Forum Replies Created
-
AuthorPosts
-
FauzanParticipant
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
Saudaraku yang kumuliakan, berikut kutipan jawaban Habibana yang sudah ada di forum :
[quote]mengenai shalat tahajjud berjamaah adalah ikhtilaf ulama, namun pendapat mereka disatukan dalam satu kalimat saja : \"Maa Yusann\" (Tidak disunnahkan), karena Rasul saw pernah melakukannya lalu melarangnya, Rasul saw shalat di masjid dan diikuti para sahabat, lalu kemudian Rasul saw tak keluar hingga para sahabat ramai menanti dan memanggil beliau saw, maka beliau saw keluar dengan marah, seraya bersabda : shalatlah dirumah kalian masing masing, sungguh sebaik baik shalat seseorang adalah dirumahnya selain shalat fardhu\" (Shahih Bukhari Bab Adab)
namun sebagian ulama mengatakan boleh boleh saja karena tak ada larangannya, namun sebagian lain mengatakan boleh namun tidak mendapat pahala jamaah, namun adapula ulama yg mengatakan boleh dan mendapat pahala jamaah,sebagian lain hanya mengatakan boleh dan berpahala yaitu yg hanya dikerjakan di bulan ramadhan saja yaitu tarawih, karena ada contoh dari Khalifah Umar ra dan disepakati Jumhur sahabat radhiyallahu\’anhum yg ada saat itu, kesemua pendapat ini adalah pada madzhab syafii.
[/quote]
berikut linknya:
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=15099&lang=id#15099[quote]Shalat sunnah berjamaah selain tarawih adalah witr, tasbih, istisqa, Khauf, Kusuf, Khusuf, dan masih banyak lagi yg terdapat riwayatnya dari Rasul saw.
[/quote]
berikut linknya:
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=406&lang=id#406Shalat sunnah yang tidak disunnahkan berjamaah adalah shalat dhuha, istikharah, hajat, sunnah rawatib, dll. dan tak ditemukan pada madzhab para Imam, maka sebagian para Imam menghukuminya makruh dan sebagian mengatakannya tidak sah jamaahnya.
Wassalam,
AdminIIIFauzanParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
Saudariku yang kumuliakan, berikut kutipan jawaban Habibana yang sudah ada di forum :
[quote]mengenai suntik jika obat itu mengalir di urat nadi maka membatalkan puasa, memakai obat mata tdk membatalkan puasa,
karena yg membatalkan puasa adalah masuknya sesuatu dari luar kepada Jauf, Jauf adalah tubuh (badan) selain tangan, kaki dan kepala, yaitu antara bawah leher hingga pangkal paha.[/quote]
berikut linknya:
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=7556&lang=id#7556[quote]Saudaraku yg kumuliakan,
jika hal itu ia lakukan dengan \’Aaliman muta\’ammidan (Ia mengetahui akan hal itu bisa membatalkan puasa, dan sengaja) maka batal puasanya, jika tak sengaja maka tak membatalkan[/quote]
berikut linknya:
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=8062&lang=id#8062Wassalam,
AdminIIIFauzanParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
Saudariku yang kumuliakan, berikut kutipan jawaban Habibana yang sudah ada di forum :
[quote]anda bersucilah…, carilah waktu sendiri, sepi, dan duduklah bersimpuh, lalu ingatlah Maha Raja Langit dan Bumi, lalu ingatlah bahwa kelak anda akan wafat, ingatlah tangan tangan teman anda akan menurunkan jasad anda kedalam kubur diiringi tangis mereka, lalu kafan anda dibukan pada bagian wajah, lalu tubuh anda dihadapkan ke kiblat, dan wajah anda diciumkan ke dinding tanah kubur, lalu belakang tubuh anda diganjal dg bata, lalu padung padung kayu mulai ditutupkan, dan tanah mulai ditimbunkan..
anda akan sendiri ribuan tahun.., tanpa teman, tanpa harta, tanpa pemandangan, tanpa panca indera, tanpa mampu bersujud, tanpa mampu menyebut nama Nya swt, anda hanya terdiam pasrah menanti sidang akbar beribu tahun yg akan datang..
lafadhkanlah.. Allah.. Allah.. Allah.., panggillah nama Nya, hidupkan jiwa anda dari kematiannya, dan menangislah.. menngislah mengingat hari kegelapan ribuan tahun..
nah.. selamat mencoba saudaraku..[/quote]
berikut linknya:
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=9636&lang=id#9636[quote]saudaraku yg kumuliakan,
hal itu adalah sesuai dengan hadits Rasul saw yg bersabda : Barangsiapa yg selesai shalat membaca subhanallah 33X, ALhamdulillah 33X, Allahu Akbar 33X, dan itu adalah 99, lalu ia menyempurnakannya dengan Laa ilaha illallahu wahdahu Laa Syarikalah, Lahul Mulku walahul Hamdu, Yuhyi wa Yumit, wa huwa ala kulli syay\’in qadir, maka diampuni dosa dosanya walau sebanyak buih di Lautan (Shahih Muslim), dan pula teriwayatkan tentang sunnahnya hal ini juga pada Shahih Bukhari dan lainnya.[/quote]
berikut linknya:
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=28&func=view&id=15489&catid=7&lang=idMengenai ijazah shalawat, Insya Allah Habibana yang akan menjawabnya.
Wassalam,
AdminIIIFauzanParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
Saudaraku yang kumuliakan, berikut kutipan jawaban Habibana yang sudah ada di forum :
[quote]namun tentunya bukan hanya ahlulbait saja yg pasti masuk sorga, tapi seluruh muslimin. karena Allah swt pula telah berfirman : \"Barangsiapa yg beramal buruk maka ia akan dibalas dengan keburukan itu\" (QS Annisa 123)
ayat itu, AL Imam Bukhari dalam kitabnya yg termasyhur yaitu Shahih Bukhari, menukil bahwa ayat itu turun merupakan kabar gembira bagi ummat ini, dg menukil beberapa hadits shahih bahwa banyak dari dosa muslimin akan ALlah swt hapuskan dan sucikan dalam kehidupan dunia sebelum akhirat (Shahih Bukhari Bab Mardha).
demikian pula dijelaskan oleh Imam Ibn Hajar pada Fathul Baari bisyarah shahih Bukhari Bab Mardha.
maka jelaslah sudah bahwa semua muslimin akan masuk sorga, tentunya termasuk ahlulbait jika mereka wafat dalam islam.
dan tak ada penjelasan bahwa Ahlulbait tak masuk neraka,mereka sama dengan muslimin dalam hal ini, bisa dibersihkan dg musibah di dunia, penyakit dll, bisa di siksa kubur, bisa di siksa hisab, bisa di api neraka, inilah yg terakhir, dan kemudian akan menuju sorga yg abadi.
dan Rasul saw telah bersabda bahwa \"Syafaatku akan kuberikan pada ummatku yg berdosa besar\" (Mustadrak Ala shahihain.Musnad Ahmad, Sunan Abi Dawud, Tirmidziy, Sunan Al Baihaqiy Alkubra, dll).
juga sabda Nabi saw : \"Baramgsiapa yg wafatnya mengucap Laa ilaaha illallah maka ia akan masuk sorga\" (Shahih Bukhari), tentunya yg dimaksud bukan tak menyentuh neraka, bisa saja ia disiksa kubur dan kemudian masuk neraka, namun ia pasti masuk sorga.
maka ucapan itu logis saja, kesimpulannya bahwa ahlulbait dan muslimin tak akan kekal di neraka.[/quote]
berikut linknya:
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=13491&lang=id#13491Wassalam,
AdminIIIFauzanParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
Saudaraku yang kumuliakan, berikut kutipan jawaban Habibana yang sudah ada di forum :
[quote]Saudariku yg kumuliakan,
mohon maaf saya tak memiliki data lengkap atas beliau, batangkali ada di web beliau, di \"web link\" di kanan tampilan web ini, ada yg versi arab dan versi english, dan saya akan berusaha bila mendapatkan lengkapnya akan saya tampilkanyg jelas beliau itu adalah Da\’i besar dan murid tertinggi guru Mulia Al Musnid Al habib Umar bin hafidfh[/quote]
berikut linknya:
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=5402&lang=id#5402Wassalam,
AdminIIIFauzanParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
Saudaraku yang kumuliakan, mohon maaf atas keterlambatan jawaban karena pertanyaan saudara salah masuk forum, berikut jawaban Habibana yang sudah ada di forum:
[quote]saudaraku yg kumuliakan,
saya diajari oleh Guru Mulia kita bagi mereka yg menginginkan dimudahkan jodoh maka hendaknya ia memperbanyak doa : \"RABBIY INNI LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIR\" inilah doa Musa as kepada Allah swt yg kemudian Allah swt memberikan padanya Istri yg shalihah dan pekerjaan yg memadai dan rumah tempat tinggal, dan kesemuanya datang bersamaan.perbanyaklah membaca doa tsb saudaraku, semoga sukses, dan hal ini telah banyak diamalkan saudara saudara kita dan mereka berhasil.[/quote]
berikut linknya:
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=14035&lang=id#14035Wassalam,
AdminIIIFauzanParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
Saudaraku yang kumuliakan, maaf jawaban kami terlambat karena pertanyaan saudara salah masuk forum. Berikut jawaban Habibana yang sudah ada di forum :
[quote]saudaraku yg kumuliakan,
mengenai mereka yg shalat berjamaah 4 rakaat selepas jumat itu bisa ada dua kemungkinan, yg pertama adalah shalat asar, karena mungkin mereka musafir, datang hanya ikut shalat jumatnya, lalu jamak takdim asar.
kemungkinan kedua adalah mereka shalat dhuhur, karena memang dalam madzhab syafii bila mustawtin (masyarakat setempat) yg hadir jumat kurang dari 40 orang maka shalat jumatnya tidak sah, dan harus dhuhur lagi setelah jum;at, mengenai banyaknya pengunjung bila mereka bukan mustawtin (misalnya pendatang), maka tetap tak berpengaruh walaupun jumlahnya banyak.oleh sebab itu sebagian muslimin menjalankan bila masjid yg banyak pendatangnya dan sedikit masyarakat setempatnya, disarankan untuk shalat dhuhur setelah jum\’at,
namun pendapat ini dibantah oleh para fuqaha, kecuali bila terjadi sesekali, dan tidak dibenarkan untuk melakukannya setiap jum\’;at. demikian dalam madzhab syafii,
bila mereka mengetahui dg pasti bahwa jumlah mustawtin dibawah 40 orang maka baiknya tak diadakan jum\’at di masjid itu, dan merujuk masjid lain.[/quote]
berikut linknya:
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=2416&lang=id#2416Wassalam,
AdminIIIFauzanParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabaraktuh
Saudaraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana yang sudah ada di forum:
[quote]saudaraku yg kumuliakan,
bisa saja orang yg sudah wafat mengunjungi kita dlm mimpi, namun tak ada jaminan apakah itu syaitan atau almarhum itu, karena yg ada jaminan dari nash hadits shahih adalah bermimpikan Rasul saw.namun hal itu banyak teriwayatkan dalam kitab tafsir dan para Imam dan Muhaddits mengakui hal itu, riwayat mereka yg dikunjungi gurunya dalam mimpi dlsb.
mengenai kunjungan ruh diluar mimpi bukan mustahil terjadi, namun sebagaimana saya jelaskan bahwa tak ada jaminan bahwa itu adalah almarhum atau syaitan yg menyerupai.
[/quote]
berikut linknya:
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=4616&lang=id#4616Wassalam,
AdminIIIFauzanParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
Saudaraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana yang sudah ada di forum:
[quote]tidak ada Nash dan qaul ulama yg mengharamkan pembacaan hanya suatu surat dalam shalat, bahkan diriwayatkan dlm shahih Bukhari ada seorang sahabat yg selalu membaca surat Al Ikhlas dalam shalatnya dan mengimami shalat, ketika ditanya oleh rasul saw ia berkata bahwa ia melakukan itu karena cintanya pada surat Al Ikhlas, maka Rasul saw berkata : \"cintanya itu akan memasukkannya ke sorga\"..[/quote]
berikut linknya:
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=2211&lang=id#2211Wassalam,
AdminIIIFauzanParticipantAlaikumsalam Warahmatullah Wabarakatuh
Saudariku yang kumuliakan, berikut kutipan jawaban Habibana yang sudah ada di forum:
[quote]diperintahkan oleh Rasul saw untuk mendorong / menghalangi orang yg akan lewat didepannya saat ia shalat, namun dengan syarat agar ia menaruh batas didepan tempat sujudnya, berupa tongkat, atau berbataskan tiang, atau sejadah, atau berbataskan shaf yg depannya (shaf belakang berbataskan shaf yg didepannya, demikian seterusnya hingga Imam, bila tak ada batas maka tak mengapa melewatinya. (HR Bukhari Muslim dan hadits shahih lainnya, Busyralkarim hal 228)
Namun melewati orang saat ia shalat wajib atau sunnah itu diperbolehkan dalam dua hal :
a. bila didepannya, atau di shaf shaf yg didepannya masih ada tempat kosong, maka boleh saja melintas didepan orang ini karena ia tak mau maju ke shaf depannya, atau shaf2 yg lebih depan lagi, dan pada umumnya tiadalah orang melintas itu kecuali untuk menuju shaf shaf depan yg masih kosong, maka ia tak berhak menghalangi bagi yg akan melintas.b. bila ia shalat wajib/sunnah itu tepat di tempat lewat umum atau pintu masuk masjid, maka diperbolehkan melintas didepannya untuk orang yang akan masuk dan keluar masjid.
(Busyralkariim-hal 229)[/quote]
berikut linknya:
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=336&lang=id#336Wassalam,
AdminIII -
AuthorPosts