Wilayah Jawa Tengah

Propinsi Jawa Tengah

Slawi

{mosimage}Mulai dikunjungi 2001, di desa Curug Pangkah dan Grobog wetan Pangkah, dua wilayah ini dikordinir oleh saudara Fakhrur Matlab, merupakan salah satu wilayah yang pada awalnya merupakan wilayah yang terdapat para aktifis islam anarkis, yang membuat kekecewaan dihati masyarakat umum, karena beberapa diantara mereka tak kembali lagi ke kampungnya.

{mosimage}{mosimage}Namun setelah Majelis Rasulullah mulai aktif di wilayah tersebut maka kami menyaksikan perubahan sedikit demi sedikit dengan sambutan masyarakat yang mulai hangat, namun aparat pemerintah masih tampak trauma dengan hal-hal yang lalu, namun sedikit demi sedikit Insya Allah mereka akan kembali dan mendukung program ini, dan perlu diketahui bahwa Kami mengadakan kunjungan pada April 2005 lalu ke wilayah ini, untuk lengkapnya silahkan kunjungi rubrik "Berita".

Purwokerto

{mosimage}{mosimage}Aktif mulai th 2002, dikordinir oleh saudara Kardi, Desa Banjar Anyar, kecamatan Sukaraja, Kabupaten Banyumas. Majelis di wilayah ini berhasil mengumpulkan hingga 1000 hadirin dari warga sekitar, Majelis berkala di wilayah ini tampak mendapat sambutan hangat dari masyarakat, para ulama dan bahkan aparat pemerintah, dan majelis bulanan di wilayah ini sempat terhenti beberapa tahun, dan pada April 2005 yang lalu wilayah ini kembali
dikunjungi. (Lihat rubrik "Berita").

Wonosobo

{mosimage}{mosimage}Mulai mengadakan hubungan awal 2003, dikordinir oleh Hb Ahmad Assegaf
dari Pekalongan, beliau mempunyai cabang da’wah di wilayah tersebut, maka ketika diadakan kerjasama dengan Majelis Rasulullah maka terjalinlah Majelis berkala di wilayah tersebut, satu hal yang mengharukan bahwa ketika berpuluh-puluh motor mengiringi kedatangan kami ke wilayah mereka, betapa besar semangat mereka menyambut Da’wah Islamiyah, semoga Allah membuka limpahan anugerah Nya atas mereka, Amin. Perlu diketahui bahwa Kami mengadakan kunjungan pada April 2005 lalu ke wilayah ini, untuk lengkapnya silahkan kunjungi rubric "Berita".

Jogjakarta

Mulai dikunjungi akhir 2002, kerjasama antara Indosiar, Korps Da’wah Pedesaan Jogjakarta dan Majelis Rasullulah, dengan mengadakan program Tablig akbar di seputar wilayah Gunung Kidul, daerah yang merupakan persaingan antara Misionaris Kristen, Aliran Kepercayaan dan Dakwah Islamiyah, dan gerakan da’wah Islamiyah merupakan yang paling dha’if karena kurangnya dukungan dana, merupakan hal yang sangat mengharukan bahwa Korps Da’wah Pedesaan mengadakan kegiatan dakwah dengan mengendarai Motor, dan fasilitas minim namun mereka harus menghadapi gerakan kristenisasi yang didanai oleh mancanegara dengan segala kekuatan dananya, mereka pernah mengajukan proposal pengadaan sumur untuk muslimin di wilayah Gunung Kidul, karena mereka harus mengambil air dari mata air yang berjarak 20 km dari desa mereka, karena tanah perkapuran di wilayah tersebut membutuhkan dana besar untuk menggali sumur, padahal hanya sekitar 30 juta rupiah, namun hal yang menyedihkan bahwa sumur hanya dimiliki masyarakat Kristen, dan masyarakat islam tak dapat mengambil air tersebut.

Majelis Rasulullah berusaha mengkordinir dana dari beberapa fihak donatur, dan kamipun sempat mengirimkan sedikit dana, namun dengan segala keterbatasannya dan banyaknya dana operasional Majelis Rasulullah, maka kami belum mampu mengadakan dana sejumlah tersebut hingga kini, betapa teriris hati kami kalau mengingat salah satu riwayat yang menyatakan bahwa seorang pelacur yang memberi minum pada seekor anjing yang kehausan, maka Allah mengampuni dosanya, sedangkan ribuan muslimin penduduk Gunung Kidul yang terancam kristenisasi ini masih kehausan dan muslimin-muslimin yang kaya raya menghabiskan uang ratusan juta setiap harinya untuk kegembiraan pribadi masing-masing.

Sukoharjo Solo

Mulai dikunjungi 2002 yang dikordinir oleh saudara Doto Baskoro yang bekerjasama dengan Ustat Salamto, salah seorang tokoh agama di wilayah tersebut, sambutan masyarakat sangat hangat dan dari waktu kewaktu mulai semakin ramai, Majelis berkala di wilayah ini telah tergalang, dan kehausan masyarakat terhadap bimbingan yang mengajarkan kelembutan Ilahi
dan kemurnian ajaran Nabi saw sangat jelas terlihat, kamipun menghentikan kunjungan ke wilayah ini dan menyerahkan wewenang dakwah pada Kordinator Dakwah Alumni Darulmustafa Tarim untuk wilayah Jawa Tengah yaitu Hb Sholeh bin Muhammad Al Jufri yang telah mendirikan
Mercusuar dakwah yang tidak jauh dari desa Sukoharjo, yaitu Ma’had Islamiyah di Desa Karangpandan.

Semarang

{mosimage}{mosimage}Mulai dikunjungi 2002, dikordinir oleh Hb Ali Almunawar, Jl.Gendingan
41 Semarang, beliau adalah Pimpinan Yayasan Abulyatama SD, SMP dan SMA serta Perguruan tinggi. Beliau sangat menyambut aktifitas dan mendukung penuh gerakan Majelis Rasulullah di sekolahnya bahkan untuk warga Semarang pada umumnya untuk membuka Tablig akbar di beberapa wilayah Semarang, dan pada April 2005 yang lalu Tim Majelis Rasulullah sempat berkunjung dan menyampaikan ceramah agama di dua tempat. (Lihat rubrik Berita)

Jepara

Mulai dikunjungi 2002, dikordinir oleh KH Sulhan Kecamatan Bangsri Jepara, beliau merupakan aktifis yang bergerak di beberapa kota diwilayah Jawa Tengah seperti Jepara, Demak, Pati, Rembang, Kudus dll, beliaupun menyambut hangat dan siap untuk mengadakan Tablig-tablig akbar di kota-kota yang telah beliau siapkan untuk Program Majlis Rasulullah.

Pekalongan

{mosimage}{mosimage}Desa Boyo Teluk Kecamatan Siwalan KabupatenPekalongan, wilayah ini di Kordinir oleh Hb Ahmad Assegaf dan KH Pardani, mereka telah menyiapkan bahkan sebuah Pondok Pesantren yang diserahkan sepenuhnya kepada Majelis Rasulullah, akan tetapi karena masih kurangnya kemampuan Majelis Rasulullah untuk mengadakan pendanaan dan kordinir penuh atas kurikulum pesantren tersebut, maka kamipun menolak dengan halus permintaan mereka, dan
kini pesantren tersebut konon telah berdiri megah dengan suntikan dana dari pelbagai tokoh agama.