Siapa Itu Orang Mukmin Yang Hebat

Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw

28 November 2017

-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير

Yang kita hormati dan kita cintai guru-guru kita Al-Habib Ja’far bin Muhammad Bagir Al-Atthos kita doakan semoga panjang umur dan di murahkan rezkinya, kemudian juga Habibanal Mahbub Al-Habib Muhammad Al-Bagir bin Alwi bin Yahya kita doakan mudah-mudahan panjang umur sehat wal afiyat, juga kepada Habib Ahmad Al-Idrus kita doakan panjang umur dan sehat wal afiyat, Ust. Abdussalam maupun para guru lainnya

Alhamdulillah setelah kita bersyukur ke hadirat Allah sholawat dan salam kita haturkan untuk baginda Nabi besar Muhammad Saw. Lalu kemudian kita akan melanjutkan pelajaran kita dalam kitab Qutuful Falihin yang di karang oleh guru kita Sayyidil Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz semoga Allah panjangkan usianya, Allah sehatkan badannya, Allah kabulkan segala hajatnya dan senantiasa di kumpulkan oleh kita semua di dunia maupun akhirat Amin Ya Rabbal Alamin. Kita baca bersama Hadits yang ke 62

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

  1. عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و آله و سلم (‎أَكْمَلُالمُؤْمِنِيْنَإِيْمَاناًأَحْسَنُهُمْخُلُقاًوَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا) رواهالترمذيوقالحديثحسنصحيح

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda “Orang yang imannya paling sempurna diantara kaum mukminin adalah orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya”(HR Attirmidzi berkata Tirmidzi hadits hasan shahih)

Orang mukmin yang hebat bukan yang mempunyai harta yang banyak, orang mukmin yang hebat bukan orang yang yang banyak ilmu, orang mukmin yang hebat bukan orang yang jidatnya hitam karna banyak nya sujud, tapi orang mukmin yang paling hebat laki maupun perempuan yang paling baik akhlaknya.

Sehingga kita lihat bahasa hadist ini ada orang mukmin yang paling sempurna, tanda nya iman itu ada kadarnya tinggi, ada kadarnya  sangat tinggi ada kadarnya biasa-biasa saja,ada kadar nya lemah, ada kadarnya sangat lema. Sehingga kita di ajarkan oleh Allah melalui firmannya. Dari mana kita bisa tau bahwa kadar iman itu bisa bertambah bisa turun.kita lihat ayat Al-Qur’an Allah Swt berfirman ( wahai orang-orang yang beriman beriman lah kalian kepada Allah) padahal Allah sudah sebut wahai orang-orang yang beriman tapi Allah menyuruh beriman lah kalian kepada Allah. Tanda nya kata ulama Ahli Tafsir sempurnakan iman kepada Allah. Ada orang beriman kepada Allah sangat sempurna.

Ada lagi Allah ajarkan kita dalam ayat Al-Qur’an ( wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa) artinya ada orangbertaqwa tapi biasa-biasa saja. Ada orang yang sesungguh nya berada di dalam hakekat sebenar benar nya Taqwa.contohnya begini: ada orang beriman biasa dan ada orang juga beriman tapi imannya luar biasa. Mereka adalah yang paling baik akhlaknya. Walaupun ibadahnya sedikit, ilmunya sedikit, harta nya pas-pasan, apalagi kalau ibadahnya bagus, hartanya berlimpah, ilmu nya luar biasa, akhlaknya bagus.

Hadirin hadirat yang di rahmati Allah Swt. Baginda Nabi kita Muhammad Saw pernah di Tanya oleh sahabat: wahai sang Nabi yang paling banyak karakter orang yang di masukan ke dalam surga nya Allah yang bagaimana? Yang paling banyak di masukan ke dalam surganya Allah di hari kiamat yaitu orang yang paling bertaqwa dan yang paling bagus akhlaknya.

Makanya di dalam hadist lain Rasul pernah bersabda tidak ada timbangan yang paling berat timbangan amalnya untuk seorang Mukmin di karenakan mempunyai Akhlak yang baik. Bahkan kata Nabi karena kesempurnaan akhlak bukan hanya iman seseorang menjadi sempurna  dalam Hadist ( sesungguhnya orang Mukmin dia bisa sampai berkat keluhuran akhlaknya sampai pada tingkat kedudukan orang yang berpuasa dan orang yang ahli Tahajjud hanya gara-gara akhlaknya baik. Apalagi kalau dia ahli puasa, apalagi kalau dia ahli Tahajjud, di sempurnakan  dengan akhlaknya yang  baik.

Hadirin hadirat yang di rahmati Allah Swt. Perlu kita pahami dengan datang  nya buan Maulid i ni semoga Allah sempurnakan akhlak kita. Karena Rasul di utus di muka bumi ini menyempurnakan akhlak kita. Akhlak itu ada yang muncul nya dari ucapan. Ada yang muncul nya dari tingkah laku perbuatan. Mudah-mudahan akhlak ini ada di diri kita. Dari mulut kita, dari sikap kita, dari tingkah laku kita sehingga kita mengambil bagian dari apa yang di bawa oleh baginda Nabi besar Muhammad Saw. Orang yang terbaik wajah nya, yang paling tampan wajahnya, yang paling indah tubuhnya, paling bagus tutur katanya, paling bagus akhlaknya adalah Sayyidina Muhammad. Yang di utus untuk kita .

Lalu ujung hadist ini setelah bicara akhlak yang bentuk nya luas ada akhlak yang lebih khusus. Yaitu akhlak seorang suami kepada istrinya. Rasul adalah orang yang paling baik terhadap istrinya, yang paling lembut kepada keluarganya Rasulullah, sebaik-baik kalian yah untuk keluarga kalian. Kata Rasulullah sebagaimana aku ini aku adalah orang yang terbaik untuk keluargaku.  Jangan anda kepada orang baik, sama temen setia, sama temen baik, sama temen loyal, sama tetangga baik, kepada semua orang baik, tapi sementara kepada orang yang terdekat kita kejam. Rasul gambarkan sebaik-baik kalian ya buat keluarga kalian. Mengapa demikian? Karena kita harus berbuat baik kepada orang yang terdekat. Dari mulai tetangga tapi ada yang lebih dekat yaitu keluarga dan siapa yang lebih dekat lagi yaitu yang tidur sama kita( istri kita). Sehingga kita lebih layak untuk memberikan kebaikan dan mereka orang yang pertama mendapatkannya.

Yang perempuan bagaimana habib kalau mencari suami? Ada 2 kriteria kata Rasulullah . kalau ada datang laki-laki meminang anda yang 2 karakter nya.

  • Agama nya sama.
  • Akhlaknya bagus.

Oleh karena itu melalui Hadist ini yang terakhir sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah: wahai Rasul, apa haknya seorang suami kepada Istrinya? Kata Nabi di dalam Hadistnya beliau bersabda hak seorang suami kepada Istrinya yaitu kau beri makan apa yang kau makan. Jangan sampai tidak adil. Jikalau anda memakai baju bagus Istri juga harus memakai baju bagus. Jangan kau pukul mukanya. Jangan kau cela, jangan kau hardik, jangan kau hina, jangan kau tinggalkan dia kecuali di rumah saja.

Kita lihat saudara bagaimana soal Nafkah yang pertama yang paling penting kau beri makan apa yang kau makan. Kadang kala orang di berikan keluasan rizki oleh Allah tapi pelit kepada keluarga. Yang seperti ini salah.

Dalam Hadist Rasul bukan dari golongan ku kata Nabi yang di beri Rizki banyak oleh Allah tapi pelit sama Istri. Kata Nabi cukup dosa ketika seorang laki-laki menyianyiakan amanah yang di beri oleh Allah untuk di beri makan dengan baik. Akan tetapi ketika kondisi suami susah maka orang yang paling wajib pertama kali mengerti keadaan nya adalah para Isti. Ini masalah nafkah

Yang kedua pergauli mereka dengan cara yang baik. Kata ulama mempergauli dengan cara yang baik itu macam-macam.

  • Memaafkan kalau dia salah.
  • Memuji kebaikannya
  • Memberi hukuman tidak berlebihan
  • Melupakan kesalahan-kesalahannya
  • Senantiasa selalu mengajarkan ilmu agama yang senantiasa di bawa oleh Rasulullah.

Mudah-mudahan rumah tangga kita selalu di jadikan oleh Allah rumah tangga yang sakinah,Mawaadah, Warahmah. Allah jadikan istri kita wanita yang Solehah. Dan suaminya sebagai pemimpin yang Soleh. Amin Ya Rabbal Alamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.