حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ
Hadirin-hadirat wa bil khusus para Habaib para alim ulama para tokoh masyarakat, para aparat pemerintah sipil, maupun militer wa bil khusus dewan guru yang tidak kami sebutkan satu persatu. Selamat datang kita ucapkan kepada akhina fillah Al Habib Hud bin Muhammad Bagir Al athas, mudah-mudahan kita di beri keberkahan beliau khususnya saya bisa meniti jalan beliau didalam istiqomah dalam Majelisnya Rasulullah Saw. Guru kita Habib Mukhsin bin Idrus Al Hamid , dan para Habaib yang lainya yang tidak kami sebut satu persatu, mudah mudahan untaian mutiara yang keluar semuanya bersumber dari Rasulullah saw, dari lautan para alim ulama para auliya yang samudranya, masdarnya, mamba’nya semuanya, ma’dinya semuanya adalah Rasulullah saw ‘’ MA’DINUL ULUMI WAL HIKAM ‘’ sumber dari segala macam ilmu dan hikmah hikmah, Rasulullah saw yang setiap hari, sekarang ini di malam –malam, di pagi hari di siang hari kita terus gembira ‘’MA’ANA FAROH BINNABI ‘ASA ‘ALAINA YADUM ‘’ kita punya kebahagiaan dengan nabi, mudah-mudahan senantiasa terus –menerus tidak habis-habis kita girang dengan Nabi, tidak ada habis habisnya kita gembira untuk Nabi saw, mulai dari kelahiran beliau sampai wafat beliau, kebaikan buat umat, keburuntungan untuk ummat, kebahagiaan dunia dan akhirat untuk ummatnya terutama kita umatnya Rasulullah saw dan umat para Nabi para Rasul mengakui akan datangnya nabi Muhammad saw dan mereka di perintahkan untuk gembira dan mengikuti ajarannya Rasulullah saw, kalaupun nanti Nabi Isa hidup dia akan berada di naungan umat Nabi Muhammad, mengikuti ajaran nabi Muhammad Shalawatu Rabi wa salamuhu ‘alih, keberuntungan kita di Majelis Rasulullah saw, kita dengarkan ilmu-ilmu fiqih yang mengajarkan tentang hukum –hukum Allah, hukum-hukumnya Rasulullah saw.
Adab yang di ajarakan oleh Allah kepada Rasulullah, tidak ada ajaran yang melebihi ajaran nya Allah dan Rasulullah saw, semua ilmu, semua analisa, semua percobaan manusia itu rekayasa pemikiran dan analisa-analisa manusia biasa tapi pelajaran didikan sunnah, hukum yang di ambil dari Rasulullah saw langsung sumbernya Allah swt, pencipta alam semesta pencipta alam jagat raya Allahurabul’alamin
‘’ADABANI RABBI FA AHSANA TA DIBI ‘’, ‘’ Aku dididik langsung oleh tuhanku dengan sebaik baik dididkan ‘’, sungguh yang kita dengar dari tadi dari untaian hikmah dari ajaran –ajaran hukum-hukum Allah swt, mengajarkan kita untuk meningkat terus, naik terus, umat Rasulullah mempunyai keinginan besar untuk bisa bersama Rasulullah saw, bukan sembarang permintaaan, ini keinginan bukan sembarang keinginan surga saja, tidak bisa di bandingi dengan permintaan setinggi ini, surga saja tidak sampai dengan keinginan orang –orang yang ingin bersama Allah, bersama dengan Rasulullah saw bahkan Allah swt menyebutkan tentang kenikmatan yang hakiki di dalam ayatnya, orang yang taat kepada Allah swt dan Rasull nya, maka mereka yang bersama , tidak di sebutkan kenikmatan surga yang begitu banyak, begitu indah, begitu mewah dari Allah swt, yang disebutkan kebersamaan, mana bidadari, mana hur , mana qusur , mana kenikmatan , kelezatan –kelezatan surgawi, Allah tidak sebutkan, yang Allah sebut, bersama orang-orang yang di beri kenikmatan , nikmat mereka , nikmat makan ? nikmat minum ? mereka punya ketinggian , keinginan dengan Allah swt yaitu kebersamaan dengan Allah dan Rasulnya, ini permintaan yang sangat-sangat istimewa.
Kalau kita di berikan hidayah dan taufik oleh Allah swt di dalam diri kita untuk terus menerus kita minta untuk bersama para nabi, para sidikin, pembesar –pembesar auliya Allah, wa syuhada wa shaliin para orang –orang yang shalih mereka orang terbaik dari yang kita jadikan teman, mudah –mudahan kita di berikan oleh Allah swt, kita di berikan taufik dan hidayah oleh Allah swt sampai kita meninggal, terus keinginan tersebut tidak ada hilangnya di dalam keinginan kita, di dalam hati dan sanubari kita , di dalam pikiran kita, ingin nya dengan Allah, ingin nya dengan Rasulullah, tidak bisa di bayar dengan apapun.
Kita dengar cerita –cerita sahabatnya Nabi saw, bagaimana mereka merintih bagaimana mereka menangis, bagaimana mereka tidak bisa makan, tidak bisa minum, bahkan berubah keadaan dirinya, karena pikiranya sudah lewat dari surga Allah swt, keinginan nya sudah tinggi dari pada apa –apa yang janjikan olleh Allah swt dari surganya, sampai sampai dari para sidiqin mengatakan ‘Aku tidak inginkan bidadari surga dan istana istana nya, yang ku inginkan aku di bukakan hijab oleh Allah swt sang pencipta surga’’. Kalau kita sudah bersama Allah, apalagi yang kurang , seorang shaleh mengatakan ; “Maha suci engkau wahai Allah, orang kalau takut dengan sesuatu di lari dari sesuatu tersebut, tapi kalau engkau wahai tuhan Ku, orang yang takut kepada Mu dia akan lari menujumu”.
Kembalilah kepada Allah, bertobatlah kepada ALLAH ayuhal mu’minun , Allah panggil kita terus untuk kembali , Allah panggil kita terus untuk taubat, jangan ada hentinya taubat . Jangan sekali-kali kita berhenti dari taubat, taubat tidak ada batasan nya, semakin kita dekat semakin kita ingin taubat, taubat lagi. Semakin dia kenal makna ta’at, semakin dia bertaubat dengan Allah swt, semakin meningkat derajatnya dengan Allah swt, semakin dia taubat atas keadaan yang lalu, yang dia tidak tau dan menuju tingkatan lebih tinggi dan terus, menuju Allah swt, karena memang tidak ada batasanya, Allah swt tidak ada yang membatasi kemurahan Allah, rahmat Allah, maghfirah Allah, hidayah Allah, taufik Allah, tidak ada batasanya.
Siapa yang berani batasin –batasin dari pada rahmat Allah swt, hanya kepada orang –orang yang ta’at , ’’Kalau hanya anugrahmu wahai Allah, kau berikan kepada orang-orang yang taat, orang yang maksiat kepada siapa mereka kembali, jangan engkau sia sia kan mereka karena keluhuranmu lebih dari dosa-dosa mereka semuanya dan pemberian-pemberian Allah Maha luas ‘’ .
Waktu yang sedikit kalau sudah di pandang oleh Allah swt jadi panjang, penuh dengan barakah, kata habib Umar Bin Hafidz ;’’Bukan yang di pandang itu waktu yang panjang atau sedikit nya, tapi luasnya anugrah Allah swt”. Mudah mudahan Allah berikan terus kita, hati kita, sanubari kita, jazadiyah kita untuk selalu mengingat Allah, kembali kepada Allah selama kita masih di ingatkan oleh Allah, selagi kita masih di berikan keluhuran oleh Allah swt, berkumpul di Majelis Rasulullah.
Sangat besar keinginan kita dengan Allah, sangat besar keinginan kita dengan Allah, minta dengan Allah dengan hati dan sanubari yang suci, dengan hati yang ingin kembali kepada Allah dan merintih kepada ALLAH, Allah bersama hati-hati yang hancur untuk Allah, hati yang penuh dengan kerinduan kepada Allah, hati yang penuh dengan cinta kepada Allah dan Rasullnya, pintu kita Nabi besar Muhammad saw, tidak ada pintu yang kita tuju melainkan Rasulullah saw, dialah sandaran kita, dialah pintu kita menuju Allah swt, dengan semua guru-guru kita, semua para ulama –ulama kita yang membantu menjembatani kita dengan Allah dan Rasul Nya kita meminta kepada Allah dengan hati yang tulus, dengan Allah satukan kita punya permintaan, satukan kita punya sanubari, teriakan Allah , minta kepada Allah, serukan Allah.
Fakulu jami’an YA ALLAH, YA ALLAH , YA ALLAH,YA ALLAH, YA ALLAH, YA ALLAH, YA ALLAH, YA ALLAH, YA ALLAH
Menangis hamba hamba mu ya allah merintih YA ALLAH , menunggu pertolonganmu ya ALLAH , ATAS UMAT Nabimu YA ALLAH YA ALLAH lidah yang kotor yang penuh noda dan dosa ,mngucpkan namamu YA ALLAH menyeru namamu YA ALLAH dengan kebesaran namamu YA ALLAH sesuai ajaran Rasulmu YA ALLAH ,Nabi mu Muhammad ,kekaasihmu Muhammad beliau ingin kami kembali kepadamu dekat denganmu bukalah pintu kami YA ALLAH YA ALLAH YALLAH YA ALLAH
Ali Zaenal Abidin mengatakan Ya ALLAH hamba –hambamu yang lemah bersimpuh di hadapan Mu, orang –orang yang miskin bersimpuh di hadapan Mu , orang – orang faqir bersimpuh di hadapan Mu, kami YA ALLAH , kami YA ALLAH, bantu kami YA ALLAH , tolong kami YA ALLAH , untuk kuat bersimpuh di hadapanmu YA ALLAH dengan taufik dengan inayah, dengan hidayah dengan ri’ayah, guru guru kami ya ALLAH.
Kami yang kotor, jazmani kami yang kotor rohani mampu menyeru namamu YA ALLAH , dengan keagungan namamu YA ALLAH, LAHAULA WALA QUWATA ILA BIK ‘’ lahaula wala quwata ila bik.
Pandang umat nabi ya ALLAH, kasihani umat nabi YA ALLAH , nabi menangis ya ALLAH , merintih ya ALLAH, kami umatnya tertawa, kami umatnya berleha leha, lupa dengan ajaran engkau YA ALLAH, lupa dengan ajaran nabi Mu YA ALLAH, tapi kami umat nabimu MUHAMMAD, tapi kami pengikut nabi Mu MUHAMMAD , tapi kami beriman dengan Mu dan beriman dengan nabi Mu Muhammad, terima kami YA ALLAH , YA ALLAH , YA ALLAH, YA ALLAH, maksiat menyelimuti kami, diri kami YA ALLAH, hati kami penuh dengan dosa YA ALLAh, penuh dengan kemurkaanmu, tapi kami yakin YA ALLAH, magfirahmu lebih luas YA ALLAH, dari dosa dosa kami YA ALLAH, bersihkan hati kami, sucikan hati kami , sembuhkan dari penyakit –penyakit nya ya ALLAH, ya ALLAH, YA ALLAH
ALLAHUMA MAGHFIROTUKA AUSA’U MIN DZUNUBINA WA RAHMATUKA ARJA’ ‘INDANA MIN A’MALINA, Ampuni kami ya ALLAH, Ampuni kami YA ALLAH, kekasih Mu menikmati kebersamaan Mu YA ALLAH, kasih dan cinta Mu Ya ALLAH, keridhaan mu YA ALLAH, YA ALLAH, YA ALLAH orang tua kami banggakan mereka di alam kubur dengan kami, senangkan mereka di alam kuburnya YA ALLAH, guru-guru kami YA ALLAH, berikan keridhaan yang luas dari mu ya ALLAH, YA ALLAH, YA ALLAH, YA ALLAH, YA ALLAH, YA ALLAH, YA ALLAH.
YA ALLAH, YA ALLAH, YA ALLAH
WA SALAMU’ALIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
Jasaltu It’snain Majelis Rasulullah
Masjid Almunawar Pancoran, 12 Januari 2015
~ Habib Ja’far bin Bagir Al Athas~