Tiga Hal Untuk Merasakan Lezatnya Iman

Tiga Hal Untuk Merasakan Lezatnya Iman
Senin, 7 Desember 2009

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ اْلإِيْمَانِ أَنْ يَكُوْنَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّنْ سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِي اْلكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ.

( صحيح البخاري )

” Tiga hal , yang barangsiapa ada padanya maka ia akan merasakan lezatnya iman , yaitu ia mencintai Allah dan RasulNya lebih dari yang lainnya , dan ia tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah , dan membenci kembali pada kekufuran sebagaimana ia sangat tidak ingin dilemparkan ke api neraka “

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ الحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ السَّاعَةِ وَفِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي حَضْرَةِ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِنَكُوْنَ قُرَّةَ عَيْنٍ لِرَسُوْلِ اللهِ لِيَسُرُّ قَلْبُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .

Limpahan puji ke hadirat Allah subhanahu wata’ala , Maha Raja langit dan bumi Yang Maha melimpahkan keluhuran kepada hamba-hambaNya , tiada satu kehidupan di alam semesta terkecuali pasti menikmati kenikmatan Allah . Kenikmatan yang terbesar dan terluhur adalah kedekatan kepadaNya, kemuliaan hidup yang terindah dan tersuci adalah jiwa yang tersucikan dengan namaNya , maka semoga Allah menerangi jiwaku dan jiwa kalian dengan cahaya kesucian Allah subhanahu wata’ala .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita di malam yang agung ini , yang insya Allah semoga terus mengangkat kita semakin dekat kepada Allah , menghapus kita dari segala dosa , memperbaiki segala yang buruk di hari-hari kita yang telah lalu , dan memperbaiki hari-hari mendatang dengan sebaik-baik keadaan . Hadirin hadirat , titipkan hari-hari lalumu kepada Sang Maha pemilik hari , Yang Maha mengatur dosa yang diampuni dan dosa yang tidak diampuni , titipkan kepada yang memilikinya niscaya Sang Pemilik tidak akan mengecewakan hamba yang berharap kepadaNya, seraya berfirman di dalam hadits qudsy :


يَاابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كاَنَ مِنْكَ فَلاَ أُبَالِي

” Wahai keturunan Adam , jika engkau berdoa dan berharap kepadaKu niscaya Kuampuni dosa-dosa kalian tanpa Kupertanyakan lagi “.

Berdoalah kepada Allah , berharaplah kepada Allah maka Allah akan menghapus segala yang menghambat hubungan antara hamba denganNya berupa dosa dan kesalahan , Allah singkirkan dosa itu dan Allah berjanji tidak akan mempertanyakannya lagi , tinggal engkau mau berharap kepada Allah atau tidak , Allah sudah membuka pintuNya untukmu dan tidak mempertanyakan lagi tentang dosa-dosamu , bahkan Allah mengundang engkau dan jiwamu untuk berharap ke hadiratNya , maka masihkah kita menolak dan berharap kepada selainnya ?! .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sang Maha lembut , Sang Maha berkasih sayang telah menawarkan pengampunan dan Allah tidak akan mempertanyakan lagi dosa-dosa kalian jika kalian mau berharap kepada Allah . Apa arti dan sulitnya berharap ? Jika kita disuruh beribadah seribu tahun tahun dan bersujud di atas bara api belum ada apa-apanya untuk menghapus dosa kita kepada Allah . Namun Allah meminta kita untuk berharap kepadaNya , meminta kepadaNya maka akan Allah hapuskan dosa-dosa kita tanpa dipertanyakan lagi . Inilah indahnya Tuhanmu , inilah indahnya penciptamu , inilah indahnya Sang pemilik alam semesta , seraya berfirman :


وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا ¤ وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا ¤ وَالنَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا ¤ وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَاهَا ¤ وَالسَّمَاءِ وَمَا بَنَاهَا ¤ وَالْأَرْضِ وَمَا طَحَاهَا ¤ وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا ¤ فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا

( الشمس : 1-8 )

“Demi matahari dan cahaya dhuha di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya, dan langit serta pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”. ( QS. As Syams : 1- 8 )

Mengapa Allah bersumpah demi cahaya dhuha , karena dengan cahaya dhuha itu sudah terang benderang siang hari , tapi terang benderang cahayanya tidak menyakiti kulit kita . Terang benderang yang terindah mulai terbit matahari sampai terbenam adalah saat pagi . Membawa manfaat bagi jasad dari cahaya ultraviolet yang mengurus dan mengasuh sel-sel kulit kita , itulah di waktu cahaya dhuha . Dan di cahaya dhuha ini Allah banyak mengabulkan doa-doa hambaNya dan meluaskan rizkinya . Oleh sebab itu Rasulullah shallalhu ‘alaihi wasallam mengajarkan shalat dhuha . Dan waktu dhuha ini merupakan waktu pagi yang juga melambangkan keindahan dalam keseharian , jiwa masih tenang belum gundah , suasana masih indah , udara masih segar , demikian suasana pagi waktu dhuha . Maksudnya Allah ingin menjelaskan , mengenalkan dan menanamkan rasa keindahan zatNya pada diri kita dengan kalimat – kalimat Ilahi yang dilantunkan yang bisa kita fahami ,

وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا

Kemudian Allah bersumpah “Demi bulan yang mengiringi matahari “, dan “demi siang hari ketika sedang teriknya”. Disaat manusia tidak butuh pada pepohonan untuk tempat berteduh saat teriknya matahari , maka yang paling berharga baginya tempat berteduh , yang paling berharga baginya justru terlindung dari teriknya matahari . Allah menciptakan gunung , Allah menciptakan pohon , Allah menciptakan alat-alat untuk membangun agar manusia bisa terlindung dari teriknya matahari . Kalau Allah tidak menumbuhkan pepohonan maka bagaimana kita bisa berlindung dan berteduh dari panasnya matahari , kalau misalnya Allah jadikan bumi ini hanya terbuat dari lempengan baja atau suatu benda yang tidak bisa di pecah untuk dibangun , hidup saja kita disitu , ibadah kepada Allah semampunya , panas dilewati , malam yang gelap dan dingin dilewati , hidup kita hanya sementara , namun Allah tidak demikian maka diciptakanlah pohon bisa dipotong menjadi kayu , dan Allah ciptakan air, tanah, dan biji-biji besi yang dipadu , demikian indahnya Allah subhanahu wata’ala . Dan Allah subhanahu wata’ala bersumpah demi malam ketika gelap gulita .

Sang Maha pencipta malam masih memberi kita penyelesaian daripada masalah kegelapan di malam hari , maka Allah menciptakan bulan , Allah menciptakan bintang . Masih kurang cahayanya, sebagai manusia masih membutuhkan cahaya lebih , butuh penerangan lebih maka Allah menciptakan pohon yang bisa menjadi api , ada bara api , Allah ciptakan agar manusia bisa merangkai besi , air berubah menjadi listrik, uap menjadi listrik , Allah Maha Tau karena yang menciptakan sel-sel itu adalah Allah . Allah Maha tau bahwa di akhir-akhir zaman nanti manusia lebih membutuhkan cahaya di malam hari daripada di siang hari , dan manusia di akhir zaman lebih membutuhkan cahaya daripada manusia di zaman sebelumnya . Allah siapkan itu di sel-sel pemikiran mereka bisa merangkai dari biji-biji besi menjadi rangkaian mobil, menjadi rangkaian lainnya , pembangkit listrik , tapi apakah pembangkit listrik muncul dengan sendirinya ?! tentunya tidak . Ada tenaga air, ada tenaga uap , mungkin tenaga dari solar atau lainnya dan pastilah tenaga itu diambil dari bumi . Tidak bisa manusia itu mencipta sesuatu dari tiada. Firman Allah ” Demi malam ketika gelapnya, dan demi siang ketika teriknya”. Sang Maha adil menciptakan siang dan malam , siang untuk beraktifitas dan malam untuk beristirahat dan beribadah juga bagi hamba yang cinta kepada Allah . Namun Allah juga tidak membiarkan manusia dalam kegelapan selama 12 jam itu , bisa mereka menyalakan obor , bisa pelita dan lainnya , tetap saja malam hari itu tidak Allah jadikan mutlak harus terus gelap . Boleh menyalakan cahaya, ada alat-alat dicipta dari bumi dan mereka bisa merangkai menjadi cahaya , demikian Allah izinkan ada terang benderang di malam hari . Demikian pula di siang hari , tidak selalu identik dengan panas , manusia menciptakan dingin dengan kipas angin atau air conditioner ( AC ) zaman sekarang atau cara-cara yang lainnya ,Allah perbolehkan hal itu, siang hari tidak harus selalu panas tersiksa karena terik matahari dan malam hari tidak harus gelap gulita , ada penyelesaian dari bentuk keadilan Allah subhanahu wata’ala .

Kemudian Allah berfirman “demi langit dan segala penciptaannya”, banaa adalah suatu pembangunan atau suatu konstruksi bangunan yang sempurna . Kita tau bahwa planet bumi ini hanya satu dari tigaratus milyar di galaksi bima sakti . Dan galaksi bima sakti itu hanya satu dari kumpulan jutaan galaksi lainnya . Dan setiap planet berputar pada porosnya , bulan mengitari bumi , bumi mengitari matahari , demikian semua galaksi berputar pada porosnya , dan semua jutaan galaksi itu diatur dengan pengaturan Yang Maha Tunggal dan Maha Abadi . Kemudian Allah berfirman “demi bumi beserta penghamparannya “, hamparannya tanah , Allah menciptakan tanah, muncul tumbuhan yang berbeda , padahal sama – sama muncul dari tanah bukan dari besi atau lainnya , tapi tumbuh bermacam-macam ada buah-buahan , ada rerumputan ada untuk berteduh saja , dan lainnya . Beraneka ragam Allah ciptakan dari tempat yang sama , tanah juga .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Allah sudah mengatur cahaya matahari , mengatur air hujan , mengatur tempat ini agar lebih banyak kering , mengatur tempat ini agar lebih banyak suburnya , jika lebih banyak subur berarti lebih banyak hijaunya , jika banyak hijaunya maka akan semakin banyak manusia yang tinggal disana , dan di daerah kering akan sedikit manusia yang tinggal disana , kesemua pengaturan Allah sempurna . “demi bumi beserta penghamparannya “ dengan segala bentuk hewan , dengan segala bentuk sifat, dengan segala bentuk ketentuan kehidupannya , semua itu diatur oleh Allah subhanahu wata’ala .

Kita tau dalam ilmu biologi bahwa awal manusia adalah berbentuk sel , kemudian seperti cacing kemudian semakin besar seperti cicak dan semakin besar lalu berbentuk sempurna sebagai keturunan Adam , mempunyai mata, telinga, bibir , hidung dan lain sebagainya , dari kesempurnaan tuntunan Allah dan anugerah Allah . Maka dari mana manusia bisa sombong yang asal mulanya hanya seperti cacing ?! Setelah Allah mengenalkan itu semua , mulai dari matahari , siang , malam , langit dan bumi . Kemudian Allah berfirman ” Demi manusia dan penciptaannya “, maksudnya penciptaan manusia itu kalau kita renungkan sangat rumit sekali , dari bentuk satu ke bentuk lainnya, dari hal yang mustahil kepada hal yang lebih mustahil lagi . Mustahil dari butiran sel berubah menjadi bentuk cacing , mustahil dari bentuk cacing berubah lagi seperti bentuk cacing yang besar kepalanya, kemudian dari bentuk itu berubah menjadi tangan, kaki, mata, telinga, kulit , tulang , darah , jantung, lambung , otak , dan kesemuanya berfungsi menjadi melihat, mendengar , menjadi berjalan , menjadi penguasa , menjadi rakyat , menjadi orang yang baik, menjadi orang yang buruk , bisa mencaci , bisa mempunyai perasaan , dan lebih dari itu semua, bukan hanya bentuk saja , kalau bentuk saja maka tidak jauh berbeda dengan hewan , tetapi Allah juga memberi mereka ilham . Ilham itu adalah tuntunan di dalam jiwa sebelum tuntunan agama, jadi sebelum manusia itu sampai kepada agama , dan tanpa agama pun dia sudah di ilhami yang baik dan yang buruk , lantas disempurnakan dengan agama . Jadi manusia yang tidak mengenal agama pun , jika melihat saudaranya dizalimi maka ia tau bahwa itu perbuatan buruk , ia tau itu perbuatan jahat dan tidak benar , ia tidak mengatakan itu perbuatan baik . Ketika ia melihat seorang anak marah kepada ibunya , tanpa ada tuntunan agama pun ia akan berkata , tidak pantas anak ini marah dan menghardik ibunya . Ini yang dimaksud bahwa Allah telah memberi mereka ilham sebelum datang kepada mereka tuntunan Sang Nabi tentang mana yang baik dan mana yang buruk , namun ketika berfikir dengan logika yang baik , mereka selalu menemukan yang baik dalam hidupnya , dan ketika mereka menemukan tuntunan sang Nabi maka hati dan sanubarinya akan menerima bahwa inilah yang paling baik , inilah yang paling sempurna , inilah yang paling benar ,karena sudah diberi ilham oleh Allah subhanahu wata’ala .

Jadi , semua yang tidak menyembah Allah , kalau mereka mendengar ada sebutan kalimat Laa ilaaha illallah bahwa tiada Tuhan selain Allah , nuraninya berkata inilah yang benar , walaupun logikanya menolak ” kok bisa begitu, kenapa ?, aku sudah ikuti ajaran ayahku , aku sudah ikuti ajaran guruku “ , dan lain sebagainy . Penolakan muncul dari logika namun nurani sudah mengakui bahwa tiada tuhan selain Allah , itulah kebenaran walaupun sebelumnya logikanya tidak tau, misalnya di luar agama Islam tidak pernah mengenal nama Allah tidak pernah menyembah Allah , tiba-tiba ada orang yang mengajarkan bahwa tiada tuhan sembahan selain Allah , maka nuraninya akan langsung mengakui hal itu , kenapa ? karena nurani itu milik Allah subhanahu wata’ala , karena ruh milik Allah , ruh sudah bersumpah ” Laa ilaaha illallah “ sebelum lahir ke muka bumi .

Namun tertutup oleh alam logika , bagaimana membukanya ? logika yang baik dan polos . Ketika seorang rahib dari pemuka agama Budha atau Hindu , ia selalu bertapa dan selalu melawan hawa nafsunya , kalau hawa nafsunya mengajak kesana , maka ia melakukan yang sebaliknya kenapa ? karena hawa nafsu itu tidak berada pada kebenaran . Kalau hawa nafsunya mengajak ia makan maka ia tidak mau makan, ketika hawa nafsunya tidak mau makan maka , ia selalu melawan hawa nafsu . Lalu datang seseorang da’i berkata kepadanya mengenalkan ” Laa ilaaha illallah “ bahwa tiada tuhan selain Allah , maka nuraninya mengakui dan hawa nafsunya menolak , maka ia pun langsung masuk Islam . Maka sang da’i kaget dan berkata : saya belum menjelaskan tentang Islam, lalu saya menjelaskan bahwa tiada tuhan selain Allah , kenapa engkau terima ? maka rahib itu menjawab : ” karena logika dna nurani saya menerima dan hawa nafsu saya menolak “ dan saya selalu melawan hawa nafsu . Maka ketika hawa nafsu saya menolak maka saya langsung memililih yang sebaliknya dan saya masuk Islam . Kenapa ? karena telah Allah ilhamkan di hati nuraninya mana yang benar dan mana yang salah , mana yang haq dan mana yang bathil , namun hawa nafsunya dan logika yang tidak tersucikan dengan tuntunan sang Nabi akan berpaling dari tuntunan Ilahi . Kemudian Allah meneruskan firmannya :

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا

( الشمس : 9 )

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu” ( QS. As Syams : 9 )

Sungguh beruntung bagi yang mensucikan dirinya dengan cahaya Allah , mensucikan penglihatan , pendengaran , pemikirannya jiwanya , ia sucikan dengan Allah subhanahu wata’ala , maka beruntunglah mereka dan tiada yang lebih beruntung dari mereka . Siapa mereka itu ? bukan orang lain, tentunya pengikut sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , sayyidul basyar , sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari :

أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ

” Aku pemimpin manusia di hari kiamat ”

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , yang berpadu dalam dirinya segenap tuntunan keluhuran , yang seluruh nabi dan rasul disumpah untuk setia dan menjadi pendukung Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sebgaimana firman Allah ta’ala :

وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آَتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَى ذَلِكُمْ إِصْرِي قَالُوا أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ

( ال عمران : 81 )

” Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan bersungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya. Allah berfirman : Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu? Mereka menjawab: Kami mengakui. Allah berfirman: Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu. ” ( QS. Ali Imran : 81 )

Ketika Allah mengambil janji dan sumpah setia dari para nabi , seraya berfirman ” wahai para nabi jika datang kepada kalian nabi akhir zaman yang membenarkan kalian , membenarkan ajaran nabi-nabi terdahulu bahwa tiada Tuhan selain Allah , maka kalian harus beriman kepadanya dia itu adalah Muhammad Rasulullah , dan kalian juga harus menjadi penolongnya . Cukup sampai disinikah ? belum, tapi Allah tegaskan lagi ” Wahai para Nabi , apakah kalian siap mengambil sumpah setiaKu ini agar kalian setia pada NabiKu Muhammad ? Maka para nabi itu berkata ” Kami berikrar, sumpah setia kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Kemudian Allah perkuat lagi bahwa Aku ( Allah ) menjadi saksi sumpah kalian para nabi dan rasul .

Hadirin hadirat, para nabi dan rasul sudah disumpah oleh Allah untuk setia kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, idola kita . Maka para mufassir didalam menafsirkan ayat ini menjelaskan, bahwa jika beriman kepada Allah dan rasulNya sudah jelas , tapi membantu Rasulullah bagaimana caranya , mereka itu adalah para shahabat nabi sebelum kebangkitan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihin wasallam , karena setiap nabi dan rasul pasti mengkabarkan bahwa akan datang nabi akhir zaman namanya Ahmad di langit , dan Muhammad di muka bumi . Semua nabi dan rasul sudah mengabarkan itu , sudah membawa dakwah nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wasallam untuk mengenalkan kepada ummatnya masing-masing , bahwa akan ada nabi di akhir zaman ciri-cirinya begini ,dia bukan orang yang suka mencaci maki , bukan orang yang suka berbuat zhalim , dia itu orang yang berakhlak indah , itu semua sifat-sifat nabi Muhammad dikabarkan oleh para nabi dan rasul terdahulu sebelum Nabi Muhammad shallallahu ‘alai wasallam, mereka itu para pendukung dakwah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , sebelum nabi Muhammad dibangkitkan sebagai Nabi .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita pada hadits mulia di malam hari ini , sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ اْلإِيْمَانِ أَنْ يَكُوْنَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّنْ سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِي اْلكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ.

( صحيح البخاري )

” Tiga hal , yang barangsiapa ada padanya maka ia akan merasakan lezatnya iman , yaitu ia mencintai Allah dan RasulNya lebih dari yang lainnya , dan ia tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah , dan membenci kembali pada kekufuran sebagaimana ia sangat tidak ingin dilemparkan ke api neraka “

Jika seseorang memiliki 3 sifat luhur ini maka ia akan menemukan indah dan lezatnya iman, siapa mereka ? Yang pertama adalah seseorang yang menjadikan Allah dan Rasul lebih ia cintai dari selain keduanya . Yang kedua adalah seseorang yang tidak mencintai orang lain kecuali karena cintanya kepada Allah , dan yang ketiga adalah seseorang yang benci kembali kepada dosa-dosanya dan kemungkaran sebagaimana ia benci dan tidak mau dilempar kedalam api neraka . Tiga hal , tampaknya sulit , hadits ini mungkin sudah sering didengar , tapi tampaknya sulit sekali untuk mencapai kelezatan iman , tidak sesulit yang kita bayangkan . Tidakkah Rasul bersabda ” seseorang akan merasakan lezatnya iman jika berpadu padanya tiga hal yang pertama yaitu , agar ia jadikan Allah dan Rasul lebih ia cintai daripada selainnya “ , bagaimana bisa ? orang yang bertanya seperti ini karena dia tau kelembutan Allah , kalau ia tau kelembutan Allah maka tidak akan ada lagi orang yang lebih dicintainya melebihi Allah .

Hadirin hadirat, kenapa seseorang bisa mencintai nabi lebih daripada yang lain ? karena ia tau kelembutannya, karena tau keindahannya . Rasul tidak pernah berjumpa kita, tidak pernah kenal kita tidak pula pernah bersalaman dengan kita . Kenal dan melihat wajah kita pun tidak , namun beliau pembela utama lebih dari semua orang yang kita cintai di Yaumul Qiyamah . Disaat semua orang yang kita cintai meninggalkan kita , mana mau kekasih membela pendosa disana permasalahannya adalah kemurkaan Allah , bukan masalah penjara dunia , di dunia saja orang tidak mau dipenjara apalagi di akhirat , penjara akhirat lebih dahsyat na’uzubillah, siapa yang mau masuk kesana . Namun semua orang mundur terhadap orang yang mempunyai dosa .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Persaudaraan di akhirat banyak yang terputus sebab dosa , tapi tidak dengan persaudaraan antara sang nabi dengan ummat beliau shallallahu ‘alaihi wasallam , ini tidak akan pernah terputus selama ia tidak menyembah selain Allah , maka Nabi terus membelanya walaupun ia sudah dilempar ke neraka , walaupun ia adalah seorang yang banyak berbuat jahat , tapi Allah subhanahu wata’ala tetap mengizinkan kepada nabi Muhammad untuk memberikan syafaat kepada mereka ummat beliau shallallahu ‘alaihi wasallam . Padahal rasul tidak mengenal mereka , tidak berteman dan bukan shahabat pula , siapa mereka yang dibela ? mereka adalah pendosa . Siapa pendosa ini , ummat beliau shallallahu ‘alaihi wasallam . Inilah cinta Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kepada kita . Rasul lebih cinta kepada kita daripada kita kepada diri kita sendiri , kalau kita cinta kepada diri kita maka kita tidak akan melakukan dosa , tapi rasul lebih cinta kepada kita daripada diri kita sendiri , beliau lebih ingin kita selamat dari neraka dan kemurkaan Allah daripada diri kita sendiri , beliau lebih ingin kita dicintai Allah daripada keinginan kita sendiri untuk dicintai Allah . Demikian indahnya sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“perumpamaan aku dengan kalian bagaikan satu api yang menyala dikerubuti oleh hewan-hewan yang berkeliaran di sekitar api “ , kalau dalam bahasa kita hewan ini seperti laron yang mana kalau ada cahaya lampu kalau setelah hujan hewan ini rame berebutan , cuma ini api yang membakar bukan lampu , kalau lampu tidak membakar . Maka Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : ” Kalian seperti itu yang berebutan keduniawian , yang mana hal itu seperti api “, kemudian Rasul memegang dari belakang dan menyelamatkan serangga itu agar tidak terbakar oleh api tapi cukup terkena hangatnya saja . Karena di dalam Fathul Bari dan lainnya dijelaskan bahwa hewan-hewan yang seperti laron itu memakan nyamuk dan memakan hewan yang ada disekitar cahaya , itu boleh-boleh saja , tapi kalau mau jatuh di api Rasul yang akan menyelamatkan kalian . Di dalam salah satu penafsiran hadits riwayat Shahih Al Bukhari ini , dalam atsar shahabat dijelaskan bahwa tidak satu pun ummat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melintas di shirat dan terjatuh ke neraka kecuali Rasul memegangnya , karena Rasul bersabda : ” Aku memegang tengkuk kalian “, ketika ummat beliau akan jatuh ke dalam api neraka maka Rasul memegangnya agar tidak terjatuh ke dalam api neraka , namun karena dosa yang banyak di tangan orang ini maka tangan itu yang menepis dan melepas tangan Rasul dan ia pun terjatuh ke dalam api neraka .

Hadirin hadirat , ini sekilas dari keindahan yang ada pada sang Nabi , kalau kita dalami maka tidak akan kita temui orang yang lebih kita cintai dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam . Keselamatan kita dari maksiat juga sebab dari amal pahala Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Rasulullah ketika Isra’ Mi’raj beliau ditawari arak dan susu maka Rasul mengambil susu , maka berkatalah Jibril ‘alihissalam :

اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاكَ لِلْفِطْرَةِ لَوْأَخَذْتَ الْخَمْرَ غَوَتْ أُمَّتُكَ

” Segala puji bagi Allah yang membuat engkau memilih kesucian kalau engkau memilih arak , maka ummatmu tidak akan ada yang selamat dari minuman keras “.

Maksudnya seluruh ummatnya ditawarkan dalam hidupnya , mau susu atau minuman keras, tapi insyaallah kebanyakan memilih susu dan kesucian daripada dosa dan kesalahan . Namun Jibril berkata kalau engkau ( Muhammad ) memilih arak , maka ummatmu tidak akan ada satu pun yang terhindar dari minuman keras .

Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fathul Bari menjelaskan bahwa arak yang ditawarkan kepada nabi itu berbeda dengan arak dunia yang diharamkan , karena itu adalah arak di sorga , segala sesuatu yang akan di berikan di sorga Allah tidak ada yang memabukkan dan tidak diharamkan , namun hanya sebagai lambang penyelamat bagi ummat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ,
Jibril berkata jika engkau memilih arak , maka semua ummatmu akan tenggelam dalam mabuk-mabukan dan tidak ada satu pun yang selamat , lalu Rasul menolak arak kok bisa ummatnya banyak yang selamat dari cengkraman minuman keras , walaupun masih ada yang terjebak tapi masih banyak yang selamat . Jadi Jibril berkata ” Kalau kau memilih arak , maka ummat akan terkena semuanya ” , maksudnya adalah bahwa perbuatan sang Nabi berpengaruh kepada yang lain , perbuatan beliau berpengaruh kepada ummat beliau shallallahu ‘alaihi wasallam , jangankan sang Nabi , diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

اَلْمُسْلِمُ لِلْمُسْلِمِ كَاْلبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

” Seorang muslim dengan muslim yang lain itu bagaikan bangunan yang saling menguatkan satu sama lain “

Maka semakin banyak yang beribadah , maka semakin banyak pula keberkahan yang ditumpahkan bukan hanya pada kelompok itu , tapi pada muslim lainnya . Dan semakin banyak dosa , maka semakin banyak diturunkan musibah bukan hanya pada muslim itu tetapi pada muslim lainnya, karena mereka seperti bangunan yang saling menguatkan satu sama lain . Bangunan sempurna , tapi kalau dicabut satu saja tiangnya tentu akan roboh bangunannya, kalau tidak roboh maka bahaya jika dilewati orang, dan lain sebagainya . Hadirin hadirat , inilah ummat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Kalau antara ummat satu dan lainnya saja bagaikan bangunan yang saling menguatkan , ada tiangnya , ada pintunya , ada kacanya , ada lantainya , ada atapnya , jika sesama ummat saja seperti itu maka bagaimana dengan imaamul ummat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang menjadi pemimpin terbesar dari terpengaruhnya ummat ini kepada kebaikan atau kepada kehinaan . Oleh karena itu doa beliau selalu memintakan ampunan untuk kita , sebagaimana perintah Allah subhanahu wata’ala :

وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ

( محمد : 19 )

” Dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas dosa orang mukmin laki-laki dan perempuan ” . ( QS. Muhammad : 19 )

Oleh karena itu kalau kita beristighfar cepat diterima oleh Allah subhanahu wata’ala permohonan pengampunan dosa kita , kalu kita memohon pengampunan dosa , kenapa ? karena nabi Muhammad beristighfar untuk semua ummatnya yang berdosa ,
jadi jika ummatnya ada yang beristighfar maka berpadulah cahaya doa istighfar sang Nabi yang mendoakan ummatnya dengan istighfar ummatnya, maka terangkatlah menuju pengampunan Allah lebih cepat .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari :

اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ يَمْحُو اللهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا

” Shalat lima waktu, dengannya Allah Ta’ala menghapus kesalahan-kesalahan”

Ingat itu, maka jangan ada satu pun diantara kita yang masih terlintas untuk meninggalkan shalat lima waktu di hari-hari esok . Pastikan malam hari ini adalah malam dimana namaku dan nama kalian dipastikan mendapatkan keluhuran shalat lima waktu , menunaikannya dan mendapatkan segala keberkahan shalat lima waktu itu .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Tidak lama saya menyampaikan taushiah , terakhir yang kan saya sampaikan adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :

مَنْ سَبَّحَ لِلّهِ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةً ثَلاَثاً وَ ثلَاَثِيْنَ وَحَمِدَ اللهَ ثَلاَثاً وَثلاَثيْنَ وَكَبَّرَ ثَلاَثاً وَثَلاَثيْنَ تَكْبِيرَةً ، وَقَالَ تَمَام الْمِئَة ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهَ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ، غُفِرَتْ لَهُ خَطَاياَهُ وَإِنْ كاَنَتْ مِثْلَ زَبَدِ اْلبَحْرِ .

” Barangsiapa yang selepas shalat membaca Subhanallah 33 x , Alhamdulillah 33 x , Allahu Akbar 33 x dan diakhiri Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah lahulmulku walahulhamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir 1 x , maka diampuni seluruh dosa-dosanya walaupun seperti buih di lautan “

Demikian riwayat Shahih Al Bukhari .
Kita berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala , semoga Allah menerangi hari-hari kita dengan seindah-indah keadaan . Rabby Ya Rahman Ya Rahiim Ya zal jalaali wal ikram terangkan jiwa-jiwa kami pada puncak-puncak keluhuran , warnai hari-hari kami agra selalu penuh dengan harapan dan doa kepadaMu , damaikan jiwa-jiwa kami , damaikan hati kami , damaikan masyarakat kami , damaikan bumi Jakarta , damaikan bangsa kami , damaikan muslimin muslimat di barat dan timur , Ya Rahman Ya Rahiim damikan bumi dari goncangannya , damaikan gunung dari gerakannya , damaikan hujan dari banjirnya , damaikan laut dari tsunaminya . Wahai Sang pemilik alam semesta inilah doa dan munajat dan getaran doa ini sampai ke hadiratMu sebagaimana janjimu bahwa tiadalah orang berkumpul dalam berzikir kepadaMu kecuali diturunkan malaikat al muqarrabin yang menyaksikan kehadiran mereka dan meng Aminkan doa mereka , dan menyaksikan pengampunan Allah turun untuk mereka .

Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika berkumpul muslimin muslimat dalam majelis zikir atau majelis ta’lim maka malaikat memenuhinya sampai ke langit dan malaikat itu menyaksikan doa kita , mengaminkan doa kita dan beristighfar atas dosa kita, serta memohonkan pengabulan atas hajat kita . Rabby, jadikan Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling kami cintai dan ketika kami mengetahui beliau begitu indah hingga beliau membela ummatnya di api neraka , Rabby kami mengetahui bahwa Engkau Yang menciptakan Rasul dan itu adalah bentuk kasih sayangMu yang terindah, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Kasih sayang Allah yang abadi bahkan di neraka pun cahaya kasih sayang Allah masih mengangkat hambaNya , yaitu berupa sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , selama dia tidak menyembah selain Allah dan mengakui Nabi Muhammad adalah utusan Allah subhanahu wata’ala .

فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا…

Katakanlah bersama-sama..

يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ…يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ…لاَإلهَ إِلاَّ الله… مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالىَ مِنَ اْلأَمِنِيْنَ .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Kita terus berdoa untuk kesuksesan acara guru mulia kita Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh , pada acara-acara besar khususnya di malam 1 Januari serta haul Al Imam Fakhrul Wujud , dan acara malam selasa kita di Monas 4 Januari , semoga acara-acara ini sukses maka kita terus berdoa . Dan saya mohon doa untuk kesembuhan saya dan kesembuhan semua hadirin hadirat yang sakit semoga diberi kesembuhan oleh Allah subhanahu wata’ala Amin Allahumma Amin .
Dan tabligh akbar malam Ahad akan diadakan di Jakarta Timur Klender dan akan diumumkan nanti di majelis,
malam Sabtu demikian pula zikir Jalaalah, akan diumumkan di majelis (ini), dan tablig akbar malam Jum’at .
Dan semua majelis luar kota (Bandung, cianjur, bogor dll) yang kemarin direncanakan kami batalkan karena kondisi kesehatan saya tidak mendukung . Semoga Allah menggantikannya walaupun tidak jadi majelis ini diadakan karena kondisi , semoga ini menjadi perjanjian Hudaibiyah yang muncul setelahnya Fath di wilayah-wilayah luar kota, Amin Allahumma Amin .

Mengenai hadits yang tadi kita baca, baru satu yang saya syarahkan dari tiga golongan itu, dan yang dua golongan belum saya syarahkan, malam selasa yang akan datang Insyaallah. Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, kita teruskan dengan mengingat indahnya Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , tafaddhal masykuura.

مَوْلاَيَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Kabar yang tersebar mengenai saya bahwa saya pingsan , padahal saya segar bugar cuma terjatuh saja karena kehilangan keseimbangan, dan saat akan berdiri bernafas juga susah karena terlalu banyak yg mengerubuti , tapi tidak apa-apa Alhamdulillah meskipun terkadang penyakit peradangan di otak belakang sering kambuh , namun hal seperti itu akan mengangkat derajat Insyaallah .

Hadirin hadirat, jika Demak digelari Kota Wali, dan masing –masing wilayah mempunyai gelar , kita menunggu gelar Jakarta ini bukan kota anarkis, bukan kota kriminalis atau kota yang identik dengan kejahatan , tetapi Kota Sayyidina Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam . Setelah itu saya selesai tugas jika akan di pindah ke alam lainnya . Hadirin hadirat, semoga Allah memanjangkan usia kita . Beberapa waktu sebelum wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beliau juga terkena sakit di kepalanya . Kita berdoa juga semoga niat kita , cita-cita kita dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala . Kita ini semua adalah harapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mendamaikan Jakarta , mendamaikan bangsa dengan berdoa , dengan berakhlak dan bersifat luhur , menyebarkan keluhuran dan kedamaian kepada teman, keluarga dan lainnya dengan harta , dengan sms, dengan ucapan dengan email , dan lainnya . Jadilah para pembela dan penerus cita-cita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam .