Allah SWT tidak memandang jasad dan bentuk kita

Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw

18 November 2019

-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير

Yang sama-sama kita hormati dan kita muliakan semua orang tua kita yang hadir pada malam hari ini khusus  nya guru kita tercinta yang senantiasa sabar membimbing kita melalui ilmu Fiqih yang di ajarkan kepada kita yaitu Al-Habib Jakfar bin Muhammad Al-Bagir Al-Atthos kita doakan mudah-mudahan beliau senantiasa di panjangkan umur nya oleh Allah Swt , di berkahi kehidupannya, serta ilmu-ilmu yang di berikan kepada kita menjadi ilmu yang bermanfaat Insya Allah Swt. guru kita Salman Yahya kita doakan panjang umur sehat wal afiyah. Para Muallimin lainnya 

        Bapak-bapak ibu-ibu hadirin dan hadirat jamaah majelis Rasulullah Saw yang hadir pada malam ini di tempat yang mulia ini maupun yang mendengar Live Streaming Majelis Rasulullah Saw dimanapun berada semoga Allah Swt mengampuni dosa-dosa kita, di mudahkan segala urusan kita, di berkahi kehidupan kita dan Allah Swt jadikan ilmu yang kita dengar dan kita pelajari bermanfaat dunia dan akhirat lalu kemudian kita akan kembali melanjutkan pelajaran Hadist kita yang bersumber dari kitab Riyadhussholihin yang di rangkum dan di karang oleh Al-Imam Nawawi yang mana telah sampai pada hadist yang ke 7 pada bab yang pertama tentang niat dan keikhlasan kita baca bersama 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

7. وَعَنْ أبي هُريْرة عبدالرَّحْمن بْنِ صخْرٍ قَالَ: قالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: إِنَّ الله لا يَنْظُرُ إِلى أَجْسامِكْم، وَلا إِلى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وأعمالكم رواه مسلم.

Dari Abu hurairah Abdurrahman bin Sakhrin berkata Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah tidak memandang jasad kalian dan bentuk kalian, akan tetapi Allah memandang ke hati dan amalan-amalan kalian” (HR Muslim)

Hadist malam ini hadist yang ke 7 dari bab yang terkait dari bab tentang niat dan keikhlasan yang di bawakan oleh Al-Imam sahabat Rasulillah Saw yaitu Abu Hurairoh yang bernama Abdurrahman bin Sakher. Beliau adalah salah satu sahabat baginda Nabi kita Muhammad Saw yang sangat dekat dengan beliau, seorang sahabat yang dahulu namanya dengan nama Abdu Syams. Ada lagi ulama yang lain mengatakan bahwa namanya yang dahulu dengan nama yang macam-macam akhir nya di ganti oleh Rasul dengan nama Abdurrahman dalam riwayat yang lain dengan nama Abdullah dan  beliau berasal dari Negri Yaman. Ketika beliau mendengarkan seruan agama baru di kota Yaman yang di bawa oleh sahabat Rasul akhirnya berangkat ke kota Mekkah lalu sesampainya di Mekkah Rasul sudah berhijrah ke kota Madinah maka beliau menyusul sampai ke kota Madinah lalu kebetulan saat itu sedang terjadi perang haibar tahun Hijriah akhirnya beliau pun masuk Islam dengan ikut perang Haibar bersama bagInda Nabi kita Muhammad Saw lalu Baginda Nabi kita Muhammad Saw mempersilahkan kepada Imam Abu Hurairah untuk tinggal di Masjid nya karena beliau bukan orang kaya raya tidak punya rumah di kota Madinah dan akhirnya di perkenankan tinggal di Masjid nya Rasul dan kumpul bersama Ahlussuffah dan beliau salah satu sahabat Baginda Nabi kita Muhammad Saw yang ulama banya sekali sepakat mengatakan orang yang paling banyak menghafal Hadist nya Rasulullah Saw bahkan di antara mereka menghitung jumlah Hadist yang di hafal oleh Imam Abu Hurairah lebih dari 5000 Hadist bahkan sampai 5374 Hadist bahkan sering di undang oleh orang-orang besar untuk membaca Hadist nya Rasul dari awal sampai akhir. Saking cinta nya para Tabiin orang-orang Soleh saat itu untuk mendengar Hadist-hadist baginda Nabi kita Muhammad Saw. 

         Ada 2 perawi Hadist yang banyak kata sebagian ulama salah satu nya Imam Abu Hurairah dan Abdullah bin Amr bin Ash. Hanya beda nya kalau Imam Abu Hurairah mendengar Hadist nya Nabi tidak di catat dan nempel langsung di hati dan akalnya. Kalau Abdullah bin Amr bin Ash mencatat dan dia minta izin wahai Rasul tolong perkenankan saya untuk mencatat Hadist-hadist mu. Bahkan Abu Hurairah pernah di perkenankan oleh Rasul kalau Nabi sedang berkhutbah atau Nabi sedang berbicara untuk membuka Sorbannya setelah Nabi menyampaikan Khutbah dan ceramahnya di gulung itu sorban lalu di pakai kembali. 

         Di juluki oleh Rasulullah Aba hir atau Abu Hurairah atau bapaknya kucing karena memang Abu Hurairah ini orang yang hatinya sangat lembut. Kebetulan beliau ini punya sifat peduli dengan anak kucing yang sering beliau taro di lengan baju nya. Kalau lengan baju orang terdahulu lebar-lebar karena sering untuk menaruh kitab. Abu Hurairah ini sebenarnya tidak mau di panggil nama tersebut akan tetapi mau nya di panggil Abi Hir karena Hurairoh itu untsa. Saya pengen Hir Mudzakkar tapi tetap para sahabat memanggil nya Abu Hurairah. Abu Hurairah meninggal dunia pada tahun 57 Hijriah. Semoga Allah Swt meridhoinya dan kita mendapatkan barokahnya. 

         Dalam Hadist ini beliau berkata قالَ رَسُولُ اللهِ ( Nabi besabda) إِنَّ الله ( sesungguhnya Allah Swt) لا يَنْظُرُ ( tidak akan pernah melihat, memperhatikan, mengamati,) إِلى أَجْسامِكْم ( kepada bentuk bentuk badan kalian) وَلا إِلى صُوَرِكُمْ، ( Allah Swt juga tidak melihat rupa kita, memang Allah Swt yang menciptakan badan kita, Allah Swt yang membentuk wajah kita bentuk nya bagaimana Allah Swt yang mengatur nya. Ada yang putih dan ada yang hitam, ada yang badannya besar dan ada yang kurus, ada yang tinggi ada yang kecil, ada laki ada perempuan, ada kaya ada Miskin, ada yang hidup nya nyaman ada yang menderita itu semua tidak di lihat oleh Allah Swt. apa kata Nabi dalam Hadist?) 

        وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ  ( tetapi yang di lihat oleh Allah Swt adalah hati-hati kalian) riwayat Imam Muslim. Ada di perkuat persis di Hadist riwayat Imam Muslim juga di tambahkan إِلَى قُلُوبِكُمْ وأعمالكم ( Allah Swt melihat hati hati kalian dan amal-amal kalian).

         Ibu bapak hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt Hadist ini sangat pendek berbeda dengan Hadist-hadist yang sebelumnya tapi pemahaman yang utama dari Hadist ini Hadist ini makna nya luas. Allah Swt tidak melihat rupa dan tubuh kita, Allah Swt tidak melihat bahasa kita, Allah tidak melihat bahasa kita, Allah Swt tidak melihat warna kulit kita akan tetapi yang Allah Swt hati kita dan amalan-amalan kita. Bagaimana adil nya Allah Swt. sempurna keadilan Allah Swt yang telah menciptakan manusia ini tidak ada yang sama seandainya ada orang lahir kembar pasti ada beda, apa yang beda? Yang beda hatinya. Tujuan nya apa? Tujuannya kata Allah Swt 

 يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal

         Jadi kita ini sama, yang membedakan hati kita. Ada hati yang bertaqwa dan ada hati yang tidak bertaqwa. Yang membedakan adalah hati kita. Yang paling bertaqwa kepada Allah Swt maka dia adalah orang yang paling mulia di sisi Allah Swt. apalagi pakaian nya rapih, indah. Saya tidak peduli dengan pakaian, saya tidak peduli dengan rambut saya, saya tidak peduli dengan kuku saya karena kata Habib Nabi bersabda yang Allah lihat adalah hatinya. Bukan demikian, Nabi memberikan kita tuntunan bersih, merapikan rambut, memotong kuku, menggunakan pakaian yang penuh adab lalu terlebih dari pada itu merapikan kita punya hati mengapa karena hati tempat Allah memandang hartanya. Allah Swt tidak melihat rupa kita, Allah Swt tidak melihat badan kita, Allah Swt tidak melihat harta kita, rumah kita, harta kita. Kalau orang wajah nya tampan, cantik apakah mendapatkan pahala? Tidak. Apakah kalau orang kayak, keren, gagah bisa dapat pahala? Tidak. Yang di beri pahala sama Allah Swt siapa saja yang hati nya tulus, yang sanubari nya bersih, yang hatinya jernih, yang ikhlas dalam beramal soleh baru di beri pahala sama Allah Swt walaupun dia lumpuh, berkulit hitam tapi amal nya soleh hatinya bersih dia mulia di hadapan Allah Swt. 

         Allah Swt berfirman: 

وَمَا أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِنْدَنَا زُلْفَىٰ إِلَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوا وَهُمْ فِي الْغُرُفَاتِ آمِنُونَ

Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga).

          Kalau saudara ingin menjadi orang yang bersih Alhamdulillah, jadi orang yang rapih Alhamdulillah, karena Nabi orang nya bersih dan orang nya rapih tapi lebih utama kita merapikan dan membersihkan tempat dimana Allah Swt memandang kita. Kata Nabi di dalam Hadist ini yang Allah Swt lihat itu hati. Berarti pakaian kita ini tidak di lihat. Allah Swt tidak melihat ketampanan dan kecantikannya tapi yang Allah Swt lihat adalah hatinya.

         Makanya Sayyidina Abu Bakar Siddiq setelah Rasul meninggal dunia hati nya gundah lalu beliau seperti orang sakit lalu beliau berkata kepada teman-temannya tolong carikan saya dokter yang bisa menyembuhkan penyakit say, maka sahabat langsung bergegas dan datang lah para dokter lalu Sayyidina Abu Bakar Siddiq bertanya kamu bisa meyembuhkan penyakit apa? Saya bisa menyembuhkan demam. Kalau anda? Saya bisa menyembuhkan penyakit ini dan itu lalu berkata Sayyidina Abu Bakar Siddiq maaf bukan dokter yang semacam ini  yang saya butuhkan tapi saya butuh dokter yang bisa menyembuhkan hati saya yaitu Al-Qur’an. Saking penting nya itu yang namanya hati, kenapa? Karena Allah memandang kita punya hati.

         Kita lihat bagaimana baginda Nabi kita Muhammad Saw di dalam riwayat Imam Al-Baihaqi : tidak ada yang hebat di antara kalian mau itu orang arab atau orang biasa. Tidak bisa orang biasa menandingi orang arab, orang arab menandingi orang biasa, tidak ada yang mengutamakan menjadi hebat karena orang kulit nya putih atau orang kulit nya hitam yang membuat seorang itu penuh dengan keutamaan kalau dia bertaqwa kepada Allah Swt, kalau dia bertaqwa kepada Allah Swt dia akan mulia di hadapan Allah Swt, dia di cinta oleh Allah Swt. kita lihat bagaimana penting nya hati. 

         Baginda Nabi kita Muhammad Saw di dalam Hadist yang Shohih di jadikan manusia yang paling Mahbub karena apa? Karena hati manusia produk ciptaan Allah Swt dari mulai Nabi Adam sampai orang yang terakhir yang ketemu kiamat tidak ada hati yang paling bersih melebihi bersih nya hati baginda Nabi kita Muhammad Saw. Makanya menjadi pimpinan Anbiya dan mursalin.

         Dalam riwayat Allah Swt mencari, meneliti hati manusia yang akan di luncurkan di alam dunia ini yang paling bersih di dapati hati baginda Nabi kita Muhammad Saw yang paling bersih , yang paling mulia, yang paling jernih. Makanya di pilih untuk membawa risalah di jadikan Nabi nya, di jadikan kecintaan nya, di jadikan kesayangannya di pilih menjadi pimpinan para Anbiya dan mursalim. Lalu setelah itu Allah Swt mencari hati yang paling bersih setelah Nabi kita Muhammad Saw di dapati hati-hati para sahabat 

         Jadi hati yang paling bersih setelah Nabi adalah pendamping-pendamping nya itu. Sayyidina Abu Bakar Siddiq, Sayyidina Umar, Sayyidina Usman Sayyidina Ali, Tholhah bin Ubaidillah, Zubair Ibnul Awwam, Abdurrahman bin Auf, Said bin Zeid, Muadz bin Jabal, Saad bin Muadz macam-macam. Orang-orang yang hadir perang Badr 313. Makanya tidak boleh orang mencela sahabat Nabi apalagi Sayyidina Abu Bakar apalagi Sayydina Umar apalagi Sayyidina Usman apalagi Sayyidina Ali, kenapa? Karena ini orang-orang yang di pilih sama Allah Swt karena hati-hatinya bersih.

         Berkumpul lah para sahabat-sahabat Nabi, ada yang kulit nya hitam, ada yang putih, ada seperti orang yang sangat gagah sampai Malaikat kalau turun ke Bumi menyerupai dia siapa dia saking ganteng nya tapi di mata Nabi semua sama, yang paling dekat sama Nabi yang paling bersih hati nya. Rasul ketika turun dari langit ketemu Bilal, wahai Bilal aku mendengar suara Sandalmu di Surga. Bilal bin Robbah yang berkulit Hitam seorang Budak yang di ludahi oleh orang-orang Mekkah yang di telanjangi dan di cambuk di kota Mekkah hanya karena mengucapkan Ahadun Ahad tapi Nabi mendengar suara Sandal nya terlebih dahulu di dalam Surga nya Allah Swt. 

         Salman Al-Farisi bukan orang Mekkah, bukan orang Madinah orang dari Farisi tapi karena orang hebat hati nya jernih cinta kepada Allah Swt, cinta kepada Rasulullah Saw lalu Nabi berkata kamu keluarga saya wahai Salman. Nabi tidak membeda-bedakan itu 

         Nabi pernah bersabda di dalam riwayat Bukhori Muslim lagi pengajian seperti ini Nabi menyampaikan nanti ada orang datang dari pintu itu orang ahli Surga, tidak lama kemudian datang si fulan dalam Hadist tidak di sebut namanya lalu besok ketika Nabi ngajar Nabi sebut lagi nanti akan datang dari pintu ini orang ahli Surga lalu datang lagi orang nya sama dengan orang yang kemarin. Hari ke Tiga Nabi berceramah begitu juga sebentar lagi ada yang datang lalu datang lagi sama seperti orang yang kemarin akhir nya Abdullah bin Amr bin Ash penasaran datang kerumah nya dia izin ingin menginap di rumahnya Tiga hari tiga malam. Dia lihat malam nya tidak tahajjud pas azan subuh baru bangun datang ke masjid, ini orang biasa-biasa saja setelah tiga hari baru dia terbuka, maaf saya izin mau pulang, terima kasih, perlu kamu ketahui saya ini menginap di sini bermalam tiga hari mempunyai tujuan. Saya mau tau Nabi bilang kamu ini penghuni Surga ternyata kamu ini biasa-biasa saja , apa yang istimewa sehingga Nabi mengatakan kau penghuni surga lalu orang itu menjawab saya punya hati ini saya jaga siang atau malam sampai mau tidur pun saya jaga tidak pernah saya benci kepada siapapun, tidak pernah saya dengki dengan siapapun dan saya jaga hati ini. 

         Maka nya ulama itu Al-Imam Al-Ghozali mengarang kitab Ihya Ulumuddin ada bagian yang mendatangkan kebinasaan yang paling dominan sumber nya dari hati. Kalau kulit kita badan kita sakit mudhorot yang terbesar menyebabkan kita mati tapi hati yang sakit ini lebih bahaya dari pada tubuh yang sakit. Kalau tubuh sakit berkahir dengan mati tapi kalau hati yang sakit tidak di obati ketika dia mati bermulailah malapetaka buat orang itu. Dengan dia mati mulailah malapetaka muncul gara-gara waktu hidup tidak buru-buru mengobati hati nya. Setelah itu dia menyesal di hari kiamat

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89)

di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.

         Maka nya Rasul sangat marah kalau ada cela fisik seseorang ente jelek, ente pendek, ente hitam Nabi sangat marah sekali. Datang seorang perempuan pendek kepada Rasulullah Saw di depan Sayyidah Aisyah setelah pulang Sayyidah Aisyah bilang alangkah baik bahasa Arab nya wahai Rasulullah Saw tapi sayang orang nya pendek. Ini sudah membawa fisik seseorang. Hai Aisyah kamu sudah Ghibahi dia, yang saya sebut memang betul pendek wahai Rasulullah Saw, yang kau sebut yang paling buruk, mestinya cukup kau katakan Faseh sekali bahasa nya tidak usah bawa-bawa badan, kenapa? Karena badan ini ciptaan Allah Swt, kalimat yang keluar dari mulutmu itu kalau di keluarkan di lautan yang asin airnya akan rusak gara-gara kalimatmu. 

         Ketika Imam Abu Dzar sedang diskusi dengan Bilal Bin Rabbah lalu sahabat Nabi yang bernama Bilal bin Rabbah sedang mengobrol  ada kalimat keluar wahai anak seorang Ibu yang berkulit Hitam maka Sayyidina Bilal bin Rabbah langsung ngadu ke Rasulullah Saw, wahai Rasul kata Abu Dzar saya anak seorang dari ibu yang berkulit Hitam, lalu Rasulullah menyuruh manggil Abi Dzar lalu datang lah Abi Dzar kehadapan Rasulullah Saw lalu berkata Rasulullah Saw wahai Abi Dzar kau sudah cela Bilal dengan kau katakan anak dari seorang Ibu yang berkulit Hitam, apa benar Abi Dzar? Berkata Abi Dzar betul Rasulullah, lalu berkata Rasulullah Saw sepertinya di hati engkau masih ada sisa kesombongan orang Jahiliyah, langsung Abi Dzar jatuh dan menempelkan pipi nya ketanah sambil berkata Demi Allah Swt saya tidak angkat kepala saya dari Tanah ini  sampai Bilal memaafkan saya dengan meletakan kaki nya di pipi saya, tapi Bilal bin Rabbah tidak mau dan sekali lagi Abi Dzar memohon agar Bilal bin Rabbah meletekan kaki nya di pipi nya dan akhir nya Bilal bin Rabbah meletakan kaki nya di pipi Abi Dzar Al-Ghifari baru lah di angkat kembali dan memohon maaf kepada Bilal bin Rabbah

         Ibu bapak hadirin dan hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt oleh karena itu kita di larang untuk mencela seseorang karena produk yang ada pada kita ini, di tubuh kita di wajah kita di warna kulit kita semua produk ciptaan Allah Swt 

         Sehingga dalam riwayat Imam ibnu Majah sahabat Rasul Abdullah bin Amr bin Ash pernah bertanya wahai Rasul siapa kah orang yang paling istimewa? Berkata Rasulullah Saw orang yang paling istimewa adalah orang yang ucapan nya jujur hati nya mahbub, lalu kata sahabat kalau ucapan jujur jelas wahai Rasul, namun Mahbub Qolb itu apa? Berkata Rasulullah Saw istimewa adalah Taqwanya, hati nya bersih, tidak ada dosa di hatinya, tidak kedengkian di hatinya, tidak ada kebencian di hatinya, tidak ada tipuan di hatinya, penuh dengan kemuliaan, kenapa? karena dia sadar bahwa Allah Swt memandang hati pada hamba nya. Mudah-mudahan Allah Swt membersihkan lahiriah kita dan memberishkan bathiniyah kita, Allah Swt bersihkan hati kita dan di tetapkan keimanan kita sampai kita meninggal dunia sebagaimana doa Rasulullah Saw yang selalu di ucapkan: Ya Allah mantapkan keimanan hidayah di dalam hatiku, dalam agama mu Ya Allah. Demikian juga kepada kita semua semoga mendapatkan karunia tersebut.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.