Siapa Sebenarnya Yang Mengajarkan Kekerasan dan Radikalisme

Siapa Sebenarnya Yang Mengajarkan Kekerasan dan Radikalisme?
Islam Atau Kristen?

{mosimage}Alhamdulillah seluruh agama yang mau melihat dan mempelajari Islam dari sumbernya maka sungguh pasti akan mendapatkan bahwa Islam adalah agama yang menyebar kasih sayang dan agama yang mengajarkan keteraturan serta kedisiplinan. Apa yang dimaksud dengan sumbernya? sumber agama Islam adalah AlQur’an dan Sunnah Yang Mulia Nabi Besar Muhammad Sallallahu alaihi wa sallam. Bahkan para pemeluk islampun apabila kita perhatikan, maka kita akan dapati mereka adalah cermin AlQur’an dan Sunnah, mereka adalah manusia-manusia yang mengenal kasih dan sayang, manusia-manusia yang mengenal keteraturan dan kedisiplinan, mereka adalah orang yang terbaik dari segala suku bangsa dan agama.

Kami kaum muslim tidak meminum minuman keras yang dampak akibatnya sangat berbahaya bagi suatu masyarakat. Mengapa? karena agama kami melarang kami untuk mengkomsumsinya. Kami kaum muslim tidak berzina. Mengapa? karena agama kami yang dibawa oleh Yang Mulia Baginda Besar Nabi Muhammad melarang kami, bahkan melarang kami untuk mendekati segala yang menjurus kepada perzinaan. Kami adalah orang santun, orang yang sopan, orang yang sangat toleran, dan tidak pernah mengenal kekerasan, serta tidak pernah memaksakan agama kepada yang lain. Ketika kami menjadi mayoritas suatu masyarakat, kenyataan menyatakan bahwa minoritas terayomi dan terlindungi. Anda dapat membuktikan di seluruh negara yang mayoritasnya umat Islam. Tapi sungguh tidak sebaliknya, belum tentu ketika kami menjadi minoritas suatu masyarakat kami akan terayomi oleh mayoritas. Lihat Spanyol, Italia, Roma, Vatican, Thailand, Cina, Amerika, Singapura dsb. Betapa banyak tekanan-tekanan yang dilancarkan oleh pemerintah negara-negara tersebut terhadap umat Islam yang minoritas di negara mereka. Anda dapat buktikan hal ini jika anda melihat keadaan dan sejarah pada masa lalu hingga kini. Bahkan selama berabad-abad islam berjaya di bumi indonesia, agama kristen dll tetap berkembang. Mengapa? karena kami tidak pernah memaksakan kehendak dan agama. Bahkan di berbagai penjuru negeri yang dahulu dipimpin oleh pemerintahan Islam, sejak saat itu sampai sekarang masih banyak di dalamnya orang-orang non muslim. Mengapa? sebab kami tidak pernah memaksakan kehendak dan kami tidak bersifat radikal.

Mungkin anda akan membantah perkataan ini karena anda melihat bahwa teror bom dan kekerasan yang terjadi belakang ini di Indonesia tidak lain karena orang-orang islam. Kami katakan bahwa sebaiknya anda tidak menghukum dan menghujat Islam dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dan kita semua menyaksikan bahwa sebagian besar mereka yang dituduh sebagai pelaku, sampai saat ini tidak ada bukti yang akurat. Dan beberapa yang memang terbukti bersalah, tidak lain hanyalah sekelompok oknum yang tidak memahami Islam yang dari sumbernya. Walaupun demikian, lantas apakah betul menilai kebobrokan suatu masyarakat karena keberadaan 0,1% orang yang bobrok? Saya yakin setiap orang yang terpelajar akan berpendapat sama dengan saya. Sebab kalau memang penilaian yang demikian dapat dijadikan titik ukur, maka saya katakan bahwa betapa banyak teroris kelas kakap internasional di Italia, Meksiko, Amerika, bahkan di Roma dan Inggris adalah orang yang beragama Kristen? Tanyakan kepada seluruh dunia dan tanyakan kepada orang-orang Yahudi, Siapa Hitler? Apakah ia seorang Muslim? Hindu? Budha? Ataukah ia seorang Kristiani? betul, ia adalah seorng Kristiani yang pidatonya dapat meluluhkan gunung yang keras. Dan semua mengetahui bahwa Hitler di dalam pidatonya sering kali menyebut tentang Yesus, pengabdiannya untuk Yesus, dsb. Dia adalah seorang Kristiani yang berpegang teguh kepada keyakinannya. Tetapi lihat, berapa puluh juta yang telah dibunuh oleh Hitler? Apakah oleh karenanya kita akan menilai seluruh orang Kristen adalah teroris? Tentu tidak. Dan saya yakin anda akan setuju dengan hal itu. Akan tetapi nilailah mereka dari sumber agama mereka. Apakah agama mereka mengajar kekerasan? apakah agama mereka mengajar sikap radikal? apakah agama mereka mengajar sikap terorisme? dan saya menyerukan kepada seluruh kaum kristiani apabila anda mengatakan bahwa Islam agama yang mengajarkan kekerasan, radikal, memaksakan, maka buktikan dari sumbernya, yaitu dari AlQur’an dan Sunnah. 1400 tahun seruan yang sama telah diserukan oleh kaum Muslim kepada umat Kristiani. Dan sampai saat ini kami masih tetap menunggu jawaban.

Tantangan yang sama apabila kaum Kristiani menujukannya kepada kaum Muslim, yaitu membuktikan apakah agama Kristen adalah agama yang mengajarkan kekerasan? maka kami akan menjawab dari sumber Kristen sendiri. Dan kami katakan bahwa agama Kristen memang mengajarkan kekerasan di dalam agamanya bahkan mengajarkan pemaksaan di dalam memeluk agamanya. Dari mana kami dapat menyatakan hal ini? Tentu saja dari Bible umat Kristiani. Dari awal kitab Perjanjian Lama yaitu kitab Kejadian sampai akhir dari Perjanjian Lama, anda akan mendapati dua hal yang banyak dibahas oleh Perjanjian Lama dan bahkan merupakan kebanggaan yang terbesar.

1. Peperangan
2. Seks bebas yang fulgar

Tentang peperangan, anda akan dapati para pahlawan-pahlawan Tuhan, yang diabadikan oleh Tuhan nama mereka dalam Kitab SuciNya, adalah orang-orang yang sangat luar biasa dalam peperangan, mengatur strategi, memimpin dsb. Sehingga mereka dipuji, dimuliakan, dan diabadikan oleh Tuhan nama mereka.

Sebelum saya meneruskan, saya bertanya kepada setiap manusia yang berakal, khususnya “Anak-anak Tuhan” yaitu orang kristiani. Mengapa nama mereka diabadikan oleh Tuhan? Sejarah mereka diabadikan oleh TUHAN? Apakah hanya untuk sekedar dongeng? Omong kosong? Komik? Atau dibalik itu terdapat suatu pelajaran dari Tuhan yang sangat-sangat berharga? Di balik setiap huruf dan kata terdapat pelajaran dari Tuhan yang sangat-sangat berharga? Saya mengatakan bahwa di balik apa yang dinyatakan Tuhan dalam Kitab SuciNya dari sejarah mereka para orang-orang pilihan, terdapat suatu pelajaran dari Tuhan yang amat sangat berharga. Bahkan di balik setiap huruf dan kata terdapat pelajaran dari Tuhan yang sangat berharga. Dan saya yakin setiap orang berakal akan sependapat dengan saya dalam hal ini, walau saya tidak tahu dogma apa yang telah ditanam di hati umat Kristiani akan hal ini. Kemudian apakah pelajaran tersebut hanya sebatas untuk diketahui dan selesai, tidak lebih dari itu? Atau pelajaran yang dapat dijadikan pedoman hidup? Pelajaran yang dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari? Tentu saja adalah pelajaran yang untuk dijadikan pedoman hidup dan untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sekarang kita akan kembali membahas tentang para pahlawan perang yang dimuliakan Tuhan. Dalam Perjanjian Lama Tuhan menceritakan tentang peperangan yang dipimpin oleh para pahlawanNya. Tetapi anda dan setiap orang yang berakal dan mau berfikir, akan mendapati kekejaman-kekejaman yang sangat-sangat tidak manusiawi yang dilakukan oleh para pahlawan Tuhan. Kekejaman yang tidak pernah dilakukan oleh pemimpin kejam manapun, bahkan Hitler teroris besar Kristen pun tidak sampai melakukan apa yang dilakukan oleh para pahlawan Tuhan. Saya akan mengutip 3 kejadian kejam yang dilakukan oleh Tuhan dan oleh para pahlawan pilihan tuhan yang diabadikan Tuhan dalam Kitab Sucinya. Dan saya mampu memberikan 20 cuplikan yang sangat kejam yang dilakukan oleh Tuhan dan para pahlawan Tuhan yang di puji oleh tuhan, Insya Allah dalam tulisan yang lebih luas dari ini.

1. Kitab 1 Samuel pasal 15 ayat 1 s/d ayat 3
Berkatalah Samuel kepada Saul: “Aku telah diutus oleh Tuhan untuk mengurapi engkau menjadi raja atas Israel, umat-Nya; oleh sebab itu, dengarkanlah bunyi firman Tuhan. Beginilah firman Tuhan alam semesta: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan jangan ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai. (1Samuel 15:1-3)

Lihatlah kekejaman yang diajarkan Tuhan Umat Kristiani, Tuhan Trinitas yang Yesus termasuk salah satu dari ketiga oknumnya. Sangat tidak mengenal kasih. Mungkin laki-laki dan perempuan bersalah, tapi apa kesalahan dari kanak-kanak dan anak-anak yang menyusui? Bahkan binatangpun tidak mendapatkan bagian dari kasih sayang Tuhan umat Kristiani. Bahkan yang aneh Saul lebih mengenal kasih daripada Tuhan umat Kristiani. Dalam pasal yang sama dari 1Samuel dijelaskan pada ayat 9 bahwa Saul tidak membunuh hewan dan lembu. Rupanya Saul masih lebih mengenal kasih dan HAB (Hak Asasi Binatang) dari pada Tuhan Trinitas. Oleh karena Tuhan menyesal menjadikan Saul sebagai raja karena tidak mejalankan perintah Tuhan sabagaimana dalam ayat 10 dinyatakan penyesalan Tuhan.

2. Kitab Hosea pasal 14 ayat 1
“Samaria harus dihukum karena memberontak melawan Aku. Rakyatnya akan tewas dalam pertempuran; anak-anak bayinya akan digilas, dan wanita-wanita hamil dibelah perutnya.” Diseluruh Alkitab kita mendapati Tuhan menghancurkan mereka yang tidak percaya kepadaNya dan tidak mengikuti perintahNya. Di sini kita mendapatkan gambaran yang sangat fantastis tentang bayi-bayi yang digilas dan perempuan hamil yang dibelah perutnya. Mungkin seorang ayah dan ibu yang membangkang pantas mendapat hukuman. Tapi alangkah kejamnya Tuhan Trinitas umat Kristiani yang sampai harus menggilas bayi-bayi yang tidak berdosa. Bukankah Yesus membawa kasih? Dan bukankah menurut pendapat umat kristiani bahwa Yesus adalah salah satu dari oknum Trinitas? sungguh Hitler atau Jenkiskhan lebih mengenal kasih dari Tuhan Trinitas dan dari agama umat Kristiani. Bahkan sebejat apapun seorang wanita apakah harus kita belah perut mereka ketika hamil? Katakan mereka wanita-wanita sundal, akan tetapi bukankah menurut Kitab Suci anda Yesus seorang keturunan sundal. Bukan saya yang menyatakan, akan tetapi alkitab sendiri menyatakannya. Di dalam Kitab Matius pasal 1 ayat 3 tentang silsilah Yesus dinyatakan bahwa Yesus adalah keturunan Peres. Ayat tersebut berbunyi: “Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram”. Kemudian dalam Kitab Kejadian pasal 38 ayat 1 s/d 30, anda dapat membaca dan membuktikan bahwa Zerah dan Peres dilahirkan oleh ibu mereka yang bernama Tamar karena hasil dari persundalan (pelacuran) antara Tamar dengan mertuanya sendiri yaitu Yehuda. Anda dan seluruh umat Kristiani dan seluruh dunia berhak untuk membuktikan. Dan kalau memang anda dan agama yang anda anut adalah agama yang benar, mengapa anda tidak memberitakan kabar gembira dan kebenaran itu kepada dunia? Khususnya kepada para pelacur? Dan mengapa perut Tamar yang sedang hamil karena pembangkangan dan pelacuran tidak dibelah? dan mengapa Peres yang menjadi anak haram dan moyang dari pada Yesus keturunan sundal tidak digilas? bahkan dimuliakan untuk menjadi moyang dari pada Tuhan Yesus salah satu dari tiga oknum Trinitas. Sungguh ini adalah lelucon yang sangat menjijikkan ketika kita dapati Tuhan Trinitas yang mencipta alam semesta adalah keturunan pelacur. Dan alangkah kejam dan hinanya agama kristen yang mengajarkan kekejaman.

3. Kitab Lukas pasal 19 ayat 11 s/d ayat 27
Anda dapat membaca ayat-ayat tersebut yang merupakan perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus. Dalam ayat 27, Yesus mengungkapkan suatu ungkapan yang sangat berbeda dengan apa yang disampaikan oleh umat Kristiani tentang pribadi Yesus yang diutus untuk menebar kasih. Ayat tersebut berbunyi:
“Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan bunuhlah mereka di depan mataku”. Ungkapan demikian secara jelas mengajarkan kekerasan dan pembunuhan. Bukankah Yesus mengajarkan kasih dan cinta? Tetapi mengapa ungkapannya berbeda dengan apa yang selama ini disampaikan oleh orang Kristen? Mungkin anda akan mengatakan bahwa Yesus tidak mengatakan demikian. Yang disampaikan oleh Yesus adalah suatu perumpamaan. Saya katakan apa yang diungkapkan oleh Yesus adalah apa yang terpendam dalam benaknya. Pepatah Arab mengatakan “Ma fika yadzhar ‘ala fika” artinya “Apa yang terpendam dibenakmu terlihat dalam ucapanmu”. Sebagai contoh lukisan yang indah apabila dilihat oleh seorang seniman maka sudah barang tentu sang seniman akan berbicara tentang lukisan dan keindahannya. Berbeda dengan seorang tukang kayu, seorang tukang kayu tidak akan pernah berbicara tentang lukisannya, tetapi ia pasti akan melihat dan berbicara tentang bingkai kayunya. Demikian pula seorang penata ruangan ketika melihat lukisan itu, ia tidak akan berbicara tentang lukisan atau bingkai kayunya, tetapi ia akan berbicara tentang posisinya dan penempatannya. Dan apa yang diungkapkan Yesus tidak lain adalah apa yang terpendam dibenaknya. Dan Yesus adalah raja yang tidak pernah diterima oleh bangsanya sebagaimana yang diungkapkan dalam Injil Yohanes pasal 1, dan sebagaimana yang Kahlil Gibran katakan dalam judul bukunya “Raja yang terpenjara”. Anda pasti tidak akan pernah setuju dengan hal ini. Tetapi apakah pantas bagi seorang Yesus penebar kasih, yang selalu berusaha mengasihi segalanya bahkan berusaha agar debu yang di hadapannya mendapatkan bagian dari kasihnya, memberikan perumpamaan yang menggambarkan suatu kekerasan dan kekejaman? Bahkan ia pun pernah menyatakan secara jelas dan pasti bahwa ia datang dengan membawa perpecahan, perselisihan, kekerasan, pedang, sikap radikal dan terorisme. Di dalam Kitab Matius pasal 10 ayat 34,35,36 Yesus berkata:
“Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya. Dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya”. Lihatlah apabila ajaran Yesus dengan orang-orang yang satu atap adalah demikian, yaitu perselisihan, permusuhan, pertentangan bahkan pedang. Maka bagaimana dengan orang-orang yang beda atap? Tetangga? Berbeda kampung? Berbeda negara serta berbeda bangsa?

Apakah ini ajaran kasih atau ajaran terorisme dan kekerasan? Apakah ini agama cinta atau agama pedang dan kejahatan? Inikah agama yang mengaku mengenal toleran atau agama yang memaksakan? Mungkin apabila umat Kristiani sekarang ini memiliki kemampuan dan kebebasan untuk berbuat kejam, Maka kami yakin mereka akan membunuh semua orang yang tidak mengakui Yesus sebagai raja dan tuhan sebagaimana yang diungkapkan yesus dalam perumpamaannya. Dan Sungguh sejarah telah mencatat ribuan manusia yang mati disiksa, dianiaya, wanita-wanita yang diperkosa bahkan anak-anak yang ditindas, bahkan ribuan manusia yang dibakar hidup-hidup oleh pendeta dan penguasa Kristen, padahal mereka tidak memiliki dosa melainkan hanya dosa menggunakan akal sehat mereka ketika tidak mempercayai Yesus sebagai Tuhan. Silahkan anda dan seluruh umat Kristiani dan seluruh manusia di dunia ini melihat sejarah. Dan saya yakin setiap yang berakal akan setuju dengan saya. Para ilmuanpun setuju dengan pendapat ini. Dan sampai saat ini mereka masih dendam dengan apa yang dilakukan oleh umat Kristiani terhadap tokoh-tokoh ilmuan besar. Tanyakan kepada dunia kemana Galileo? Apakah ia mati karena acungan pedang orang Islam atau karena orang-orang Kristen yang tidak pernah mau menggunakan akal yang dianugrahkan Tuhan?

Saya menyerukan kepada seluruh dunia agar mau berfikir, bukan hanya menelan mentah-mentah dogma-dogma yang hanya bisa dicerna oleh orang gila. Kita manusia yang berakal bukan binatang atau orang gila. Yang membedakan kita dengan binatang dan orang gila adalah akal yang kita gunakan untuk berfikir. Sekali lagi saya menyerukan kepada seluruh dunia untuk mengkaji agama Kristen dengan akal sehat, dan hendaknya selalu berani menyatakan kebenaran. Ini yang dapat saya sampaikan dan insya Allah pembahasan tentang Trinitas dan Penyaliban yang anda permasalahkan akan saya bicarakan dalam tulisan saya yang lain. Dan semoga kebenaran tetap tinggi.. Semoga kedamaian selalu menyertai mereka yang mengikuti petunjuk Allah alam semesta.. Dan semoga Allah membalas kebaikan, jasa, didikan, ajaran, serta kasih dan pengorbanan Baginda Besar Yang Mulia, Manusia Pilihan, yang mengajarkan kedamaian dan kecintaan, mengajarkan cara menghormati para utusan Allah, manusia yang mengajarkan akhlak dan budi pekerti, Raja Damai dan Penghibur serta Nabi Yang dijanjikan, kunci dari kerajaan Allah yang dinanti-nanti, Baginda Besar Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wa sallam.. Dan semoga Allah selalu membimbing kita kepada seluruh kebenaran, Amin Ya Rabbal Alamin.