Dosa Yang Terus Mengalir Kepada Pencetusnya

                                                  HABIB ALWI BIN ABDURRAHMAN ALHABSYI

                                                                  SENIN, 2 JANUARI 2017

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير

Yang kita hormati dan sangat kita banggakan guru kita, orang tua kita, tamu kita yang hadir dari tempat yang jauh  Habibana Al Mahbub Al Habib Alwi Assirri, kita doakan mudah-mudahan beliau panjang umur, nasehat-nasehat nya yang menyentuh hati kita mudah-mudahan bisa jadi perbekalan kita semua amin. Juga guru kita yang senantiasa membimbing kita Al Habib Ja’far bin Bagir Al Atthos, mudah-mudahan panjang umur sehat wal afiyat. Guru kita Al Habib Bagir bin Alwi bin Yahya juga kita doakan panjang umur sehat wal afiyat. Juga kepada orang tua kita yang datang dari malang Al Habib Husein Al Haddad, orang tua kita Al Habib Alwi Habsyi Mulachela,  juga kepada Al Habib Muhammad Al Idrus, Ust Abdussalam, hadirin hadirat Rohima Kumullah, kita baca Hadist bersama

عن ابن مسعود رضي الله عنه أنّ النبي صلى الله عليه و سلم قال (ليس من نفس تقتل ظلما إلّا كان على ابن آدم الأوَّل كفل من دمها، لأنه كان أوّل من سن القتال) متفق عليه

Dari Ibn Mas’ud RA, Rasulullah SAW bersabda “Tidak ada seorang pun dibunuh dengan cara zhalim, terkecuali bagi anak adam yang pertama bagian dari dosa darah yang mengalir darinya, karena dialah yang pertama melakukan pembunuhan” (Muttafaqun Aleih)

Hadirin-hadirat Rohimakumullah hadist ini adalah hadist yang ke 34, yang di letakan oleh guru kita Sayyidil Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz semoga panjamgkan umur beliau, Allah sehatkan badannya, Allah kabulkan segala hajat-hajatnya.

Dalam kitab Qutuful Falihin Hadist yang ke 34 yang di bawa oleh Imam Abdullah bin Mas’ud yang sudah beberapa kali kita buka biografi tentang Imam bin Mas’ud, mudah-mudahan Allah meridhoi beliau dan kita mendapat barokahnya amin. Hadist yang berbicara tentang masalah pembunuhan. Sebagaimana yang tadi kita dengar bagaimana Rasul bersabda

ليس من نفس تقتل

Tidak dari jiwa manapun yang terbunuh ظلما   Secara dzolim إلّا كان على ابن آدم الأوَّل  Melainkan orang yang telah menggagaskan pembunuhan pertama kali  كفل    Dia akan mendapatkan bagian dosa  كفل من دمها   Bagian dosa dari pada darah yang tertumpah ketika ada orang yang tebunuh لأنه كان أوّل من سن القتال    Karena dialah orang pertama yang member gagasan soal pembunuhan, hadist riwayat Imam Bukhori dan Muslim Muntaqul alaih

Hadirin-hadirat Rohimakumullah di dalam kehidupan manusia yang namanya pembunuhan itu adalah suatu perkara yang berat dan dahsyat, baik pembunuhan itu dikatakan berat dan dahsyat di dunia demikian juga berat dan dahsyat di hari kiamat. Itulah yang disebut namanya pembunuhan. Sehingga Allah mengagungkan perkara pembunuhan di besar-besarkan oleh Allah di dalam Al-Quran dimana Allah Swt berfirman

مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا

demikian kata Allah, telah ku tetapkan atas anak Adam dan Bani Israil seluruh manusia (barang siapa yang membunuh tanpa hak atau membuat kerusakan di muka bumi ini maka dia seakan-akan membunuh manusia di seluruh alam semesta)

Artinya bunuh satu orang, dosanya seperti membunuh seluruh makhluk yang namanya manusia dimuka bumi ini. Bunuh satu, seakan-akan membunuh manusia yang banyak. Sehingga, ini semua di sebabkan ada penggagas yang di sebut dalam Hadist ini orang yang pertama. Orang yang pertama tersebut adalah Qobil. Anak dari pada Nabi Adam As. Setiap ada pembunuhan kaum muslimin di bunuh secara dzolim maka dosa yang membunuh tersebut sampai kepada orang yang pertama memberi gagasan pembunuhan. Sehingga Rasul pernah bersabda dalam hadistnya

“Barang siapa memberi gagasan contoh yang buruk, maka baginya dosa dan dosa orang yang mengikutinya sampai hari kiamat”

Siapa yang dimaksud  orang yang membunuh dan terbunuh? Al Imam Hafidz Ibnu Hajar permah berkata yang dimaksud disini pembunuh nya adalah Qobil. Yang terbunuh korbannya adalah Habil. Beberapa waktu yang lalu permah kita bahas pembunuh dan korbannya di neraka. Sahabat bingung, ya Rasulullah, kalo yang bunuh di neraka itu jelas, tapi kok korbannya bisa masuk neraka juga? Apa kata Nabi: korban yang terbunuh juga di neraka karena dia ketika berperang, ketika dia bertikai, dia bersemangat ingin membunuh lawannya tapi sudah terlebih dahulu terbunuh maka tempatnya yang membunuh dan terbunuh di neraka. Hadist ini tidak bisa disamakan dengan hadist itu. Kenapa? Karena Habil adalah korban yang tidak ada sedikitpun untuk membunh Qobil.

 

لَئِنْ بَسَطْتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِي مَا أَنَا بِبَاسِطٍ يَدِيَ إِلَيْكَ لأقْتُلَكَ

Andaikata wahai engkau Qobil kakakku kau ulurkan tanganmu untuk membunuhku, aku tidak akan membunuhmu. إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ    Saya takut dengan Allah. Jadi dia(habil) terbunuh betul-betul korban,  sehingga tidak bisa disamakan dengan pembunuh dan terbunuh di neraka.

Apa sebabnya Qobil membunuh Habil? sebabnya di katakan adalah nabi Adam As dapat perintah dari Allah untuk menikahkan putranya dan putrinya. Dan aturannya setiap menikahkan sang anak tidak boleh dengan saudara kembarnya. Harus dengan adiknya. Karena sayyidatuna Hawa istrinya Nabi Adam setiap melahirkan anak nya 2 (kembar laki perempuan). 2 kali melahirkan anaknya ada 40 (20 puta 20 putri). Qobil ketika lahir dia anak pertama dengan saudara perempuan yang bernama iklima. Anaknya Nabi Adam yang paling cantik. Lalu setelah itu lahirlah Habil dengan saudara perempuannya. Jadi semestinya Habil menikah dengan iklimah, Qobil menikah dengan saudara kembarnya Habil. Tapi Qobil tidak mau terima. Lalu dia berkata, wahai ayah, saya punya saudara kembar paling cantik dan saya tidak mau menikah dengan saudara kembarnya Habil. Lalu dia paksa Nabi Adam ayahnya, sampai dia paksa terus, maka Allah wahyukan kepada Nabi Adam.

Kata Allah: wahai adam, suruh mereka berdua menunjukan pengorbanan mereka untukku

Akhirnya kata Nabi Adam wahai anak-anakku (Qobil dan Habil) Allah menyuruh kalian tunjukan pengorbanan kalian berdua. Kebetulan Qobil memiliki ladang yang lebih besar. Maka dia kumpulkan ladang-ladang nya, tanaman-tanamannya, lalu dia bilang kepada ayahnya , ini, saya korbankan untuk Allah.

Kata Nabi Adam wahai Habil, apa yang kamu korbankan untuk Allah? lalu kata Habil, saya tidak punya apa- apa kecuali hanya seekor sapi yang gemuk saya korbankan untuk Allah. Maka dikumpulkan antara tanaman dan sapi yang besar lalu keluar lah api dari langit memakan kurban nya Habil yaitu sapi yang besar. Jadi tanda qobul nya kalau dilahap sama api yang datang dari langit. Firman Allah yang berbunyi ketika mereka menunjukan pengorbanan dari satu untuk yang lain tapi Allah cuma satu menerima satu pengorbanan yaitu orang yang bertaqwa. Ketika yang diterima oleh Allah pengorbanan Habil maka Qobil marah. Ia berkata sungguh wahai adikku kamu akan saya bunuh. Akhirnya dibunuh lah Habil adik dari pada Qobil.

Hadirin-hadirat, Al Imam Hasan pernah berkata bahwasannya Habil adalah anak kesayangan Nabi Adam. Ketika Habil dibunuh pada usia 20 tahun lalu yang membunuh adalah Qobil usianya 25 tahun, maka nabi Adam merasa terpukul dan sedih, kenapa Nabi Adam sedih? karena Habil anak yang baik. Setelah beberapa waktu kemudian sayyidatna Hawa hamil lagi melahirkan anak yang sangat soleh Namanya Syits. Syits adalah yang menjadi khalifa Nabi Adam. Dari Syits inilah melahirkan anak cucu yang menjadi para Nabi dan para Rasul turun temurun sampai kepada Nabi kita Muhammad Saw.

Lalu dikatakan oleh ulama Al Imam Tsa’labi dalam ungkapannya beliau mengatakan ulama-ulama ahli tafsir mengatakan bahwasannya sayyidatna Hawa itu istrinya Nabi Adam yang paling cantik melahirkan 20 kali. Setiap lahir kembar dan sampai pada usia atau anak pertama Qobil atau saudara kembarnya Iklimah anak yang terakhir namanya Abdul Mughits dengan saudara perempuannya. Lalu ketika terjadi pembunuhan, Qobil dikatakan oleh ulama Imam Sadif  pernah berkata: Qobil bingung mau membunuh adik nya dengan cara apa?, maka kata Imam Ibnu Jurair : iblis datang kepada Qobil dan mengajarkan Qobil cara membunuh orang. Kata iblis ; wahai Qobil, cepetlah engkau bunuh adikmu, kalau tidak dia akan menikah dengan iklimah, bagaimana caranya? Caranya engkau ambil batu, engkau lempar kepada burung lalu terkena kepala burung, lalu burung mati, lalu Qobil dengan cepat mengambil batu besar, dia datang kepada Habil dan berkata: “saya akan bunuh kamu”. Lalu Habil berkata: “silahkan kalau anda ingin membunuh saya, dan saya tidak akan membunuh anda, karena saya takut kepada Allah Swt”. Maka di lempar lah itu batu, mengenai kepala Habil dan wafat lah Habil di bunuh oleh Qobil.

Sehingga Allah Swt pun menjabarkan dalam Al-Quran kejadian hatinya Qobil setelah membunuh Habil, Qobil sangat bingung, mau di kubur tapi Qobil tidak tau caranya mengubur orang, karena bumi ini masih sepi, tidak ada manusia, tidak ada orang lain kecuali mereka (keluarga Nabi Adam) . Nabi Adam umur nya panjang, sampai kata ulama sampai Nabi Adam menyaksikan anak dari cucunya yang jumlahnya 40.000.tidak ada orang lain. Semua keluarga Nabi Adam, tapi ketika terjadinya Qobil dan Habil tidak ada orang lain, sehingga dibunuh Habil oleh Qobil, Qobil bingung caranya bagaimana. Berkata Allah Swt:

فَبَعَثَ اللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي الأرْضِ لِيُرِيَهُ كَيْفَ يُوَارِي سَوْأَةَ أَخِيهِ قَالَ يَا وَيْلَتَا أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَذَا الْغُرَابِ فَأُوَارِيَ سَوْأَةَ أَخِي فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ

Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Kabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayit saudaranya. Berkata Kabil: “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayit saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal.

Hadist ini menggambarkan setiap ada pembunuhan maka Qobil mendapat dosanya. Ini ancaman buat kita jangan sampai kita ini menjadi pelaku atau penggagas suatu yang buruk karena khawatir di ikuti oleh orang. Apalagi yang namanya pembunuhan, membunuh itu dosa besar, hati-hati dengan dosa besar satu diantaranya adalah membunuh, (tidak boleh membunuh orang sembarangan dalam islam apa lagi bunuh muslim kecuali tiga orang)

  1. Orang yang sudah nikah berzina maka boleh dibunuh halal darahnya untuk ditumpahkan dengan cara dirajam, tidak boleh di tusuk.

2. Membunuh maka kena qisos boleh dibunuh juga.

3. Orang  yang murtad boleh darah nya untuk di tumpahkan.

Tapi selain itu tidak boleh , kalau dengan sengaja mebunuh orang, sekarang kalimat sengaja berencana, dan hukumnya di pengadilan berbeda. Ada berencana ada tidak berencana, kalau bahasa Al-Quran berencana itu:

وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا

Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.

Makanya kita jangan sampai terpancing emosi, hawa nafsu dan mengikuti bisikan iblis sampai membunuh orang. Membunuh ini luar biasa,  Rasulullah bersabda: “Membunuh orang mukmin itu di sisi Allah lebih dahsyat dari pada   hancurnya bumi”.   Anda membantu orang untuk membunuh orang lain, anda tidak membunuh, tapi anda membantu, Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang membantu merencanakan pembunuhan walaupun dengan setengah kalimat, bukan satu kalimat, nanti dihari kiamat jidat nya di tulis lepas dari rahmat Allah.” Jadi dari hadist ini kita belajar jangan sampai kita menjadi penggagas keburukan. Dan jangan sampai mengikuti hawa nafsu, sehingga membuat nyawa orang lain wafat karena kita. Nauudzubillah. mudah-mudahan yang sedikit ini ada manfaat nya.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ