Forum Replies Created
-
AuthorPosts
-
SaqqafParticipant
Assalamu\’alaikum ya habibana
Semoga habib selalu dilimpahkan Allah segala kemudahan dalam dakwah, keluasan rizki dan keluasan ilu yang terus dan terus melimpah dalam ridha Allah.
Bib, menyambung pertanyaan tentang seorang pezina yang belum atau sudah tobat boleh menjadi imam shalat, kemudian ana mau tanya tentang anak hasil Zina tersebut.. karena ana pernah dengar selentingan kabar bahwa anak hasil zina tidak boleh menjadi imam shalat, tidak boleh menjadi pemimpin. Selama ini ana hanya mendengar saja.. bagaimana sebenarnya rujukan syariahnya (mungkin ada hukumnya) ?
syukran atas jawabannya ya habibana..
WassalamSaqqafParticipantIya…
setelah mendengar ceramah habibana tentang Doa Imam Ali Zainal Abidin (4 bait pertama) itu….SaqqafParticipantAssalamu\’alaikum
Bib, ana sudah lihat videonya. Isinya kurang lebih tentang :
1. Kitab Barzanji yang menurut si mufti perlis itu terdapat kebohongan2 . (contoh : Bagaimana Ja\’far A. Barzanji tau ketika Rasulullah SAW Lahir disaksinkan wanita-wanita surga, Unta bercakap-cakap dengan bahasa arab fasih, burung2 berebut menaungi Rasulullah SAW, dll)
2. Ulama hadramaut dibilang beraliran syiah … (seperti di qasidah sebutkan.. jaddal husaini, tongkat Imam \’Ali, kacik Sy. Fatimah)..
3. Tentang ziarah kubur NabiAllah HUD a.s dibilang tawaf (kama haji bib).Begitu bib..
WassalamSaqqafParticipantAssalamu\’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Buat seluruh jamaah website Majelis Rasulullah SAW, ana mau sekedar menyarankan saja, bahwasanya kenalilah web-web yang beraliran salafy seperti halnya Almanhaj.or.id atau lainnya, yang berisikan ajaran yang BERBEDA DENGAN APA YANG KITA KETAHUI SELAMA INI, maka berhati-hatilah dengan mereka.
Ketahuilah pula, bahwasanya kita di website ini belajar mengenai aqidah ahlusunnah waljamaah, yang telah berdiri sekian tahun lamanya seiring dengan tegaknya Islam, dan diakui oleh seluruh ulama dunia bahwa yang tercakup didalamnya adalah 4 madzhab Maliki, Hanafi, Syafii, dan Hambali. Alhamdulillah kita di Indonesia termasuk dalam mayoritas terbesar dunia, yaitu bermadzhabkan Syafii.
Apabila sekarang ada faham-faham sempalan yang mencoba mengobrak-abrik tatanan aqidah tersebut, maka jangan sampai terjerat. Bagaimana caranya ? Sibukkan diri kita dengan mempelajari hal-hal yang wajib kita pelajari. Jangan sibukkan diri kita dengan mempertanyakan pemahaman-pemahaman sempalan tersebut. Kenapa ? Karena apabila kita terus dan terus mempertanyakan, maka hal tersebut tidak akan berhenti (karena mereka akan mencari seribu satu alasan tambal sulam untuk mempengaruhi orang lain).
Dan hal tersebut tentu akan menyita waktu belajar kita. Sayang, kalau umur kita hanya kita habiskan untuk mempertanyakan hal-hal tersebut, padahal dengan umur tersebut dapat kita lalui dengan belajar mengenal syariatul mutahharah dan bermujahadah semampu kita dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.
Ketahuilah dasar dari itu semua adalah cinta. Cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah SAW karena beliau dicintai Allah, cinta kepada orang-orang yang mencintai Rasulullah SAW karena mereka mencintai yang dicintai Allah. Tiada sedikitpun kebencian tersirat dan tersurat dalam menjalani hal tersebut.
Perhatikan hal ini, dan bedakanlah dengan faham-faham sempalan tersebut. Cukup perhatikan. Maka kita akan menyadari perbedaan antara yang haq dan yang harus dituntun kepada yang Haq.
Semoga Allah terus dan terus memberikan hidayah dan inayahNYA kepada kita semua, melalui perantaraan orang-orang yang mengenalkan kita kepada indahnya Syariat Islam, indahnya kecintaan kepada Rasulullah SAW, dan indahnya munajat kepada Allah, wabil khusus Habibana Mundzir bin Fuad Al Musawwa, yang dengan dirinylah, kita semua mengenal kelembutan dan keindahan yang tiada tara tersebut. Wa \’ila hadratin Nabiy, Alfatihah
Wassalam
SaqqafParticipantAssalamu\’alaikum
Ana ras pertanya jamaah tentang ajarannya wahabi ini cukup meresahkan juga ya.. walaupun sebenarnya habibana sudah menjelaskan cukup panjang lebar dalam artikel-artikel lainnya. Sabar ya habibiy…Kemudian ana juga mau ikut sumbang sedikit bib.. menanggapi pernyataan berikut :
\"Kedua: Mayoritas perayaan maulid yang diadakan itu didalam terdapat sikap Al-Ithro’ (berlebih-lebihan) dan menambah-nambah dalam menyanjung (memuji) Nabi shollallahu ‘alahi wa sallam. Padahal Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam melarang hal tersebut dalam sabda beliau:لاَ تــطروْنِيْ كَماَ أطرتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ فَقَوُلْوا عَبْدُ اللهِ وَ رَسُوْلِهِ
“Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji Isa bin Maryam. Aku tak lebih hanya seorang hamba, maka katakanlah (tentang aku) ‘Abdulllah (Hamba Allah) dan Rasul-Nya!’“ (HR. Al-Bukhari).\"
Untuk ana cukup jelas bahwasanya puji-pujian pada Rasulullah SAW yang harus dijauhi adalah memuji sebagaimana pujian Kaum Nasrani kepada Nabi Isa bin Maryam yang sampai Menuhankannya… Itulah batasannya…..
Dasarnya :
Karena memang pantaslah Nabi Muhammad dipuji, ini akhlak kita bersyukur kepada sang pembawa Risalah dari Allah… Oleh karena melalui perantaraannya maka kita mengenal indahnya ibadah kepada Rabbul Alamin.\"Dan sesungguhnya Allah dan Malaikatnya Bershalawat atas Nabi, wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah atasnya (saw) dan berilah salam atasnya dengan sebaik-baik salam\"
Dan juga Surat Alam Nasyrah :
[94 : 4] Warafa\’naa laka dzikraka
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.Dan tentunya batasannya adalah jelas, jangan seperti kaum Nasrani kepada nabinya.
Betul dhahirnya Nabi Muhammad SAW adalah manusia sebagaimana manusia pada umumnya.. beliau makan, minum, beristri, punya anak… Namun satu hal juga harus kita ketahui, bahwa dalam QS Surat FUSHSHILAT [41: 6]
\"Katakanlah: \"Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa,….. (sampai akhir ayat) \".Cukup jelas juga bahwa Rasul adalah manusia sebagaimana kita. Dengan sisi kemanusiaannya itulah maka dia (SAW) adalah contoh hidup dari suri tauladan yang dapat kita ikuti dan teladani. Dan masih diayat ini kita mengetahui bahwa Rasulullah SAW berbeda (selain sisi dhahirnya yang sama dengan kita), yaitu dengan diwahyukannya Al Qur\’an kepadanya (SAW). Ana arasa dengan telah diwahyukannya Al Qur\’an tersebut kepadanya, maka itu sudah merupakan derajat yang luar biasa, yang membedakannya dengan manusia seperti kita..
Selesai sudah masalah perbedaan Nabi Muhammad SAW dengan manusia lain pada umumnya. Dan dengan perbedaan tersebut, kita tidak sampai menuhankan Nabi SAW sebagaimana Kaum Nasrani Menuhankan Nabi mereka..
Oleh karenanya lah, kita tidak perlu lagi membingungkan diri kita dengan pemahaman-pemahaman wahabi ini… Tentunya penjelasan Habibana Mundzir sudah cukup jelas, dan gamblang diberbagai artikel yang tersebar di web ini.. Dan saran ana untuk yang lain.. jangan terlalu meruwetkan pikiran kita dengan pemahaman mereka.
Cukuplah bagi kita berpegang teguh pada pemahaman Ahlusunnah Waljamaah yang telah dipegang oleh guru dan orang-orang tua kita. Pelajarilah itu dan jangan terlalu menyibukkan diri dengan pemahaman lain yang sifatnya merusak, untuk menguatkan aqidah kita. Sibukkanlah hari-hari kita dengan ini.
——————————————————————————————-
wa mimmaa yasurrul qolba minnii
luzuumukum thoriiqota aabaaii wa ahlii wa ajdaadi
minassalafil qoumilladziina tawajjahuu ilallaahi
yaqfuunannabil mushthofal haadii[dan yg paling menggembirakan hatiku
teguhnya kalian pada thorigoh leluhur, keluarga dan kakek-kakekku
para salaf yg kepada Allaah mereka mencurahkan segala usaha
mengikuti petunjuk Nabi pilihan-Nya]* dari syair Shohibul Magom, Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi
——————————————————————————————–
Namun kalau tetap masih ada keraguan silahkan ditanyakan lagi dengan habib.
Wassalamu\’alaikum
SaqqafParticipanthehehe, saudara alfatih ini orangnya suka \"mencari\" yah…
Bagaimana kalau antum juga proaktif cari rujukannya, mungkin ga semua orang dikomputernya ada font arabnya.. dan mungkin kalau ada mungkin agak sulit dia menulisnya…SaqqafParticipantSalam alaikum
afwan bib, ana ikut-ikutan ^_^
Bukannya yang di hukumi syirik adalah yang menduakan ALLAH.. Dan Orang Tua Rasulullah SAW meninggal sebelum RASUL diutus dalam kenabian… Apakah mereka tetap dihukumi demikian ?
Wal afu ya habib..
WassalamSaqqafParticipant[b]alfatih tulis:[/b]
[quote]
………. Diantaranya adalah perkataan Umar:\"Inilah sebaik-baik bid\’ah\". Maksudnya adalah perbuatan tersebut belum ada dengan cara demikian pada saat itu, namun sebelumnya ia mempunyai asal dari syariat yang dijadikan rujukan.[Tafsiirul Manaar 9/660 melalui Ilmu Ushulul Bida\’ oleh Syaikh Ali Hasan] ………
[/quote]Demikian berarti antum sudah mengetahui dalilnya Dan Maulid, tahlil, serta segala macam yang dibid\’ahkan oleh sebagian golongan dari antum sudah ada dalil-dalil rujukannya… diterangkan tuntas oleh habib dalam artikel di web ini dan dalam bukunya Aqlan wa syar\’an…
Jadi sepertinya tidak ada masalah besar.. dan tidak perlu dibesar-besarkan lagi.
Ya Habibana Mundzir… Ana kangen antum bib.. Ga sabar ana nunggu malem jum\’at nih..Maassalamah ya habibiy
Wassalamu\’alaikum warahmatullahi wabarakatuhSaqqafParticipantSyukrn ya Habib
Akan segera saya laksanakanWassalamu\’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
SaqqafParticipantSyukran ya habib… Jelas buat ana. tapi nanti kalau ada persoalan yang baru, yang ana ga tau tentang persoalan jamak shalat ini, saya akan tanyakan lagi sama habib. Gapapa ya bib.. :-)
Wassalamu\’alaikum
-
AuthorPosts