Jalsatul Itsnain Majelis Rasulullah Saw
16 Juli 2018
Al-Habib Achmad bin Abdurrahman bin Maqdi
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
Yang kita hormati dan kita cintai Al-Habib Jakfar bin Bagir Al-Atthos dan Al-Habib Bagir bin Alwi bin Yahya kita doakan panjang umur, sehat wal afiyah dan terlebih khusus Ilmu-ilmu yang di sampaikan kepada kita dari waktu ke waktu, Minggu ke minggu mudah-mudahan manfaat. Dan suatu yang istimewa Allah kirim untuk kita pada malam ini di Majelis Rasulullah kedatangan para guru-guru, para Tamu-tamu yaitu hadir bersama kita Syekh Muhammad bin Abu Bakar Al-Khatib, Syekh Kamal Bahurmus, Syekh Umar Bahurmus, dan Habib Ahmad Mahdi Assegaf kita doakan semua nya panjang umur sehat wal afiyah dan saya secara pribadi akan melanjutkan kajian kitab Qutuful Falihin yang di rangkum oleh Sayyidil Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim yang Insya Allah malam ini pembahasannya lebih Istimewa karena akan di bahas dari Hadist yang biasa kita baca oleh kedatangan guru kita Al-Habib Achmad bin Abdurrahman Al-Maqdi kita doakan mudah-mudahan beliau panjang umur sehat wal afiyah. Beliau adalah guru di Hadromaut dan berasal dari Hadromaut lalu beliau saat ini menjadi guru besar dosen di Al-Azhar Mesir kurang lebih sudah 4 Tahun. Alhamdulillah beliau telah menyempatkan waktu Hadir untuk berkumpul bersama kita di Majelis Rasulullah. Mudah-mudahan kita mendapatkan Ilmu dari Hadromaut dan mendapatkan Ilmu dari Al-Azhar Mesir. Kita baca bersama
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
- عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ أَبِيْ بَكْرٍ الصِّدِيْقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ مَوْقُوْفًا عَلَيْهِ أَنَّهُ قَالَ (ارْقُبُوا مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَهْلِ بَيْتِهِ( رواه البخاري
Dari Ibn Umar RA, dari Abu Bakar Asshiddiq mauquf beliau berkata “Jagalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap ahli baitnya” (HR Bukhari)
Kita persilahkan Habib Achmad Al-Maqdi untuk mensyrahkan Hadist ke 86 dari pada kitab Qutuful Falihin.
Beliau mengawali Syrah hadist malam ini dengan ucapan syukur kepada Allah Swt atas karunia yang terlimpah kepada kita semua dan mengatakan Amma Ba’du beliau sangat berterima kasih atas undangan dari Allah untuk beliau sampai di dalam perkumpulan pada malam ini perkumpulan yang sangat mulia Majelis yang penuh dengan rahmat dan Barokah suatu, Majelis yang telah di bina tumbuh dari seorang yang Soleh yaitu guru kita Almarhum Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa.
Beliau bersyukur dan berterima kasih kepada Allah Swt yang telah memilah dan memilih kita semua yang hadir malam ini untuk menjadi orang-orang yang cinta kepada Ilmu dan belajar. Dan yang perlu kita ketahui orang yang cinta kepada Ilmu dan belajar agama adalah orang yang masuk dalam katagori Hadist nya Rasul kelak di hari Kiamat Allah akan mudahkan langkahnya untuk sampai ke dalam surga nya Allah. Dan kita hadir malam ini juga untuk mengambil bagian kita dari warisan yang di tinggal oleh baginda Nabi kita Muhammad Saw. Karena dalam Hadist Rasulullah Saw para utusan-utusan Allah para Nabi dan para Rasul tidaklah mereka meninggal dunia meninggalkan suatu warisan kecuali warisan Ilmu agama.
Dan Ilmu agama ini merupakan suatu ilmu yang sangat mulia. Apalagi jikalau Ilmu agama yang telah kita ketahui bermanfaat maka akan bertambah lagi keberkahannya. Apalagi ketika kita mengambil sumber ilmu agama tersebut kepada orang-orang yang benar-benar tersambung mata Rantai ilmu tersebut kepada leluhur dan kepada utusan Allah. Dan malam ini pun saya melihat kehadiran hadirin yang hadir di Majelis bukan hanya orang-orang yang lanjut usia tapi dari anak-anak kecil anak muda sampai orang tua semua turut serta hadir di dalam perkumpulan yang mulia malam ini sebagaimana di sebutkan dalam suatu riwayat Hadist yang Shohih yang di Shohihkan dengan Imam Hakim di dalam Mustadraknya beliau bersabda: jagalah 5 perkara sebelum datang nya 5 perkara. Jagalah 5 hal sebelum 5 hal:
- Hidupmu sebelum matimu
- Masa muda mu sebelum masa tua mu
- Masa senggangmu sebelum datang masa sibukmu
- Masa mampu sebelum datang masa Faqirmu
- Sehatmu sebelum sakitmu.
Hadist ini mencakup 5 hal , satu saja jika kita betul-betul menerapkan dan mengamalkannya cukup itu semua bisa menjadi pedoman amal yang menyelamatkan kita di dunia dan akhirat. Bahkan dalam riwayat Hadist yang di riwayatkan oleh Al-Imam Turmudzi: tidaklah seseorang melangkahkan kaki nya di hari kiamat melainkan terlebih dahulu dia akan di sidang tentang 4 perkara:
- Di buat untuk apa umur nya?
- Ilmu yang sudah di ketahui sudah berapa banyak di amalkan?
- Tentang harta, mendapatkan dari mana harta nya dan di gunakan untuk apa hartanya?
Hendaknya Hadist yang di uraikan oleh Rasul mari kita praktekan sebelum nanti datang kematian, sebelum nanti kita di sidang oleh Allah di hari persidangan pada hari kiamat yang mana persidangan tersebut bukanlah sidang yang sangat ringkas tapi akan di pertanyakan satu persatu secara detail oleh Allah kepada hamba-hamba nya. Sehingga Allah Swt berfirman di dalam Al-Qur’an: tidaklah keluar satu kalimat dari mulut kita melainkan itu semua akan di catat oleh Malaikat yang sebelah kanan atau jelek dengan yang sebelah kiri.
Ulama Iraq menulis wasiat untuk putranya, wahai putraku jadikanlah setiap nafasmu itu nafas yang berharga laksamana Mutiara yang mahal dan renungkanlah setiap nafas yang keluar dari tubuhmu adalah jalur Rel untuk sampai kepada kematianmu maka perhatikanlah umurmu wahai anakku. Waktu itu anugrah yang paling mahal yang Allah berikan kepada kita. Dan orang yang paling rugi adalah orang yang menyia-nyiakan waktunya. Bahkan ulama-ulama yang terkemuka begitu dalam ilmu-ilmu mereka di karenakan mereka itu orang yang sangat perhatian kepada waktu-waktunya. Oleh karena itu jadilah kita orang-orang yang berhasil dan beruntung. Yaitu orang-orang yang bisa menjaga waktunya dia gunakan dengan sebaik-baiknya. Bukan kah kita melihat dan merasakan, seorang yang berdagang jika dia ingin mendapatkan untung yang besar dia harus betul-betul disiplin di dalam menjalankan usahanya itu. Demikian juga kita maka beruntunglah di antara sebagian umur kita jika kita luangkan untuk duduk seperti di malam ini untuk menimbah Ilmu, untuk mendengarkan nasehat-nasehat, dari pada sisa umur-umur kita. Dan termasuk kesempatan kita pada malam ini sangat berharga di antaranya untuk mendengarkan kalimat-kalimat suci yang terlontar dari pada Hadist-Hadistnya Rasulillah Saw yang di bawa oleh orang-orang yang mulia dari pada sahabat-sahabat Rasul. Dan Rasul saat itu 1400 Tahun yang lalu sudah berdoa doa khusus bagi orang yang ingin mendengar Hadist nya Rasulullah.
Kadang kala orang yang menyampaikan itu atau pendengar itu lebih mengikuti apa yang dia dengar dari pada yang menyampaikan. Bahkan dalam suatu riwayat Hadist Rasul yang banyak di bawa oleh sahabat lebih dari pada 24 sahabat Hadist Tawatir yaitu Rasul pernah bersabda: kelak Hadist-Hadistku agama yang ku bawa ini akan sampai pada tangan-tangan dan lisan-lisan orang-orang yang suci, ulama-ulama yang tulus menyampaikan Hadist-Hadistku.
Beruntunglah kalian yang hadir di Majelis Rasulullah Saw lebih khusus di mana di dalam nya terdapat guru-guru yang menyampaikan Ilmu-ilmu nya kepada kita guru-guru yang sumber nya jelas. Yang mereka peroleh dari guru nya bahkan orang tuanya yang Alim yang bersambung silsilah Ilmu nya sampai kepada gurunya dan sampai kepada Rasulullah Saw. Sehingga ulama-ulama besar ulama Ahli Hadist terkemuka Al-Imam Ibnu Hajar yang di kenali ke unggulan Ilmu Hadistnya yang sudah 800 tahun Hijriyah yang lalu beliau mengangkat derajat ilmu yang mulia ini dalam bentuk Syair. Beruntunglah bagi ummat nya Rasulullah dan beruntung juga orang-orang yang mendengar Hadist nya Rasulullah. Mereka mendapatkan kemenangan dari mendengar Hadist Rasulullah dan kami pun merasa bahagia karena bisa mendengarkan Hadist tersebut. Orang-orang yang mempraktekan Hadist nya Rasul itu mereka lebih umggul. Karena hakekatnya kita ini hanya penerus dakwahnya Rasul. Ketika mata kita tidak bisa memandang Rasulullah karena sudah begitu lama maka kita berusaha mencari peninggalan-peninggalan yang di tinggal oleh Rasulullah. Begitulah karakter orang yang cinta kepada seseorang. Dia akan cinta apapun yang bersanding kepada orang itu.. demikian karena kita cinta apapun yang bersanding di dalam diri Rasulullah khususnya bertepatan dengan mala mini apa yang tidak kita dengar terkait dengan Hadist tersebut yaitu Hadist perhatikan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad dengan perhatikan kecintaan kepada anak, cucu dan keturunan Rasulullah. Coba kita renungkan ucapan yang keluar dari orang yang Soleh, Sayyiduna Abu Bakar Siddiq menunjukan kecintaan nya kepada Nabi setelah Nabi meninggalpun beliau mengangkat suara nya dan mengatakan perhatikan kecintaan kalian kepada Nabi dengan memperhatikan kecintaan kalian kepada keluarga Nabi Saw.
Yang di maksud Hadist malam ini artinya bukan hanya perhatikan akan tetapi ada arti yang lebih luas yaitu cintai, perhatikan dan lindungi hormati anak cucu Rasulullah karena itu bukti cinta kita kepada Rasul. Demikian yang di maksud pembuktian cinta yang di lontarkan oleh Sayyiduna Abu Bakar Assiddiq semata-mata mencontoh dari pada firman Allah yang suci ketika Allah berfirman kepada sang Nabi katakanlah wahai Muhammad kepada sahabatmu dan kepada orang-orang yang di sekelilingmu, kamu tidak meminta gaji kamu tidak meminta upah apapun dari mereka cukup mereka memperhatikan kepada keluargamu. Karena keluarganya Rasul adalah sumber dari pada rahasia Allah.dan pintu dari pada pintu nya Rasulullah Saw.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.