السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
Berkata sayidil Imam Al Habib Zen bin Ahmad Al Habsyi sampai kepada perkataan beliau
وينبغي أن يأ تي با السنن جميعها وهي كثيرة جدّا .
‘’ wayambagi an ya tiya bi sunani jami’iha wahiya kasirotun jiddan ‘’
Dan hendaknya agar kita menjalankan atau mendatangi sunah –sunah shalat secara keseluruhan karena sunah sunah dalam shalat sangat banyak.
Di ceritakan ada dua saudara yang bernama Al Habib Husein bin Thahir dan adiknya Al Habib Abdullah Bin Husein bin Thahir, beliau berjalan dari kota Masileh menuju kota Tarim menuju Zambal. Dalam perjalan tersebut mereka menghitung sunah qobliyah fajar 2 raka’at dalam perjalananya sampai 800 sunah menuju ke Zambal, kemudian setelah ziarah ke Al Imam Faqihil Muqadam dan yang lainnya dari Zambal menuju ke kota ibunya beliau menambahkan lagi sebanyak 200 sunnah totalnya ada 1000 sunah shalat, kalau kita minimal mengerjakan sunah yang lumrah dan jangan sampai meninggalkan sunah sunah yang lumrah. Kita tidak tau sunah sunah shalat secara mendetail akan tetapi kita tau sunah shalat di antaranya membaca do’a iftitah, membaca ta’awud sebelum membaca Al Fatihah , kemudian maembaca surat sebelum membaca Al Fatihah, dzikir di ruku , dzikir saat I’tidal , dzikir saat sujud , dzikir di antara 2 sujud hendaknya kita baca, jangan kita tinggalkan karena akan merugikan kita, karena sunah akan menambal kekurangan fardu yang kurang sempurna mengerjakanya, maka di sempurnakan dengan sunah. Maka dari itu sunah sunah yang lumrah jangan kita tinggalkan apalagi di akhir zaman seperti ini sebagaimana sabda Nabi Saw
(من أحيا سنتي عند فساد أمتي فله أجر شهيد
Dan dalam riwayat yang lain فله أجر مائة شهيد
Yang artinya ‘’Siapa orang yang menghidupkan sunah-sunah ku maka dia akan mendapatkan pahala satu orang yang mati sahid, di dalam riwayat yang lain 100 orang yang mati sahid”. Gampang orang akhir zaman mendapat pahala, jangan sampai kita di haramkan oleh Allah Swt dari pahala yang besar tersebut
و ينبغي الإعتنآء بالإخلاص’’ dan hendaknya memperhatikan ibadah dengan ikhlas khususnya di dalam shalat , segala ibadah hendaknya kita ikhlas mengerjakanya
إخلاص و هو العمل لله و حده
Ikhlas itu beramal hanya karena Allah Semata , kalau kita berbuat amal untuk manusia itu namanya manusia yang sangat dungu makanya Imam Ghazali mengatakan kebalikan Ikhlas itu Riya sedangkan Riya menurut Imam Ghazali mengatakan ‘’ Riya itu kedunguan yang sangat jelas ‘’. Di ceritakan di zaman Sayidina Umar Bin Khatab ada orang yang selalu mengikuti beliau kemanapun beliau pergi di mana ada Sayidina Umar pasti ada orang tersebut, sampai sampai sayidina Umar bosan melihat ini orang maka kata Sayidina Umar, ‘’ wahai fulan kalau engkau memang cinta sama saya , sayang sama saya maka engkau jangan tinggalkan bangun malam selama 40 hari dan selama 40 hari tersebut engkau jangan temui saya, ’’ karena orang tersebut benar benar mencintai Sayidina Umar Bin Khatab maka di kerjakan 40 hari 40 malam beribadah kepada Allah setelah 40 hari ,sampai 1 bulan , sampai 3 bulan , malah Sayidina Umar yang mencarinya, ‘’ mana fulan tidak pernah kelihatan” kata sayidina Umar. Maka kata sahabat menemui orang tersebut dan mengatakan engkau di panggil oleh amirul mu’minin Umar Bin Khatab, maka datang kepada Sayidina Umar dengan berkata ‘’ kenapa wahai Amirul muminin? ‘’
“Kenapa engkau tidak pernah kelihatan lagi’’, kata Sayidina Umar. Maka orang Tersebut mengatakan ‘’ Wajadtu Rabba Umar Khoerun Min Umar ‘’ , “aku dapati Tuhanya Umar lebih baik dari pada Umar ‘’
Inilah orang yang ikhlas karena Allah maka tidak akan meninggalkan ibadah kepada Allah Swt, Jangan beramal karena manusia karena kalau manusia tersebut tau akan benci dengan kita maka beramalah karena Allah Swt karena dialah yang memberikan semua hal kepada kita
إخلاص و هو العمل لله و حده
Dan hendaknya khudur ‘’ maksudnya hadir dalam artian و هو أن يعلم بما يقول و يفعل yaitu mengetahui apa yang di ucap dan apa yang di kerjakan itu yang di sebut khudur . Shalat jazadnya, jiwanya , hatinya bersatu hadir dalam shalat tersebut.
Al Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad beliau mengatakan akan tetapi sebenarnya kata kata wali yang di tunjukan kepada kita bukan untuk beliau, Al Imam Abdullah Al Haddad begitu takbir maka mihrob pecah, beliau mengatakan dalam syair beliau ‘’Aku shalat fardhu akan tetapi hatiku kemana mana dalam lembah –lembah was –was dari segala penjuru ‘’
Inilah kita, jarang khusu ‘’ maka imam Ghazali berkata inti semua ibadah adalah firman Allah Swt وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ inti dari semua ibadah adalah mengingat Allah Swt ‘’
Dan Rasulullah Saw bersabda ‘’ Kam min Mushalin laisa min shalatihi ila ta’ab ‘’
‘’Berapa banyak orang yang shalat yang dia dapati hanya cape ‘’
Maka seseorang yang shalat karena Allah Swt maka dia akan mendapatkan balasan yang besar di sisi Allah Swt
و الخشوع و هو سكون الأعضاء و حضور القلب
Shalat hendaknya dikerjakan dengan khusu’, yaitu dengan anggota badan yang tenang, dengan hati yang hadir
Al Imam Hasan Al Basri di tanya Alaihi Ridwanullah di Tanya seseorang bagaimana caranya biar saya khusu? Maka kata Imam Hasan Al Basri pencegah Khusu itu adalah melihat orang yang berbuat dosa , jadi melihat orang fasiq adalah pencegah khusu
Dan anjuran ulama –ulama agar kita khusu adalah mengerjakan yang Rukun, menghidupkan yang sunnah kemudian nanti kita akan mengenal arti khusu kepada Allah Swt
و تدبر القراءة و تفهمها
Dan mentadaburkan bacaan dan memahaminya , jangan cepat cepat , jangan menyatukan huruf yang terpenting adalah benar bacaanya dan kita berusaha memahami ma’nanya
فإنما يتقبل الله من الصلاة بقدر الحضور
Sesungguhnya Allah menerima shalat kita tergantung khusu nya kita, tegantung hadir hatinya kita maka dari itu kita di anjurkan untuk shalat jamaah karena sunnah dan bahkan wajib kifayah( fardu kifayah ) menurut pendapat terkuat ada juga yang mengatakan sunnah muakadah hikmahnya adalah kalau shalat jamaah di satuin imamnya khusu waktu takbir , makmum khusu ketika membaca Al Fatihah , ada yang khusu waktu ruku ini semua di gabungkan di jadikan satu dan di terima shalat jamaah tersebut semakin banyak jamaahnya maka shalatnya juga akan semakin baik dan juga akan lebih di terima oleh Allah Swt .
Semoga Allah jadikan kita hamba yang ikhlas dan di jadikan hamba yang khusu dalam shalatnya
Wasalalahu ‘ala sayidina Muhammad wal hamdulillahirabil’alamin