Jaltsatul istnain Majelis Rasulullah
22 Januari 2018
– Al-Habib Ja’far bin Muhammad Bagir Al-Atthos –
لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulillah Wa Syukrulillah di malam hari ini kembali kita dalam kajian kita di dalam kitab Mukhtashor Lathief yang di karang Syekh Abdullah bin Abdurrahman Bafadhol. Masa berkaitan dengan masalah mandi. Baik itu mandi sunnah atau pun mandi Wajib. Kemarin yang kita bahas dari pada mandi Wajib. Niat dan cara nya kemudian masuk di dalam Sunnah-sunnahnya. Sunnah-sunnah mandi adalah sunnah-sunnah Wudhu. Tapi di sini di pilihkan oleh Syekh Abdullah bin Abdurrahman Bafadhol beberapa di antaranya.
Penjelasan: sama seperti wudhu, kalau di jadikan siwak sebelum mandi
- Membaca Bismillah.
- Berwudhu sebelum mandi.
Kemarin sudah di katakan niat mandi hadast besar ada 3 macam:
- Dia niat di awal mandinya
- Dia niatkan ketika dia membersihkan najis
- Dia niatkan khusus untuk bagian yang terkena dari pada najisnya yaitu Qubul dan Dubur.
kalau kita mau niat mandi sekaligus ketika kita mau mandi janabah Afdholnya kita langsung niat. نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى. Semua nya bisa di niatkan di awal ketika di bagian pertama yang terkena dan tersentuh dari pada air. Karena bagian tubuh kita ini di anggap satu bagian. Kalau kita mandi dari atas. Kalau kita mandi nya nyelem bagian yang pertama masuk kedalam air itu yang di niatkan. Terkadang habis dia keluar mani dan istinja itu mengeluarkan sisa sisa mani yang ada itu lah yang menyebabkan penyakit.
Kita lanjut kan sunnah-sunnah mandi selanjutnya
4. Menyela-nyela lipatan lemak.
5. Menyela-nyela rambut sambil memijit tiga kali.
Kata Nabi saw dalam satu rambut itu ada Janabah dan Hadsat besarnya. Soal rambut kecuali rambutnya memang gimbal asli. Bukan di buat-buat. Kalau gimbal asli di maafkan. Tapi kalau di kuncir wajib di urai.
6. Menggosok badan di dalam mandi. Walaupun di Mazhab Imam Malik wajib menggosoknya.
demikian sunah sunah mandi, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.