{mosimage}Bintang Gemerlap tampak terang benderang di wilayah Fatmawati dengan tumbuhnya seorang Pemuda belia yang mulai aktif di Majelis Rasulullah pada tahun 2000, bakat dan semangat juang yang berpadu dengan Kecintaan Pada Sang Nabi saw menerbitkan hasil yang gemilang pada gerak geriknya, ia adalah seorang Pemuda yang siang dan malamnya dipenuhi pergaulan akrab dengan para pemuda, ia bergaul dengan segala kelompok, untuk mengajak mereka bertobat dan menghidupkan sanubari mereka, rumah-rumah mereka bahkan wilayah-wilayah mereka untuk aktif di Majelis Rasulullah dan diterangi oleh Cahaya Kecintaan terhadap Sang Nabi saw.
Ia mempelajari permainan Play Stasion untuk mendakwahi pemuda yang berkecimpung didalamnya, ia pun berhasil dan menjadi juara diwilayahnya, lalu mengajak pemuda pemuda aktifis Play Stasion itu untuk bertobat dan aktif dalam program Majelis Rasulullah, ia juga aktifis dalam group Sepak bola, untuk mengajak mereka bertobat dan ikut menghadiri acara acara Majelis Rasulullah, rumahnya siang dan malam dikunjungi pemuda, kemana ia pergi maka bangkitlah semangat para pemuda setempat, namun ketika ia tinggalkan mereka maka patahlah semangat para pemuda itu, ratusan pemuda dan banyak wilayah tergalang menjadi aktif dalam Program Majelis Rasulullah, maka terbitlah kelompok pemuda di wilayah Fatmawati, Cinere, Cipete, Karang tengah, Margonda, Blok A, Cawang halim, Cimanggis, dan masih banyak lagi, dan mereka itu terkordinir berkat ajakan si Pemuda Polos bercahaya ini.
Satu hal yang sangat indah, adalah lantunan suaranya yang merdu dan indah mengundang kegembiraan dan tangis keharuan, walaupun para pendengar tak memahami apa arti dalam lantunannya yang kesemuanya berbahasa arab, menunjukkan kuatnya getaran Cahaya Nabawiy yang terbit dihatinya, bahkan ketika Hb Munzir Almusawa mengajaknya ke Singapura dan Malaysia, maka airmata mengalir saat lantunan suaranya berkumandang.
Duhai…, betapa senyum kegembiraan tersungging di Wajah Agung Muhammad Rasulullah saw melihat siang malam mu hanyalah untuk membawa hujan taubat bagi para pemuda, ketika jutaan pemuda Jakarta tenggelam dalam Lumpur dosa dan saling membenamkan satu sama lain dalam samudra kehinaan, namun usiamu kau habiskan untuk kegembiraan Sang Nabi..,
Duhai.., Betapa indah siang dan malammu, betapa indah duduk dan berdirimu, betapa indah bangun dan tidurmu, betapa indah setiap debu yang kau injak yang kesemuanya kelak menyaksikan perjuanganmu dalam setiap waktu hanya untuk membawa kegembiraan Sang Nabi, yang hanya dengan beliaulah terbukanya Pintu Keridhoan ilahi..,
Semoga Allah menghadiahimu kehidupan Manis dan gemilang di dunia dan akhiratmu, dan mempertemaknmu dengan Kekasihmu dan Imammu Sayidina Muhammad saw.. Amiin.