Home › Forums › Forum Masalah Umum › perkawinan syarifah
- This topic has 27 replies, 9 voices, and was last updated 14 years, 10 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
January 29, 2008 at 3:01 pm #85832205sorayaParticipant
Assalaamu\’alaikum Wr Wb yaa habib…semoga ALLAH SWT senantiasa memberikan keberkahan kepada habib beserta keluarga.serta para pecinta ahlul bait dimana pun berada..amien…
Maaf sebelumnya bib…sebetulnya topik ini tidak akan pernah hentinya untuk dibahas karena sangat menarik sekali..kebetulan saya juga ingin mengetahui pendapat habib,mengenai masalah ini.Memang betul nasab akan diikuti dari pihak laki-laki kecuali putra-putri sayidatuna fathimah yang langsung bernasab kepada RASULULLAH SAW,yang ingin saya tanyakan dan mohon sekali penjelasan habib,bagaimana dengan seorang syarifah yang menikah dengan non sayyid.Apakah anak2 yang dilahirkan masih bisa disebut sebagai cucu nya rasulullah?meskipun dari segi nasab pasti akan mengikuti abah nya yang bukan non sayyid.Karena mungkin dari segi darah anak yang dilahirkan tsb setidaknya memiliki darah dari syarifah yang darahnya itu terus bersambung kepada RASULULLAH SAW.
terima kasih atas penjelasannya..Assalaamu\’alaikum Wr WbJanuary 30, 2008 at 12:01 am #85832223Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kesejukan Rahmat Nya dan Keindahan Dzat Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dg kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
ada perbedaan pendapat dalam hal ini, pendapat yg terkuat adalah hal itu tidak terjadi kecuali pada Fathimah ra putri Rasul saw, dan tidak pada wanita lainnya.Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
February 3, 2008 at 4:02 pm #85832276Muhammad AdrianParticipantAssalamu\’alikum Habib Munzir?
Permisi ikutan nanya dikit ya Bib?.
1.Mau nanya apa beda antara gelar Sayyid dan Habib?
2.saya sedikit cerita pengalaman ya Bib?.Kakek saya keturunan arab sehingga wajah ayah saya dan saya kearab-arab-an, dulu sewaktu kuliah dijawa saya sama sekali tdk mengerti ttg Gelar Habib.pengalaman saya,setiap bertemu teman atau org2 yg jg berwajah arab yg mungkin jg Habaib,saya seing ditanya begini : dari jama\’ah mana?,apa nasabnya?.saya yg ga ngerti cm jwb saya biasa aja..selain itu bila menghadiri majelis dzikir maupun mawlid ada bbrp org yg lngsung cium tangan saya ketika berjabat tangan.masya\’Allah saya langsung kaget dan salah tingkah Bib.Saya merasa ga pantas sampe digtkan. Yg ingin saya tanyakan adalah apa saya bs dosa Bib?,sedangkan saya ga pernah tau apa saya keturunan Rasullulah atau bukan krn almarhum kakek saya bergelar Habib.Terimakasih dan Wassalamu\’alaikum Warahmatullahiwabarakutuh?
February 4, 2008 at 12:02 am #85832284Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kesejukan Rahmat Nya dan Keindahan Dzat Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dg kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
sayyid mempunyai tiga makna :
1. Pemimpin
2. orang yg banyak pengikutnya
3. orang yg menjadi rujukan saat terjadi permasalahan.maka secarang ringkas makna sayyid adalah tokoh masyarakat atau yg dimuliakan, semua orang bisa dipanggil sayyid, demi untuk memuliakannya.
namun di Indonesia dan beberapa negara Arab nama Sayyid digelarkan juga pada keturunan Rasul saw.
Habib dalam bahasa Arab artinya kekasih, bisa digunakan pada siapa saja, namun di Indonesia dan beberapa negara Arab nama Habib digelarkan juga pada keturunan Rasul saw.
setelah dua gelar ini muncul, maka ulama kita masa lalu menjadikan gelar \"sayyid\" untuk keturunan Rasul saw yg masih muda atau yg bukan ulama, mereka dihormati dg hgelar sayyid.
dan mereka para ulama kita terdahulu, menggelarkan gelar \"Habib\" pada keturunan Rasul saw yg ulama, jadi gelar habib itu adalah Sayyid yg Ulama atau sudah sepuh dan shalih
tapi masa sekarang sudah semuanya digelari habib.
yah.., kita memaklumi saja karena itu hanya gelar saja, hakekatnya tetap hamba dimata Allah swt,
orang yg sudah haji dipanggil Pak Haji, orang yg berpeci putih dipanggil pak ustadz, orang yg mengerti agama sedikit sudah dipanggil Pak Kyai, dlsbpadahal Ustaz adalah gelar bagi guru agama yg hidupnya adalah mengabdi dalam mengajar syariah, dan Kyai adalah gelar bagi ulama sepuh yg menjadi guru par Ustaz, namun itulah kini semua sudah banyak bercampur baur.
mengenai diri anda, jika kakek anda habib maka tentunya andapun demikian, kita lestarikan gelar gelar indah ini asalkan kita tak mengaku ngaku, sebagaimana kakek anda adalah habib maka biarkanlah orang orang termuliakan dg mencintai Rasul saw dg mencintai keturunanya pula,
toh sudah banyak juga gelar profesor, doktor, insinyur dlsb yg dilestarikan, lalu gelar gelar islamiy pun mestinya dilestarikan juga, maka saran saya lanjutlah saudaraku dan jangan malu malu.Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
March 24, 2008 at 3:03 pm #85833724Muhammad ZakiParticipantAssalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh..
Semoga Allah melimpahkan rahmatnya pada Umat…
Ana mau menanyakan masalah yaang sama.. Insyaallah ana sedang dekat dengan seorang Syarifah dan sejak awal ana bermaksud untuk menikahinya.. Namun kendalanya adalah ana Masayekh.. apakah di bolehkan menikah dengan Syarifah ?
Namun si syarifah itu telah di wasiatkan agar mencari calon suami yang sayyid juga.. Dan dia juga pernah bilang kalau menjaga nasab merupakan kewajiban seorang syarifah, sehingga dia tidak bisa menikah dengan selain dari sayyid.. bagaimana ini hukumnya ?
Akan tetapi dia bisa menikah dengan saya jika orang tuanya menyetujui.. Permasalahannya adalah.. orang tuanya menyayangkan kalau saya bukan sayyid.. Mohon bantuan Habib untuk memperjelas permasalahan ini…
Ana ingin bersilaturahmi langsung dengan Habib, bagaimana caranya ?
Jazakumullah Khairan Katsiran..
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh
Muhammad Zaki
March 24, 2008 at 5:03 pm #85833745Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan Kebahagiaan semoga selalu terlimpah pada hari hari anda dan keluarga,
Saudaraku yg kumuliakan,
hal ini memang banyak menimbulkan pro kontra, kembali kepada diri sang wanita dan walinya.saudaraku, saya selalu setiap hari ada di sekertariat Majelis Rasulullah saw di Jl Tebet Dalam II rt.009/10 no.8, Tebet Barat, Tebet, Jakarta selatan 12810. telp 021 8300912
kecuali jika ada undangan luar, atau sedang keluar kota,
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
March 25, 2008 at 3:03 am #85833772abouedipoo himuraParticipantHabib dalam bahasa Arab artinya kekasih, bisa digunakan pada siapa saja, namun di Indonesia dan beberapa negara Arab nama Habib digelarkan juga pada keturunan Rasul saw.
setelah dua gelar ini muncul, maka ulama kita masa lalu menjadikan gelar \"sayyid\" untuk keturunan Rasul saw yg masih muda atau yg bukan ulama, mereka dihormati dg hgelar sayyid.
dan mereka para ulama kita terdahulu, menggelarkan gelar \"Habib\" pada keturunan Rasul saw yg ulama, jadi gelar habib itu adalah Sayyid yg Ulama atau sudah sepuh dan shalih
…
sy kutip penjelasan diatas karena berdasarkan penjelasan ini tentunya Habib Munzir Almusawa pun keturunan Rasul SAW
mohon maaf atas pertanyaan sy yg awan ini…bila tidak d publish pun tidak apa…sy akan senang bila habib dan moderator menjelaskan melalui email sy abouedipoo@telkom.net
sy sudah punya buku \"kenali aqidahmu\" tulisan habib…sungguh sy tidak meragukan habib yg bersanad kan hingga Rasulullah SAW…bahwa Habib Munzir adalah murid-murid Rasulullah SAW
namun sy tidak tahu diantara sanad yg dibuku itu yang mana sanad yg menjelaskan silsilah keturunan habib munzir…
bila sy keterlaluan dalam bertanya, mhn maafkan kebodohan sy…
Salam kesehatan selalu dari Allah untuk Habib dalam menegakkan Ajaran Illahi…
March 26, 2008 at 6:03 am #85833833Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan Kebahagiaan semoga selalu terlimpah pada hari hari anda dan keluarga,
Saudaraku yg kumuliakan,
demikian itu merupakan gelar dari para pecinta Rasul saw terhadap keturunan Rasul saw, namun guru guru saya di Yaman tidak senang gelar itu disebut sebut, mereka lebih senang setiap keturunan Rasul saw itu tak usah membangga banggakan nasabnya itu, karena penghargaan adalah utk Rasul saw, bukan utk mereka, namun mereka terikat dengan Rasul saw,maka mereka terkena gelar tsb.di Tarim, Yaman, keturunan Rasul saw yg ulama, dimuliakan melebihi yg lainnya, namun yg bukan ulama maka mereka dihargai dalam hati tanpa diwujudkan secara dhohir, karena dirisaukan hal itu akan membuat mereka sombong, maka maksud ingin memuliakan Rasul saw namun malah merusak keturunan Rasul saw.
di Tarim,Yaman, guru guru para ulama habaib yg bukan dari golongan habib, mereka dimuliakan pula, bukan hanya mereka tapi para keturunannya secara berkesinambungan walau keturunan mereka bukan lagi ulama, mereka dipanggil Masyaikh, atau syeikh, yg artinya para guru, atau Guru, gelar ini dipakai untuk para guru ulama habaib, dan untuk keturunan para guru tsb yg mereka itu bukan habaib,
maka jelas sudah maskud pemuliaan tsb adalah pengamalan dari firman Allah swt : \"Katakanlah wahai Muhammad, aku tidak minta upah atas kalian, namun yg kuminta adalah kecintaan kalian pada keluargaku\" (QS Assyuura 23), dan juga pemuliaan atas para ulama yg mengajari mereka pun dijadikan turun temurun, sebagaimana banyak kyai kyai kita yg juga dijadikan guru sanad para habaib, seperti Syeikh Guru Nawawi Albanteni, Syeikh Guru Ahmad Fadani (padang), dan banyak lagi.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.