Majelis malam Jum’at
23 oktober 2020
Al-Habib Muhammad Bagir bin Alwi bin Yahya
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
Penjelasan Al-Habib Muhammad Bagir bin Yahya tentang Maulid Nabi Muhammad Saw
Dalam kitab Hasyiah ianatut tholibin karangan Syekh Bakri bin Muhammad Syatho
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt serta sholawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan, kekasih kita,pemimpin kita, penolong kita, penyelamat kita, pembawa hidayah Allah Swt, pemberi syafaat untuk kita kelak nanti di hari kiamat yaitu Baginda Nabi besar Muhammad Saw beserta keluarga besar nya dan seluruh sahabat nya juga para pengikutnya hingga hari kiamat, semoga Allah Swt menggolongkan kita semua menjadi sebaik-baik pengikut Nabi Muhammad Saw.
Yang kita hormati dan kita muliakan guru kita dan orang tua kita tercinta yaitu Al-Habib Mukhsin bin Idrus Al-Hamid, semoga Allah Swt panjangkan umur beliau, Allah Swt sehat kan badan beliau, Allah Swt mudahkan segala urusan beliau dunia dan akhirat Amin Ya Rabbal ‘alamin.
Guru kita juga yang kita cintai yaitu Al-Habib Hasan bin Munzir bin Fuad Al-Musawa, semoga Allah Swt berikan panjang umur, Allah Swt mudahkan segala urusannya dunia dan akhirat. Amin Ya Rabbal ,Alamin.
Para hadirin dan hadirat yang di muliakan oleh Allah Swt, para penyimak streaming Majelis Rasulullah Saw dimana pun berada mudah-mudahan Allah Swt senantiasa memberikan panjang umur dan kita semua senantiasa di lindungi oleh Allah Swt, di jauhi dari segala keburukan dari wabah dari penyakit dari setiap masalah dan mudah-mudahan Allah Swt mudahkan urusan kita dunia dan akhirat Amin Allahumma Amin.
Alhamdulillah kita bersyukur pada malam hari ini kembali bisa berkumpul bersama-sama dalam berzikir kepada Allah Swt dan bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw, di malam yang mulia ini yaitu malam jum’at dan di bulan yang mulia di bulan Rabiul Awal, yang mana kita sama-sama ketahui bahwa bulan Rabiul Awal adalah bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw, dan kita membaca dari pada Maulid atau sejarah kelahiran Rasulullah Saw yang Insya Allah dengan pembacaan Maulid ini menambah kecintaan kita kepada Rasulullah Saw, mengagungkan Rasulullah Saw, memuliakan Rasulullah Saw dengan penuh rasa syukur kepada Allah Swt dimana di bulan ini di lahirkan Nabi Muhammad Saw yang dengan kelahirannya kita mendapatkan banyak kenikmatan, kita banyak mendapatkan keindahan, kita banyak mendapatkan kemuliaan. Dimana di lahirkan Rasulullah Saw hari kelahirannya menjadi sebab banyak hari-hari mulia di antara nya ada hari Isra’mi’raj hari dimana hijrah nya Nabi Saw yang sering kali kita saling mengingatkan, semua itu tidak akan ada kecuali sebab utamanya atau sumbernya adalah hari kelahiran Rasulullah Saw.
Sebab isra’mi’raj di lakukan oleh Rasulullah Saw, hijrah di lakukan oleh Rasulullah Saw, dari kelahiran Rasulullah Saw lah hari itu semua bisa terjadi, maka nikmat yang agung atau nikmat yang besar adalah hari dimana di lahirkan Nabi Muhammad Saw.
Bahkan ada satu riwayat di dalam riwayat Al-Hakim, Al-Imam Ahmad Zaini Dahlan di dalam kitabnya Syiroh Nabawiyah beliau menuliskan satu Hadist Rasulullah Saw: dimana ketika Nabi Adam mengelilingi surga nya Allah Swt dan melihat di tiang-tiang Arsyh nya Allah Swt dan di pntu-pintu surga terdapat tulisan لا إله إلا الله محمد رسول الله maka Nabi adam pun bertanya Ya Allah siapa dia? Di dalam ketauhidan yang penuh dari Nabi Adam, sebab Nabi Adam sudah sampai derajat Musyahada artinya sudah berjumpa dengan Allah swt secara langsung namun Nabi Adam bertanya siapa nama yang di sandingkan dengan nama Allah Swt pasti ini ciptaan yang paling di cintai Allah Swt. Sebab tidak ada nama yang di sandingkan atau dinamakan setelah nama Allah Swt kecuali nama Nabi Muhammad Saw. Maka Nabi Adam setelah bertanya di jawab oleh Allah dalam Hadist riwayat Al-Hakim: dial ah seseorang kalau bukan karenanya aku tidak ciptakan engkau wahai Adam”. Maknanya sebab di ciptakannya Nabi Adam adalah karena Rasulullah Saw, karena Nabi Muhammad Saw.
Secara logika nya kalau Rasulullah Saw tidak ada maka Nabi Adam pun tidak ada. Sebab di ciptakan Nabi Adam karena Rasululah Saw. Kalau Nabi Adam tidak ada otomatis kita semua tidak ada. Sebab kita semua adalah anak cucu Adam. Berarti satu nikmat yang kita dapati di antara nikmat yang agung yaitu nikmat di dalam kehidupan dan sebabnya nikmat adalah Nabi Muhammad Saw. Makanya kita patut bersyukur kepada Allah Sw atas nikmat kelahiran Rasulullah Saw. Maka menjadi pembahasan yang ingin di bahas di malam hari ini tidak membaca kitab akhlak tapi karena bulan kelahiran Nabi Saw ingin sedikit membaca tentang maulid nya Nabi Saw. Karena banyak masih bertanya atau masih ada orang-orang yang meragukan di dalam kita memperingati Maulid nya Nabi Saw.
Banyak di dalam kitab-kitab Fiqih ada di sebutkan tentang kewajiban seseorang yang di undang oleh orang lain untuk mendatangi walimah nya. Mungkin itu dalam pernikahan, khitan, safar Haji atau yang lain-lainnya. Semua adalah keharusan dimana di perbolehkannya untuk kita melakukannya Walimah. Dan undangan menghadirinya adalah kewajiban.
Para ahli Fiqqih pun menjelaskan tentang bagaimana orang yang hadir dalam walimah kelahiran Nabi Saw. Maka di sebutkan tidaklah ada semua walimah yang tadi di sebutkan sumbernya adalah kecuali walimah kelahirannya Nabi Muhammad Saw. Jadi kalau tidak ada kelahiran Nabi Muhammad Saw semua yang tadi kita lakukan itu tidak ada yang menjadikan kita melakukan walimah. Jadi perayaan-perayaan yang lain menjadi tidak ada kalau tidak ada perayaan atas kelahiran Rasulullah Saw. Kebahagiaan-kebahagiaan yang lain pun tidak akan ada kecuali atas dasar kebahagiaan kelahiran Rasulullah Saw.
Maka dari itu para ahli Fiqih pun menjelaskan dalam kitab Hasyiah ianatut tholibin di sebutkan beberapa pendapat ulama mengenai maulid nya Nabi Saw. Ada di sebutkan oleh Al-Imam Al-Hafidz jalaludin Assyuyuti, sebagaimana kita ketahui kalau sudah di juluki Al-Hafidz berrati orang yang menghafal ratusan ribu Hadist Rasulullah Saw dengan sanad nya yang bersambung langsung kepada Rasulullah Saw.
Bahkan Al-Imam Al-Hafidz Jalaludin Assyuyuti salah satu dari pada yang menuliskan tafsir, di mana kita sering menyebut nya tafsir jalalain yang di karang oleh 2 imam Jalaludin di antara nya adalah Imam Jalaludin Assyuyuti. Di dalam bab walimah pernah di Tanya beliau tentang orang-orang yang mengamalkan maulid nya Nabi Saw atau mengadakan acara tentang maulid nya Rasulullah Saw, apa hukumnya di dalam syariat islam? Apakah ini perkara yang baik atau tidak? Dan yang melakukannya mendapatkan pahala atau tidak? Maka beliau menjawab: kata imam Jalaludin Assyuyuti di sisi saya, kalau kita ingin bertanya tentang hukum maulid ini lah pertanyaan yang perlu kita tanyakan, artinya kepada orang yang pantas dan berhak untuk menjawabnya, bukan kepada orang yang bukan ahlinya, ini Al-Hafidz hapal ratusan ribu hadist.
Kalau kita sekarang ada sebagian orang yang di Tanya tentang hukum ini itu bukan orang yang hafal ratusan ribu hadist tapi orang yang sembarangan. Kata Imam Jalaludi Assyuyuti menjawab di sisi saya sesungguh nya asalnya amalan memperingati maulid, apa isi nya? Imam Jalaludin sebutkan, makanya para ulama ahli Fiqih beliau itu kalau menjawab suatu masalah di dalam masalah pertanyaan ilmu tidak sembarangan tapi dia istimbad terlebih dahulu tidak langsung memutuskan suatu hukum.
Seperti saya punya kakek Habib Usman bin Yahya mufti Betawi pernah di Tanya masalah mesin perekam. Ketika di Tanya beliau tidak langsung memutuskan suatu hukum nya tapi beliau Istimbad dulu. Makanya di jelaskan dulu apa isi maulid, maulid Nabi itu yang di peringati adalah perkumpulan orang-orang dan di dalam nya di isi dengan membaca semampunya ayat Al-Qur’an dan membaca riwayat tentang permulaan kisah Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana di dalam kelahiran Rasulullah Saw itu memang banyak tanda-tanda keistimewaan. Kemudian setelah itu maka di hamparkan lah makanan lalu mereka makan setelah itu mereka kembali pulang. Maka hukum nya adalah satu dari Bid’ah Hasanah atau hal yang tidak di lakukan oleh Rasulullah Saw atau bid’ah yang baik.
Perlu kita ketahui bahwa dalam pemahaman Imam Jalaludin Assyuyuti yaitu Bid’ah ada yang baik. Dan Imam Nawawi pun membagi Bid’ah menjadi 2 yaitu Bid’ah Hasanah dan Bid’ah Sayyiah. Imam Syafii membagi Bid’ah menjadi 2 yaitu Mahmudah dan Bid’ah Madzmumah. Imam ibnu Hajar Al-Asqolani membagi Bid’ah menjadi 5 yaitu Bid’ah wajib, Bid’ah Sunnah, Bid’ah Mubah, Bid’ah Makruh dan Bid’ah Haram. Ini lah di dalam hukum syariat. Jadi ketika kita di Tanya di dalam hukum ada sunnah berarti di anjurkan ada makruh berarti baik nya di tinggalkan ada haram harus di tinggalkan ada wajib harus di lakukan.
Berarti di dalam pemahaman mereka para ulama luas. Bahkan Sayyidina Umar bin Khottob sahabat Nabi Muhammad Saw yang memisahkan antara Hak dan Bathil, orang yang paling tegas dengan hukum tapi ketika Rasulullah Saw memutuskan untuk tidak melaksanakan sholat Tarawih berjamaah di akhir hayatnya di karenakan Rasul Saw khawatir ini akan di sangka hukum nya wajib maka Rasul Saw meninggalkan nya dengan sholat sendiri dan Rasulullah Saw memerintahkan untuk sholat sendiri sampai di zaman Sayyidina Abu Bakar Siddiq pun sholat Tarawih masih sendiri. Kapan mulai Sholat Tarawih berjamaah? Itu terjadi saat di zaman Sayyidina Umar bin Khottob. Baru di ajak semua untuk sholat Tarawih berjamaah. Ini di sebut Bid’ah dong? Padahal Rasulullah Saw sudah meninggalkannya. Tapi Sayyidina Umar ini berinspirasi karena di zaman Sayyidina Umar di bulan Ramadhan orang banyak meninggalkan Masjid. Maka Sayyidina Umar ingin bagaimana caranya orang di malam-malam Ramadhan di hidupkan untuk beribadah kepada Allah Swt untuk mendapatkan pahala menghidupkan malam Ramadhan di ajaklah kembali untuk sholat tarawih berjamaah. Apa yang Sayyidina Umar bilang setelah itu ini lah paling mulianya Bid’ah.
Berarti dalam pemahaman Sayyidina Umar bin Khottob Bid’ah ada yang bagus dan ada yang jelek. Sampai ketika Sayydina Ali Bin Abi Tholib melihat Sayyidina Umar memerintahkan salah satu sahabat untuk menjadi Imam Sholat Sayydina Ali berkata semoga Allah Swt memberi cahaya di kuburunnya Sayyidina Umar sebagaimana Umar telah mencahayakan masjid-masjid kita dengan ada nya sholat tarawih.
Berkata Al-Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani termasuk kita membangun pondok pesantren. Kalau mereka bilang kan bid’ah yang tentang agama, seperti membangun pondok pesantren pun itu agama karena menuntut ilmu. Seperti belajar Ilmu Nahwu(bid’ah) karena Nabi tidak belajar ilmu Nahwu. Pondok pesantren itu baik untuk menuntut ilmu, berarti pondok pesantren termasuk bid’ah yang baik. Seperti itu pemahamannya jadi jangan salah paham. Ada orang bilang ini itu Bid’ah tapi hidupnya di rumah televisi (bid’ah)dan televisi paling jahat nya bid’ah karena menghancurkan akhlak anak-anak kita, keluarga kita.
Maka kata Imam Assyuyuti mengatakan adapun maulid yang sudah di lakukan seperti baca Qur’an, kumpul masyarakat kemudian baca sejarah Nabi, makanya majelis maulid yang pertama atau yang berhak atau yang pantas di bicarakan adalah tentang Nabi Muhammad Saw. Maulid jangan bicarkan yang lain. Maka kata Imam Assyuti mengatakan maulid adalah bid’ah hasanah maka siapa yang melakukan akan mendapatkan pahalanya karena di dalam perkumpulan tersebut apa yang mereka lakukan ada pengangungan terhadap Nabi Muhammad Saw dan menunjukan rasa bahagia.
Maka nya salah satu yang menjadi hujjah Al-Imam Ibnu Hajar menjadikan satu hujjah dari hadist Rasulullah Saw ketika Rasulullah Saw lewat kampung nya orang yahudi di pinggiran orang madinah melihat mereka puasa di hari Asyuro Nabi bertanya kenapa kalian berpuasa? Berkata orang Yahudi kami puasa karena hari ini Allah Swt menyelamatkan Nabi Musa dari kejaran Fir’aun dan Allah Swt tenggelamkan Fir’aun. Kata Nabi Saw kami kaum muslimin yang beriman kepada Nabi Musa lebih berhak di bandingkan kalian.
Maka Al-Imam Ibnu Hajar mengatakan dengan ini kalau kepada Nabi Musa saja kita di anjurkan untuk bahagia sampai berpuasa dalam bentuk rasa penghormatan kita bagaimana dengan Nabi kita Muhammad Saw. Karena semua itu tidak akan kita ketahui kecuali karena Rasulullah Saw. Dan orang-orang yang memperingati maulid pasti membawa kabar bahagia tentang kelahiran Nabi Saw.
Di katakan oleh Al-Imam Ahmad Zaini Dahlan banyak orang-orang dalam adatnya ketika mendengar kisah tentang kelahiran Rasulullah Saw sampai pada waktu di lahirkan nya Rasulullah Saw mereka bangun berdiri kalau kita sebut nya mahlul qiyam.
Apa kata ulama ahli Fiqih ini adalah amalan yang baik. Karena di dalam dia berdiri menyambut itu mengenang kelahiran Rasulullah Saw rasa pengagungan terhadap Nabi Muhammad Saw. Masalahnya ini zaman kita sudah mulai di tanamkan dalam pemikiran masyarakat menghilangkan rasa pengagungan apalagi terhadap Rasulullah Saw. Banyak ulama-ulama yang hebat yang melakukan ini karena ini bukan hal yang baru, jadi ini udah lama. Jadi mustinya besok-besok kalau ada tamu baru tamu hormat sama tuan rumah. Tuan rumahnya maulid kenapa tamunya yang harus kita ikuti.
Di ceritakan oleh Al-Imam Subki banyak ulama di zaman nya sedang berkumpul bersama beliau. Ada satu Syair di dalam memuji Rasulullah Saw, ketika di puji tentang Rasulullah Saw langsung Imam Subqi bergegas berdiri dan semua yang kumpul di majelis juga ikut berdiri semuanya. Terkadang kita kalau di HijaZ suka seperti itu. Hijaz itu di makkah, madinah, abu dhabi dan dubai. Seperti para sahabat Nabi Saw ketika menyambut Nabi Saw masuk ke madinah. Maka ketika semua berdiri rasa kenikmatan yang besar meliputi majelis itu. Maka setelah itu Al-Imam Tajudin As-Subqi melakukan maulid dan di kumpulkan semua orang di zaman Al-Imam Tajudin As-Subqi.
Berkata Imam Abu Syamah guru nya Imam Nawawi tidak ada satu amalan yang memang hal yang baru yang lebih indah yang lebih bagus di dalam setiap tahunnya adalah mengamalkan sesuatu yang memang bertepatan dengan hari kelahiran Rasulullah Saw yaitu dengan sedekah, berbuat kebaikan, memakai pakaian yang bagus dan niat kan untuk mengagungkan Nabi Saw. Dimana itu semua kita lakukan adalah rasa yang kita rasakan dimana memiliki rasa cinta kepada Nabi Saw dang mengagungkan kepada Nabi Saw di hati yang melakukan amalan tersebut dan dia bersyukur kepada Allah Swt dengan nikmat Allah Swt menciptakan Nabi Muhammad Saw
Berkata Imam Assakhowi maulid ini memang timbul setelah abad ke 3 hijrahnya Nabi Saw. Tapi apa yang di lakukan di dalam maulid sudah ada di zaman Rasulullah Saw. Terus sampai para ulama mengamalkan maulid sampai di zamannya Imam Assakhowi. Di malam kelahiran Nabi mereka suka bersedekah dan mereka memperhatikan untuk membaca kisah kelahiran Nabi Saw. Setelah itu kenapa mereka lakukan? Karena Nampak dari keberkahan yang mereka dapat sehingga semua penerusnya pun mengamalkan amalan yang sama.
Berkata Al-Imam Ibnul Jauzi dari keistimewaan orang yang melakukan maulid maka dia akan selamat di tahun itu dan kabar bahagia untuk mereka yang mengamalkan maulid yaitu kemenangan yang mulia nanti di hari kiamat.
Berkata Al-Imam Hasan Al-Bashri kalau saya mempunyai harta sebesar gunung uhud bakal saya infaqan untuk memperingati maulid nya Nabi Muhammad Saw.
Berkata Imam Juneid Al-Baghdadi orang yang hadir maulid dan dia memuliakan keagungan Rasulullah Saw maka dia telah menang dengan keimanan.
Berkata Al-Imam Ma’ruf Al Qorhi siapa orang yang sengaja dia membuat makanan untuk memperingati maulid nya Rasulullah Saw dan dia kumpulan saudara-saudara nya dan dia nyalakan lampu dia terangi dan dia pakai-pakaian yang baru kemudian dia memakai minyak wangi karena mengagungkan maulid nya Nabi Muhammad Saw Allah Swt akan bangkitkan nanti di hari kiamat dengan golongan-golongan pertama para Nabi dan dia akan di tempatkan di tempat yang paling tertinggi.
Kemudian siapa orang yang membaca maulid nya Nabi Saw kemudian dia membawa uang lecek kemudian habis pulang maulid dia campur duitnya dengan duit yang lain Allah Swt akan berikan keberkahan dan orang tersebut tidak akan faqir selama nya.
Berkata Imam Yafi’ Al-Yamani siapa orang berkumpul yang mengumpulkan saudara nya untuk memperingati maulid Nabi Saw dia buatkan makanan dan dia siapkan tempat beramal dengan amalan baik semua itu di lakukan sebab ingin membaca maulid nya Nab sawi Allah Swt bangkitkan nanti di hari kiamat dengan orang-orang siddiqin dan orang-orang Syuhada dan Sholihin dan Allah Swt nanti akan dudukan dia di Surga
Berkata Imam Sirri Assoqoti siapa orang yang bertujuan ingin mendatangi pengajian maulid nya Nabi Saw maka dia sedang bertujuan untuk mendatangi taman surga nya Allah Swt. Dia tidak bertujuan datang ke tempat itu kecuali karena cinta nya kepada Rasulullah Saw.
Kemudian berkata Al-Imam Jalaludin Assyuyuti di dalam kitabnya Al Wasail Syaroh Syamail tidak lah ada rumah atau masjid atau tempat di bacakan maulid Nabi kecuali malaikat mengelilinginya dan Allah Swt memberikan rahmat nya di tempat itu. Kemudian Allah Swt sinarkan cahaya tempat tersebut. Dan di antara malaikat nya adalah malaikat jibril,mikail dan isrofil yang mereka lakukan adalah beristighfar untuk orang-orang yang hadir dari maulid nya Nabi Muhammad Saw. Tidak lah setiap muslim di bacakan di rumahnya maulid Nabi kecuali akan Allah Swt angkat dari rumahnya kekeringan dan Allah Swt akan angkat yang namanya wabah dan Allah Swt jauhkan rumah itu dari kebakaran, dari kebakaran dari kehancuran, kegelisahan, Allah angkat sifat benci dari diri kita, Allah Swt angkat sifat dengki dari diri kita, Allah Swt jauhkan dari rampok dan kalau meninggal dunia ini orang yang baca maulid di rumah nya Allah Swt mudahkan untuknya di dalam kubur untuk menjawab pertanyaan munkar dan nakir.
Makanya dulu Habib Munzir sering ceritakan tentang keadaan di dalam kubur kita sebelum di Tanya sama malaikat munkar dan nakir yang pertama di Tanya adalah sosok seseorang kenal atau tidak. Kalau kita baca maulid Nabi pasti kita kenal. Karena sosok yang di tunjukan ke kita di dalam kubur adalah sosok Nabi Muhammad Saw. Bagaimana kita mau kenal Nabi Muhammad kalau kita tidak pernah kisah riwayat Nabi Muhammad Saw. Dan dia akan di berikan kedudukan yang tinggi
Dari semua yang di sebutkan berkata Syekh Ali Jum’ah tidak ada satupun ulama dan tidak ada pembesar-pembesar ulama bahwa maulid itu Haram. Mudah-mudahan berkah maulid pada malam hari ini Allah Swt lindungi kita dan Allah Swt jaga kita semua, Allah Swt selamatkan kita dunia akhirat