkahan dari manusia manusia suci yang dicintai oleh Allah swt, lahir bayi dibawa langsung kepada nabi besar Muhammad saw, saat dibawa kehadapan nabi Muhammad saw, nabi tidak bilang itu bid’ah atau bilang itu syirik atau lain sebagainya, tidak, akan tetapi bayi tersebut disambut oleh nabi besar Muhammad saw, dengan kebahagiaan, sehingga digendong bayi tersebut oleh Rasulullah saw, dan beruntung ini bayi, beruntung sayidina Nukman bin Basyir ketika saat bayi digendong oleh baginda Rasull saw, diletakan dipangkuan nabi besar Muhammad saw, kemudian nabi Muhammad mengambil kurma, dan beginilah yang disunahkan didalam ajaran Rasull saw, ketika seorang bayi lahir itu di adzankan dikuping kanannya dan di iqamahkan ditelinga kirinya kemudian disunahkan untuk dibawa kepada orang orang saleh agar diberikan keberkahan, diantara keberkahan yang diberikan oleh orang orang saleh semacam ini, nabi Muhammad saw mengambil sebutir kurma, dan itu kurma diambil bagiannya oleh Rasullah saw dan dikunyah oleh Rasulullah, sebab kurma itu mungkin keras, atau panas atau lain sebagainya, dikunyah oleh Rasull saw, agar menjadi lunak, kemudian diambilkannya oleh Rasull saw, setelah lunak dan setelah bercampur dengan air liurnya nabi besar Muhammad saw, setelah itu dimasukan potongan kurma tersebut yang telah dilunakan dimulut Rasulullah dengan air liurnya nabi Muhammad, dimasukan kedalam mulut bayi itu. Sehingga yang pertama kali masuk kedalam perut bayi tersebut adalah kurma yang bercampur dengan air liurnya nabi besar Muhammad saw, bagaimana tidak beruntungnya itu bayi, Allah Allah..
Kalau bayi kita yang baru masuk, alhamdulillah susu ibunya, terus setelah itu obat obatan dari dokter, tapi kalau ini yang masuk pertama kali kedalam perutnya adalah air liurnya Rasulullah saw, alangkah beruntungnya itu bayi dan alangkah beruntung orang orang yang mengenal cinta kepada nabi besar Muhammad saw, beliau Rasulullah saw meninggal dunia di kota Madinah, sayiduna Nukman bin Basyir, usianya baru 8 tahun 7 bulan, dan diusia tersebut beliau banyak mengingat apa yang beliau saksikan dari nabi besar Muhammad saw, dan apa yang beliau dengar dari Rasulullah saw, yang kemudian setelah itu ketika beliau dewasa beliau sampaikan, sehingga diriwayatkan oleh para tabi’in dan tabi’ tabi’in, generasi demi generasi hingga detik ini kita mendengarkan hadits yang beliau pernah dengar dari nabi besar Muhammad saw.
Para ulama ahli hadits menyatakan bahwa sayidina Nukman bin Basyir, walaupun nabi besar Muhammad saw meninggal dunia, usia Nukman bin Basyir baru 8 tahun 7 bulan, namun beliau banyak telah mendengar dari Rasulullah saw, sehingga para ahli hadits mencatat hadits hadits yang pernah diriwayatkan oleh sayidina Nukman bin Basyir sekitar 114 hadits dan salah satunya yang tadi kita bacakan, dan beliau meninggal dalam usia tua, meninggal dalam keadaan syahid, dibunuh oleh beberapa orang yang dimurkai oleh Allah swt, dan wafatnya sayidina Nukman bin Basyir dalam keadaan semacam itu adalah bukti kebenaran ucapan baginda nabi besar Muhammad saw, apa yang diucapkan oleh Rasulullah, suatu hari ibunya Nukman bin Basyir datang kepada nabi Muhammad saw, dan mengatakan “Ya Rasulullah do’akan agar anak saya ini, giat, hartanya banyak dan keturunannya banyak”, dua minggu lalu juga kita cerita tentang salah satu sahabat, sayidina Anas bin Umar, dido’akan oleh Rasulullah punya anak banyak, punya harta banyak. Kali ini ibunya Nukman bin Basyir, datang kepada Rasulullah pengen nabi Muhammad mendo’akan Nukman bin Basyir agar diberikan harta banyak dan keturunan banyak, apa jawaban nabi Muhammad? tidak dido’akan begitu oleh nabi Muhammad, tapi nabi bilang kepada ibunya Nukman bin Basyir, ……………, “Tidak akan engkau puas wahai ibunya Nukman, putramu ini kelak, akan hidup dalam keadaan bahagia, dan akan meninggal dalam keadaan syahid disisi Allah swt, dan di hari kiamat dia akan masuk kedalam surganya Allah swt”, dan ternyata betul, hidup dalam keadaan bahagia dan meninggalnya dalam keadaan syahid, dan dihari kiamat dia bakal masuk kedalam surganya Allah swt, dan mudah mudahan saat dia masuk surga kita bisa menyaksikannya, kita bersama beliau, bersama nabi Muhammad saw, amin Ya Rabbal Alamin.
Didalam hadits tersebut, anabi saw, menjelaskan, beliau bersabda ………….. bertakwalah kalian kepada Allah swt, dan berbuat adilah terhadap anak anak kalian, ini hadits diucapkan oleh nabi besar Muhammad saw, ketika ayahnya Nukman bin Basyir yaitu sayidina Basyir memberikan suatu hadiah kepada putranya yang bernama Nukman dan Nukman punya saudara saudara yang lain, anak dari bapaknya, tapi ayahnya ini sayidina Basyir ini hanya memberikan itu hadiah kepada putranya yang bernama Nukman, maka setelah itu kabar ini sampai kepada nabi Muhammad saw, nabi bertanya kepada ayahnya Nukman, “Wahai Basyir, apakah anak anak mu yang lain kau berikan hadiah yang sama seperti kau berikan kepada putramu Nukman?”, sang ayah bilang, “Tidak ya Rasulullah, aku hanya memberikan hadiah ini hanya kepada putraku Nukman”, maka Rasull saw mengatakan, …………….. “Bertakwalah kalian kepada Allah, dan berbuat adillah kepada anak anak kalian”, kata nabi Muhammad saw,
Mengapa demikian? didalam kitab Fathul Bahri yang dikarang oleh Imam bin Hajar Asqalani, itu disebutkan, kita seorang ayah, menginginkan kebaktian dari anak anaknya, dan kita ingin seluruh anak anak kita bakti kepada kita tanpa terkecuali, dan kita mengharapkan kebaktian mereka semuanya sempurna, itu yang kita harapkan dari anak anak kita, kita tidak mau, kita tidak berharap, yang satu atau nomer dua atau nomer tiga baktinya sedikit, kita tidak mau begitu, tapi kita mau anak anak kita semuanya bakti kepada kita dengan bentuk yang sempurna, itu harapan kita kepada anak anak kita.
Annabi saw mengatakan agar kita berbuat adil didalam pemberian kepada anak anak kita, maka niscaya anak anak kitapun akan berbakti kepada kita semuanya tanpa terkecuali, kalau kita bedakan, pemberian kita kepada anak anak kita, maka kebaktian merekapun kepada kita akan berbeda, dan kita tidak menginginkan ini. Karena itu, ulama mengatakan, “Sudah sepantasnya seorang ayah, atau seorang ibu, orang tua, ketika memberikan suatu pemberian kepada anak anaknya, hendaknya ia berbuat adil, hendaknya ia berbuat adil, hendaknya ia berbuat adil, jangan sekali kali dia mendzalami anaknya, jangan sekali kali dia membedakan kasih sayangnya kepada anak anaknya, sebab ini perintah nabi besar Muhammad saw”,
………. bertakwalah kalian kepada Allah, dan berbuat adilah kepada anak anak kalian, sebab kalau kita jalankan perintah Rasulullah yang semacam ini, Insya Allah anak anak kita semua akan berbakti kepada kita, tapi kalau kita beda bedakan, merekapun akan berbeda didalam berbakti kepada kita, jalankan wasiat Rasulullah, kita akan raih kebahagian terbesar dari Allah swt.
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah swt, didalam pembahasan kita didalam kitab fiqih, 2 minggu yang lalu, kita membahas tentang, fardho wudhu, hal hal yang wajib dilakukan oleh seseorang saat berwudhu, ketika seseorang berwudhu, ada hal hal yang wajib dilakukan, sebagaimana saya katakan ada hal hal wajib yang kita lakukan, ada hal hal yang sunah yang kita lakukan, ada hal hal yang hukumnya makruh dilakukan ketika berwudhu, dan ada hal hal yang kalau dilakukan dapat membatalkan wudhunya kita, dan sebagaimana saya katakan ini semuanya akan kita bahas didalam pengajian kita, didalam pertemuan kita.
Dan tentang hal hal yang wajib kita lakukan saat kita berwudhu ini sudah kita bahas dari pertemuan kita yang lalu, yang pertama adalah “an niah”, kita wajib berniat, dan niat tempatnya dihati, adapun pengucapannya dengan lisan hukumnya sunah, cara niatnya kita bisa mengatakan “nawaitu wudhu” atau “nawaitu fardho wudhu” atau kita bisa katakan “nawaitu thoharotun shollah” dan lain sebagainya dan tempatnya adalah didalam hati, pengucapannya adalah sunnah dan waktu berniat adalah saat air pertama kali menyentuh wajah kita, ini sudah kita bahas diminggu yang lalu,
Yang kedua adalah “wushul wajh”, membasuh muka, dan saya sudah katakan didalam wudhu ada yang namanya wushul dan ada yang namanya almasah, alwushul adalah membasuh, almasah adalah mengusap, jadi perbedaan diantara keduanya alwushul, air harus mengalir dianggota wudhu, anggota anggota tertentu dari tubuh kita saat berwudhu, sebagaimana masah air tidak harus mengalir, hanya saja basahnya harus sampai ke anggota tertentu tersebut, saat membasuh muka, kita diperintahkan untuk alwushul yaitu air harus dialirkan diatas seluruh bagian dari wajah kita, tanpa terkecuali, termasuk daging yang tumbuh, termasuk rambut yang ada diwajah kita, na’am, terus juga harus diperhatikan kotoran kotoran yang ada di bagian wajah kita, diantaranya kotoran yang ada di ujung mata, kotoran yang ada diujung bibir kita, yang ada dihidung kita dan lain sebagainya, dan ini sudah kita bahas dalam pertemuan kita yang lalu.
Hal ketiga yang wajib kita lakukan adalah, …………. membasuh atau mengaliri air keseluruh bagian tangan, dari ujung jari sampai kesiku dan wajib dilebihkan, …………. dan ini sudah kita bahas,
Sebagaimana yang keempat yang wajib kita lakukan adalah mengusap kepala bukan membasuh, almasah, air tidak harus mengalir minimal basah sampai ke bagian kepala, dan yang wajib terkena air dari bagian kepala kita adalah kulit kepala atau rambut tapi dengan catatan, rambut yang kena basah adalah rambut yang masih ada dibatasan kepala. Perempuan rambutnya panjang pengen ngusap ujungnya saja, ini tidak sah, sebab bagian yang diusap diujungnya sudah keluar dari batasan kepala, na’am. Jadi yang wajib basah dari rambut adalah bagian rambut yang masih ada didalam batasan kepala, diluar batasan kepala tidak cukup, seperti yang saya katakan, ada orang rambutnya tinggi keatas, berdiri, mau ngusap ujungnya doang, sah atau tidak? kita katakan, turunin itu rambut, kalau memang masih dalam batasan bagian kepala maka sah, tapi kalau sudah keluar dari batasan kepala maka tidak sah, na’am dan ini sudah kita bahas dalam pertemuan kita yang lalu.
Kemudian yang kelima adalah membasuh yaitu mengaliri air keseluruh bagian kaki dari ujung kaki sampai mata kaki dan harus dilebihkan, ………… dan saya ingatkan ditangan dan dikaki yang harus diperhatikan adalah kotoran kotoran yang ada dikuku kaki demikian juga yang ada disela sela jari, biasanya abis makan ada kotoran kotoran, juga dikaki, belah belah kaki disitu ada kotoran, harus dibersihkan dahulu,
Kemudian yang terakhir yang ke enam adalah “al tartib”, yaitu sesuai urutan, niat bersamaan dengan membasuh wajah, kemudian tangan, kemudian kepala, kemudian kaki, harus dengan tartib sebagaimana yang diatur oleh Allah sebagaimana tersebut didalam al Qur’an, ini yang wajib kita lakukan, kalau kita lakukan hanya ini aja, cukup wudhunya dan dianggap sah, namun pahala yang dia dapat sedikit, hanya pahala wajib saja, disana ada sunah sunah yang dianjurkan oleh nabi besar Muhammad saw, yang mana sunnah sunnah nabi besar Muhammad saw didalam berwudhu banyak,
Kita dianjurkan untuk menjalankan segala sunnah yang disunahkan oleh nabi besar Muhammad saw, gak boleh kita sepelekan, semakin seseorang menjalankan sunnahnya nabi besar Muhammad saw, semakin dicintai oleh Allah swt, namun semakin dia menyepelekan sunnah Rasull saw, semakin dia jauh dari Allah dan semakin dia jauh dari nabi Muhammad saw, karena itu kita dapati, para aulia sebelum kita, mereka berlomba lomba untuk menjalankan sunnah nabi besar Muhammad saw, dan inilah bukti kecintaan seseorang kepada baginda Rasull saw, ………… “Kalau kalian betul betul cinta kepada Allah, buktikan” kata Allah, dengan apa buktinya? dengan mengikuti, meneladani nabi besar Muhammad saw, sehingga dahulu para sahabat Rasulillah saw, setiap individu dari mereka adalah cerminan dari Rasulullah saw, mereka ikuti gerak gerik Rasulullah saw, secara terperinci, satu persatu, mereka ingin menyerupai Rasulullah saw, dan untuk itulah nabi besar Muhammad diutus oleh Allah swt, agar dijadikan teladan oleh umatnya. …………..
Abdullah bin Umar bin Khatab, itu kalau keluar dari Madinah, dan kembali dari perjalanannya ke kota Madinah, sebelum masuk atau sebelum keluar kota Madinah, dia pergi agak melenceng dari jalan, pergi kemana? agak jauh disana, ada satu batang pohon, apa yang dia lakukan? dia naik onta, dia kelilingi itu pohon beberapa puteran, terus baru masuk Madinah atau keluar Madinah setelah dia mengelilingi itu pohon, orang orang nanya, “Ya Abdullah bin Umar, apa yang kau lakukan? cuma sekedar pohon?”, “Iya saya tau itu cuma sekedar pohon, tapi saya dulu pernah melihat ontanya Rasulullah saw”, bukan nabinya, “ontanya ketika lagi berjalan, mengelilingi itu pohon, dan saya ingin onta saya menyerupai ontanya nabi Muhammad saw”, sampai segitunya,
Sehingga beberapa aulia washolihin, sayidina Imam Asyekh Ali bin Abu Bakar Asyakran, Imam Abdurahman Asegaf Maula dawila ….. beliau didalam meneladai nabi besar Muhammad saw sangat luar biasa, betul betul sempurna, sampai beliau tidak mau makan semangka atau melon, ditanya kenapa tidak mau makan? bukankah diriwayatkan nabi Muhammad saw juga pernah makan, beliau jawab betul, nabi Muhammad saw diriwayatkan pernah makan buah tersebut, tapi saya tidak mau makan, kenapa? sebab saya tidak tahu nabi Muhammad makannya bagaimana caranya. saya tidak mau makan buah tapi tidak ikutin caranya Rasulullah saw, karena itu saya tinggalkan itu buah, kenapa? saya tau nabi Muhammad makan itu buah, cuma saya engga tau itu nabi Muhammad gimana cara makannya.
Alhabib Hasan bin Abdullah bin Alwi Alhadad, putra dari sayidina Habib Abdulllah Alhadad yang baru saja disebut oleh habib Abdurahman Basuro, alhabib Hasan Abdullah bin Alwi Alhadad itu diriwayatkan kalau wudhu itu makan waktu 1 jam, kita wudhu ibaratnya kayak ayam mandi tau? masuk air susah banget, lanjut sayidina Hasan bin Abdullah bin Alwi Alhadad itu kalau wudhu itu terkadang sampai makan waktu 1 jam, kenapa? ketika ditanya beliau menjawab, beliau menjalankan seluruh sunnah nabi besar Muhammad saw, yang diajarkan pada saat berwudhu, seluruh sunnahnya nabi Muhammad saat berwudhu beliau jalankan, nah kita pernah tau sunahnya nabi ada berapa? kalau partai kita tau ada berapa sekarang, sebentar lagi pemilu kita udah tau ada berapa partai, tapi sunahnya waktu wudhu berapa banyak? Allah, Insya Allah ini malam deh, dan malam malam berikutnya kita pelajari, cuma kita pelajari tujuannya apa? untuk kita jalankan, untuk kita praktekan, untuk kita amalkan, kalau bukan kita yang jalanin mau siapa lagi? menunggu orang jalanan yang mau ngamalin sunnahnya Rasulullah? sudah kita sepantasnya, orang orang yang cinta kepada nabi Muhammad saw, yang mengaku cinta. Mudah mudahan menjadi haqigah bagi kita sekalian.
…… cinta ada buktinya, orang yang tidur dimalam hari, lupa akan kekasihnya, apakah itu pecinta? orang yang tidak mengikuti ajaran kekasihnya Rasullah saw, bukan pecinta. Ikutin ajaran Rasulullah, ini sunah sunah dijalankan, Insya Allah akan kita bahas. Sayidina Abdullah bin Alwi Alhadad, beliau bilang …………… “Tidak ada suatu sunnah yang pernah disunahkan oleh nabi besar Muhammad saw, melainkan saya berharap kepada Allah bahwasanya saya telah menjalankan sunnah tersebut”, hingga akhirnya beliau meninggal dunia setelah menjalankan seluruh sunahnya Rasulullah saw, sampai diceritakan itu dikota Tarim negerinya alhabib Abdullah bin Alwi Alhadad, negeri padang pasir, itu ulama bilang, sangking perhatiannya sayidina habib Abdullah Alhadad terhadap sunah sunahnya nabi besar Muhammad saw, sampai saat beliau dimakamkan, itu disebutkan dikota Tarim tanahnya itu padang pasir sehingga kalau kita mau gali kubur, mau bikin lahat, lahat itu yang lobangnya dipinggir, itu sulit, sehingga sebagian besar pemakaman yang ada dikota Tarim pakai syar, syar itu yang ada ditengah lubangnya, dipasangin dinding dari tanah, dimakamkan seperti itu, Annabi saw di Madinah, ketika beliau wafat, beliau dimakamkan didalam kubur dengan lahat, di Tarim tidak mungkin, susah, terkecuali makamnya alhabib Abdullah bin Alwi Alhadad, itu satu satunya makam dikota tarim yang digali dengan bentuk lahat adalah makam alhabib Abdullah bin Alwi Alhadad, kenapa? sangking beliau waktu hidup didunia betul betul meneladani Rasulullah saw, tidak ada satu sunnah yang disunahkan oleh nabi Muhammad melainkan beliau jalankan, hingga ketika meninggal dunia dimakamkan didalam kuburannya dengan lahat sesuai makamnya Rasulullah saw, orang yang ketika hidupnya cinta dan perhatian dengan sunah Rasulullah, ketika meninggalnya pun diperhatikan oleh Allah swt,
Insya Allah dalam pertemuan pertemuan kita yang kedepan, kita akan membahas tentang beberapa sunah sunahnya Rasulullah saw, semoga nasehat yang diberikan oleh para ulama kita memberikan manfaat bagi kita sekalian, aminn..
Sebelum saya tutup pembahasan kita, Insya Allah sebentar lagi kita akan memasuki bulan yang paling indah, untuk kita umat nabi Muhammad saw, yaitu bulan kelahirannya nabi besar Muhammad saw, ………. dibulan Rabiul Awal, terbit cahaya nabi besar Muhammad saw, ya Allah, ini sebentar lagi, tinggal beberapa hari lagi, mudah mudahan Allah kasih kita panjang umur, bisa kita dapatin itu bulan, bulan maulid, bulan kita menjalin hubungan dekat dengan Rasulullah saw, bertekat kita dari sekarang, jangan sampai keluar dari bulan maulid Rasulullah saw, melainkan kita melihat Rasulullah saw, dalam keadaan mimpi maupun dalam keadaan sadar, minta sama Allah, minta sama Allah, itu yang Allah inginkan dari kita, kita minta sungguh sungguh, kita berjuang, diberikan oleh Allah swt, alangkah sedihnya bulan Maulid berlalu, kita tidak dimuliakan oleh Allah, Allah ingin memuliakan kita, tapi kitanya yang lari dari rahmat Allah swt, jangan kita lemah, pasang tekat dari sekarang, bagaimana caranya? bangkitkan kecintaan sejati dihati kita kecintaan kepada Rasulullah.
Hari hari akan kita lalui, hampir tiap hari acara Maulid dibeberapa tempat, kita bakal hadir, selalu akan disebut nama nabi Muhammad saw, tadi kita dengar ………. Demi Allah tidak disebutkan nama nabi Muhammad saw, dihadapan seorang pecinta, melainkan dia sudah lupa diri, rindu kepada kekasihnya nabi Muhammad saw, …… mana para pecinta sejati? ……….. disebut nama nabi Muhammad, itu ruhnya, jiwanya rindu untuk berjumpa dengan Rasulullah saw, begini keadaannya para pecinta sejati, nah bulan Maulid datang, momen bagi kita, batu loncatan bagi kita untuk menjadi pecinta pecinta sejati baginda Rasulullah saw,
Dimana tempat bakal diadakan acara Maulid, khususnya ditempat tempat berkah, di habib Kuncung, habib Ahmad bin Alwi Alhadad, disamping makam guru kita habib Munzir Almusawa, di Kwitang habib Alhabib Ali bin Abdurahman Alhabsi, dan tempat tempat yang lain, ditempat tempat berkah, dari zaman orang orang tua kita, kakek moyang kita, itu tempat berkah, alhabib Alwi bin Muhammad Alhabsi bilang ………. Annabi hadir disitu, para aulia hadir disitu, banyak diantara kita yang menyaksikan dan mungkin sebagian besar tidak menyaksikan, tapi mereka hadir disitu, Ya Rabb mudah mudahan ……
Hadir disitu pasang niat kita, kemudian satu hal yang penting, jangan sampai berlalu bulan maulid nabi Muhammad saw, melainkan ada minimal satu, dua dari sunnah nabi Muhammad saw yang kita istiqamahkan, yang kita jalankan, intropeksi diri kita, sunah apa sih yang sudah kita jalankan dari sunahnya Rasulullah, masuk bulan Maulid jangan sampai kita tinggalkan, jalankan dengan sebaik baiknya hingga bercampur dengan darah daging kita, tidak pernah kita tinggalkan sampai kita meninggal dunia, Waulohi, itu kalau kita jalankan lebih baik bagi kita dari dunia dan seisinya, lebih baik dari jabatan yang dikejar oleh orang orang, pasang tekat dari sekarang, mudah mudahan Allah bimbing kita, mudah mudahan Allah bukakan hati kita, mudah mudahan Allah jadikan kita sebagai orang orang yang cinta kepada Rasulullah, …….. Tidak semua orang dikasih cinta. Ya Rabb. Kita ini cinta kepada nabi, mudah mudahan pengakuan kita dibuktikan oleh Allah swt, ……..