Hadits Quthuful Falihin min Riyadhus Sholihin, Ke 4
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (من يُرد الله به خيرًا، يُصبه منه) رواه البخاري
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa dikhendaki oleh Allah (mendapat) kebaikan, maka ia akan di uji (HR Bukhari)
Hadits yang berbicara tentang masalah kesabaran dari ujian yang Allah SWT berikan kepada kita (mudah-mudahan kita semua menjadi orang yang sabar amiinnn), karna orang yang sabar senantiasa selalu dikasih pahala oleh Allah SWT sampai ia meninggal dunia.
Hadits ini merupakan salah satu tanda cintanya Allah SWT kepada orang yang beriman, karena hidupnya orang yang beriman didunia ini selalu ada ujian dan cobaan, semakin hebat ujian seorang muslim, semakin hebat musibah yang menimpa kepadanya maka semakin tinggi kedudukannya dihadapan Allah SWT. Mengapa orang yang disebut mendapatkan musibah ia mendapatkan kebaikan dari Allah SWT ? Apakah enak orang yang mendapatkan musibah? Apakah enak ditinggal meninggal orang yang dicintai ? Apakah enak terkena ujian dan cobaan ? semuanya tidak enak, tidak ada orang yang merasa nyaman saat dirinya tertimpa musibah. Tetapi mengapa Baginda Rasulullah SAW mengatakan kalimat “Allah akan memberikan kebaikan” , kebaikan apa saja itu ? kata Ulama kebaikan itu ada 3 :
1. Orang yang terkena musibah / terkena ujian dan cobaan didalam kehidupannya ia mendapatkan ampunan dosa dari Allah SWT, semakin bertambah ujian maka semakin bersih ia dari dosa (aamiin)
2. Orang yang terkena musibah / cobaan biasanya akan teringat kepada Allah SWT (gara-gara ujian ia menjadi orang yang rajin sholat, gara-gara ujian ia menjadi rajin sholat tahajjud, gara-gara ujian dan cobaan ia selalu baca Al Qur’an, ia selalu beramal sholeh) semua itu karna ujian dari Allah SWT.
3. Orang yang terkena ujian ia akan mendapatkan kebaikan dari Allah SWT, Allah mengangkat derajatnya.
Ada ujian yang menimpa seseorang, kulitnya, badannya menjadi sakit, hatinya di kasih kesumpekan, pikirannya dikasih bingung. Ada pula ujian yang menimpa keuangan, menimpa soal hartanya (uangnya hilang, hartanya hilang).Ada juga ujian Allah ambil orang yang kita cintai (orang tua kita, guru kita, pasangan hidup kita, saudara kita, putra/putri kita di cabut nyawanya oleh Allah SWT) itu semua ujian dari Allah SWT.
Dibalik ujian itu jikalau kita sabar, menerima dengan lapang jiwa maka Allah akan kasih kita hadiah.
1. Dosa kita dibersihkan oleh Allah SWT
2. Diangkat derajatnya oleh Allah SWT
3. Kita akan selalu menjadi orang yang ingat kepada Allah SWT
Ujian itu tidak pernah lepas dari manusia selagi masih hidup, jika sudah meninggal baru ujian tersebut selesai.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Artinya : “kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit Ketakutan, kelaparan, Kekurangan dalam hartanya/miskin, Kekurangan dalam jiwanya, Kekurangan dalam buah-buahan. Maka kabar gembira bagi orang-orang yang sabar”. (Q.S : Al-Baqarah [2:155])
Kabar gembira bagi orang-orang yang sabar (ia tidak punya makanan, ia sudah berusaha, ada yang meninggal keluarganya) dengan semua ujian itu ia sabar, maka Allah SWT akan memberikan ia hadiah.
Saudara – saudariku tidak semua orang miskin itu hina, tidak semua orang yang tidak ada bintang dipundaknya dia hina dihadapan Allah SWT, sebagaimana tidak semua orang yang kaya raya yang mempunyai kedudukan didunia ini, dimata masyarakat ia agung, ia terhormat, akan tetapi nanti di hari kiamat ia mulia belum tentu seperti itu.
Kita lihat, kita dengar, kita membaca sejarah. bukankan Nabi SAW miskin? bukankah Nabi SAW kelaparan? bukankah Nabi SAW setiap hari di uji oleh Allah SWT? Bukankah Nabi SAW diracun oleh orang lain ? sampai dalam riwayat ketika Nabi SAW meninggal dunia Beliau mendapat Dua gelar, yang pertama karena beliau seorang Nabi dan yang kedua karena syahada (mati syahid) gara-gara diracun oleh seorang wanita waktu perang Khaibar , ada daging dikasih Racun, racun tersebut dimakan oleh Rasulullah SAW, dimakan juga oleh sahabatnya Bisyr bin Barra, saat itu pula sahabatnya langsung meninggal dunia, tetapi mu’jizat sang Rasul SAW, Beliau SAW masih hidup tetapi menahan rasa sakitnya sampai Beliau SAW meninggal dunia. Namun apakah Rasul SAW tidak Sholat ? apakah Rasul SAW tidak bersedekah ? apakah Rasul SAW tidak mengaji ? apakah Rasul tidak Tahajjud ? apakah Rasul SAW jahat kepada tetangganya ? semuanya akhlaknya Rasulullah SAW sempurna.
Maka dari itu ujian tidak menjadi tolak ukur hamba itu baik atau tidak baik, jikalau hambanya itu beriman kepada Allah SWT itu namanya musibah (bala’), tetapi kalau dia orang kafir itu namanya azab dari Allah SWT, orang mukmin musibahnya selesai ketika meinggal dunia, tetapi orang kafir azabnya tidak berhenti sampai kelubang kubur sampai ia masuk kedalam nerakanya Allah SWT.
Tidak ada yang bebas dari ujian, sehebat apapun ilmu seseorang, sehebat apapun ibadah seseorang, sampai Rasul SAW pun di uji oleh Allah SWT.
Kata Nabi “ Ujian yang paling besar dikasih oleh Allah SWT kepada hambanya yaitu para Nabi, Para anbiya, para mursalin, apalagi ululazmi.
Beliau Rasulullah SAW tidak pernah lepas beliau selalu berkata “ujian selesainya jikalau sudah meninggal dunia”. Jadi jangan sampai gara-gara kita kena ujian kita tidak sholat, ada musibah kita tidak mengaji, kita tinggalkan Allah SWT dan RasulNya (Naudzubillahi mindzalik).
Dalam riwayat imam Anas Bin Malik “ketika Nabi SAW sakit mau meninggal dunia (sakaratul maut) sayyidahtuna Fathimah berteriak “duhai celaka ayahku” maka nabi SAW langsung bersabda : “ini hari terakhir ayahmu menderita wahai Fathimah, sesudah ayahmu meninggal sudah tidak ada lagi penderitaan, sudah tidak ada lagi cobaan, ini hari terakhir ayahmu di uji oleh Allah SWT didunia”. Tidak lama kemudian Rasul SAW meninggal dunia. “wahai ayahku, yang telah menjawab panggilan Allah SWT, wahai ayahku syurga Firdaus sudah menunggumu”.
Ketika Rasul SAW dikubur, sayyidahtuna Fathimah menangis melihat para sahabat mengubur Rasul SAW sambil berkata “wahai sahabat begitu beraninya kalian, mengapa bisa? Mengapa tega hati kalian menyaksikan Rasul SAW dikubur” saat itu sayyidah Fathimah sangat amat merasakan pedihnya penderitaan karena Rasul SAW meninggal Dunia.
Saudara – saudariku apakah ada musibah yang lebih agung setelah wafatnya Rasul SAW ? tidak ! karena itu puncak keimanan kita untuk mencintai manusia melebihi ayah dan ibu kita yaitu Rasulullah SAW.
Jadi ujian itu pasti menimpa siapapun orangnya bahkan Rasulullah SAW, maka dari itu kita dianjurkan untuk bersabar, mengapa harus bersabar ? karena orang yang bersabar saat menerima ujian ia mendapat 3 hadiah dari Allah SWT (diampuni dosanya, diangkat derajatnya oleh Allah SWT, menjadi orang yang selalu kembali kepada Allah SWT)
وَ بَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ
Artinya : “Kabar gembira bagi orang2 yang bersabar”. [Q.S : Al – Baqarah (2:155)]
اَلَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّا ِللهِ وَ إِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
Artinya : “Yaitu orang-orang yang apabila menimpa kepada mereka suatu musibah, mereka berkata: Sesungguhnya kita ini dari Allah, dan sesungguhnya kepadaNyalah kita semua akan kembali”.
[Q.S : Al – Baqarah (2:156)]
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَ رَحْمَةٌ وَ أُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ
Artinya : “Mereka itu, akan dikurniakan atas mereka anugerah-anugerah dari Tuhan mereka dan rahmat, dan mereka itulah orang-orang yang akan mendapat petunjuk”. [Q.S : Al – Baqarah (2:157)]
Mereka itu Orang-orang yang mendapatkan keridhoan Allah, dan mereka itu orang-orang yang mendapat rahmat dari Allah SWT mereka orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah SWT, siapa mereka ? mereka ialah orang-orang yang ketika mendapat musibah langsung berkata : kami ini milik Allah SWT dan hanya kepadaNya kami kembali.
Jika terkena penyakit, jika terkena musibah mereka berkata : innalillahi wainna ilaihi rojiun (kami ini milik Allah SWT tiada daya dan upaya dan hanya kepadaNyalah kami kembali). Siapapun pasti terkena musibah, mau dia rajin ibadah mau tidak rajin ibadah pasti terkena musibah. Tetapi orang yang kuat ibadahnya, imannya tebal maka ujian tersebut menjadi jembatan penghubung untuk selalu berdoa kepada Allah SWT.
Dalam riwayat :
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْقَوَارِيرِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ وَبِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ قَالَا حَدَّثَنَا عِمْرَانُ أَبُو بَكَرٍ حَدَّثَنِي عَطَاءُ بْنُ أَبِي رَبَاحٍ قَالَ قَالَ لِي ابْنُ عَبَّاسٍ أَلَا أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْتُ بَلَى قَالَ هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ إِنِّي أُصْرَعُ وَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِي قَالَ إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ قَالَتْ أَصْبِرُ قَالَتْ فَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ لَا أَتَكَشَّفَ فَدَعَا لَهَا
Artinya : “Telah menceritakan kepada kami [‘Ubaidullah bin ‘Umar Al Qawariri]; Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa’id] dan [Bisyr bin Al Mufadhdhal] keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [‘Imran Abu Bakr]; Telah menceritakan kepadaku [‘Athaa bin Abu Rabah] dia berkata; [Ibnu ‘Abbas] berkata kepadaku; “Maukah aku perlihatkan kepadamu seorang wanita yang termasuk penghuni surga? Aku menjawab; ‘Ya.’ Ibnu Abbas berkata; ‘Ada seorang wanita hitam datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata; Sesungguhnya aku terkena penderita epilepsi dan sering tersingkap auratku, maka berdoalah kepada Allah untukku. Beliau bersabda: “Jika kau berkenan, engkau bersabar maka bagimu surga, dan jika engkau berkenan, maka aku akan berdoa kepada Allah agar Allah menyembuhkanmu.” Ia berkata; Tidak perlu bahkan aku akan bersabar. Namun berdoalah kepada Allah agar (auratku) tidak tersingkap atau menyingkap dariku. Maka beliau mendoakan untuknya”. (Hadits Imam Muslim Nomor 4673)
Tidak ada manusia siapapun dia, seberapa saktinya dia pasti diuji oleh Allah SWT, kenapa demikian ? yang pertama karena ada fadhlilahnya, yang kedua karna kita ini lemah selalu berkeluh kesah hobynya ngeluh (kalau berkeluh kesah sama Allah maka Alhamdulillah).
Manusia diciptakan oleh Allah hobynya berkeluh kesah dan pelit, kalau ia lagi susah ia merintih, lalu kalau ia mendapat kebaikan ia pelit, punya harta ia pelit, yang selamat Cuma satu “kecuali orang yang rajin sholat”. “rajin sholat maka sabar kita akan sempurna, dan sholat yang khusyuk”
Jika Nabi lagi sumpek maka Rasul SAW langsung sholat, kesenangan Rasul Saw ialah rajin Sholat.
Mudah-mudahan kita semua jadi orang yang sabar, dijauhkan mala petaka, dikasih musibah yang kita mampu menghadapinya, tidak dikasih ujian-ujian yang berat, dan semakin ujian itu bertambah kita semakin dekat kepada Allah SWT, hingga saat nyawa kita dicabut oleh Allah keadaan kita dalam ibadah kepada Allah SWT (amiinn yaa Robbal ‘alamin).