JALSATUL ITSNAIN MAJELIS RASULULLAH SAW
6 Agustus 2018
-HABIB JA’FAR BIN MUHAMMAD BAGIR AL-ATTHOS-
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulillah wa syukrulillah di malam hari ini kita meneruskan kajian kita di dalam kitab Mukhtashor Latief yang di karang oleh Syekh Abdullah bin Abdurrahman Bafadhol. Masih berkaitan tentang Sholat, yang mudah-mudahan Allah Swt memberikan hakekatnya dari sholat kita dan di semurnakan oleh Allah Swt pengetahuan tentang sholat untuk masuk di dalam sholat yang sempurna di sisi Allah Swt .
Kemarin telah kita lalui beberapa dari pada Syarat-syarat sahnya Sholat dan syarat wajibnya sholat kemudian kita akan masuk di dalam kewajiban sholat di dalam rukun-rukun nya. Walaupun di sini Al-Imam Abdullah bin Abdurrahman Bafadhol bukan menyebut rukun tapi menyebut dengan kata Fardhun. Kita telah membahas dalam kitab-kitab yang lalu bahwa kata rukun mempunyai 6 persamaan. Di sini di pilih oleh Syekh Abdurrahman Bafadhol dengan kata rukun-rukun atau kewajiban-kewajiban di dalam sholat ada 17 yang berkaitan di dalam sholat ketika mengerjakannya. Beda dengan syarat, syarat juga kewajiban tapi di mulai nya dari sebelum sholat sampai selesai sholat. Harus ada terus kewajiban tersebut. Seperti Wudhu harus ada sebelum sholat saat melaksanakannya sampai akhirnya. Tapi kalau rukun bedanya kewajiban yang ada ketika melaksanakan suatu pekerjaan, itu Rukun. Sampai selesai mengerjakannya harus ada dari pada kewajiban tersebut itu yang dinamakan Rukun.
Kemarin kita sudah katakan beda kitab beda dari jumlah bilangin saja. Ada yang mengatakan 13 ada yang mengatakan 14 ada yang mengatakan 15 ada yang mengatakan 17 dan sampai 21. Di sini di pilihkan secara rinci yang banyak kita pahami dari pada 17 rukunnya. Syekh Abdurrahman Bafadhol tidak memisahkan secara Tuma’ninah dengan rukun-rukun sholat.
Fardhu-fardhu sholat
Fardhu fardhu sholat ada 17
Penjelasan: Niat itu juga tebagi 3. Apabila sholat nya Wajib harus dengan kata Usholli lalu penentuan nama sholatnya, dan sebutkan kata Fardhunya. Jika sholat Sunnah mutlaq seperti Witir atau yang memiliki sebab seperti sholat Gerhana wajib bermaksud mengerjakannya, menta’yin nya. Jika sholat sunnah Mutlaq wajib bermaksud megerjakannya saja.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.