Siapa yang bisa menjaga aib saudara Muslimya maka di hari kiamat dia akan di tutupi aibnya oleh Allah Swt

Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw

21 Agustus 2017

-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير

         Yang kita hormati dan kita cintai guru-guru kita Al-Habib Ja’far bin Muhammad Bagir Al-Atthos kita doakan semoga panjang umur dan di murahkan rezkinya, kemudian juga Habibanal Mahbub Al-Habib Muhammad Al-Bagir bin Alwi bin Yahya kita doakan mudah-mudahan panjang umur sehat wal afiyat, juga kepada Habib Ahmad Al-Idrus kita doakan panjang umur dan sehat wal afiyat, Ust. Abdussalam maupun para guru lainnya

Alhamdulillah setelah kita bersyukur ke hadirat Allah sholawat dan salam kita haturkan untuk baginda Nabi besar Muhammad Saw. Lalu kemudian kita akan melanjutkan pelajaran kita dalam kitab Qutuful Falihin yang di karang oleh guru kita Sayyidil Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz semoga Allah panjangkan usianya, Allah sehatkan badannya, Allah kabulkan segala hajatnya dan senantiasa di kumpulkan oleh kita semua di dunia maupun akhirat Amin Ya Rabbal Alamin. Kita baca bersama Hadits yang ke 53

  1. عن ابن عمر رضي الله عنه أنّ رسول الله صلى الله عليه و آلهة و سلم (الْمُسْلِمُأَخُوالْمُسْلِمِ،لَايَظْلِمُهُ،وَلَايُسْلِمُهُ،مَنْكَانَفِيحَاجَةِأَخِيْهِكَانَاللَّهُفِيحَاجَتِهِ،وَمَنْفَرَّجَعَنْمُسْلِمٍكُرْبةًفَرَّجَاللَّهُعَنْهُبِهَاكُرْبَةًمِنْكُرَبِيَوْمَالْقِيَامَةِ،وَمَنْسَتَرَمُسْلِماًسَتَرَهُاللَّهُيَوْمَالْقِيَامَةِ( متفق عليه

Dari Ibn Umar RA, Rasulullah SAW bersabda “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain. Ia tidak boleh  menzaliminya, dan tidak menyerahkannya kepada musuhnya. Barangsiapa memberi pertolongan akan hajat saudaranya, maka Allah selalu menolongnya dalam hajatnya. Dan barangsiapa memberi kelapangan kepada seseorang Muslim dari suatu kesusahan, maka Allah akan melapangkan orang itu dari suatu kesusahan dari sekian banyak kesusahan pada hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aib orang itu pada hari kiamat”(Muttafaqun ‘Aleih)

Hadirin wal hadirat yang di rahmati Allah Swt malam ini hadist kita hadist yang ke 53. Yang di bawa hadist ini  oleh sahabat Rasul yang bernama Ibnu Umar atau Abdullah bin Umar. Abdullah punya anak namanya Abdurrahman. Jadi di berikan nama saat itu Aba Abdurrahman. Atau Ibnu Umar anak nya Sayyidina Umar Ibnul Khotob R.a. Abdullah bin Umar ini seorang sahabat anak dari seorang sahabat Rasulullah. Yang mana masuk Islam 1 tahun sebelum Hirahnya Nabi dari Mekkah ke Madinah.

Tumbuh bersama ayahnya dan Rasul di Madinah. Senantiasa duduk bersama di majelis nya Rasululah. Sampai menjadi seorang ulama yang sangat di segani. Di kenali Abdullah bin Umar seorang sahabat yang paling banyak mengikuti akhlak dan sunnahnya Rasul. Dan beliau itu orang yang senantiasa dari mulai kecil selalu ikut perang bersama ayah nya bersama Rasulullah. Sampai pada suatu peperangan badr pun beliau saat itu usianya masih 13 tahun.

Izin sama Rasul mau ikut perang Badr. Dilarang oleh Rasul jangan kamu masih kecil. Pada usia ke 14 tahun ada peperangan Sayyidina Abdullah bin Umar izin juga sama Nabi mau ikut perang lalu kata Rasul jangan kamu masih kecil. Dan tiba pada usia ke 15 tahun terjadi perang Khandak beliau minta izin kepada Rasul lalu di ajak dan di beri izin oleh Baginda Nabi kita Muhammad Saw. Karena usia 15 tahun perpindahan marhala. Dari usia kecil pindah ke usia dewasa itu batasnya pada usia 15 tahun.

Oleh karenanya ketika seorang laki dan perempuan jikalau tidak  muncul tanda-tanda Balighnya tidak haid yang perempuan yang laki-laki tidak keluar Mani sampai usia 15 Tahun maka pada titik usia ke 15 tahunnya dia sudah mulai menjadi Baligh walaupun tidak keluar Mani walaupun tidak Haid. Jadi Abdullah bin Umar itu ikut perang khandaq pada usia 15 Tahun. Setelah itu tumbuh menjadi orang yang hebat di penuhi oleh lautan ilmu dan orang yang sangat cinta pada Ka’bah.

Kepada Masjdil Haram. Sampai beliau itu melaksanakan Haji sebanyak 60 kali. Sebagian ulama  mengatakan 70 kali. Saking cinta nya kepada Masjidil Haram, cinta kepada kota Mekah kota yang paling di cinta oleh baginda Rasul beliau berangkat Umroh sampai 1000 kali. Itulah Abdullah bin Umar, meninggal dunia pada usia 86 Tahun. Pada usia 86 beliau di tikam dengan anak panah yang telah di racuni oleh Hajjaj bin Yusuf. Tapi ulama lain mengatakan bukan Hajjaj bin Yusuf karena Abdullah bin Umar pernah Wasiat kalau dia meninggal kuburkan saya di waktu malam agar saya tidak bisa di sholati oleh Hajjaj bin Yusuf.

Tapi ulama mengatakan yang membunuuhnya dan yang menikam nya dan yang meracuninya adalah Hajjaj bin Yusuf. Ketika Abdullah bin Umar sedang Thowaf di Ka’bah Hajjaj bin Yusuf merapat menempel ketubuhnya  lalu di tusuk dengan anak panah yang ujung nya sudah di racun akhirnya membius itu racun menyebabkan setelah beberapa hari Abdullah bin Umar meninggal dunia pada usia ke 86 tahun 73 Hijriah.

Beliau sahabat yang alim. Banyak menghafal dan meriwayatkan hadist Rasul sampai 1630 hadist. Semoga Allah meridhoinya dan kita mendapatkan Barokahnya Amin. Kita lihat ke Hadist bahwasanya baginda Rasul bersabda الْمُسْلِمُأَخُوالْمُسْلِمِ (Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain). Kita ini bersaudara. Tidak kelihatan persaudaraan kita kala soal warisan. Kalau soal warisan saudara aja ribut. Apa lagi kalau tidak ada hubungan darah.

Tapi yang di maksud kita ini bersaudara kita bersama-sama dalam 1 tali namanya Iman dalam agama islam di bawah bendera Lailahailallah Muhammadun Rasulullah. Karena itu kita bersaudara. Ketemu saudara kita Muslim di eropa dia juga saudara kita. Saudara kita dari eropa datang ke negri kita Indonesia mereka Muslim juga saudara kita. Kalau ribut buru-buru damai. Itu Muslim kenapa karena bersaudara. Seperti satu tubuh. Kalau satu tubuh ada yang sakit seluruh badan ikut sakit. Oleh karena itu perlu di perhatikan hubungan di persaudaraan di bawah bendera Lailahailallah Muhammad Rasulullah.

Persaudaraan Islam itu bersumber dari baginda Nabi kita Muhammad Saw. Ketika orang-orang Mekkah kaum Muhajirin masuk ke kota Madinah mereka bingung ada yang bawa istri dan ada yang tidak bawa istri. Ada yang meninggalkan keluarganya ada yang ibu bapaknya masih Kafir  anaknya masih Kafir pergi sendiri. Ada yang bawa duit ada yang tidak punya apa-apa. Akhirnya hikmah dari Allah melalui lisannya Nabi Allah jadikan bersaudara antara kamu Muhajirin dan kaum Anshor.

Kita lihat Hadist kata Nabi dalam Hadist  nya َايَظْلِمُهُ (Ia tidak boleh  menzaliminya) َلَايُسْلِمُهُ (dan tidak menyerahkannya kepada musuhnya) kita jadikan sahabat kita Muslim kita jadikan korban. Itu tidak boleh. Karena Muslim bersaudara. Harus di lindungi. Kita lihat bagaimana Sayyidina Abdul Muthollib kakeknya Rasulullah setiap hari Rasul di incar mau di bunuh. Tapi bagaimana Sayyidina Abdul Muthollib kakeknya Rasul melindungi dan tidak mau menyerahkan cucunya kepada musuh-musuhnya.

Kita lihat bagaimana sahabat-sahabat Rasulillah. Seorang sahabat yang  ketika di tawan berbulan-bulan, di penjara berbulan-bulan dan di siksa. Ketika pada suatu hari Abu Sofyan pada saat itu belum masuk Islam mengeluarkan sandranya. Wahai Zeid kamu punya Istri? Lalu di jawab oleh Zeid punya. Dan di Tanya lagi apakah kamu punya anak? Lalu di jawab lagi oleh zeid punya. Lalu di tanya lagi rindu tidak? Lalu di jawab lagi oleh Zeid rindu. Lalu di tanya lagi, mau pulang? lalu di jawab lagi oleh Zeid mau. Bisa-bisa saja kamu pulang dengan mudah. Syarat nya 1, kamu bawa dahulu Muhammad kesini, Muhammad yang kami pasung baru kamu saya bebaskan. Maka Zeid tersenyum dan tertawa jangan kau katakan di hadapanku Rasul akan di sakiti apalagi akan di bunuh. Seandainya aku tau Rasul keluar dari kamarnya saja di dalam rumah nya saja tertusuk 1 duri saja hati saya tidak bisa menerima. Bagaimana saya bisa menyerahkan Rasul kepada kamu.

Sahabat rindu dan cintanya kepada baginda Rasul . apa kata Abu Sufyan saya belum pernah melihat ada orang yang cinta kepada orang lain seperti sahabatnya Muhammad cinta kepada Muhammad. Jadi tidak boleh kita jadikan sahabat kita korban. Tidak boleh kita korbankan sesama Muslim.  Berbicara لَايَظْلِمُهُ (tidak  meyerahkan kepada Musuh) musuh ada 2:

  • Ada musuh yang terlihat
  • Ada musuh yang tidak terlihat

 

Lalu kata Nabi dalam Hadist ini : مَنْكَانَفِيحَاجَةِأَخِيْهِكَانَاللَّهُفِيحَاجَتِهِ (Barangsiapa memberi pertolongan akan hajat saudaranya, maka Allah selalu menolongnya dalam hajatnya). Tapi kalau kita tidak perduli dengan kebutuhan hajat saudara kita yang sedang membutuhkan sementara kita mampu , ingat ketika kita susah Allah tidak akan memberikan solusi kepada kita. Minimal kita bantu dia kalau tidak bisa dengan uang dengan tenaga kita. Tidak bisa dengan tenaga dengan doa.

Imam Hasan Al-Basyri berkata kepada Tsabit Al-Bunani  ketika ada orang berbicara kepada Hasan Al-Basyri . kata ulama Imam Hasan Al-Basyri adalah guru dari Tsabit Al-Bunani. Ulama lain berkata mereka itu sahabat. Ada orang minta tolong dengan Imam Hasan Al-Basyri dan Imam Hasan Al-Basyri tidak bisa nolong sendiri. Akhirnya dia bilang wahai murid-murid ku coba datangkan Tsabit Al-Bunani suruh bantu kita dan tolong saudara kita yang muslim ini. Lalu pergi lah muridnya, dan ketika sudah sampai di sana Imam Tsabit Al-Bunani sedang Itikaf di Masjid. Apa jawabannya, maaf, saya sedang Itikaf di Masjid. Lalu kembali si murid ini dan berkata kepada Imam Hasan Al-Basyri sampaikan kepada dia jangan Itikaf. Nolong kebutuhan hajat orang Muslim yang sedang menbutuhkan itu nilai pahalanya di sisi Allah lebih besar dari pada pahala Haji berkali-kali.

Apa kata Allah didalam wahyunya untuk Nabi Ibrahim : Nabi Ibrahim setelah selesai bikin Ka’bah selesai rampung pembikinan Ka’bah ada orang kelaperan di kasih makan oleh Nabi Ibrahim, apa kata Allah wahai Ibrahim kamu kasih makan orang yang kelaperan sampai dia kenyang pahalanya lebih besar dari pada kamu membangun Ka’bah .

Imam Abdullah bin Umar perawih Hadist ini beliau pernah mengatakan ` tidaklah aku berjalan bersama saudara muslim ku yang minta tolong kepada saya dan saya bantu menemani itu bagi saya lebih saya sukai dari pada I’tikaf di Masjidil Haram selama 1 bulan.

Makanya Sayyidina Umar bin Khattab R.a tidak kenal yang namanya tidur kecuali ketiduran. Siang tidak tidur, malam tidak tidur lalu istrinya bertanya kenapa wahai Amirul Mukminin? Lalu Amirul Mukminin menjawab kalau saya tidur di waktu siang hak-hak bangsa dan rakyat ku akan ketinggalan lalu akan berdosa. Kalau malam saya tidur berarti saya menelantari hak-haknya Allah Swt. Setiap hari dari pagi mencari rumah janda yang tua dan anak Yatim.

Sampai Imam Thalha salah satu sahabat Rasul pernah penasaran dan mengikuti Sayyidina Umar. Biasanya kalau malam Sayyidina Umar sudah di rumah. Ini kok keluar dari rumahnya lalu masuk kerumah nenek-nenek yang sudah tua renta dan janda hidup sendirian. Lalu Sayyidina Umar masuk kedalam rumahnya. Dan Sayyidina Thalha melihat dari kejauhan , besok nya Sayyidina Thalhah mendatangi  rumah nenek janda itu, ketika masuk kedalam rumahnya dalam keadaan bersih, ada makanan, maaf  nenek ini yang bersihin siapa? Lalu kata nenek saya tidak tahu karena mata saya buta. Tapi hampir setiap malam ada laki laki datang kesini bawa Gandum , bawa makanan, dia sapu ini rumah sampai bersih saya tidak pernah Tanya siapa namanya. Orang itu adalah Sayyidina Umar bin Khattab.

Jadi inget kalau kita menolong orang  Allah pasti akan menolong kita. Lalu kata Nabi di dalam Hadist ini وَمَنْفَرَّجَعَنْمُسْلِمٍكُرْبةً Barangsiapa memberi pertolongan akan hajat saudaranya فَرَّجَاللَّهُعَنْهُبِهَاكُرْبَةًمِنْكُرَبِيَوْمَالْقِيَامَةِ maka Allah selalu menolongnya dalam hajatnya. Dan barangsiapa memberi kelapangan kepada seseorang Muslim dari suatu kesusahan, maka Allah akan melapangkan orang itu dari suatu kesusahan dari sekian banyak kesusahan pada hari kiamat.

Dalam riwayat Imam Al-Khatib di dalam Hadistnya barang siapa menolong satu kebutuhan orang yang susah di dunia Allah akan berikan kelapangan buat dia nanti 70 kelapangan, kemudahan di hari Kiamat. Yang paling murah paling enteng kata Nabi ampunan  Allah  pasti di berikan untuk orang itu. Bagi kita yang namanya Maghfiroh paling mahal. Orang Sujud kalau tidak di ampuni oleh Allah tempatnya Neraka. Orang sedekah, orang puasa, orang pergi Haji kalau dia punya dosa Allah tidak ampuni walaupun sisa satu dosa saja bisa menyebabkan dia di bakar dalam api neraka sampai 500 Tahun. Bagi kita paling susah Maghfiroh. Tapi bagi Allah itu hadiah paling Murah yang akan di berikan untuk Muslim yang di dunia memberikan kelapangan solusi kepada orang sedang kesusahan.

Tapi ingat dalam Islam itu kita di didik. Agar kita menjadi orang yang tidak selalu meminta minta. Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.

Kata Sayyidina Al-Imam Ali bin Abi Thalib kalau anda tidak mengemis sama orang , anda tidak meminta minta sama orang maka derajat anda dengan orang kaya sama. Ketika anda sudah mulai mengemis walaupun anda kaya raya anda hina. Seharusnya kita meminta hajat kepada Allah. Waktunya kapan saja. Terutama di tengah malam.

Dalam Hadist Qudsi: siapa di malam hari ini yang meminta hajat lagi kesusahan, lagi di penuhi dengan penderitaan minta kepadaku, aku akan kabulkan hajat-hajatnya.

Dalam kitab nya Imam Bukhori ada bab Adab. Ada satu riwayat Hadist perkataan Imam Ibnu Abbas. Beliau mengatakan  siapa orang terkena kesumpekan, kesempitan, dan menderita atau dia ketakutan dengan orang besar yang mau membunuh dia. Lalu dia berdoa dengan beberapa zikir yang dibaca maka pasti akan di kabulkan doa nya oleh Allah Swt.

Doa:

As aluka inni as aluka bi laailaha illa anta Rabbussamawatissab’I wa rabbul  arsyil ‘adzim.

As aluka bi laailaha illa anta rabbissamawatissab ‘I wa rabbil arsyil karim

Wa as aluka bi laailaha illa anta rabbissamawatissab ‘I  wa rabbil ardhinassab’I wama fihinna innaka ‘ala kulli syain qadir.

Setelah itu dia minta hajat nya dengan Allah pasti di kabulin oleh Allah.

Jadi jangan di biasakan ngemis kepada manusia. Susah sedikit lari kemanusia. Jangan cari kemanusia terus kalau dari manusia terus apa-apa ngemisnya kemanusia terus pasti anda akan susah. Minta lah kepada Allah yang pintunya tidak tertutup. Allah pintunya kalau tidak di ketuk marah.

Lalu kata Nabi yang terakhir di dalam Hadist : وَمَنْسَتَرَمُسْلِماًسَتَرَهُاللَّهُيَوْمَالْقِيَامَةِ (Dan barangsiapa menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aib orang itu pada hari kiamat”).

Menutupi aurat itu dalam bahasa arab adalah kekurangan. Dan kalau kita tutup aib orang maka Allah akan tutup aib kita di hari kiamat. Di dunia yang tau hanya 10 orang. Di hari kiamat manusia dari masyrik ke maghrib nonton itu tv tentang aib kita. Mau teriak kemana kita, tidak ada pertolongan kecuali Allah Swt. Kalau di dunia kita biasa nutupin aib kekurangan orang aib kita pun akan di tutup oleh Allah Swt.

Tidak ada manusia yang sempurna di alam dunia ini kecuali Sayyidina Muhammad Saw. Kalau mau cari orang yang paling sempurna tidak akan ketemu. Malaikat saja tidak sempurna. Yang sempurna hanya Rasulullah.

Maka kita di anjurkan saling menutupi aib. Kalau saudara berbuat salah boleh jadi sewaktu waktu saya yang berbuat salah. Makanya saling menutupi aib . janji dari Rasul Allah bakal tutupi aib-aib kita.

Dulu ada orang soleh tidur mimpi bertemu dengan Rasulullah. Di dalam mimpinya Rasulullah berkata hai orang soleh bangunlah engkau dari tidurmu, pergi lah kamu kenegeri fulan, kamu cari di kampung itu ada orang namanya Al-Ma’dawi. Beri tau kepada dia saya Rasul kirim salam untuk dia., dan sampaikan kasih tau sama itu orang dia pendamping saya di dalam surganya Allah. Ketika melek bangun dari tidurnya dia langsung bangun pergi ke kampung yang di maksud oleh Rasul di temui itu orang di waktu siang tidak terlihat mempunyai amal-amal soleh yang banyak. Dia bingung, katanya pendamping rasul di surga akan tetapi kok amalnya biasa saja. di kasih tau, saya nih nyampe ketemu ente bukan mau nya saya akan tetapi maunya Nabi Muhammad. Nabi Muhammad kirim salam kepada ente katanya ente pendamping nya di surga, ane melihat amalan ente begitu-begitu saja. Ente punya amal apa sih yang istimewa? Dia berkata , ente mau tau? Ane nikah dengan seorang perempuan, ketika selesai akad saya masuk ke kamar itu wanita , dan wanita itu langsung melahirkan anak. Ketika di malam pertama saya masuk ke kamar istri saya yang saya jumpai seorang istri yang mempunyai anak. Saya bantu di dalam persalinanya lalu keluar anak laki-laki. Tidak ada orang yang tau saya bawa itu anak buru-buru ke Masjid dekat kampung. Saya tunggu waktu azan Subuh saya taruh itu bayi di dekat pintu Masjid. Ketika orang datang berbondong-bendong untuk melakukan sholat Subuh orang berebut mengambil itu Bayi. Maka saya ikut berebut juga seperti mereka. Pas mereka berebut saya rebut lagi itu anak dan pokoknya anak ini saya yang  didik karena saya yang menemui pertama. Maka orang-orang kalah dengan dia. Akhirnya saya rawat itu anak saya kembalikan lagi di pagi hari ke ibunya lalu saya suruh istri saya itu mendidik anak itu sampai menjadi anak yang baik tidak ada satu orang pun yang tau aib istri saya.

Kita lihat aib orang sedikit saja mebesar besar kan. Inget saudara kalau Hadist ini berkata siapa yang bisa menjaga aib saudara Muslimya maka di hari kiamat dia akan di tutupi aibnya oleh Allah Swt.tapi kalau di dunia ini kita buka aib saudara kita inget, Allah bakal buka Aib kita. Ada 2 hal janji  Rasul yang Allah bakal buka aib kita siapa orang buka aib saudaranya nanti aib nya bakal di buka walaupun terbuka di dalam rumahnya sendiri. Satu lagi: siapa orang melakukan zina kepada orang inget nanti keluarganya sendiri di dalam rumahnya akan di  zina oleh orang lain.

Oleh karena itu mudah-mudahan kita bisa menjadi orang Muslim yang saling bersaudara, saling menghargai, saling mencintai, saling menghormati saling mendukung, saling membantu, saling merangkul, saling mendoakan, tidak saling menjatuhkan, menutupi kesalahan masing-masing, Insya Allah allah  jadikan kita orang-orang Soleh dan Solehah,

Wassalamualaikum Wr.Wb