السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اللهم لك الحمد شكرا ولك المن فضلا وأنت ربنا حقا
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠﻰَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ، ﺍﻟْﻔَﺎﺗِﺢِ ﻟِﻤَﺎ ﺃُﻏْﻠِﻖَ ﻭَﺍﻟْﺨَﺎﺗِﻢِ ﻟِﻤَﺎ ﺳَﺒَﻖَ، ﻧَﺎﺻِﺮِ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ، ﻭَﺍﻟْﻬَﺎﺩِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَ
ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻘِﻴْﻢِ ﻭَﻋَﻠﻰَ ﺁﻟِﻪِ ﺣَﻖَّ ﻗَﺪْﺭِﻩِ ﻭَﻣِﻘْﺪَﺍﺭِﻩِ ﺍﻟﻌَﻈِﻴْﻢِ .
Allahumma zidna Wala Tankusna, Wa Akrimna Wala Tuhinna, Wa’a’adina Wala Tahrimna, , Wa’ardina Wa’ardi anna. Maka adalah suatu nikmat suatu anugerah dari Allah Swt, dimana kita disatukan oleh Allah Swt dalam satu tempat yang merupakan sebaik baik tempat dimuka bumi, yaitu masjid. Disatukan dalam satu acara yang sebaik baik acara dimana kita mengingat Allah dan mengingat Nabi Muhammad saw. Dan kita mendengarkan taklim ajaran ajaran baginda Nabi Muhammad saw, kita yakin pada saat ini Allah memandang kita dengan pandangan ridha, dengan rahmat Nya, dengan kasih sayang Nya, dengan ‘inayah Nya, dengan ri’ayah Nya, dan bahwa perkumpulan kita pada saat ini disampaikan kabar nya kepada Baginda Nabi Muhammad Saw, dan kita harap menggembirakan hati Nabi Muhammad Saw, karena kita sebagai umat Rasulullah Saw masih memperhatikan dari pada ajaran ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad Saw.
Waktu 1400 tahun telah lewat dari Nabi Muhammad saw tapi kita sebagai umat di akhir zaman masih kita tidak terlalaikan untuk sedikit menimba ilmu dari baginda Nabi Muhammad Saw, kita mendengar pelajaran pelajaran fiqih untuk kita memperbaiki dan memperbagus tata cara ibadah kita kepada Allah swt, kita mendengar hadits Nabi Muhammad Saw yang menjadi penuntun bagi kita, bagaimana kita bermuamalah kepada Allah swt, bagaimana beribadah yang bagus kepada Allah swt, karena inti dari risalah Nabi kita Muhammad saw dan risalah para Nabi wal mursalin sebelum beliau adalah yang di tegaskan Allah swt dalam Alquranul Karim,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ
(QS. Adz-Dzaariyaat:56)
“Aku tidak utus, atau Aku tidak ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah AKU”.
Tentu menyembah Allah swt harus mengenal dahulu siapa Allah Swt, mengenal keagungan Allah, mengenal karunia dan nikmat yang Allah berikan kepada kita, kemudian tidak bisa kita mengenal kepada hakikat kebesaran Allah Swt kecuali kita mengenal utusan Allah swt para orang orang kekasih Allah swt yang diutus untuk menyampaikan risalah Illahiyah kepada kita yaitu Rasulullah Saw.
Bagaimana kita beribadah kepada Allah Swt, maka kita harus meniru dan mengikuti cara ibadah Nabi kita Muhammad Saw. Maka beruntunglah kalian pada saat ini bahwa Insya allah kita dalam keadaan mendapat rahmat dan ridha dari Allah Swt dan harapan kita dosa dosa kita yang telah lalu, kekurangan kita, kekurang ajaran kita kepada Allah Swt, kekurangan kita kepada nabi Muhammad Saw, kekurangan kita kepada sunnah sunnah dan ajaran Nabi Muhammad Saw, semoga pada saat ini Allah mengampuni segala kekurangan kita, segala dosa dosa kita yang telah lalu semoga Allah bersihkan catatan amalan buruk kita, Allah pandang hati kita, Allah sucikan hati kita, Allah penuhkan cahaya hidayah dari Allah Swt pada hati kita, kita mengadu kepada Allah Swt mengeluh kepada Allah bahwa hati kita ini keras, hati kita adalah beku dari banyaknya maksiat kita kepada Allah Swt, dari lalainya kita kepada mengingat Allah, dari banyak nya kita teribukkan dengan urusan dunia dunia yang menyebabkan kita maka semoga Allah Swt meletakkan hidayah nya dihati kita, Allah penuhkan hati kita dengan cahaya kasih sayang Allah, Allah penuhi hati dengan rasa rindu kepada Allah, Allah penuhkan bathin kita , akal kita, ruh kita dan seluruh sekujur tubuh kita baik yang dhahir atau yang bathin dengan cahaya cahaya al yaqin. Dari cahaya cahaya ilmu yang diemban nabi Muhammad Saw untuk disampaikan kepada kita umat Rasulullah Saw,
Karena tidaklah seorang hamba telah menjadi sebenar benar nya hamba ketika dia sudah mengenal kekurangan diri nya.dan mengenal keempurnaan dan keagungan Allah Swt. Nabi Muhammad Saw bersabdaمن عَرَفَ نفسهُ فقد عرف ربَّه “siapa yang mengenal diri nya maka dia telah mengenal Allah swt”. Ulama menafsirkan bahwa mengenal diri dalam arti mengenal dengan segala kekurangan nya, kelemahan nya ketidak berdayaan nya, dalam kehidupan nya di dunia terlebih lagi terhadap akherat, tidak sanggup kita untuk memberi manfaat untuk diri kita ,bahkan untuk menarik rizki kepada kita kecuali semata mata anugerah dan rizki dari Allah Swt, ketika kita tidak mengenal ketidakberdayaan kita, ketika kita mengenal betapa faqirnya kita kepada Allah , betapa kita butuh kepada Allah setiap detik dari umur kita, setiap nafas dari nafas kita yang diberikan Allah swt, betapa kita bahwa kita ini faqir kepada Allah,bahwa kita faqir kepada karunia Allah, kepada kasih sayang Allah, kepada kesehatan kita yang Allah berikan kepada kita, kepada rizki yang Allah anugerahkan kepada kita, kepada nafas yang setiap detik trikan jantung kita menghirup udara yang dirizkikan oleh Allah kepada kita.
Maka marilah saat saat kita memperbaiki hubungan kita kepada Allah Swt, kita mohon kepada Allah, semoga Allah memperbaiki iman dan islam kita, Allah kuatkan semangat hati kita untuk berpegang teguh kepada ajaran Nabi Muhammad Saw, untuk berpegang teguh kepada tuntunan baginda Nabi Muhammad Saw, agar Allah bersihkan hati kita, Allah berikan cahaya akal dan fikiran kita, sehingga kita bisa mengisi sisa hidup kita dengan tuntunan cahaya Illahi, dengan ittiba’in Nabi muhammad Saw, Mari kita mengadu pada Allah dengan dosa dosa kita, kita mohon ampunan kepada Allah Swt.
Ya Allahu Ya Allah Ya Allahu Ya Allah Ya Allahu Ya Allah Ya Allahu Ya Allah
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ، وَرَبُّ الْأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ)
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Jasaltul It’snain Majelis Rasulullah
Masjid Raya Almunawar Pancoran,
Senin 6 April 2015
~ Habib Hamid Barakwan ~