Wabah Penyakit

Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw

Senin, 13 September 2021

-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير

Yang kita hormati dan kita muliakan semua guru-guru kita yang hadir pada malam ini. Dai kita yang telah menyampaikan tausiyah nya tadi yaitu Al-Habib Alwi bin Segaf Assegaf kita doakan panjang umur sehat wal Afiyah dan mudah-mudahan ilmu yang di berikan kepada kita bermanfaat Amin Allahumma Amin. Dan juga orang tua kita Kh.salman Yahya dan mudah-mudahan panjang umur sehat wal Afiyah. Hadirin yang hadir malam ini maupun para pendengar live streaming Majelis Rasulullah Saw, laki perempuan dimana[un berada dan mudah-mudahan Allah Swt senantiasa memberikan Hidayah dan Taufiq nya kepada kita sampai akhir hayat kita dan meninggal dunia husnul khotimah Amin Allahumma Amin. Baik lah hadiriin kita akan baca bersama pelajaran hadist kita dari pada kitab Riyadhussholihin yaitu hadist yang ke 9

وعَنْ عائشَةَ رضي اللَّهُ عنها أنَهَا سَأَلَتْ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم عَن الطَّاعونِ ، فَأَخبَرَهَا أَنَهُ كَانَ عَذَاباً يَبْعَثُهُ اللَّه تعالى عَلَى منْ يَشَاءُ ، فَجَعَلَهُ اللَّهُ تعالَى رحْمةً للْمُؤْمنِينَ ، فَلَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَقَعُ في الطَّاعُون فَيَمْكُثُ في بلَدِهِ صَابِراً مُحْتَسِباً يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ يُصِيبُهُ إِلاَّ مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلاَّ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ » رواه البخاري

Dari Aisyah ra, bahwasanya ia bertanya kepada Rasulullah SAW perihal penyakit thaun, lalu beliau memberitahukannya bahwa sesungguhnya thaun itu adalah sebagai siksaan yang dikirimkan oleh Allah Ta’ala kepada siapa saja yang dikehendaki olehNya, tetapi juga sebagai kerahmatan yang dijadikan oleh Allah Ta’ala kepada kaum mukminin. Maka tidak seorang hambapun yang tertimpa oleh thaun, kemudian menetap di negerinya sambil bersabar dan mengharapkan keridhaan Allah serta mengetahui pula bahwa taun itu tidak akan mengenainya kecuali karena telah ditetapkan oleh Allah untuknya, kecuali ia akan memperoleh seperti pahala orang yang mati syahid.” (HR Al Bukhari)

Hadist malam ini yang pertama kita di ajarkan oleh Nabi bukan hanya sabar ketika mendapatkan ujian, penyakit atau musibah ya lainnya tapi kita di suruh oleh Nabi berharap dapat pahala di balik ujian itu dari Allah Swt. Hadist  malam ini juga mengajarkan kepada kita sikap dan tindakan sebelum terjadi nya sesuatu hal yang tidak di inginkan. Hadist malam ini juga mengajarkan kepada kita agarkita menjalankan sebab namun bukan berarti tawakkal kita meninggalkan ikhtiar. Tapi seseorang harus terlebih dahulu ikhtiar lalu bertawakkal. Hadist malam ini juga mengupas tentang keutamaan hamba Allah Swt yang beriman. Terlebih khusus ummat nya Rasulullah Saw dimana Allah Swt bedakan dengan orang kafir yang tidak beriman. Kalau orang kafir terkena musibah sebutan nya azab tapi kalau orang beriman terkena ujian tidak di sebut azab tapi rahmat untuk menghapus dosa nya bahkan bisa mendatangkan pahala mati syahid bagi orang mukmin yang tertimpa musibah. Hadist malam ini di bawakan oleh Sayyidah Aisyah semoga Allah meridhoin nya dan kita mendapatkan barokah nya. أنَهَا سَأَلَتْ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم sudah menjadi kebiasaan Sayyidah Aisyah kalau tidak mengerti langsung bertanya kepada Rasulullah Saw. Sehingga banyak hukum-hukum di dalam agama Islam ini kita mendapatkan ilmu nya melalui Sayyidah Aisyah. Kenapa? Karena Sayyidah Aisyah kalau tidak mengerti langsung Tanya kepada Rasulullah Saw. Melalui Sayyidah Aisyah ini muncul hukum-hukum, hikmah-hikmah, pelajaran-pelajaran, petuah atau nasehat melalui pertanyaan yang di lontarkan Sayyidah Aisyah kepada Rasulullah Saw. Ini Sayyidah Aisyah bertanya kepada Rasul tentang suatu wabah penyakit. سَأَلَتْ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم عَن الطَّاعونِ sayyidah Aisyah Tanya tentang wabah penyakit yang nama nya Tho’un. Thou’un ini kalau kita pelajari lebih detail Tho’un ini bisa di artikan campak, bisa di artikan kolera atau bisa lebih detail lagi yang di sebut dalam kitab-kitab Tho’un itu bisul, luka yang teramat sangat panas, pedih

Biasanya muncul di bawah ketiak lalu membuat orang itu kepanasan gosong. Sekitar luka itu gosong menjalar bisa nya ke jantung seseorang membuat denyut nya menjadi cepat habis itu muntah-muntah tidak lama biasa nya mati. Itu Tho’un. Membuat luka di bawah ketiak seperti bisul tidak lama gosong panas sakitnya menjalar ke jantung seseorang jadi cepat denyut jantung nya tidak lama dia muntah meninggal dan penyakit Tho’un ini menular. Tho’un ini kata ulama tidak harus bisul. Segala bentuk wabah penyakit yang mematikan bisa menular dengan cepat itu di sebut Tho’un. Berarti bisa di artikan kata ulama kalau mengikuti pengetahuan yang ke dua penyakit apapun yang menular, mematikan di sebut Tho’un. Otomatis yang namanya corona bisa masuk ke dalam nya , Wallahu ‘alam tapi intinya corona yang kita kenali dan kalau memang kebenaran nya itu ada dia di sebut penyakit yang menular dan mematikan. Itulah yang namanya Tho’un. Nanya kepada sang Rasul Tho’un itu apa? Nabi jelaskan

Tho’un itu  فَأَخبَرَهَا أَنَهُ كَانَ عَذَاباً Tho’un itu zaman dahulu salah satu jenis dari azab nya Allah Swt. Siksa dari Allah Swt يَبْعَثُهُ اللَّه تعالى عَلَى منْ يَشَاءُ yang di kirim kan oleh Allah Swt kepada hamba-hamba nya yang di kehendaki nya. Untuk mereka orang-orang kafir, pembangkang agama, pendusta para Nabi, penghina agama Allah Swt biasanya di kasih azab sama Allah Swt dengan azab yang bermacam-macam di antara nya Tho’un. Ini Tho’un tidak seberapa sebenarnya. Azab zaman dahulu macam-macam. Ada azab yang Allah Swt turunkan ke alam dunia yang muncul nya dari air berupa ombak laut atau muncul dari air seperti Tsunami atau muncul dari Bumi seperti gempa atau muncul nya dari api atau muncul dari angina seperti topan atau muncul nya seperti suara gemuruh yang membuat telinga orang yang mendengar nya tidak akan mampu menahan nya bahkan langsung binasa. Ada angin 7 hari berturut-turut. Ada lagi yang muncul nya azab itu tidak ada angina, tidak ada hujan tapi berubah wujud manusia menjadi kera, manusia menjadi Babi, itu azab zaman dahulu. Ada azab berupa binatang, datang hama kesuatu negeri melanda, itu bentuk azab bahkan raja pertama kali di dunia ini nama nya Namrud bin Kan’an itu raja terkuat bahkan mengalahkan Fir’aun. Kalau Qorun prajurit nya Fir’aun. Qorun itu masih prajurit . panglima yang ada di antara pasukan nya Fiir’aun itu Qorun tapi di atas nya Fir’aun jauh namanya Namrud bin Kan’an itu raja yang di sebut paling perkasa. Menguasai dunia selama 400 tahun nama nya Namrud. Tidak ada yang bisa mengalahkan Namrud. Dia mengaku diri nya tuhan. Suatu malam dia tidur bermimpi lihat matahari di tutupi sama bintang. Pagi nya dia Tanya sama ahli mimpi. Apa katanya? Akan datang seorang anak yang akan menenggelamkan kamu wahai  Namrud. Mulai hari itu setiap perempuan melahirkan anak laki di bunuh kecuali bayi yang bernama Sayyiduna Ibrahim. Itu musuh nya Nabi Ibrahim. 400 tahun berkuasa. Umur Namrud 800 tahun. 400 tahun berkuasa, sisa 400 tahun nya lagi apa? Allah Swt kirim azab. Azab nya bukan Tho’un, azab nya bukan angina, bukan hujan, bukan api, apa? Satu nyamuk masuk ke lobang hidung nya. Kata ulama ada yang bilang laler ada yang bilang nyamuk masuk ke rongga hidung nya bersemayam di kepala nya di otak nya ini selama 400 tahun. Setiap itu nyamuk bergerak muncul dengung di kepala nya dia tidak kuat dia ambil sandal dia pukuli kepala nya sampai tenang hilang suaranya baru berhenti, muncul lagi dia ambil barang perabotan dia pukuli kepala nya sampai dia tidak puas dia suruh prajurit nya selama 400 tahun memukuli kepalanya sampai mati. Itu azab. Malam ini kita berbicara tentang azab untuk orang kafir atau pendosa, baik zaman dahulu atau sekarang dengan wabah yang di sebut Tho’un. Kalau dahulu di sebut Tho’un. Yang mana untuk mereka azab tapi bagi orang yang beriman pada Allah Swt itu adalah rahmat.

فَجَعَلَهُ اللَّهُ تعالَى رحْمةً للْمُؤْمنِينَ Allah Swt jadikan yang nama nya Tho’un untuk orang yang beriman, ahli ibadah, orang soleh tapi terkena wabah penyakit , nama nya bukan azab namun itu bentuk cinta nya Allah Swt kepada dia lewat ujian yang Allah Swt berikan agar bersih dari dosa, agar dia mendapatkan rahmat فَلَيْسَ مِنْ عَبْدٍ lalu kata Nabi maka tidak seorang hamba manapun yang mukmin يَقَعُ في الطَّاعُون dia terkena wabah penyakit yang menular itu atau Tho’uun فَيَمْكُثُ في بلَدِهِ lalu dia berusaha menetap di negri nya, di kampung halaman nya , di kota nya, di desa nya, di lembah nya صَابِر yang pertama sabar. مُحْتَسِباً yang ke dua berharap pahala dari Allah Swt dan tidak hanya sabar tapi berharap di balik wabah yang menimpa diri nya karena penyakit yang menular itu berharap mendapat pahala dari Allah Swt , otomatis tidak serta merta dia tawakkal tapi dia juga ikhtiar, dia obatin. يَعْلَمُ dia menyadari itu. أَنَّهُ لاَ يُصِيبُهُ إِلاَّ مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ tidak lah itu menimpa diri nya kecuali takdir dari Allah Swt. مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ maka bagi nya dia mendapatkan pahala orang yang mati syahid. Hadist riwayat Imam Bukhori.

Dan ini pelajaran dari Rasul untuk kita. Jadi sabar, mengobati kalau tidak ketolong lalu wafat maka dia akan mendapatkan pahala orang yang mati syahid. Mudah-mudahan saudara-saudara kita yang terkena wabah penyakit Tho’un atau semacam nya atau sejenis nya atau bisa di sebut sekarang sekarang ini terkena wabah Corona. Mudah-mudahan mereka semua wafat dalam keadaan syahid dan mudah-mudahan kita yang sehat di jaga sama Allah Swt, di lindungi sama Allah Swt tapi tidak boleh kita tawakkal, kita harus ikhtiar mencari sebab. Tidak boleh serta merta kalau takdir mati terkena penyakit ini ya mati bib. Iya, tapi kalau ente obatin, ente waspada, ente ikhitar mencari sebab itu juga takdir. Contoh ente memakai masker itu bentuk ikhtiar ente, jaga jarak itu bentuk ikhtiar ente, cuci tangan itu bentuk ikhtiar ente, jaga kebersihan itu bentuk ikhtiar, yang memang sebetul nya sudah di jaga, di ajarkan oleh Nabi, oleh guru-guru kita untuk senantiasa hidup bersih. Sebelum makan, setelah makan cuci tangan

Bahkan dalam riwayat: sebelum dan sesudah makan cuci tangan maka akan terbebas dari pada kefakiran. Bukan hanya bersih tapi jadi orang kaya. Jaga kebersihan. Kenapa hari kamis kita di anjurkan bersih-bersih dan cari pakaian yang kotor cuci.

Kata Imam Gozali di dalam kitab Bidayatul Hidayah: setiap hari jum’at kita kumpul sama orang di masjid dalam keadaan bersih, tidak mengganggu orang, tidak nular dan itu terjadi ikhtiar bukan hanya kita. Orang zaman dahulu lebih takut kepada Allah Swt dari pada kita, lebih taat sama Allah dari pada kita. Kurang apa Sayyidina Umar Amirul Mukminin Abi Hafshin Al-Faruq

Ketika menjadi Amirul Mukminin membawa rombongan. Kaum muhajirin, kaum anshor dan sahabat yang tua-tua juga ikut, orang yang baru masuk islam setelah Fatah Makkah juga di ajak. Mereka berkunjung ke negri syam. Di negri syam ada wali kota yang di tunjuk, khalifah oleh Amirul mukminin Sayyidina Umar, seorang sahabat yang di cintai sama Nabi juga yaitu Abu Ubaidah Ibnul Jarrah. Memimpin kota syam. Sayyidina Umar ini datang bersama sahabat ke negri syam, setelah setengah perjalanan mendekati negri syam di sana sudah di hadang oleh pimpinan-pimpinan komando. Pimpinan-pimpinan tentara yang di tunjuk oleh Abu Ubaidah sudah menunggu di ujung kota termasuk Abu Ubaidah datang untuk menyambut. Ketika mereka berjumpa dengan Sayyidina Umar di antara mereka bilang wahai Amirul Mukminin biar tidak kesalahan saya kasih tahu terlebih dahulu, ini di negri kami, di kota kami lagi ada wabah penyakit Tho’un. Sayyidina Umar tahu Tho’un ini wabah penyakit menular, membinasakan dan mematikan. Sayyidina Umar Amirul Mukmini bisa langsung ambil keputusan lanjut masuk atau pulang ke Madinah tapi itu tidak di lakukan oleh Sayyidina Umar. Sayyidina umar mengajak bicara mereka satu persatu dari kaum Muhajirin dan kaum Anshor. Bagaimana ini, kita lanjut atau pulang? Ada yang berkata lanjut dan ada yang berkata pulang lalu Sayyidina Umar bertanya lagi kepada yang tua-tua dan mereka pun ada yang bilang lanjut dan ada yang bilang kembali. Akhir nya Sayyidina Umar ambil keputusan untuk pulang lalu Abu Ubaidah sedikit kecewa. Dia berkata kepada Amirul Mukminin: wahai pimpinan kami Sayyidina Umar apakah engkau mau lari dari takdir Allah Swt? Kaget Sayyidina Umar dan berkata seandai nya yang mengucapkan itu bukan ente, ini ada teguran dan pengakuan dan Sayyidina Umar mengakui Abu Ubaidah adalah orang alim, pintar, mengerti hukum, orang pilihan seperti yang di katakan oleh Nabi, tapi kok bilang seperti itu? Sayyidina Umar pun menjawab: ente bilang kita lari dari takdir Allah Swt? Iya, kita mau lari dari takdir Allah Swt menuju takdir Allah Swt. Kita mau sehat, kita mau selamat. Allah sebut dalam Al-Qur’an:

وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ

Jangan kau jerumuskan dirimu dari kebinasaan.

Ente tau kesitu bakal mati ente jangan kesitu. Allah Swt melarang kita.

Dalam riwayat Imam Muslim Rasul pernah bersabda: menghindarlah kamu dari orang yang terkena kusta seperti kamu menghindar dari pada macan yang berbisa.

Maksud nya jangan dekat-dekat dengan penyakit yang bisa menular. Bukan hanya manusia

Dalam riwayat Bukhori Muslim: onta yang sakit jangan di gabung atau di campur satu kandang sama onta yang sehat.

Ini bentuk ikhtiar baginda Nabi kita Muhammad Saw. Tidak lama muncul sahabat Nabi yang bernama Abdurrahman bin Auf  dan berkata: ohhh kalian sedang berselisih masalah Tho’un ya? Kalau bab ini saya mendengar sendiri ilmu nya dari Rasulullah Saw dan kata Rasulullah Saw: kalau kalian mendengar ada satu kampung di situ ada Tho’un jangan coba-coba masuk tapi kalau kalian sudah terlanjur berada di kampung itu atau di kota yang sudah di kenali sudah menyebar virus itu maka kalian jangan keluar dari situ, jangan lari dari situ. Sayyidina Umar pas dengar ucapan seperti itu terlihat girang lalu pulang dan setelah sampai di Madinah Sayydina Umar tulis surat untuk Abu Ubaidah berupa nasehat agar menghindar dan tidak kumpul dengan masyrakat, menyendiri dari tempat yang agak tinggi karena Sayyidina Umar khawatir. Akhir nya Abu Ubaidah ketika sudah menerima surat itu Abu Ubaidah pun langsung menyendiri di tempat yang agak tinggi, tidak lama kemudian Abu Musa Al-Asy’ari sahabat Rasulullah Saw saat itu tinggal di Syam juga istri nya terkena wabah penyakit Tho’un. Maka kaget dia dan lari mencari Abu Ubaidah namun Abu Ubaidah ada di perbukitan, ketika bertemu dengan Abu Ubaidah setelah perjumpaan itu Abu Ubaidah Ibnul Jarrah tertular wabah penyakit Tho’un. Abu Musa nya tidak. Akhir nya Abu Ubaidah mulai sakit dan langsung menulis wasiat karena beliau merasa sudah lemah d akhir hayat nya dan beliau menulis wasiat dengan tinta emas dan seperti ini isi surat nya: ketahuilah setiap anak Adam sudah di pastikan dan di tentukan oleh Allah Swt pasti bakal mati. Semua orang pasti bakal mati dan orang yang paling cerdas, orang yang paling pintar adalah orang yang paling taat semasa hidup nya sebelum kematian dan orang yang paling banyak ngumpulin amal itu orang paling cerdas. Semoga Allah Swt meridhoi Imam Abu Ubaidah Ibnul Jarrah dan kita mendapatkan barokah nya.

Jadi ada usaha untuk menghindar. Jadi kalau kita sekarang bagaimana? Ya kita tau diri saja. Kalau kita memang sakit kita batuk ya kita tutup pakai masker dan itu bentuk ikhtiar kita , cuci tangan, bukan hanya taat kepada pemimpin tapi ini agama tidak boleh kita sepelekan.

Sayyidina Umar kenapa tidak masuk? Bukankah setan takut sama bayangan Sayyidina Umar? Apalagi virus , tapi kenapa Sayyidina Umar tidak masuk kesana? Karena mendengar petuah dari Nabi, kalau di sana ada wabah jangan masuk, kalau sudah di dalam jangan keluar. Lalu apa ujung hadist ini إِلاَّ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ , kecuali ia akan memperoleh seperti pahala orang yang mati syahid.” (HR Al Bukhari). Kita kalau bicara syahid harus ilmu yang kita pahami dan syahid ini tidak boleh sembarang ucap. Ada orang bawa bom bunuh diri di sebut syahid, itu bukan syahid tapi itu sangit. Syahid itu ada ilmu nya dan ulama sudah membagi nya:

Syahid itu ada 3

  • Ada syahid dunia akhirat
  • Ada syahid dunia
  • Ada syahid akhirat.

 

  • Syahid dunia akhirat

Penjelasan: siapakah orang yang mendapat predikat syahid dunia dan akhirat? Mereka adalah yang gugur di medan tempur untuk membela agama Allah Swt agar agama Allah Swt yang paling luhur dan yang paling di esakan niat nya murni karena Allah Swt. Bukan partai, bukan bendera , bukan organisasi nya, bukan bunuh muslim tapi bunuh orang kafir karena membela agama Allah Swt maka dia dapat predikat orang yang mati syahid dunia akhirat. Hukum nya dalam Fiqih tidak boleh di sholatin, tidak boleh di mandikan, tidak boleh di kafani dengan kafan yang baru cukup di kafani dengan kain kafan yang ada di tubuh nya yang menempel pakaian yang di pakai untuk berperang  walaupun kotor berlumuran dengan darah itu lah kain kafannya. Pahala nya sangat besar.

Kata Nabi dalam hadist Bukhori Muslim: tidak ada orang yang setelah wafat lalu masuk surga dan ingin kembali lagi hidup di dunia kecuali orang yang mati syahid. Karena melihat keutamaan di dalam surga nya Allah Swt. Cukup saudara Al-Qur’an sebut orang yang mati Syahid dunia akhirat ini hidup di dalam kubur.

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ

 Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki,( al-imron 169).

Dalam riwayat Imam Bukhori: orang yang mati syahid dunia akhirat  dia akan mendapat 6 ganjaran dari Allah Swt

  • Pertama darah yang muncrat ke dalam tubuh nya, terkena pedang, terkena tombak, terkena anak panah saat itu juga rontok dosa-dosa nya.
  • Tidak ada siksa di alam kubur nya
  • Di saat hari kiamat orang pada ketakutan

يَوْمَ يَفِرُّ ٱلْمَرْءُ مِنْ أَخِيهوَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِِ

        pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,  dari ibu dan bapaknya.

  • Kata Nabi dia di kasih mahkota. Mahkota seperti berlian. Satu berlian itu lebih baik dari pada dunia dan seisinya.
  • Dia mendapat istri 72 bidadari surga nya Allah Swt
  • Dia bisa memberi syafaat untuk 70 keluarga nya. Ada riwayat yang lain oran yang mati syahid seperti itu sebelum dia masuk ke dalam kubur nya akan di perlihatkan tempat nya di surga nya Allah Swt.

 

Maka nya kita kalau melihat ada orang di palestina masih muda mereka gugur sebagai syahid muka nya senyum. Kenapa senyum? Karena dia sudah melihat surga. Jadi tidak tertandingkan pahala nya orang yang syahid dunia akhirat ini sebagaimana

hadist riwayat Imam Turmudzi: semakin besar ujian nya semakin besar pahala nya

  • Syahid dunia saja.

Penjelasan: orang yang mati syahid dunia adalah orang yang gugur di medan pertempuran tujuan  nya kabur, lalu munafiq lalu riya’ lalu ingin popular dan hukum nya dia tidak di mandikan, dia tidak di sholatkan dia tidak memakai kafan yang baru

Dahulu riwayat Imam Nasa’i sahabat Rasul Umamah al bahiri pernah datang dan bertanya: wahai Nabi bagaimana kalau ada orang ikut perang tujuan nya 2 cari pahala dan popularitas, apakah mendapatkan pahala? Kata Nabi sama sekali tidak mendapatkan pahala. Lalu dia ulang dan bertanya lagi tetep kata Nabi dia tidak mendapatkan pahala apapun.

Kata Nabi: Allah Swt tidak bisa menerima amal kecuali yang betul-betul tulus karena Allah Swt.

  • Syahid akhirat

Penjelasan: syahid akhirat termasuk dalam hadist ini. Orang yang terekan lalu gugur

Dahulu Nabi pernah bertanya: menurut kalian mati syahid itu apa ? pemahaman sahabat orang mati syahid itu yang terbunuh di medan pertempuran. Lalu kata Nabi kalau begitu ummat ane yang mati syahid sedikit dong? Emang ada lagi? Kata Nabi banyak. Orang yang perang di medan perang untuk membela agama Allah Swt lalu terbunuh maka dia dapat predikat syahid dunia akhirat.

Yang kedua orang yang mati di jalan Allah Swt, lagi pergi haji, lagi nuntut ilmu, lagi khidmah kepada ibu bapak nya lagi ngajar, orang yang terkena wabah yang menular, orang yang terkena penyakit di perut nya, apapun penyakit nya selagi dia mukmin, sabar, karena penyakit di perut nya dia meninggal mati nya syahid kata Rasulullah Saw. Selanjut nya yang mati nya tenggelam selagi dia mukmin maka dia mendapat predikat mati syahid

Kata Nabi ummat ane yang mati syahid banyak. Tidak hanya yang di medan pertempuran. Mati di bunuh sama orang maka dia mendapat predikat mati syahid, wanita yang wafat dalam keadaan melahirkan maka wanita itu mendapatkan predikat mati syahid.

Imam syuti pernah merangkum orang yang mati syahid jumlah nya ada 30. Ulama lain mengumpulkan sampai 50. Mudah-mudahan Allah Swt matikan kita dalam keadaan syahid.

Hadist selanjut nya:

وعَنْ أَنسٍ رضي اللَّه عنه قال : سَمِعْتُ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقولُ : « إنَّ اللَّه عَزَّ وجَلَّ قَالَ : إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبدِي بحبيبتَيْهِ فَصبَرَ عَوَّضْتُهُ مِنْهُمَا الْجنَّةَ » يُريدُ عينيْه ، رواه البخاريُّ

Dari Anas ra, katanya: “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘Azzawajalla berfirman: “Jikalau Aku memberi cobaan kepada hambaKu dengan melenyapkan kedua matanya -yakni menjadi buta, kemudian ia bersabar, maka untuknya akan Kuberi ganti syurga karena kehilangan keduanya yakni kedua matanya itu.” (HR Al Bukhari).

Hadist ke 10 dari sahabat Anas bin Malik semoga Allah Swt meridhoinya dan kita mendapatkan barokah nya. Penjelasan hadist ini orang mukmin kalau buta dia bersabar baik buta dari lahir maupun di tengah perjalanan hidup nya buta lalu dia bersabar maka balasan nya cuman satu yaitu surga nya Allah Swt. Setiap perkara orang mukmin itu semua ada hikmah nya. Kalau enak bersyukur kebaikan buat dia, kalau penderitaan dia sabar kebaikan buat dia. Mudah-mudahan kita menjadi orang mukmin sampe meninggal dunia.

Ibu bapak kata Nabi di sini berbicara tentang mata dan mata ini nikmat paling mahal. Nikmat yang luar biasa dan tidak bisa di ganti dengan apapun dunia beserta isi nya untuk mengganti mata tidak akan bisa.

Dalam kitab Su’abul Iman karangan Imam Baihaqi beliau meriwayatkan hadist Baginda Nabi Kita Muhammad Saw bertemu dengan sahabat yang bernama Jabir Ibnu Abdillah. Kata Rasul wahai Jabir baru saja aku kedatangan tamu yaitu Malaikat Jibril. Dia bercerita. Kata Malaikat Jibril: Allah Swt mempunyai seorang hamba umur nya 500 tahun kerjaan nya ibadah di atas bukit yang di apit oleh lautan, di samping tempat dia beribadah ada lubang setiap hari bisa mengeluarkan air yang sangat tawar tidak asin seperti air laut, di samping nya lagi ada pohon delima, setiap malam itu delima tumbuh buah, dia makan dan dia minum dari situ, tidak pernah maksiat lalu dalam ilmu nya Allah Swt terjadi kiamat itu hamba minta sama Allah Swt untuk di masukan ke dalam surga nya karena amal saya 500 tahun sujud tidak pernah maksiat kepada mu Ya Rabb, apa kata Allah Swt: kalau kamu masuk surga bukan karena amal mu tapi karena kasih sayangku, tidak , karena amal ku Ya Rabb, karena saya tidak pernah melanggar selama 500 tahun, kata Allah Swt: tidak tapi dengan kasih sayangku, tidak, bukan karena kasih sayangmu tapi karena amal saya, apa kata Allah Swt: wahai malaikat masukan dia ke dalam neraka ku. Di dalam neraka dia teriak teriak minta tolong sama Allah Swt untuk di masukan ke dalam surga nya dengan kasih sayang nya, baru setelah itu Allah Swt berikan rahmat nya dan setelah itu masuk surga.

Apa kata Allah Swt: wahai hambaku tau kah kamu kau bangga-banggakan sujudmu 500 tahun dengan satu matu mu untuk kau gantikan, kebetulan ini orang dalam riwayat mata nya yang satu sakit, jadi 500 tahun hidup dengan satu mata. Coba ukur ibadah nya orang itu dengan satu nikmat mata dan lebih berat timbangan nya yang mana? Akhir  nya lebih berat timbangan karunia Allah Swt satu mata dari pada sujud nya itu 500 tahun. Kita punya kepala ada 2 mata. Nikmat ini mahal. Cuman memang terkadang di sebut sama Nabi maka nya ketika ada orang hidup di dunia tidak punya mata karena buta dari lahir seperti Abdullah bin Ummi Maktoum atau di tengah perjalanan nya buta balesan nya cuman satu kalau dia mukmin surga nya Allah Swt. Kenapa? Karena orang bisa menikmati nikmat nya dunia karena mata

Kita tidak bisa menyadari mahal nya nikmat mata kecuali kita buta. Mudah-mudahan tidak ada yang buta. Contoh gampang nya nanti malam mati lampu 1 jam bagaimana? Pasti bingung. Ente pejamkan mata saja sebentar beberapa detik, bagaimana gelap nya? Apa kenikmatan yang bisa kita rasa ketika kita pejamkan mata? Tapi orang yang buta hari-hari nya malam-malam nya seumur hidup nya buta. Maka nya balasan nya cuman satu hanya surga. Maka nya mata ini harus di jaga tapi yang lebih utama bukan mata ini

Kalau di hadapan Allah Swt buta bukan mata zohir tapi mata batin

فَاِنَّهَا لَا تَعْمَى الْاَبْصَارُ وَلٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوْبُ الَّتِيْ فِى الصُّدُوْرِ

Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada. ( al hajj ayat 46)

Ada orang punya mata buta tapi mata batin nya hidup. Bahkan terkadang bisa lebih hebat dari orang yang melihat. Terus kalau ada orang yang melihat mata nya namun tidak beriman itu lah yang di maksud buta hati. Maka nya kita di ajarkan sama guru-guru kita kalau habis sholat berdoa pegang nih dada biar tidak mati karena di dada tempat nya hati di dalam hati itu tempat aqidah tempat iman .

Kata Imam Mujahid manusia itu ada 4 mata: dua mata di kepala untuk urusan dunia dan dua mata untuk di dalam hati nya untuk urusan akhirat. Kalau ada orang mata nya buta tapi mata batin hati nya hidup maka tidak aka nada mudhorot buat diri nya tapi kalau orang kedua mata zohir nya melihat hati nya mati tidak ada manfaat dalam pandangan nya contoh nya Abu Jahal. Setiap hari melihat Nabi, Abu Lahab setiap hari melihat Nabi tapi hatinya mati. Siapa orang di dunia ini hatinya mati tidak percaya sama Qur’an, tidak percaya sama Allah Swt, tidak percaya sama ulama, tidak percaya dengan iman kepada Allah Swt dan Rasul nya, ingkar kepada Allah Swt dan Rasul nya, ini adalah orang yang mati hatinya. Di dunia mati nanti di hari kiamat lebih mati lagi hatinyadan tersesat jalan nya.

Oleh karena itu manfaatkan nikmat mata ini yang Allah Swt berikan untuk mendekatkan diri kita kepada Allah Swt. Lihat Ka’bah, lihat wajah kedua orang tua kita, lihat wajah orang-orang alim, pakai untuk sujud. Jangan jadikan mata ini tempat setan meletakan racun. Pandangan ini lihat yang haram merupakan pandangan yang beracun yang di kirim oleh setan. Kalau kita bisa tahan Allah Swt berikan kepada kita rasa lezat nya ibadah. Jadikan mata ini untuk kita bersyukur kepada Allah Swt mudah-mudahan di jaga.

Imam Ibarahim bin Ad-ham lagi jalan melihat ada orang tidak punya tangan dan tidak punya kaki mata nya buta tapi mulut nya mengucapkan Alhamdulillah. Imam Ibrahim bin Ad-ham bingung, ini orang tidak punya tangan tidak punya kaki mata nya buta bersyukur terus. Lalu Imam Ibrahim bin Ad-ham bertanya: kenapa engkau selalu bersyukur? Sedangkan mata ente buta,tangan ente dua-dua nya tidak ada, kaki ente dua-dua nya tidak ada, di jawab: Alhamdulillah Allah Swt masih kasih saya lisan bisa berzikir, Allah Swt beri saya hati untuk bisa bersyukur, apakah ada nikmat yang lebih besar dari itu? Maka nya kita harus jaga nikmat ini dari Allah Swt. Kita fungsikan untuk mendekatkan diri kita kepada Allah Swt, Allah Swt jaga kita dari wabah penyakit, Allah Swt lindungi orang-orang yang kita cintai dari wabah penyakit dan semoga Allah Swt angkat wabah penyakit yang melanda negeri kita, mudah-mudahan kembali lagi dalam keadaan semula bahkan lebih baik lagi Amin Ya Rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh