Forum Replies Created
-
AuthorPosts
-
SaqqafParticipant
Salam alaikum ya akhina Amir wa Habibana Mundzir…..
Insya Allah semua dapat menjadi pelajaran bagi ana. Selama ini yang ana kira adalah para Habaib (aslafuna shalih) sama sekali menjauh dari orang-orang politik (afwan ini pikiran picik ana bib). Tapi dengan adanya tanya jawab ini, Alhamdulillah pandangan tersebut telah diperbaiki oleh Habib Mundzir.
Jadi dakwah Islam ini menyentuh siapa saja dan dari kalangan apa saja, karena mereka semua adalah mahluk Allah yang wajib didekatkan dengan ilmu syariah yang benar (Islam). Seperti yang dikatakan Habib Umar, para ulama adalah payung yang dapat menaungi yang lainnya, agar berjalan di koridor Islam….
Subhanallah, satu lagi terbuka kalau diri ini masih banyak memiliki pemahaman yang jahil. Semoga limpahan Rahmat , kekariban pada Allah serta ketabahan serta selalu terlimpah atas habibana, agar terus dapat memberikan pemahaman-pemahaman yang benar pada ummat.
Ingin sekali saya belajar banyak dengan Habib.. Susah hati ini kalau disuruh belajar dengan yang lain… sudah terlanjur cinta bib…hehehe.. Tapi kalau tidak bisa kursus sama habib, ana hadir dimajlis Malam Jum\’at saja gapapa ^_^
Afwan wa Syukran ya Habib
WassalamSaqqafParticipantAssalamu\’alaikum ya habib.
Bib ana mau tanya lagi nih, nama aqiqah saya dengan nama akte saya berbeda (karena waktu itu lupa dirubah yang di akte nya). Nah untuk menikah nanti insya4JJ1, apakah di Ijab Qabul itu saya menggunakan nama Aqiqah atau Nama AKte ??
Kemudian, bagaimana hukumnya orang yang mengganti nama ? Terutama ketika akan menikah ? Apakah nama barunya harus di aqiqah lagi atau bagaimana ? Sahkah dia menikah dengan nama barunya ?
Demikian bib, semoga Habib dan keluarga dilimpahi Rahmat Allah, dan semoga sebab dari Habib, banyak jamaah yang dapat mengenal dan meneladani Sunnah Idola kita, Sayyidina Muhammad bin Abdillah SAW
Waasalam
SaqqafParticipant[b]kavka83 tulis:[/b]
[quote]afwan,
hope that arul n people like him know the reason about this incident without distortion of information (tabayyun first judge then) even though i dont know what really happen down there too but as like people say \"what you see is not what you really see\" i mean the media things that confusing our mind,it has many motives
anyways, i think we honour every logical reason n dont get me wrong i\’m none one of them just same like you, it\’s just bugging me if we should say the name too.
we find peace, knowledge n nasehat in here aren\’t we?
peace akhi…syukron[/quote]Untuk kavka83 : Salam alaikum ya akhi… jawabnya Bahasa Indonesia saja please…. biar banyak yang bisa mengambil manfaat darinya.
Untuk Hbb Mundzir : Afwan ya habib, ana sekalian ingin mengartikan dan membahasnya.. Bismillah\"Semoga arul dan orang lain yang sepertinya mengetahui alasan dari insiden tersebut tanpa ada interpretasi yang salah atas informasi tersebut. Walaupun saya juga tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi disana, tapi seperti apa yang sering dikatakan orang, \’apa yang anda lihat belum tentu seperti yang terlihat\’. maksud saya adalah, terkadang mediapun memberikan informasi yang membingungkan, dan mereka tentu memiliki berbagai motifasi lain dibelakang pemberitaan tersebut. Dan saya pikir kita menghormati setiap alasan yang masuk akal. Tapi jangan salah, saya tidak seperti mereka, saya seperti anda juga, hanya hal tersebut sedikit mengganggu apabila harus menyebutkan Nama (Instansi) itu. Disini kita menemukan kedamaian, ilmu dan nasihat bukan ?
semoga kedamaian menyertai kita,… syukran\"Ana pribadi berpendapat bahwa disini tidak ada yang menyalahkan mereka,… hanya saja mungkin disesalkan hal yang demikian oleh beberapa kalangan karena berbeda dalam tata cara dakwahnya.
Ana ketika Maulud di tempat Habib Ali bin Sahil, mendengar beliau berbicara tentang alasan mereka melakukan hal yang demikian, dan bila ditinjau dari sisi alasan, itu benar (menurut ana)…
Hanya saja, memang, cara yang dilaksanakan memang kurang sesuai dengan pribadi ana yang juga merasa bahwa dakwah semacam habib mundzir ini lebih mengena dihati ana… Dan kepada mereka yang berbeda tersebut, tentu kita tidak dapat memaksakan tata cara yang lembut itu kepada orang lain, karena pemaksaan akan bertolak belakang dengan kelembutan.
Kembali ke pernyataan bahwa agama adalah nasihat, maka sudah menjadi tugas kita juga untuk saling nasihat menasehati, dan tentu dalam tata cara pelaksanaannya harus juga yang sesuai dengan jalan dakwah kelembutan itu sendiri…
Wallahu\’alam bishshawab
March 23, 2007 at 11:03 am in reply to: MAJELIS (antara NURULMUSTOFA & Majelis Rasulullah) #74058259SaqqafParticipantAssalamu\’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Afwan ya Habib…
Ana rasa persamaannya adalah semua (MR dan NM) menuju kepada mengajak kita semua kepada kemuliaan sunnah Rasulullah Muhammad bin Abdillah SAW. Sedangkan untuk masalah perbedaan sih ana rasa sah-sah saja, toh perbedaan tersebut bukan mengarahkan kita pada keburukan. Justru akan memperkaya khasanah pengetahuan kita akan syariatul muthahhirah.
Dan ana rasa tidaklah pantas membanding-banding kan antara Majelis Rasulullah dan Majelis Nurul Musthafa, karena ana sebagai pencari ilmu, harus menjaga pikiran baik kepada guru-guru ana (tempat ana menimba ilmu)… Dan dengan membanding-bandingkannya hanya akan menimbulkan lebih banyak pikiran-pikiran negatif dibandingkan nilail positif.
Justru kalau ana pribadi berpendapat carilah ilmu sebanyak-banyaknya kepada para guru kita yang memiliki mata rantai keilmuan yang jelas dan pemahaman yang sempurna tentang keislaman. Dan ini insya4JJ1 yang ana lakukan. Malam Kamis ana belajar dengan Hbb Ali Hasan Al Bahar untuk mengasah pikiran ana, Malam Jum\’at dengan kecintaan ana, Habib Mundzir bin Fuad Almusawwa untuk mengasah hati dan juga pikiran ana, dan Hari Minggu (per 2 minggu) ana belajar adab dengan Habib Alwi Bin Abdurrahman Alhabsyi. Kesemuanya adalah baik…..
Pernah ana baca di Buku Managib Syaikh Abdul Qadir Al Jilany,bagaimana dia menjaga pikirannya ketika akan belajar kepada gurunya, berbeda dengan kedua temannya.
Kemudian ana pernah mendengar cerita dari teman ana (kurang lebih begini), tentang salah ada beberapa murid yang ditanya oleh gurunya setelah sang guru selesai berkhalwat, \" Seperti siapakah aku ? \" setiap murid menjawab dengan jawaban yang berbeda, dan gurunya berkata \"Kau masih memiliki pandangan jelek terhadapku\". Kecuali satu muridnya menjawab \"Seperti Rasulullah\", kepadanya sang guru berkata \"Hatinya bersih\"….
Nah dari sini ana menanamkan dalam diri ana bahwasanya, ketika kita akan belajar, wajib untuk berpikiran baik. Dan menurut pribadi ana membanding-bandingkan itu berbahaya untuk melanggengkan berpikiran baik
Untuk itu, terus dan teruslah belajar, mencari dari berbagai guru dengan semangat, singkirkan hal-hal yang dapat menimbulkan pikiran2 lain yang akan mengganggu proses belajar kita itu… SEMANGAT
Wallahu\’alam
WassalamSaqqafParticipantAssalmu\’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…
Ya kahi, apa yang sudah terjadi menurut ana biarkan saja terjadi, dan antum tidak perlu terlalu terbawa (emosional) sampai seperti ini. Yakinlah kalau semua ini terjadi atas izin dan kuasa 4JJ1, sudah selayaknya kita tetap menjaga hati kita dalam rangka keikhlasan kita atas ketentuan Rabbul \’Alamin.. Dan antum juga sudah berusaha toh….
Dan ingat juga, masalah orang tua si harim yang melakukan hal-hal yang mungkin tidak sesuai dengan syariah (wallahu\’alam), bagi ana, tidak ada kewajiban bagi kita untuk menghukuminya benar atau salah karena kita tidak memilii bukti. Dan mereka akan bertanggung jawab atas segala yang mereka perbuat, dan antum juga hanya akan bertanggung jawab atas apa yang antum perbuat… jadi saran ana jangan terlalu diambil hati
Nah kalau masalah hukum tentang zinah atau tidak, kembali ke pembahasan masalah emosional tadi, jangan terlalu jauh, hehehe… tapi mungkin habib Mundzir bisa memberikan pandangannya yang lebih arif dan bijaksana…
Afwan kalau ada salah-salah ya akhi…
Untuk Habib Mundzir, bib, doakan ana bib ya… Ana minta keberkatan dari antum bib untuk ilmu ana dan untuk akhirat ana…Wassalam
SaqqafParticipantWallah, niat antum mulia…
Du\’a biddu\’a ya akhi…
Ingatlah kalimat bijak ini : \"Manusia merencanakan, tapi Allah jualah yang menentukan\". Semoga kita semua dimasukkan oleh Allah ke dalam kumpulan orang-orang yang ridha / ikhlas atas segala keputusan Allah dan kumpulan orang-orang yang di ridhai Allah.
Amin…SaqqafParticipantAssalamu\’alaikum ya akhi…
Ya akhi…semoga cahaya Allah selalu menerangi hati anda. Saya pernah mengalami hal yang seperti ini kurang lebih, tapi akhirnya saya dapat melaluinya, walaupun endingnya tidak seperti yang ana harapkan…
Tipsnya begini, sadari dahulu benar-benar apakah tujuan antum menikah ? Benar tidak karena Allah, atau karena \"kadung cinta\" sama harim antum ?Kalau benar ini karena Allah, maka usahakanlah semaksimal mungkin dengan cara-cara yang sesuai syariat, agar keinginan antum tercapai. Dan apabila hasilnya tidak sesuai dengan harapan antum, tetap tawakal, karena semua ini tentunya berjalan dengan kehendak Allah, Dzat yang Maha Berkehendak… Cukuplah kita sebagai hamba bersyukur atas Kehendak -NYA… dan ingat kan sama ceramahnya Habib Mundzir, tidak ada doa yang tidak terkabulkan, semua ini hanya soal waktu. Dan dalam penantian ijabah doa, terdapat berbagai kenikmatan pahala yang sulit tercapai oleh kondisi apapun terkecuali oleh apa yang kita rasakan tersebut.
Tetapi kalau karena antum sudah terlajur \"cinta\" sama harim antum, dan keadaan menjadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, tetaplah bertawakal pada Allah… Mari kita bermuhasabah, jangan-jangan ini semua terjadi karena kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan juga…
Sungguh Allah telah menetapkan yang terbaik bagi hamba-hamba Nya yang beriman, dan semoga Allah menetapkan hati kita tetap dalam lindungan Cahaya-Nya, menerangi kehidupan kita dengan Sunnah dan Akhlak Nabiyyina, Wa habibina Muhammad Rasulullah SAW.
Afwan kalau salah-salah
Wassalam
SaqqafParticipantDari MIA (Muhammad Idrus Alhamid)
Assalamualaikum ww wb,Perkenankan saya sampaikan bersama ini rencana kedatangan Habib Umar
bin Hafidz dan jadwal acaranya atas undangan Rabithah Alawiyyah yaitu
InsyaAllah sebagai berikut :Hari Kamis (01.02.07) diharapkan tiba di Jakarta.
Jumat (02.02.07) pagi bersilaturrahmi ke Hb. Abdurrahman Assegaff
(Bukit Duri), lalu pk 12 Solat Jumat dan Khutbah di Masjid Al Hawi
Cililitan, pk 19 sholat Magrib, maulid dan ceramah di kediaman Hb.
Umar b. Muhammad Mulahela.Sabtu (03.02.07) pk 9 pagi bersilaturrahmi dengan masyarakat
Alawiyyin di Darul Aitam, pk 16 Rauhah dikediaman akhina Muhsin b
Idrus Alhamid.Minggu (04.02.07) pk 9 Khaul Syeh Abubakar bin Salim, pk 16 pertemuan
dengan para Ulama di Yayasan Al Fakhriah (Hb. Jindan b. Noval b.
Jindan).Senin (05.02.07) pk 12 bersilaturrahmi di tempat Hb. Husin b. Ali
AlAttas, pk. 16 bersilaturrahmi di tempat Hb. Abdurrahman b. Syeh
AlAttas dan pk 21 ceramah di Masjid Pancoran (Hb. Mundzir Musawa).Selasa dan Rabu (06 & 07.02.07) Pertemuan dengan para alim ulama di
Puncak.Kamis (08.02.07) ke Pontianak dan mengadakan pertemuan dengan para
alim ulama, lalu menginap di Pontianak.Jumat (09.02.07) ke Palu (Pontianak – Jakarta – Palu).
Sabtu (10.02.07) Pertemuan dengan para alim ulama, lalu kembali ke
Jakarta.Minggu (11.02.07) Berziarah dan menghadiri Majlis Taklim Hb. Ali
b.Abdurrahman Alhabsyi di Kwitang, lalu sorenya ke Surabaya.Senin (12.02.07) pk 9 bersilaturrahmi di Surabaya, lalu ke
Probolinggo – Kraksan dengan acara pertemuan dengan alim ulama,
kemudian bermalam di Pasuruan.Selasa (13.02.07) pertemuan dengan alim ulama di Pasuruan, lalu ke
Kediri dan bermalam disana.Rabu (14.02.07) pertemuan dengan alim ulama di Kediri, lalu ke Solo
dan bermalam disana.Kamis dan Jumat (15 & 16.02.07) pertemuan dengan alim ulama dan
Alumni.Sabtu (17.02.07) pagi ke Semarang dan pertemuan dengan para alim
ulama, bermalam disana.Minggu (18.02.07) pagi ke Demak dan mengadakan pertemuan dengan alim
ulama, sorenya kembali ke Jakarta.Demikianlah saya sampaikan, semoga bermanfaat.
Wassalam, dari saya, mia (Muhamad Idrus Alhamid)
SaqqafParticipantBetul bib… apa yang habib sampaikan pernah juga saya dengan dari Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al Jufri (ya Allah limpahkanlah rahmatMu kepada Habib Umar, Habib Mundzir dan Habib Ali, sungguh dari merekalah saya merasakan ketentraman dalam mengikuti sunnah Muhammad bin Abdillah Rasulullah SAW) . Namun yang lebih perlu dikhawatirkan adalah Dunia…
Karena oleh dunia ini banyak kaum muslim yag terjebak dengannya. Lihatlah akhir-akhir ini
bagaimana muslim menjual syariahnya demi dunia
bagaimana muslim menjual sunnah nabinya demi dunia
bagaimana muslim menjual akhlaknya demi dunia
bagaimana muslim menjual adabnya demi dunia
bagaimana muslim menjual adatnya demi dunia…
Dan sungguh saya rasa hal tersebut sangat relevan dengan kejadian yang terjadi sekarang ini disekitar kita….
Bib, sungguh kehadiran orang-orang yang berilmu seperti Habib sangat dibutuhkan. Semoga Habib selalu diberkahi limpahan rahmat, kesehatan, rezeki yang melimpah, dan umur panjang, sehingga dakwah tentang keindahan syariat Islam dalam dirasakan oleh ummat nabi Muhammad SAW.Wassalam
SaqqafParticipantAssalamu\’alaikum …
Ana juga pernah memperhatikan hal tersebut ya akhi… Sepertinya itu hanya perbedaan dialek saja seperti contoh :Yaman Mesir
Masjid Masjid Masgid
Ja\’far Ya\’far Ga\’far -
AuthorPosts