Wilayah Singapura

Wilayah Singapura

{mosimage}Pimpinan Majelis Rasulullah saw, Habib Munzir Fuad Al Musawa, telah lama menjalin hubungan dakwah dengan para penggerak dakwah di Singapura, yang dikordinasi  oleh Sayed Abdulkader Ali Al Haddad, yang dengan semangat dan bantuan beliau kami berhasil mengadakan kerjasama dengan organisasi dakwah Islamiyah PERGAS dan Changi Airport Muslim Worker Committee (Organisasi Pekerja Muslim Changi Airport), yang mengadakan Majelis di banyak masjid-masjid di Singapura, bahkan di surat kabar BERITA HARIAN SINGAPORE dan STASION RADIO WARNA 94,2FM SINGAPORE.

Pada awal abad ke 18 masehi, Singapura dipenuhi oleh para Ulama dari kalangan Habaib yang berdatangan dari Tarim, Hadramaut, mereka berdakwah dan menguasai perdagangan di Singapura, dari Keluarga Al Haddad, Al Kaff dan Al Junaid yang hingga kini masih harum nama mereka bahwa dahulu merekalah pemilik sebagian besar Tanah Singapura.

{mosimage}Keadaan Masyarakat Singapura kini pada umumnya mayoritas non muslim, Pada umumnya masyarakat Singapura mendambakan kedamaian dan sentuhan hati, mereka membutuhkan ajaran ketenangan yang mengenalkan mereka dengan Kelembutan Ilahi, yang dengan itu mereka dapat meredam stress dan gangguan psikologis dari kesibukan pekerjaan mereka. Mereka sadar bahwa itu semua harus mereka temukan, mereka mencari jalan dengan Yoga, dan sufistik Budha, tetapi sayang, mereka belum banyak yang mengenal Bimbingan Kelembutan Ilahi yang diturunkan pada Muhammad saw, mereka bahkan kini mengenal Muhammad saw sebagai pimpinan Teroris, orang yang berpakaian Islami pastilah ahli perakit Bom.

{mosimage}Akan tetapi, segala Puji bagi Allah Ta’ala yang mengizinkan sedikit demi sedikit masyarakat Singapura mulai mengenal kelembutan Islam, dengan perjuangan para pembela Rasul saw di wilayah ini yang dikordinir Sayid Abdulkader Ali Al Haddad dengan mengadakan kontak dan hubungan erat dengan Majelis Rasulullah saw, juga beliau menerjemahkan Maulid Dhiya’ullaami’, sebagaimana telah diterjemahkan oleh Hb Munzir Almusawa ke dalam bahasa Indonesia, maka beliau mengalih bahasakannya ke Bahasa Inggris dengan persetujuan langsung dari Darul Mustafa Tarim, Yaman. dan beliau (Sayed Abdulkader Haddad) dengan gigih dan bersemangat, membuka majelis-majelis berkala untuk para anak-anak, mengajari mereka untuk
membaca maulid seraya mengajarkan dasar-dasar Fiqih, membiasakan pengamalan surat Waqi’ah ba’da asar   yang Taklim anak-anak ini diadakan dirumah beliau, sebagaimana anak-anak ini selalu berbicara dengan bahasa Inggris, maka beliaupun mengajar mereka dengan English, dan beliau pun mengkordinir beberapa pemuda di Singapura untuk disubsidi menimba
ilmu di Darul Mustafa Tarim, dan kini telah beberapa dari mereka lulus dan menjalankan dakwah di Singapura dan sekitarnya, dan masih beberapa lagi yang belum lulus dan dalam waktu dekat kembali ke negerinya untuk menegakkan dakwah.

{mosimage}Dan memang tampaknya Sayed Abdulkader Ali Alhaddad ini benar-benar mewarisi kakeknya, Al Habib Isa Alhaddad yang dahulu salah seorang Pelopor penegak Panji Rasulullah saw di Singapura. Semoga dalam waktu dekat negara kecil yang bagaikan zamrud di Asia Tenggara itu menjadi Zamrud Rabbaniy yang dipenuhi para pecinta Muhammad saw yang berlandaskan kedamaian sebagaimana masa lampau, amiin.