Tiga Cara Kita Meraih Rahmat Allah SWT

Bismillahirahmanirahim  beliau  di awal ceramahnya  memuji kepada Allah Swt atas limpahan karunia dan limpahan kenikmatanya kepada kita sekalian, beliau juga mengucapkan shalawat dan salam kepada junjungan kita  sayidina Muhammad Saw kepada keluarga dan kepada para shabat –sahabat nya dan setelah itu beliau mengucapkan salam kepada kita sekalian lalu berikutnya membawakan hadits nabi besar Muhammad Saw yang artinya ’’ sesungguhnya dari Allah Swt untuk kalian pada hari hari yang kalian lalui di muka bumi  ini banyak pepberian dan anugrah dari Allah Swt maka raihlah anugrah tersebut dari Allah Swt ‘’

Hadirin hadirat lalu kata beliau, bagaimana cara kita meraih rahmat Allah Swt

  1. dengan cara kita bersungguh sungguh kita meminta kepada Allah Swt
  2. dengan cara kita melazimkan wirid –wirid dzikir yang di ajarkan oleh para ulama dan guru –guru kita
  3. dengan kita menjauhi larangan –larangan Allah Swt yang menjadi pencegah dan penghalang dari rahmat Allah Swt yang akan melimpah kepada kita sekalian

Dan  di antara kesungguhan kita mencari rahmat Allah serta karunia –karunianya adalah datangnya kalian ketempat ini melainkan kita memohon kepada Allah Swt kesungguhan niat kita untuk mendapatkan rahmat tersebut dan ini karunia yang besar dari Allah Swt kalau saja bukan karena Rahmat Allah Swt pemberian Allah Swt kalian tidak akan sampai ketempat yang mulia seperti ini .

Diantara upaya kita mendapat rahmat Allah Swt yaitu dengan kita bangun malam beribadah keapda Allah Swt di malam hari duduk beribadah di antara maghrib dan isya memakmurkan waktu subuh sampai terbitnya matahari sebagaimana yang kita dapat oleh guru –guru kita dan juga kita saling berperasangka baik, khusnudzon dan juga tidak kita berkumpul 40 orang mu’min berarti di sana ada seorang wali min auliya ilah yang do’anya di kabulkan oleh Allah Swt

Lalu yang ke 2 bagaimana  cara untuk mendapatkan dan mendatangkan dan meraih rahmat Allah Swt  serta karunia –karunia tersebut  dengan kita menjaga memperhatikan dzikir –dzikir yang di ajarkan oleh para ulama –ulama yang bersumber dari nabi Muhammad SAW dari kita tidur sampai kita tidur kembali bagaimana Rasul mengajarkan kita keluar masuk kamar mandi ,keluar masuk rumah , keluar masuk kamar mandi hingga para sahabat mengatakan , hingga nabi besar Muhammad Saw mengajarkan bagaimana adab kita beristinja ,bagaimana kita adabnya di kamar mandi semua telah di ajarkan oleh nabi Muhammad Saw  secara lengkap dan sempurna kepada kita sebagai umatnya .

Sehingga beliau mengatakan Alhamdulillah  melihat kita di sini wajah wajah yang ceria wajah –wajah yang penuh cahaya ilmu , karena ada sebagian dari orang orang yang mengaku sebagai tolibul ilmi atau sebagai santri anak –anak majelis yang seperti ini namun dia tidak memperhatikan adab dan tidak memperhatikan sunah –sunah nabi besar nabi Muhammad Saw seperti dia tidak menggunakan siwak ketika dia shalat dan ketika dia tidak membawa siwak dia tidak menggunakan siwak dengan ujung baju padahal kalau kita tidak membawa siwak kita bisa menggunakan ujung baju atau dengan ujung sorban  kita  lalu sunah –sunah yang lain , wirid wirid yang di ajarkan oleh guru guru kita dan juga kita tidak meninggalkan ratib ,baik itu ratib athas ataupun ratibul haddad  dan juga wiridulatif dan sebagainya  semua itu banyak hikmah yang terkandung di  dalamnya sehingga para ulama mengatakan ‘’ kami ini lebih membutuhkan adab daripada memperbanyak ilmu ‘’

Yaitu memperbanyak adab  daripada memperbanyak ilmu akan tetapi adabnya tidak ada, tadi sudah di beri tahu tentang adab –adab dan sunah-sunah  dan beliau juga bilang di zaman sekarang banyak orang penuntut ilmu , dan banyak orang pandai berbicara , pandai berpidato dengan sajak pandai  mengutarakan ayat suci Al Qur’an , pandai mengutarakan kata kata tapi wal iyadubillah jauh dari pengamalan , jauh dari sunah –sunah , jauh dari ajaran Rasulullah Saw.

Hadirin –hadirat  yang ke 3 agar kita bisa mendapat rahmat dan karunia dari Allah Swt dengan kita meninggalkan larangan –laranganya, bagaimana seseorang akhlak adab terhadap kedua orang tuanya dan bagaimana kita berbakti dengan kedua orang tua kita , apakah kita termasuk anak yang berbakti dengan kedua orang  tua kita atau sebaliknya anak yang durhaka wal iyadubillah di dalam hadits qudsi Allah Swt berfirman yang artinya ‘’  barangsiapa aku ridha namun kedua orang tuanya tidak ridha benci ,murka kepadanya maka akupun  murka kepada dia  dan barang siapa di sore hari atau di pagi harinya orang tuanya ridha sementara aku murka , maka akupun akan ikut ridha jikalau orang tuanya ridha ‘’. Kalau orang tua ridha maka Allah pun ridha akan tetapi kalau orang tua murka maka Allah pun akan murka kepada  orang tersebut.

Dan juga kepada saudara kita apakah kita ada permusuhan atau punya kedengkian atau ada   sesuatu di antara  kita atau saudara –saudara kita, ini adalah hal hal yang mencegah kita dari rahmat dari Allah Swt dan tidak mendapat karunia dari Allah Swt. Bahkan di dalam hadits di sebutkan ‘’ Setiap hari senin dan hari kamis di buka pintu langit kecuali dia orang yang bermusuhan atau ada di hati dengki atau dendam terhadap saudara kita maka itu mencegah kita dari rahmat Allah tersebut‘’. 

Inilah hal-hal ringkasan apa yang di ungkapkan oleh beliau tadi yang ketiga yang intinya , mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan –laranganya dan birul walidain dan juga berbuat baik terhadap sesama. Dan juga beliau mengatakan selalu kita memperbaiki silaturahim kepada saudara dan kerabat –kerabat kita  khususnya dan juga terhadap kawan –kawan kita secara umumnya  dan yang lainya. Di sebuah hadits  nabi Muhammad Saw bersabda yang artinya ‘’Barang siapa yang ingin di panjangkan umurnya  di limpahkan keberkahan rizkinya maka hendaknya iya menyambung silaturahim‘’  karena silaturahim menyebabkan kita umur panjang, keberkahan di dalam umurnya , keberkahan di dalam rizki kita dengan kita menyambung silaturahim  dan orang yang menyambung silaturahim  termasuk orang –orang yang mendapatkan rahmat dari Allah Swt dan berbagai karunia karunianya  juga di dalam hadits yang lain kita berbakti kepada kedua orang tua kita  yang artinya ‘‘ berbaktilah kalian kepada kedua orang tua kalian  maka nanti anak kalian akan berbakti keapda kalian ini jaminan dari Allah Swt  ‘’, barang siapa yang berbakti kepada orangtuanya sekarang maka  ketika dia memiliki anak atau dia memiliki keturunan maka Allah akan jadikan anaknya berbakti kepadanya dan yang terakhir beliau menganjurkan kepada kita agar kita menjaga makanan, minuman yang kita konsumsi yang menjadi darah dan daging maka bagaimana mungkin dia akan di terima do’anya, akan di terima amal ibadahnya oleh Allah Swt  sementara  makanan dan  minuman yang iya konsumsi dari yang subhat terlebih lagi dari yang haram. Ketika Nabi Muhammad Saw  suatu hari bercerita dengan para sahabatnya seseorang yang melakukan perjalanan, musafir  yang rambutnya acak –acakan  dan juga badanya kumel dekil  sementara dia mengedahkan tangan kepada Allah Swt  ya Rab  ya Rab ya Rab, memanggil nama Allah Swt sementara makananya haram , minumanya haram , pakainya haram bagaimana  akan di terima do’anya oleh Allah Swt.

Dan ini adalah ringkasan oleh Al Habib Husein bin Ahmad bin Muhammad Al Haddar  cucu dari Al Habib Muhammad bin Abdullah Al Haddar   guru sekaligus mertua dari guru yang mulia kita Al Habib Umar Bin Hafidz,   semoga Allah Swt melimpahkan karunia –karunianya kepada kita di jauhkan dari berbagai macam hal-hal yang menjadikan kita terhalang dari rahmat Allah SWT  amiin amiin ya rabbal ‘alamin

 

Jasaltu It’snain Majelis Rasulullah

Senin 16 Febuari 2015, Masjid Raya Almunawar, Pancoran

~ Habib Husein bin Ahmad bin Muhammad  Al Haddar ~

di terjemahkan oleh  Habib Alwi Bin Yahya