Amar Ma’ruf Nahi Munkar itu Wajib Untuk Setiap Muslimin

Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw

Senin, 20 Februari 2017

-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير

Yang kita hormati dan kita cintai semua guru-guru kita, terlebih khusus kepada guru kita Al-Habib Nabil bin Fuad Al-Musawa, Alhamdulillah beliau malam ini bersama kita, kita doakan beliau semoga panjang umur dalam keadaan sehat wal afiyah, demikian juga kepada guru kita kepada Habib Ja’far bin Muhammad Bagir Al-Atthos, guru kita Al-Habib Muhammad bagir bin Alwi bin Yahya, juga kepada tamu kita yang datang dari Hadromaut, Al-Habib Muhammad Muhdhor Al-Habsyi kita doakan mudah-mudahan beliau panjang umur, sehat wal afiyah, juga kepada guru lainnya hadirin wal hadirot rahimakumullah.

Baiklah para hadirin  demikian, para pendengar live streaming dimanapun berada, kita akan membaca hadist pada malam ini, yaitu hadist yang ke 39

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

  1. عن حذيفة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه و آله و سلم عن النبي صلّى الله عليه وآله و سلم (والذي نفسي بيده لتأمرنّ بالمعروف ولتنهونّ عن المنكر أو ليوشكنّ الله أن يبعث عليكم عقابا منه ثمّ تدعونه فلا يستجاب لكم) رواه الترمذي و قال حديث حسن

Dari Hudzaifah RA, Rasulullah SAW bersabda “Demi Yang jiwaku ada di tangan – Nya, hendaklah engkau sungguh-sungguh menyerukan kema’rufan dan mencegah kemunkaran, atau niscaya Allah akan benar-benar mengirim atasmu sekalian siksa dari-Nya. Kemudian engkau berdoa kepada-Nya dan Ia tidak mengabulkannya”(HR Tirmidzi, berkata Imam Tirmidizi Hadits Hasan)

Hadist yang ke 39 hadist yang di bawakan oleh sahabat Nabi yang bernama Hudzaifa , salah seorang sahabat Rasul yang  sangat dekat dengan beliau  sampai di kenali sebagai Shohibussirrur Rasulillah (sahabat yang menyimpan rahasia-rahasia Rasul). Salah satu sahabat yang berjuang bersama Rasul anak dari pada seorang sahabat juga, ayah dan anak kedua-duanya sahabat, dan beliau salah satu orang yang memiliki kunci rahasia orang-orang munafik yang di beritahukan oleh Rasulullah.

Rasul pernah memberitahukan kepada Hudzaifah beberapa orang muslim yang Munafik hanya kepada Imam Hudzaifah. Sehingga para sahabat pun sangat segan kepada beliau, sampai Sayyidina Umar bin Khottob ketika beliau menjadi Amirul Mukminin ketika beliau hendak mensholati jenazah beliau menoleh kekanan dan kekiri , lalu beliau menanyakan kepada sahabatnya, adakah di antara hadirin Hudzaifah Ibnul Yaman? Ketika beliau ada maka Sayyidina Umar menghampirinya seraya bertanya, wahai Hudzaifah, apakah mayyit yang akan saya sholati ini orang munafik? Karena hanya engkau yang tau rahasia yang di sampaikan oleh Rasulullah. Kata Hudzaifah bukan, maka sayyidina Umar mensholati jenazah, lalu sayyidina Umar bertanya lagi, apakah di antara hadirin semua adakah orang munafik yang di katakan oleh Rasul? Kata Hudzaifah ada, yang mana? Saya tidak boleh memberitahukan, nanti suatu saat saya beritahukan, dengan berjalannya waktu Sayyidini Umar bercekcok dengan seseorang, lalu Hudzaifah menghampiri, wahai Sayyidina Umar Amirul Mukminin, kalau anda ingin tahu orang yang munafik di antaranya , orang yang bercekcok dengan anda di katakan oleh Rasulullah di katagorikan sebagai orang munafik, itulah sedikit ringkasan tentang Imam Hudzaifah Ibnul Yaman, semoga Allah meridhoinya dan kita mendapat barokahnya Amin.

  1. عن حذيفة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه و آله و سلم عن النبي صلّى الله عليه وآله و سلم (والذي نفسي بيده لتأمرنّ بالمعروف ولتنهونّ عن المنكر أو ليوشكنّ الله أن يبعث عليكم عقابا منه ثمّ تدعونه فلا يستجاب لكم) رواه الترمذي و قال حديث حسن

Dari Hudzaifah RA, Rasulullah SAW bersabda “Demi Yang jiwaku ada di tangan – Nya, hendaklah engkau sungguh-sungguh menyerukan kema’rufan dan mencegah kemunkaran, atau niscaya Allah akan benar-benar mengirim atasmu sekalian siksa dari-Nya. Kemudian engkau berdoa kepada-Nya dan Ia tidak mengabulkannya” (HR Tirmidzi, berkata Imam Tirmidizi Hadits Hasan)

 

Hadist ini hadirin-hadirot yang di muliakan Allah berhunbungan dengan hadist pada malam selasa minggu lalu. Yaitu berbicara Amar Ma’ruf  Nahi Munkar, tentunya Amar Ma’ruf  Nahi Munkar itu hukumnya wajib, bukan tugasnya Ustad, bukan tugasnya Habib dan juga bukan tugas nya para Kyai, tapi setiap umatnya Nabi Muhammad mempunyai tugas menjalankan Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

Hukum Amar Ma’ruf  Nahi Munkar itu wajib,

  • Fardhu ain
  • Fardhu kifayah

Mungkin fardhu ain untuk seorang Muballigh,  dan Fardhu kifayah untuk orang biasa, tapi intinya tidak gugur yang namanya Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Sehingga ketika kita melihat ada orang menyepelekan ibadah yang wajib maka kita sebagai orang Mukmin memiliki kewajiban untuk mengajak dia kepada perbuatan yang mesti di lakukan. Kalau kita melihat saudara kita melakukan perbuatan maksiat maka kewajiban kita untuk melarang dia dari perbuatan maksiat tersebut.

Kita melihat orang tidak sholat kewajiban kita mengajak dia sholat. Kita melihat ada orang mabuk kewajiban kita untuk memberitahukan jangan lah engkau bermabuk-mabukan. Oleh karena itu hadirin-hadirat Allah Swt berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ لَا يَضُرُّكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian, tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudarat kepada kalian apabila kalian telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kalian kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.

Kita ini saudara hadirin-dan hadirat punya tugas, jadi umatnya nabi semuanya ini punya tugas.

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Qs.3:104

 كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.

Jadi tidak disuruh beriman dulu baru Amar Ma’ruf Nahi Munkar, tapi tegakan dulu Amar Ma’ruf Nahi Munkar baru anda menjadi orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya.

Saudara hadirin-hadirat rahimakumullah, hadist ini berbicara tentang ancaman, kalau hadist minggu yang lalu

من رأى منكم منكراً فليغيره بيده فإن لم يستطع فبلسانه فإن لم يستطع فبقلبه و ذلك أضعف الإيمان

Barangsiapa yang melihat kemungkaran di antara kalian maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya, dan apabila tidak mampu maka hendaklah diubahnya dengan lisannya dan jika ia tidak mampu maka hendaklah diubahnya dengan hatinya, tetapi itu adalah selemah-lemah iman

Mengingkari kemunkaran dengan hati tanda iman yang kadarnya paling rendah, tapi beruntung jika tanda itu masih berada di hati kita, kalau hilang bagaimana? Ini lah  hadist malam ini kita di ancam oleh Rasulullah, jikalau orang tidak mau melakukan Amar Ma’ruf , kalau kita lihat hadistnya  demi jiwaku yang berada di dalam genggaman Allah (ini nabi bersunpah). Sumpah itu di larang, tapi hukumnya boleh. Karena hukumnya boleh tidak boleh sembarangan orang bersumpah kecuali dalam sesuatu hal yang penting. Lalu kenapa nabi disini bersumpah? Karena ini hal yang sangat penting untuk kita.

Saudara, hadist ini  berbicara seakan-akan ada hukuman siksa dari Allah sebelum nanti hukuman di hari kiamat. Yaitu ketika orang teledor  dalam Amar Ma’ruf  Nahi Munkar dia di beri hukuman oleh Allah  di dunia tapi belum di hari kiamat.

Di dalam riwayat Imam Turmudzi , baginda Rasul Saw  pernah bercerita kepada sahabat, dulu zaman Bani Israil banyak Ulama, tapi mereka tidak menyampaikan Amar Ma’ruf  Nahi Munkar, bahkan mereka kumpul bersama orang  yang  bermaksiat. Akhirnya Allah utus  para nabi di antara mereka dari nabi Daud,  Nabi Isa bin Maryam, untuk mengajak mereka, wahai ulama , ajak orang untuk melakukan Amar Ma’ruf , cegah orang yang  melakukan kemunkaran, tapi mereka tidak memperhatikan, akhirnya mereka di binasakan oleh Allah Swt .

Ketika baginda kita nabi besar Muhammad Saw  menceritakan hadist itu tadinya beliau menyender lalu beliau langsung duduk mengungkapkan keseriusan hukum Allah bagi orang yang berilmu  tidak mengamalkan Amar Ma’ruf  Nahi Munkar.

Ummul  Mukminin pernah berkata : pada suatu malam nabi masuk kerumah saya dalam keadaan ketakutan, dan beliau mengatakan celaka bangsa arab, kejahatan sebentar lagi akan datang, lalu Sayyidatna Zainab bin Jahsyi apa yang di maksud kejahatan sebentar lagi akan datang?

Rasul bersabda : sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj lobang nya sudah mulai bolong, sebentar lagi dia akan keluar. Berarti kita semua akan celaka ya  Rasul? Kalau Ya’juj dan Ma’juj keluar apakah bumi ini akan hancur? Sementara masih banyak orang-orang soleh, lalu kata nabi, iya, kalau sudah banyak kejahatan Allah tidak perduli ada orang ‘Alim atau pun ada orang Soleh karena mereka tidak menyampaikan Amar Ma’ruf  Nahi Munkar  ini bumi akan di hanguskan oleh Allah dengan Azab.

Dari hadist ini saudara hadirin dan hadirat  Rahimakumullah, orang yang tidak melakukan Amar Ma’ruf  Nahi Munkar ada dampaknya, di katakan di dalam hadist ini adalah siksa, siksa itu macam-macam, boleh jadi penyakit tidak ada obatnya, boleh jadi pembunuhan dimana-mana, boleh jadi longsor, topan, tsunami, yang kita tidak tahu. Itu sisksa Allah berikan di dunia bagi suatu Negara yang disitu rakyatnya tidak perduli kepada Amar Ma’ruf  Nahi Munkar.

Oleh karena itu saudara hadirin dan hadirat yang di rahmati oleh Allah, kembali kita apa yang di anjurkan oleh baginda Rasul, ajak orang untuk ibadah, kita bisa hadir ke Majelis Rasulullah setiap malam selasa, kenapa kita tidak bisa mengajak temen-teman kita. Ketika kita tahu bahwa teman kita melakukan kesalahan kenapa  tidak kita cegah,

Bala itu merata. Seandainya kita tinggal di satu rumah ada saudara kita, ada ibu,ada bapak ada istri satu orang tidak sholat lalu kita diam satu rumah bisa terkena musibah.

Sebagaimana di katakan oleh  Rasul : ada orang soleh atau tidak bala akan merata. Apalagi di zaman seperti ini, islam menjadi asing, Agama islam dulunya asing dan akan kembali asing. Dulu wali songo datang ke negri ini asing, sekarang umat islam akan menjadi asing , Lalu kata nabi beruntung untuk orang-orang yang asing itu. Siapa itu orang-orang asing? Orang-orang asing yang beruntung itu yang selalu mengajarkan kebaikan ketika zaman telah rusak setelah aku meninggal dunia. Mudah-mudahan kita menjadi orang asing yang selalu menyampaikan kebaikan selalu mengajak orang untuk ber Amar Ma’ruf  mencegah orang melakukan kemunkaran.

Oleh itu kita kembali ke dasar hadist, kalau orang tidak menyampaikan Amar Ma’ruf  Nahi Munkar dampaknya apa  habib?  Dampaknya Allah kirim siksa. Lalu di bagian akhir hadist ini, kalau kalian sudah di timpa dengan azab , di timpa dengan siksa kalian berdoa tidak akan di kabulkan oleh Allah. Ini balasan bagi orang yang tidak perduli terhadap agama. Tidak perduli kepada Amar Ma’ruf, tidak ada perhatian kepada Nahi Munkar, walaupun minimal dengan  hatinya tidak hati-hati akan terkena bencana, dan jikalau anda berdoa Allah  tidak akan mengabulkannya Hadist riwayat Imam Turmudzi.

Wallahu a’lam

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.