Forum Replies Created
-
AuthorPosts
-
DianaParticipant
Bib temen ane ada yang menanyakan tafsir mimpinya kepada ane, cuma ane ga berani menjawab, mohon kiranya habib berkenan memberikan pencerahan atas mimpi temen ane ini, berikut petikannya :
Tya .: mba aku mimpi
Tya .: dateng ke rumahnya ust arifin ilham..
Tya .: tapi aku di tuntun sama seseorang
Tya .: tapi mukanya gak kliatan gitu
Tya .: nah..
Tya .: trus di rumah ust. arifin ada beberapa wanita..
Tya .: aku tanya satu\" ke pemandu aku itu
Tya .: \"itu siapa?\"…\"itu khadijah\"
Tya .: \"yang itu siapa?\"….\"itu aisyah\"
Tya .: aku pikir kok kaya istri\" nabi
Tya .: trus ada cowo ada di paling pojok .. aku tanya juga ke pemandu aku itu
Tya .: \"yang co itu siapa?\"…\"itu jibril\"
Tya .: trus aku tatap itu cowo..tatapan matanya sangattt tajam bgdd.
Tya .: waktu aku mimpi itu
Tya .: aku abis solat isya..trus ketiduran..jadi bobonya masih pake mukena dan masih di atas sajadah..
Tya .: nah jadi..
Tya .: sampe saat ini kalo aku denger nama jibril
Tya .: aku merinding dan gemetar gitu mba..
Tya .: knp yaa ?Maaf ane lagi2 mengganggu waktu habib, dan habib mohon agar menjaga kesehatan, bib bukankah kita tidak boleh dzalim dengan tubuh kita sendiri bib…
Bib, ane selalu doakan selalu habib sentiasa sehat dan diangkat segala penyakitnya..
Salam,
DianaParticipantMaaf Habib, Ane agak kurang tidak mengerti mengenai hal ini. Jika ana sedang digresik menuju perjalanan ke malang dan waktu maghrib belum tiba, maka ane niatkan untuk sholat maghrib dijamak takhir pada waktu isya jika ana sudah tiba dimalang.
Apakah itu dibolehkan bib?
Dan jika ana di gresik saat maghrib dan hendak menuju malang, maka ana sholat maghrib dan isya dijamak taqdim (karena khawatir sesampainya dimalang tidak sempat lagi sholat isya (sudah masuk subuh)
Apakah hal itu juga boleh bib?
Dan jika begini bib, ane kan seorang karyawati dan pulang kerja setiap jam 5.30 sore… Otomatis waktu maghrib selalu masih dijalan, dan untuk sampai ke terminal pertama (sebelum naik angkot berikutnya) selalu sudah masuk waktu isya.
Terkadang solusi yang ana ambil adalah menunggu dikantor dan baru pulang setelah sholat maghrib, atau terkadang turun ditempat yang ada mesjidnya ditengah2 perjalanan.
Namun, dalam kondisi seperti yang ana sebutkan diatas, bolehkan ana menjamak takhir sholat maghrib pada waktu isya dirumah bib?
Terima kasih banyak atas masukan ilmunya bib, semoga habib dan keluarga senantiasa diliputi dengan berkah kasih sayang ALLOH.
Salam,
Diana :)DianaParticipantBib, kalau hukum meluruskan rambut namun dengan niat supaya bisa tampil lebih cantik di depan suami, bagaimana hukumnya bib,.. dan bagaimana hukumnya dengan menggunakan soft lens bib?
Apakah hal ini termasuk yang merubah ciptaan ALLOH dan jatuhnya diharamkan, mohon pencerahannya.
Salam,
DianaParticipantAlhamdulillah, habib telah sampai kembali di jakarta, salam rindu ane untuk habib dan keluarga ^_^
DianaParticipantSekedar berbagi pengalaman saja ^_^
Selama saya menjadi simpatisan di PKS alhamdulillah tidak pernah ada yang melarang saya untuk ikut maulid, tahlil, baca do\’a qunut, ataupun membaca ratib, dsb. Alhamdulillah malah selalu dipantau untuk selalu menghidupkan sunnah, mengerjakan dhuha, witir, sunnah qobliyah ba\’diyah, sholat lail, dll…Kalau ada yang melarang sungguh orang itu dangkal ilmunya.
Apa alasan kita tidak boleh mencintai Rasulullah SAW, sedangkan ALLOH saja sangat mencintainya…
Ada sebuah kalimat yang diberikan oleh MR ana yang sampai sekarang masih lekat dalam ingatan ana \" MENCINTAI SESUATU YANG DICINTAI OLEH SESUATU YANG KITA CINTAI ADALAH BUKTI DARI CINTA\"
Katanya..\" Jika kita mencintai ALLOH maka kita pasti mencintai Rasulullah Muhammad SAW, karena ALLOH sangat mencintainya\"….
Semoga ALLOH selalu menuntun kita untuk selalu istiqomah dijalan-NYA dan selalu menunjukkan apa-apa yang benar itu benar dan yang salah itu salah.
Yang selalu mencintai kalian semua karena ALLOH dan rasul-NYA ^_^
DianaParticipantAssalamu\’alaikum Wr Wb
Ya habibana, berkaitan dengan jawaban habib mengenai masa 1 tahun dan telah mencapai nisab, apakah hukumnya jika kita melakukan kesengajaan.
Misalnya simpanan uang kita dari 4 oktober 2006, dan pada tanggal 2 oktober 2007 sudah mencapai nisab, nah pada tanggal 3 oktober uang tersebut dibelikan sesuatu sehingga nilainya kurang dari nisab (hal ini sengaja dilakukan untuk menghilangkan kewajiban zakat)
Apa hukumnya melakukan hal ini bib, apakah hal ini termasuk dosa mengingat kesengajaan yang dilakukan.
Terima kasih.
Salam
DianaParticipantAssalamu\’alaikum Wr Wb
Ya habibana, semoga hari-hari habib dan keluarga selalu dinaungi oleh berkah dan rahmat ALLOH…
Berkaitan dengan email tentang ini, di milis MR sedang ada bahasan mengenai PKS juga, dan seharusnya bahasan ini sudah diclosed, namun masih ada saja yang membahas tentang hal ini.
Ane sendiri adalah simpatisan PKS namun ane bukan Wahabi, apa yang salah dengan PKS, penyimpangan apa yang telah PKS lakukan, mohon masukan dan pencerahan dari habibiy untuk masalah ini, terima kasih banyak.
Wassalamu\’alaikum Wr Wb
DianaParticipantWah ukhti, ko sedih gitu sih, la tahzan yah… ane mau ko jadi temen ukhti,.. kapan kita bisa ketemuan,.. inshaALLOH semua saudara/i kita murni untuk menjalin ukhuwah islamiyah tanpa perbedaan… apalagi karena warna kulit…
Sahabat rasulullah billal bin rabah juga berkulit hitam, tapi subhanalloh siapa yang tidak akan tergetar saat mendengar dia mengumandangkan adzan :)
Ukhti yang dirahmati ALLOH, jangan sedih ya ^_^
DianaParticipantAssalamu\’alaikum Wr Wb
Ane juga mau jadi temen antum semua, semoga baik di majelis ilmu ini ataupun kelak di akhirat kita dapat berkumpul bersama dengan berkah dan ridhonya.. :)
Yahoo Email : azel31@yahoo.com
Yahoo Messanger : AZEL31
Friendster : http://www.friendster.com/iandiana
Blog : http://diana-ar.blogspot.comMarhaban Ya Syahrul Ramadhan Mubarok… Mohon maaf lahir dan batin
Salam,
DianaDianaParticipantAssalamu\’alaikum wr wb
Secara tidak sengaja saya menemukan pembahasan tentang hal ini, saya dulu pernah membaca sebuah artikel yang menyebutkan bahwa emas yg dilarang untuk kaum adam adalah berdasarkan unsur kandungannnya, dimana jika ada kadar yg terkandung walaupun sedikit maka jatuhnya haram,.. sama seperti minuman keras dan sejenisnya.. (kecuali dengan tujuan yang berbeda)
Dan mengenai emas putih karena kandungannya juga sama dengan emas kuning, maka hukumnya adalah haram juga…
Jika demikian bagaimana ya bib kita menyikapi hal yang seperti itu
Wassalamu\’alaikum wr wb
-
AuthorPosts