Cianjur
Dikunjungi pada akhir 2002 dengan pimpinan wilayah KH Hubban Pimpinan Pondok Pesantren Gelar Tambak Baya, yang sudah Masyhur hampir keseluruh Jawa Barat, beliau meneruskan jejak ayahnya sebagai Pendiri Pesantren tersebut, yaitu Alm.KH.Ajengan Gelar yg hingga kini namanya masih harum dan dikenal di hampir seluruh wilayah Jawa Barat.
Subang
Aktif mulai 2002, merupakan satu satunya wilayah di Jawa Barat yang sangat cepat perkembangannya, telah pula berkali-kali mengadakan Tablig Akbar Majelis Rasulullah saw dan beberapa pemuda penggerak di Jakarta telah pula menikah dengan putri-putri Subang, dan pernikahan dilangsungkan di Induk Majelis Rasulullah, Masjid Raya Almunawar. Majelis di wilayah ini terus meluas ke beberapa wilayah sekitarnya, dengan bantuan tokoh-tokoh masyarakat setempat, dibawah pengawasan Bpk Widodo yang bagai ayah pelindung bagi gerakan dakwah di wilayah setempat, dan sejak pertengahan 2003 aktifitas Majelis Rasulullah saw diwilayah ini terhenti.
Majalengka
Aktif mulai akhir 2002, dengan pimpinan KH Arif, telah berhasil mengkordinir beberapa kali Tablig Akbar dan dihadiri jumlah besar diatas 700 orang, namun kalangan masyarakat setempat masih sangat awam dalam adab-adab Majlis ta’lim, salah satu contoh adalah masyarakat masih terbiasa menghisap rokok saat Majelis berlangsung, dan disaat melimpahnya jumlah hadirin, maka sebagian kecil oknum pemuda mengambil kesempatan untuk berusaha mencari pasangan, mereka sempat duduk berpasangan di beberapa tempat gelap jauh dibelakang hadirin, namun ketika disadari oleh fihak Majelis Rasulullah, maka Dari Mimbar mereka diperingatkan lewat mikrofon untuk kembali ke barisan hadirin, hal ini sempat membuat KH Arif tertunduk malu, namun kedatangan berikutnya hal tersebut tak terulang lagi.
Kuningan
Aktif mulai tahun 1999, dikordinir oleh saudara Jalal (Mohammad Syifa), sempat didirikan musholla di wilayah ini, merupakan suatu kejadian yang menarik mengenai perluasan da’wah di Jagatamu Kuningan.