Siapa Orang Yang Bangkrut itu?

Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw

SENIN, 10 APRIL 2017

-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير

Yang kita hormati dan kita cintai guru-guru kita Al-Habib Ja’far bin Muhammad Bagir Al-Atthos kita doakan semoga panjang umur dan di murahkan rezkinya, kemudian juga Habibanal Mahbub Al-Habib Muhammad Al-Bagir bin Alwi bin Yahya kita doakan mudah-mudahan panjang umur sehat wal afiyat, juga kepada Habib Ahmad Al-Idrus, tamu kita yang datang dari Singapura semoga di bahagiakan oleh Allah Swt, hadirin-hadirat para guru Ust. Abdussalam maupun para guru lainnya.

Alhamdulillah setelah kita bersyukur ke hadirat Allah sholawat dan salam kita haturkan untuk baginda Nabi besar Muhammad Saw. Lalu kemudian kita akan melanjutkan pelajaran kita dalam kitab Qutuful Falihin yang di karang oleh guru kita Sayyidil Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz semoga Allah panjangkan usianya, Allah sehatkan badannya, Allah kabulkan segala hajatnya dan senantiasa di kumpulkan oleh kita semua di dunia maupun akhirat Amin Ya Rabbal Alamin.

Kita baca hadist yang ke 44

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

  1. عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و آله و سلم (إِنّ اللهَ لَيُمْلِيْ لِلظَّالِمِ فَإِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ) ثمّ قرأ (وَكَذلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ القُرَى وَ هِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيْمٌ شَدِيْدٌ)هود ١٠٢ متفق عليه

Dari Abu Muas Al-Asy’ari ra, Rasulullah Saw bersabda “Sesungguhnya Allah akan menangguhkan orang yang zolim sampai jika Allah mengazabnya Allah tidak akan melepasnya” kemudian beliau membaca ayat ”Demikianlah azab Rabbmu jika dia mengazabnya penduduk suatu negeri yang zalim sesungguhnya azabnya sangatlah pedih dan menyakitkan” surat Hud 102 (Mutafaqqun Alaih).

Hadist ini adalah hadist yang ke 44, masih berbicara tentang ke zoliman. Pada minggu yang lalu juga berbicara tentang ke zoliman. Tentu kita pahami zolim dari segi arti dan syariatnya. Zolim artinya dari segi bahasa arab seseorang meletakan sesuatu yang bukan pada tempatnya.

Dalam syariat kita zolim itu seseorang yang melakukan suatu perbuatan yang mustinya tidak dia kerjakan.

Zolim ini terbagi 3 dan yang paling tinggi dosa nya adalah syirik. Berbuat zolim adalah dosa besar, dimana pun, kapanpun dan dalam keadaan bagaimanapun. Apalagi di bulan rajab, kenapa di bulan rajab lebih besar dosanya? Karena bulan rajab termasuk bulan yang di muliakan oleh Allah Swt.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu

Orang berbuat zolim di bulan Syawal hukumnya dosa besar. Berbuat zolim di bulan Muharram dosa.,di bulan Zulqo’dah dosa, di bulan Zulhijjah dosa, di bulan Sya’ban dosa, tapi kalau dia melakukan perbuatan zolim di 4 bulan yang suci dosa nya double. Zulqo’dah, zulhijjah, Muharram dan Rajab. Inilah 4 bulan yang di sebut Syahrul Hurum dan kalau orang yang berbuat zolim dosa nya double.

Kalau orang hidup dunia selalu berbuat zolim walupun ibadahnya bagus nanti di hari kiamat bangkrut dia gak punya pahala. Dalam hadis riwayat Imam Muslim Rasul pernah bertanya dengan sahabat: “Wahai sahabat-sahabat ku tahukah kalian siapa orang yang akan bangkrut di akhirat nanti? Wahai Rasul orang yang bangkrut itu orang yang tidak punya dagangan dan tidak punya harta yang tidak punya apapun, maka Rasul bertanya pada sahabat. Kata nabi yang saya maksud itu bukan bangkrut di dunia, bangkrut yang sesungguhnya nanti di hari kiamat, yang mati dia meninggal dunia membawa pahala sholatnya, membawa pahala puasanya, membawa pahala zakatnya, sementara dia membawa dosa zolim. Dia pernah mencaci maki seseorang, pernah memakan hak orang, pernah memukul orang, pernah membunuh orang, lalu kata nabi pahala sholat puasa dan zakatnya harus dia bagi-bagi kepada orang yang dulu dia zolim. Ketika dia mempunyai pahala habis sementara belum selesai dengan orang-orang yang dia zolimi maka di ambil dosa-dosa orang di pindahkan kepada dia. Lalu di jebloskan di dalam nerakanya Allah Swt”.

Kalau orang bangkrut di dunia pinjam modal lagi dia bisa usaha lagi, tapi kalau bangkrut di hari kiamat dia mau mencari pahala bagaimana lagi. Bingung tidak ada yang menolong, zolim ini dosa yang sangat berat, kumpul dengan orang yang zolim ini aja tidak boleh, mendoakan, dan mendukung orang zolim tidak boleh,

Kata nabi di dalam hadist: “Barang siapa yang mendoakan orang yang zolim supaya langgeng, supaya tetep hidup, supaya berkah, berarti sungguh dia bisa berharap ini orang selalu bermaksiat di bumi nya Allah Swt”.

Makanya dahulu salah seorang waliyullah namanya Imam Sufyan At.Tsauri beliau di tanya, wahai Imam bagaimana pendapat anda tentang orang yang zolim yang dalam kondisi sakaratul maut kehausan minta seteguk air? Imam  menjawab jangan di tolong jangan di kasih air, wahai Imam kalau tidak di tolong bisa mati, lalu Imam menjawab  tidak apa-apa kalau dia mati, kenapa? Karena orang yang zolim hidup di dunia ini senantiasa mengundang murkanya Allah.

Sehingga dalam hadist ini jelas, kata Nabi Allah, itu mengulur umurnya orang yang zolim menjadi panjang supaya dosa zolim nya seperti gunung, dan supaya mendapat murka dan dosa yang berat. Demikian itu lah sangsi dari Allah bukan untuk kita saja, umat-umat zaman terdahulu seperti itu juga.ketika meraka berbuat zolim baik mereka yang muahid atau yang musyrik, kafir atau muslim, dia berbuat zolim untuk dirinya atau untuk orang lain maka dia akan di tangguhkan oleh Allah dan di beri kesempatan terus menerus semata-mata  supaya siksanya nanti supaya lebih berat.

Kita yakin Allah zat yang maha hidup, kalau orang berbuat zolim sekalipun secara sembunyi-sembunyi pasti dia akan di ketahui oleh Allah.

وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ

 

Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak,

Jadi Allah tau, jadi nanti akan tau ini orang-orang yang zolim dia akan sadar ketempat mana mereka akan kembali ke persidangan nya Allah Swt. Walaupun kita dekat dengan orang soleh , dengan orang alim dan saya deket dengan ahli ibadah tapi kita zolim, tetap kita tidak dapat syafaatnya Rasul. Tetap tidak dapat syafaatnya wali.

Firman Allah: “Bagi orang-orang yang zolim tidak ada teman setia yang bakal menolong dia nanti di hari kiamat “.

Nabi Allah Isa As pernah melewati pekuburan, tiba-tiba Nabi Isa berteriak Ya Allah hidupkan dari seorang Mayyit dalam kuburnya saya ingin bertanya, maka Allah hidupkan dari penghuni kubur, lalu Nabi Isa bertanya kamu siapa? Kata si Mayyit saya ini orang biasa, dahulu saya punya kerjaan tukang pikul barang-barang orang, pada suatu hari saya lagi mikul kayu lalu di tengah jalan saya mengambil sedikit kayu itu, lalu saya pakai buat membersihkan gigi tanpa bicara dan tanpa izin, lalu kata ini Mayyat semenjak saya meninggal sampai detik ini saya terus menerus di tuntut oleh Allah hanya gara-gara zolim dengan urusan sepotong kayu.

Makanya ada zolim, ada madrum, kalau zolim orang yang berbuat zolim tidak boleh di tolong tidak boleh di doain, kalau orang yang madrum yang terzolimi dan teraniaya wajib di tolong.

Dalam riwayat : ada orang di siksa dalam kuburnya lalu orang ini bertanya dengan malaikat yang menyiksa, kenapa engkau siksa saya wahai malaikat? Saya ini tidak punya salah kok di siksa  di dalam kubur? Lalu malaikat berkata, dahulu engkau waktu masih hidup melihat ada orang terzolimi minta tolong sama kamu mengemis-ngemis tapi kamu tidak menolongnya.

Kalau orang di zolimi mazrum kalau dia berdoa atau bersumpah kita bisa terkena sumpahnya.

Nabi kita Muhammad Saw waktu mengutus Muadz bin Jabal ke kota Yaman, wahai Muadz bin Jabal ku utus engkau ke kota Yaman, ingatlah dan berhati-hatilah dengan sumpah orang-orang yang teraniaya. Karena doanya di Kabul oleh Allah Swt, tidak ada dinding doa mereka untuk sampai kepada Allah Swt. Sampai kata Nabi doanya orang yang teraniaya itu di Kabul oleh Allah Swt. Walaupun dia orang rusak, kerusakan buat dirinya, tapi kalau dia di aniaya dia sumpahin orang doanya di Kabul oleh Allah.

Dalam syair di sebutkan, usahakan jangan sekali-kali kalian berbuat zolim, karena berbuat zolim itu ujung-ujung nya Cuma menyesal saja, penyesalan, orang yang berbuat zolim itu matanya merem dia tertidur, dan orang yang terzolimi itu matanya melek dan berdoa kepada Allah, dan Allah maha mengabulkan doa dan tidak pernah tidur untuk hamba-hambanya yang teraniaya. Oleh karena itu waspadai diri kita dari berbuat zolim kepada Allah kepada manusia dan kepada diri sendiri. Semoga Allah jadikan ilmu yang kita dengarkan bermanfaat dan berguna.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.