لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُl
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّهُ تَعَالَى عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللّٰه صَلَى اللّه عَلَيْهِ وَآلِهِ وصَحْبِه وَسَلَمْ
قَالَ ; (إِنَّ العَبْدَ لَيَتكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيْهَا، يَزِلُّ بِهَا فِي النَّار أَبْعَدَ مَابَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ) )رواه البخاري ومسلم(
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu ucapan seraya ia tidak mencari kejelasan di dalamnya maka dengan sebab ucapan itu ia tergelincir di dalam neraka lebih jauh dari jarak antara timur dan barat”(HR Bukhari Muslim)
Di mana di sini di jelaskan adalah tentang bahayanya ucapan , jangan ucapan kita pikir ada baiknya belum tentu setiap ucapan itu baik , dan juga ini hadits misalnya ada orang yang berbicara kepada pemimpin yang mana pembicaran itu belum tentu kebenaranya sehingga pemimpin tersebut berbuat jahat kepada orang – orang islam dari makna ucapan tersebut, mengolok – ngolok islam sampai pemimpinnya jahat maka ucapan yang semacam ini adalah ucapan yang bahaya, di antara makna hadits tersebut bahkan dalam riwayat yang lain adalah ‘’ min sakhotillah ‘’ ucapan yang di benci oleh Allah Swt, ucapan yang tidak benar , ucapan yang tidak baik artinya adalah sesuatu yang dia sampaikan adalah sesuatu yang tidak di ridhai oleh Allah Swt berarti ada ucapan yang tidak mendapatkan ridhanya Allah Swt, makanya kita harus berhati hati berucap dalam menyampaikan bahkan Al imam ibn abdisalam menyebutkan ‘’ ucapan disini adalah ucapan yang tidak tau baikkah kita ucapkan atau hasilnya buruk , ini hal yang baik atau buruk termasuk kalau kita ragu ini ucapan baik atau buruk maka hal itu lebih baik di tinggalkan dari sini mengajarkan kita untuk tidak sembarangan berucap.
Al imam Muhammad bin Abdullah alydrus di dalam kitab al idhah, beliau menyebutkan bahwa ‘’ seseorang hamba Allah mendekatkan diri kepada Allah Swt paling pertama jalan nya mendekatkan diri kepada Allah Swt adalah menjaga yang namanya adab ucapan adab lisanya dia jaga artinya adalah tidak berucap atau berprilaku suatu hal kecuali dia sudah berpikir secara seksama perlu saya ucapkan atau tidak perlu, ini biar kita semakin dekat kepada Allah Swt , mungkin ada ucapan menjauhkan kita dari Allah Swt makanya paling utama adalah di jaga dalam ucapan sampai Al Habib Umar dulu pernah mengumpulkan kita setelah shalat isya sekitar 10 tahun yang lalu beliau mengatakan ‘’ tiga adab ini di jaga kalau tiga adab yang tiga ini bisa kita jaga maka insya Allah adab yang lain akan bisa kita jaga
1. Adab makan dan minum
2. Adab berucap
Jangan sembarangan berbicara apalagi di zaman sekarang mau sama siapa saja berbicara dengan siapa seenaknya aja ,kadang ngomong dengan guru maka pikirkan terlebih dahulu ini pembicaraan pantas , baik atau tidak , ini yang saya bicarakan mengurang adab kita akhlak kita
3. Adalah adab sebelum tidur , adab tidur juga di jaga
Maka insya Allah kalau adab yang ke tiga ini bisa kita jaga maka insya Allah adab yang lainya bisa kita jaga
Maka dari hadits ini di jelaskan ada hukum haramnya seseorang, haramnya berbicara yang dia tidak tau baik atau buruknya ucapanya karena kenapa, karena sampai di ucapkan oleh Rasulullah Saw إِنَّ العَبْدَ لَيَتكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيْهَا seseorang berbicara sesuatu yang tidak tau kejelasanya dia tidak cari kebenaranya dia ucapkan begitu saja sampai nabi mengatakan فِي النَّار يَزِلُّ بِهَا menyebabkan dia jatuh kepada api neraka yang jatuhnya itu lebih jauh dari barat ke timur أَبْعَدَ مَابَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ , barat ke timur ini jauhnya luar biasa jadi dia jatuhnya antara barat ke timur ini jatuhnya seperti itu ini jarak dalamnya belum lebarnya, belum luasnya, dalam riwayat Allah pernah bertanya kepada neraka apakah engkau sudah penuh ya neraka ? belum ya Rabb belum penuh , belum penuh apakah masih ada yang mau di masukin ,mudah mudahan kita di selamatkan dari api nerakanya Allah Swt, makanya Nabi Saw mengajarkan kita untuk berbicara kalau sudah tau kebenaranya ini subhanallah ucapan Nabi pas di zaman sekarang banyak yang terjadi di zaman sekarang ini ada suatu hal yang baru , yang aneh maka di zaman sekarang langsung di kabarkan ke yang lain langsung ramai menggunakan internet langsung di sebarkan langsung ramai suruh menyebarkan kalau tidak menyebarkan kualat dan sebagainya, maka ini juga termasuk ucapan kita belum tau kebenaranya main di sebarkan maka hal ini juga termasuk dalam hadits ini makanya banyak guru di Tanya tentang hal yang semacam ini maka gurunya di Tanya diam, kenapa guru tidak memberikan tanggapan? iya ngapain saya memberikan tanggapan kita masalahnya belum tau benar atau tidaknya, ngapain kita memberikan tanggapan , maka ini yang di maksud oleh Rasulullah Saw jadi segala sesuatu kita harus jelas dulu harus benar dulu kalau sudah tau , sudah jelas baru kita boleh menyampaikan dengan baik jangan sampai kita mudah menyampaikan sesuatu kalau kita tidak tau kebenaranya, hal ini di ajarakan oleh Rasulullah Saw dan dari hadits ini kita belajar yang pertama , agar kita selalu menjaga lisan jangan sembarang berbicara , jangan sembarang ngomong kita jaga lisan kita.
Dahulu sayidina Abu Bakar Asidiq R.a sampai menaruh batu di atas lisan nya karena takut berucap dengan sesuatu hal yang tidak baik , yang tidak bermanfaat yang tidak ada faedahnya , mereka tidak berkumpul terus membicarakan hal – hal yang tidak baik, mereka sahabat berkumpul untuk berdzikir kepada Allah Swt diantaranya sayidina Abu Bakar Asidik selalu berdzikir لا اله الا الله begitu juga sayidina Umar , sayidina Usman , sayidina Ali dan sahabat yang lain mereka semua menyibukan diri mereka dengan dzikir kepada Allah Swt , jangan kita menyibukan dengan banyak berbicara.
Yang kedua kita di ajarkan jangan banyak bicara, kalau yang pertama menjaga lisan kemudian yang kedua adalah jangan banyak bicara, maka banyak bicara sebaiknya kita tinggalkan karena kenapa? kita perhatikan seseorang kalau sudah banyak berbicara pasti banyak salahnya sampai al Habib al Imam Muhammad bin Abdullah alydrus beliau menyampaikan dari adabnya berbicara ‘’ Berhentilah berbicara sebelum orang jenuh mendengarkan kita ‘’, karena ada orang yang berbicara panjang sampai yang mendengarkanya jenuh dengan kita maka bicaralah yang penting – penting saja , kan juga ada pepatahnya sedikit bicara banyak bekerja jadi bicaranya sedikit aja akan tetapi ibadahnya yang banyak, kita jaga ucapan kita jangan terlalu banyak.
Ada satu hal kita perhatikan dari semua hal, banyaknya bicara pasti banyaknya kesalahan akan tetapi kalau banyaknya berdzikir itu penghapus banyaknya kesalahan kemudian yang selanjutnya adalah hendaknya kita berfikir sebelum kita berucap. Apa yang mau kita bicarakan maka hendaknya kita pikirkan terlebih dahulu dengan matang, apa yang kita inginkan kita ucapkan karena di sebutkan oleh ulama ‘’ karena orang yang banyak bicara itu mewariskan kerasnya hati ‘’ jadi kalau orang mau melembutkan hatinya maka jangan banyak bicara insya Allah di lembutkan bahkan dalam hadits oleh Al imam Tirmidzi ‘’ janganlah kalian banyak bicara selain kalian berdzikir kepada Allah Swt karena orang yang banyak bicara selain berdzikir kepada Allah Swt itu mewariskan hatinya keras ‘’ dan Nabi pernah mengatakan orang yang paling jauh dengan Allah Swt adalah orang yang hatinya keras , jadi jangan berbicara yang belum tentu benar , jangan berbicara kotor, berbicara tidak baik, membicarakan keburukan orang lain makanya jangan sampai kita mudah berbicara
Nabi Saw pernah mengatakan مَنْ صَمَتَ نَجَا
‘’ orang yang banyak diam maka selamat ‘’
Jangan banyak bicara menjalaninya sesuatu dengan tenang bahkan nabi Saw pernah di Tanya oleh salah satu sahabatnya sayidina Ukbah bin Amir ya Rasulullah ‘’ Man naja ‘’ bagaimana keslamatan
امسك عليك لسانك ,وليسعك بيتك وابك على خطيئتك ‘’
Pegang ini lisan kamu, tahan jangan banyak bicara kata baginda Rasulullah Saw kemudian diamlah di rumahmu kemudian tangisilah dosa – dosamu , maka kalau kita ingin selamat jaga tiga hal tersebut yang perlu perlu yang tidak perlu jangan kita ucapkan bahkan sayidina Anas pernah mengatakan bahwa bahwa sayidina Lukman mengatakan ‘’ diam itu adalah bijaksana akan tetapi sedikit yang mengamalkanya ‘’ di majelis aja ustadz nya lagi berbicara ada juga yang ngomong banyak orang yang berbicara dari pada orang yang diam padahal diam itu bijak sana kaya seperti kejadian yang baru – baru ini kejadian di Mina dan sebelumnya di tanah haram ada yang bilang ini salah yang itu yang ini lah, itulah di salahkan, untuk apa kita memberi tanggapan, buat apa kita membicarakan yang tidak benar, mereka yang meninggal di tanah suci maka kelak akan di bangkitkan kelak oleh Allah di tempat yang paling suci di syurganya Allah Swt untuk apa kita berbicara menyalahkan ini, itu kebenaranya saja kita tidak tahu apakah kita pantas komentar di internet bicara yang kita tidak tau kepastianya maka jangan membicarakan mereka akan tetapi do’akan mereka.
Ya Allah rahmatilah mereka, jangan lihat kejadianya, jangan lihat banyaknya, jangan berfikir buruk karena ini tempat yang di muliakan oleh Allah Swt sampai ulama – ulama di Pakistan kalau ada orang yang meninggal di tanah suci, di tanah haram mereka tidak sedih malah mereka mengucapkan Alhamdulillah saudara kami meninggal di tempat yang paling di muliakan oleh Allah Swt kenapa kita musti berbicara.
Tidak sedikit orang yang ingin meninggal di tempat yang paling suci tempat yang paling mulia di atas muka bumi , bukan hanya itu Al Habib Umar pernah mengatakan dan ada juga riwayat ‘’ orang yang meninggal dunia setelah dia berpuasa di bulan ramadhan meninggal maka Allah sudah ampuni dosa dosanya semuanya ‘’ dan barangsiapa yang dia meninggal setelah wukuf di arafah Allah juga sudah ampuni dosa – dosanya ‘’ orang yang wukuf dan di terima maka dia seakan akan seperti bayi yang baru di lahirkan dari perut ibunya itulah kemuliaan mereka yang di muliakan oleh Allah Swt makanya jangan kita banyak bicara ini satu contoh jangan main sebarkan kalau belum jelas dan juga nabi Saw pernah mengatakan ‘’ barang siapa yang bisa menjamin dirinya dari antara dua lidahnya artinya ucapanya dan barangsiapa yang bisa menjamin yang diantara dua kakinya artinya adalah kemaluannya, menjamin bisa bicara yang tidak benar tidak baik , yang kotor, yang berdosa dan tidak melakukan perbuatan dosa zina dan lain lain maka nabi mengatakan aku jamin dia masuk syurganya Allah Swt makanya kita jaga mudah – mudahan Allah Swt menjaga kita dari semua itu menjaga lisan kita dari suatu hal yang tidak bermanfaat insya Allah memberikan kebaikan amiin ya rabal’alamin
Walafu asalamu’alikum
Jasaltu Itsnain Majelis Rasulullah
28 September 2015, Masjid Raya Almunawar Pancoran
~ Habib Bagir bin Yahya ~