Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan kesejukan semoga selalu berlimpah pada saudara saudariku muslimin muslimat, khususnya saudara saudariku Jamaah Majelis Rasulullah saw.
{mosimage}Saudara saudariku yg kumuliakan,
Allah swt berfirman : “Telah kami cantumkan dalam kitab Zabur (jauh sebelum Alqur;an diturunkan) setelah peringatan kalamullah dilangit, bahwa Bumi akan diwariskan pd hamba hamba Allah shalih, dan ini adalah manfaat besar bagi mereka kaum yg banyak beribadah, dan tiadalah Kuutus engkau (wahai Muhammad saw) kecuali sebagai pembawa Rahmat bagi sekalian alam” (QS Al Anbiya 105.106,107).
Para shalihin berkuasa dimasa hidupnya dan tetap diberi kemuliaan oleh Allah dan dilindungi setelah wafatnya, terbukti makam makam shalihin tidak bisa disentuh tsunami di aceh, terbukti pemakaman Al Hawi tak bisa digusur dan dipindahkan, terbukti Makam hb Nuh Al habsyi di Singapura tak bisa digusur oleh pemerintah singapura,
Namun ada juga para shalihin yg makamnya dipindahkan, sebagaimana Al Arif Billah Alhabib Muhammad bin hud Alattas, (ayah dari Al arif billah Alhabib Umar bin Hud Alatttas), juga Al Arif billah Alhabib Abdullah bin Salim Alattas (kakek dari Hb Hud Alattas), pekuburan mereka dipindahkan ke pekuburan karet oleh gubernur Ali Sadikin masa itu, namun bisa dipindahkan.
Menunjukkan bahwa pemindahan pekuburan shalihin tak akan bisa dilakukan siapapun kecuali ia ridho dan dg izin Allah swt tentunya.
Penolakan ruh mereka atas pekuburan mereka dipindahkan tentunya bisa saja bukan karena mereka tak mau jasadnya dipindahkan, namun dg kehendak Allah swt yg mungkin wilayah itu sangat membutuhkan keberadaan jasad mereka tetap berada disana sebagai lambang kekuatan Allah swt dan Rahmat bagi penduduk sekitar,
Namun sebaliknya bisa saja pekuburan shalihin dipindahkan, dg kehendak Allah, karena akan membawa manfaat lebih besar bagi penduduk yg tempat makam mereka akan dipindahkan.
Sebagaimana ayat diatas terkait dg ayat berikutnya yaitu hal itu merupakan manfaat besar bagi mereka yg banyak beribadah, dan diperjelas dg ayat selanjutnya bahwa keberadaan Rasul saw adalah untuk membawa Rahmat bagi alam, dan para wali Allah dan shalihin adalah para penerus pembawa Rahmat Allah swt setelah wafatnya Rasul saw.
Kembali pada pokok masalah, yaitu rencana penggusuran makam Qubbah Haddad di priok, hal itu tak akan bisa terjadi jika tak dikehendaki ruh sohibul makam dan dg Izin Allah swt tentunya, namun bisa saja dikehendaki oleh Allah swt untuk membawa manfaat pada wilayah muslimin yg akan menjadi tempat pindahnya makam itu kelak.
Instruksi saya untuk seluruh jamaah majelis Rasulullah saw, dan himbauan saya pada seluruh muslimin muslimat, jangan mengambil tindakan kekerasan, dan jangan pula menyalahkan yg mengambil cara ketegasan.
Kita berusaha secara baik baik, tanpa perlu ada keributan.
Izinkan saya meneruskan masalah ini pd pejabat terkait, saya sudah menghubungi Sekda Gubernur DKI, dan ia pula yg sering membantu kita dan telah instruksikan pada seluruh walikota DKI untuk membuat cabang majelis Rasulullah di wilayah para masing masing walikota DKI, ia mengatasi semua walikota di Jakarta dan sangat mendukung kita, posisinya adalah sekertaris Gubernur, saya menlpon beliau untuk meminta penggusuran itu dibatalkan.
Bpk Muhayat memberi kejelasan sbgbr :
Baik Habib, kami tanggapi himbauan habib, kami akan instruksi penarikan satpol PP untuk mundur dari wilayah, dan Makam tidak digusur, tapi penghuni sekitar yg mungkin akan terkena rencana penggusuran,
Lalu saya tegaskan lagi dg meminta penjelasan : kembali ke puncak masalah pak, secara singkat saja, jadi permintaan kami telah jelas bahwa makam tidak digusur??, beliau menjawab : “jelas dan dimengerti habib, insya Allah tidak digusur, namun saya perlu klarifikasi pd Bpk Gubernur utk lebih jelasnya, namun ayahanda dari Bpk Gubernur wafat dan kami sedang sibuk dalam pemakaman, akan kami hubungi habib lagi”.
Maka saudara saudariku tenanglah, demikian himbauan saya pada seluruh saudara saudaraku tercinta kaum muslimin, namun utk saudara saudara kita yg memilih cara ketegasan kita tidak memusuhinya, mereka saudara saudara kita juga, Cuma masing masing punya cara dan strategi dalam hal ini.
namun instruksi saya khusus pada seluruh jamaah Majelis Rasulullah saw utk tidak terjun langsung, karena ini mengancam rencana agung kita utk membenahi Jakarta sebagai kota kedamaian dan kota Sayyidina Muhammad saw, dan kita berpegang pd sanad guru mulia kita dan himbauan beliau, bahwa kita menggunakan cara kelembutan, namun tidak memusuhi yg memakai cara ketegasan.
kami akan terus memperjuangkan hal ini bersama fihak Rabithal alawiyyah tanpa melibatkan massa, kami akan terus mengajukan kpd Bpk Sekda, Gubernur, dan kalau perlu sampai kepada Presiden RI, jika masih juga gagal, maka itu sudah kehendak Allah swt dan kita tidak bisa melawan takdir Nya, kita menahan diri utk 1 hal setelah berusaha, namun kita terus berjuang untuk sejuta hal lainnya dalam pembenahan ummat, mudah mudahan penggusuran digagalkan sebagaimana kabar terakhir yg sampai pada saya, bahwa Gubernur menerima untuk tidak menggusur makam dan tidak melarang jamaah berziarah.
Mengenai jatuhnya korban sebab oknum satpol PP dll, kita menyesalkan itu, namun merekapun bagian masyarakat kita pula, mereka bagian keluarga kita pula, buruknya mereka maka aib kita pula karena saudara sebangsa, dan baiknya mereka juga merupakan baiknya nama kita dan bangsa kita, dan mereka juga jelas organisasi aparat yg perlu mendapat bimbingan pula para Da;I dan ulama agar lebih mengenal akhlak dalam menjalankan tugasnya, hal inipun akan kita perjuangkan Insya Allah pada pejabat terkait.
Demikian saudara saudaraku sekalian
Salam hormat
(Munzir Almusawa)